NovelToon NovelToon
Terpaut 20 Tahun

Terpaut 20 Tahun

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Terlarang / Beda Usia / Teen Angst / Persahabatan
Popularitas:1.3M
Nilai: 5
Nama Author: ria aisyah

Cinta akan menemukan pemiliknya. Sebuah ketidaksengajaan, keterpaksaan, dan perjodohan, bisa menjadi jalan untuk menyatukan dua hati yang berbeda.

Seorang gadis SMA bernama Aira, terjebak dalam sebuah pernikahan dengan seorang duda bernama Affan yang merupakan ayah sahabatnya, Faya.

Mengapa pernikahan itu bisa terjadi?

Akankah pasangan beda usia itu bisa saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ria aisyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. Pergi Bersama

Affan melihat makanan yang dibawa oleh Aira. Dari aromanya dia sudah membayangkan betapa nikmatnya masakannya. Namun, dia tidak berani untuk mengambilnya sebelum Aira memberikannya.

"Aku jadi lapar, Aira. Bolehkah aku memakannya sekarang?" Affan terlihat tidak sabar menunggu Aira menuang timlo pada mangkuk yang sudah diberi sedikit nasi.

"Sabar, Om. Sebentar lagi akan siap."

Dengan perasaan canggung Aira duduk di sebelah Affan dengan memegang mangkuknya.

Affan tidak ingin disuapi. Dia mengambil mangkuk itu dari tangan Aira. Dalam waktu sekejap, makanan itu telah berpindah ke perutnya.

Ponsel Affan berdering.

Affan segera bangkit dan mengambil ponselnya. Dia pergi ke teras samping kamar yang menghadap ke taman. Sekilas terdengar dia menyebut nama Bimo dan membicarakan urusan bisnis yang tidak dimengerti oleh Aira.

Aira membereskan peralatan makan dan membawanya ke ruang makan. Di sana Faya masih terlihat asyik dengan makanannya dan tersenyum saat melihat Aira datang.

"Masakanmu mantap, Ma!" Faya mengacungkan jempolnya.

"Itu karena kamu jarang makan saja. Coba kalau setiap hari aku masakin, pasti bosen."

Aira meletakkan mangkuk kotor di tempat cuci piring lalu berjalan ke meja makan menyusul Faya. Dia menambahkan nasi ke dalam piringnya dan mengambil lauk yang ada.

"Enggaklah. Apapun yang kamu masak pasti aku makan. Kata orang setelah memakan masakan istri bisa membuat suami makin cinta, lho."

"Uhuk! Uhuk!" Aira tersendak saat sedang minum. Ucapan Faya membuatnya jadi salah tingkah.

Faya tersenyum geli saat melihat ekspresi wajah Aira.

Perutnya yang lapar membuat Aira mengabaikan ocehan Faya dan memakan makannya. Suasana kembali hening. Hanya suara sendok yang beradu dengan piring yang terdengar di sana.

Faya memainkan ponselnya sambil menunggu Aira yang sedang makan. Hari ini dia ada les privat jam sembilan. Sebelum itu dia ingin bersantai dulu dengan menonton film kesukaannya di YouTube berbayar miliknya.

Sebagai seorang gadis yang baru berusia delapan belas tahun, Aira pun juga memiliki kebiasaan yang sama dengan putri sambungnya. Mereka sebaya. Melihat Affan sudah baik-baik saja, Aira pun ikut menonton drama yang ada di ponsel Faya.

Agar bisa ditonton dengan leluasa, Faya menghubungkan ponselnya dengan layar televisi. Kini mereka bisa menontonnya dengan jelas.

Adegan romantis dalam drama itu membuat mereka terhanyut. Sesekali mereka berteriak saat melihat artis idolanya itu melakukan adegan ciuman.

Suara keributan itu memancing rasa penasaran Affan. Melihat keseruan Aira dan Faya, dia ingin ikut bergabung bersama mereka. Affan menutup laptopnya lalu berjalan menuju ke ruang keluarga.

