NovelToon NovelToon
Love, Lust, And Obsession

Love, Lust, And Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa / Dark Romance
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Cayy

"Kamu mau pilih Daniel atau aku?"
"Jangan gila kak, kita ini saudara!"
Arjuna tersenyum tipis, seolah meremehkan apa yang dimaksud Siren.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cayy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cincin permata

Saat Siren pulang, entah kenapa rumah jadi gelap, kemana semua orang sampai lampu pun tidak sempat dinyalakan.

Siren membuka pintu.

PRIIIIIITTTTTT.........DOR..DORR...

"Selamat ulang tahun....selamat ulang tahun....selamat ulang tahun Siren...selamat ulang tahun!!!!!"

Siren kaget sekali dengan kejutan itu, sampai dia menjatuhkan buket dari Daniel. Rupanya ada Luna, Martin, dan Ray disini entah kapan mereka datangnya.

Kedua mata Siren kembali berkaca-kaca.. Mereka mendekati Siren.

"Selamat ulang tahun ya anakku sayang" ucap mami sambil memeluk Siren.

"Tiup lilin dulu dong.." ucap Martin

Mami melepas pelukannya, dan kemudian Siren meniup lilinnya. Mereka bertepuk tangan.

"Selamat ulang tahun Siren, jangan pikir kita lupa ya soalnya dari tadi lo gak keluar-keluar" ucap Luna

"Iya.. Tante juga gak bilang waktu Siren keluar beli sate..harusnya kan pas" sahur Martin

"Hahah soalnya tante lupa Martin..udahlah sekarang ayo potong kue nya habis itu dimakan sama-sama.. Arjuna gabung Jun..kamu kok disitu aja"

Arjuna yang dipanggil hanya mengangguk, dia meletakkan laptopnya diatas meja, Siren pun memotong kuenya jadi beberapa bagian lalu mereka makan kue sama-sama.

"Ini karna tante nggak masak, makan ini aja ya" mami menunjuk lima kotak pizza yang bertumpuk dimeja.

"Itu malah enak tante.." ucap Ray

"Papi..ambil minumnya pi entar anak-anak keselek"

Mereka tertawa.. Dan Siren baru sadar dia melirik buket yang tergeletak dilantai, lalu dia buru-buru mengambilnya.

"Buket dari siapa Ren?" tanya Luna kepo

"Dari Daniel"

"Wihhh lo habis ketemu Daniel?" tanya Kay

Siren mengangguk.

"Daniel siapa Ren?" tanya mami penasaran.

"Gebetan baru tante, orangnya pinter pol ganteng, baik lagi paket komplit pokoknya, jangan sampai lepas tante" jawab Luna

"Emang iya Ren?"

Siren hanya senyum-senyum tanpa mengatakan apapun, dan itu sudah cukup menjawab.

"Ini minumnya.." ucap papi

Mereka mengambil satu-satu botol Coca cola itu. Ditengah keramaian yang dibuat teman-teman Siren ada seseorang yang dari tadi hanya diam menyimak, tapi tatapannya tak lepas dari Siren.

Dialah Arjuna..

*

Malam hari yang dingin, Siren masih duduk dikursi belajarnya sambil saling berbalas pesan dengan Daniel.

Sebenarnya dia tidak fokus belajar tapi berkaki juga dia mencoba fokus, hari ini benar-benar menjadi hari yang bahagia untuknya.

Sejenak dia bisa lupa tentang sakit hati akibat putus dari Samuel.

"Siren.."

Siren menoleh, seperti suara Arjuna yang memanggil jadi Siren membuka pintu.

"Boleh masuk?"

Siren mengangguk pelan, Arjuna pun masuk kedalam dan duduk ditepi ranjang sebelah kursi belajar Siren.

"Kenapa kak?"

"Siapa Daniel?" tanyanya to the point

"Kenapa?"

"Tadi sore kamu kerumahnya makanya dapet buket serta kalung yang sekarang kamu pakek itu, udah jadian?"

"Enggak kok"

"Gapapa kalo mau deket sama siapapun asalkan kamu ingat kata-kata aku kemarin"

"Kak..tolonglah diluar sana masih banyak perempuan yang lebih layak buat jadi istri kakak, kita ini udah jadi saudara meskipun gak ada hubungan darah sedikit pun lagian usia kita beda jauh.."

"Aku maunya kamu Ren.." Arjuna menatapnya penuh harap membuat Siren tidak tega, tapi disisi lain dia benar-benar tidak bisa menerima hal itu.

Siren duduk dikursi belajarnya dan menghadap kepada Arjuna.

"Sejak kapan kakak punya pikiran seperti itu?"

"Sejak aku menginjakkan kaki dirumah ini aku sudah suka sama kamu Ren, 10 tahun yang lalu"

"Bukannya waktu itu usia ku masih 7 tahun? kenapa kakak bisa suka sama anak kecil?"

"Ya karna waktu itu aku juga masih kecil Ren"

Siren menunduk, dulu dia memang ingin sekali memiliki kakak laki-laki karena sering mendengar cerita dari temannya saat TK, dan karena dia anak pertama jadi tidak mungkin hal itu terjadi.

Maka dari itu orang tuanya mengadopsi Arjuna dari sebuah panti asuhan, yang Siren ingat saat itu usia Arjuna kisaran 13 atau 14 tahun, dia agak lupa.

"Kakak nggak pernah coba cari pacar diluar sana sejak saat itu?"

"Pernah, tapi aku tetep nggak bisa Ren"

Arjuna mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya, sebuah cincin permata yang sangat indah.

"Hadiah ulang tahun kamu, semoga kamu suka"

Arjuna meraih tangan kiri Siren lalu memasangkan cincin itu dijari manisnya.

"Maafin aku kalo bikin kamu kecewa, aku sayang banget sama kamu"

Arjuna mengecup punggung tangan Siren dengan lembut, sementara Siren hanya diam terpaku. Dia tidak tau harus bersikap bagaimana.

"Kalo kamu masih belum bisa menerima hal ini, aku bakal keluar dari rumah ini"

"Mau kemana?"

"Kemana aja yang penting kamu masih merasa nyaman tinggal disini"

Siren menggeleng, bagaimanapun dulu dia yang menginginkan kehadiran Arjuna meskipun pada akhirnya tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan.

"Jangan pergi, tinggal disini aja aku baik-baik aja hanya saja kalo bisa kakak jangan paksain keadaan nanti"

"Nggak janji, tapi akan aku usahakan yang terbaik buat kita berdua"

Siren mengangguk pelan.

"Kalo gitu, terusin belajarnya aku masih ada kerjaan"

Siren mengangguk lagi, Arjuna mengelus kepala Siren lalu keluar dari kamar. Siren benar-benar bingung dan masih merasa bahwa semua ini hanya mimpi.

1
Hatus
Iya betul kata Rey, seharusnya kalau sudah punya pacar harus bisa jaga jarak sama perempuan lain, meskipun itu teman kita sendiri.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!