Kesibukan mereka masing-masing, membuat ketiganya jarang sekali berkumpul. Selagi ada kesempatan, Affan ingin menghabiskan waktu bersama mereka.

"Ayah!" pekik Faya saat melihat Affan berdiri mematung di depan TV.

"Ayah tidak akan mengganggu. Sudah kalian lanjutkan nontonnya, ayah diam, nih." Affan duduk di sofa yang berseberangan dengan mereka.

Aira dan Faya saling berpandangan. Mereka tidak sebebas sebelumnya karena merasa di awasi.

Faya melirik ayahnya dengan wajah kesalnya. Merasa tidak nyaman lagi diapun beranjak dari duduknya. Di saat bersamaan ada sebuah panggilan telepon masuk.

"Nanti lagi, ya, nontonnya. Aku mau siap-siap pergi ke les privat." Faya bergegas pergi dan mengangkat telepon sambil berjalan ke kamarnya.

Affan menatap Aira penuh selidik. Perasaannya mengatakan jika Faya sedang dekat dengan seseorang.

"Siapa yang menelepon Faya pagi-pagi begini? Apakah kamu tahu dia sedang dekat dengan seseorang?" tanya Affan.

"Mungkin itu Vera, Om. Dia teman Faya di bimbingan belajar. Kami tidak satu kelas, tetapi tahu orangnya yang mana," jelas Aira.

Affan mengangguk-angguk. Semula dia berpikir jika penelepon itu adalah seorang pria. Sebagai seorang ayah, dia harus selalu mengawasi pergaulan putrinya itu.

"Om mau dibikinkan teh atau kopi?" tanya Aira. Dia masih merasa canggung berduaan saja bersama Affan. Keduanya sama-sama tidak tahu ingin membicarakan apa.

"Boleh. Aku ambil laptopku dulu, nanti kalau aku belum dateng kamu taruh di sini saja."

"Baik, Om."

Aira pergi ke dapur untuk membuat teh sedangkan Affan pergi ke kamarnya.

Ruang keluarga kosong saat Faya tiba di sana. Dia membawa buku yang banyak. Buku-buku itu akan diberikan untuk Aira.

"Banyak sekali bawaanmu, Fay. Kenapa kamu tadi tidak memanggilku?" Faya datang dengan secangkir teh di tangannya.

Tidak lama kemudian Affan datang membawa laptopnya. Dia juga merasa heran dengan barang bawaan Faya.

"Di mana laptopmu, sayang? Apakah kamu lebih suka belajar manual sekarang?" Affan bertanya sambil menaruh laptopnya di atas meja.

"Apa aku lupa bilang sama ayah, ya? Laptopku mati sebulan yang lalu."

Affan menatap Faya datar. Dia mencoba mengingat-ingat apakah dia telah menerima berita itu dari Faya atau belum.

"Ayah juga lupa. Nanti ayah belikan," ucap Affan tidak ingin banyak berpikir.

"Yeea! Laptop baru ... laptop baru ...! Mama juga, ya, Yah." Faya ingin Affan berlaku adil.

Affan mengangguk.

Aira bingung harus berkata apa. Sebenarnya dia tidak ingin meminta dibelikan laptop, tetapi dia juga tidak ingin melihat Faya kecewa. Setelah ini dia akan membicarakannya dengan Affan.

Setelah keberangkatan Faya, Affan mengajak Aira pergi untuk membeli laptop untuk Faya dan dirinya. Mereka datang ke pusat penjualan laptop bermerk. Aira terbelalak saat melihat harga per unitnya dari balik etalase.

"Pak boleh minta katalog laptopnya? Kami ingin pilih-pilih dulu," ucap Affan pada penjaga toko.

"Boleh." Pria itu memberikan sebuah buku berisi katalog laptop keluaran terbaru.

Affan menunjukkan beberapa merk kepada Aira untuk meminta pendapatnya.

"Sepertinya aku tidak usah, Om. Sebentar lagi aku kan lulus SMA, jadi tidak terlalu penting. Sayang uangnya."

Harga laptop di dalam katalog itu tidak ada yang murah. Aira tidak ingin menghambur-hamburkan uang suaminya untuk kebutuhan yang baginya tidak terlalu penting.

"Tidak masalah, Aira. Nanti bisa jadi cadangan kalau laptopku bermasalah." Affan lebih pintar membuat alasan agar Aira mau menerimanya.

Aira pun mengalah. Dia tidak bisa berbuat apa-apa dan menerima saja. Sebagai seorang gadis lugu, dia tidak tahu berapa banyak uang yang Affan punya.

Setelah mendapatkan barang yang mereka inginkan, Affan membawa Aira ke sebuah pusat perbelanjaan terbesar di kota itu. Dia ingin Aira membeli keperluannya dan juga beberapa buah baju.

Mobil Affan berhenti di sebuah parkiran, mereka keluar bersama-sama dan berjalan menuju ke pintu masuk.

"Ehemm! Selera yang bagus." Seorang pria keluar dari mobilnya dan menatap ke arah Affan dan Aira tepat ketika mereka berjalan di depannya.

Affan menghentikan langkahnya dan menatap pria itu. Sudah lama mereka tidak bertemu.

'Kenapa aku harus bertemu dengan bocah tengil ini? Bukankah dia seharusnya sedang berada di luar negeri?' Affan meraih tangan Aira dan berdiri mematung menunggu pria itu datang menghampirinya.

****

Bersambung ....

1
Rina Herfina
cerita bagus ,TPI aku orang nya suka baca TPI tak suka komentar
Mamah Alfa
lanjutan nya apa thor
nur
kapan kehidupan faya?
Ei_dach v_3 yah🥰
ceritanya bagus... pembahasan nya nggak berbelit-belit..suka saya suka...😁
harwanti unyil
itu lh hukum alam
harwanti unyil
wah belah duren
Nurul Umilhuda
ceritanya sangat bagus
Mariya Retno
lanjutannya mn mb
sari emilia
aku bc dr bab 70 lgsung loncat k bab 109 😄😄😄 pusing mslh nya bc nya byk muncu pemeran baru n byk drama muter2...jd bc yg langsung tamat aja kn kelar
sari emilia
asli spt drama indosiar
sari emilia
😃😃😃😄 ada ga novel yg ky jiplakan drama indosiar 😝😝
sari emilia
mk nya paya aira goblok jgn d pelihara 😄😄😄
sari emilia
aku paling tdk sk wntia muslimah yg taat kt crt nya tp sk bohong jujur aja knp....kl aku sll jujur sm suami apalg kl mrs terancam....jd tdk sk dgn aira...
sari emilia
jgn salah anggie org kampung itu meski tp sangat cantik2 alami bkn spt km cantik krn riyasan menor...km ank2 kampung ini jarang dandan
sari emilia
😆😆😆 yg sampai sekarng msh masuk dlm pola pikir ku ank umur 20 msh SMA kls 2 🤪🤪 gmn crt nya emg mrk b2 oon sampai jd siswa abadi...thor yg bnr aja...ank SMA kelas 2 itu paling banter 16/17 thn 😇😇
Sedang Bertapa: Kalau membaca dipahami dulu mb... kelas 12 itu sama dengan 3 SMA... Terpaut 20 Tahun itu artinya beda 20 tahun bukan umur 20 tahun... Di bab sebelumnya sudah dijelaskan jika istri Affan meninggal 18 tahun yg lalu artinya Faya dan Aira 18 tahun dan Affan 38 tahun di mana mereka beda 20 tahun... paham???
total 1 replies
sari emilia
kl bc sinopsisnya aira ank SMA...ms sdh umur 20 thn...atau paya yg umur nya sdh 20 thn tp otak nya aga lemot jarang naik kelas jd umur sdh 20 thn msh SMA 😄😄
Dadang Yuliadi
sangat bagus
dina
keren
Ani Vabbiani
suka thor sama ceritanya
Ani Vabbiani
mampir thorrr...semangatttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!