NovelToon NovelToon
Ciuman Sang Mafia

Ciuman Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Bakwanmanis#23

Nayla Arensia hanyalah gadis biasa di kota Valmora hingga suatu malam, dua pria berpakaian hitam datang mengetuk pintunya. Mereka bukan polisi, bukan tamu. Mereka adalah utusan Adrian Valente, bos mafia paling kejam di kota itu.

Ayah Nayla kabur membawa hutang seratus ribu euro. Sebagai gantinya, Nayla harus tinggal di rumah sang mafia... sebagai jaminan.

Namun Adrian bukan pria biasa. Tatapannya dingin, kata-katanya tajam, dan masa lalunya gelap. Tapi jauh di balik dinginnya, tersembunyi luka yang belum sembuh dan Nayla perlahan menjadi kunci untuk membuka sisi manusiawinya.

Tapi bisakah cinta tumbuh dari ancaman dan rasa takut?
Atau justru Nayla akan hancur sebelum sempat menyentuh hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bakwanmanis#23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27: Ratu Dalam Bayang Gelap

Dua bulan telah berlalu sejak runtuhnya Kekaisaran Kovalen. Dunia bawah tanah berguncang hebat, tidak hanya karena kekosongan kekuasaan, tapi karena kenyataan bahwa takhta tertinggi kini dikuasai oleh seseorang yang tak pernah mereka duga seorang wanita, Nayla Varese, anak angkat mafia Timur yang telah menumbangkan imperium dari dalam.

Kini ia duduk di ruangan yang dulu milik Viktor Kovalen, namun telah direnovasi sepenuhnya. Dindingnya diganti kaca gelap yang menghadap seluruh kota, sementara lambang The Gray Falcon telah ia robohkan dan diganti simbol barunya: Nox Regnum, Kerajaan Kegelapan.

Nayla menatap meja bundar di hadapannya. Para kepala organisasi dari Eropa Timur, Timur Tengah, hingga Asia Tenggara duduk diam. Tak satu pun bersuara.

Ia berdiri, mengenakan setelan jas hitam ramping dengan emblem kecil di kerahnya. Rambut panjangnya diikat rapi, dan sorot matanya membuat siapa pun yang memandang merasa sedang diinterogasi oleh dewa keadilan.

“Selama bertahun-tahun, kita semua bertempur demi uang dan kekuasaan. Tapi lihat apa yang terjadi pengkhianatan, pembunuhan, dan kehancuran,” suara Nayla pelan, namun menggema tegas di ruangan itu. “Aku tidak meminta kalian tunduk. Aku meminta kalian memilih tetap hidup dalam kehancuran yang sama, atau membangun ulang dunia bawah tanah dengan sistem baru. Sistem kita.”

Seseorang dari Rusia berdiri. “Dan sistem macam apa yang kau maksud? Bukankah ini semua hanya bentuk lain dari perang dan kegelapan?”

Nayla tersenyum kecil. “Perang tak akan berhenti. Tapi arahkan itu ke tempat yang benar. Kita bangun jaringan yang bukan hanya hidup dari darah dan narkotika, tapi kekuatan ekonomi bawah tanah yang bersih perdagangan, investasi gelap, logistik, sistem informasi. Kita menjadi negara tak terlihat.”

Ia menunjuk layar besar di belakangnya. Tampak grafik dan data aset dari Kovalen Group yang kini telah diambil alih.

“Lihat ini. Inilah yang dijarah Kovalen selama 20 tahun. Dan kini kita memilikinya. Properti, saham, jalur suplai, semua sudah jatuh ke tanganku. Tapi aku tak ingin jadi diktator. Aku ingin jadi ratu dalam jaringan yang berdiri bersama, bukan di bawah bayang-bayang ketakutan.”

Semua hening.

Hingga akhirnya seorang mafia senior dari Balkan mengangguk pelan. “Ratu kegelapan yang tak datang dengan darah kosong. Tapi darah yang telah membayar harga.”

Satu per satu mereka berdiri. Tak ada deklarasi resmi. Tapi mata-mata mereka menunjukkan satu hal kesetiaan.

______

Sore itu, Nayla berdiri di balkon menatap kota. Lampu-lampu kota Praha berkilau indah, namun baginya itu adalah medan pertempuran yang telah ia menangkan dengan luka, cinta, dan kehilangan.

Ivan menghampirinya dengan secangkir kopi.

“Kau benar-benar jadi legenda sekarang,” katanya pelan.

Nayla menerima cangkir itu tanpa menoleh. “Aku tak ingin jadi legenda. Hanya seseorang yang tak ingin hidup di bawah bayangan ketidakadilan lagi.”

“Kau punya semuanya sekarang. Kekuasaan, pasukan, uang... Tapi tetap ada yang hilang, ya?”

Nayla tersenyum pahit. “Adrian.”

Ia menatap ke kejauhan, mengingat kembali tatapan terakhir pria itu. Perlindungannya. Keputusannya untuk menjauh agar ia tidak ikut terbunuh. Tapi pada akhirnya, Adrian juga harus meregang nyawa demi dirinya.

“Aku ingin membangun dunia baru untuk Adrian. Dunia yang ia perjuangkan, meski tak sempat menikmatinya.”

Ivan diam sejenak. “Kau tahu, banyak orang di luar sana menganggapmu monster. Tapi hanya sedikit yang tahu betapa dalamnya luka yang membentukmu.”

Nayla menoleh. “Biar mereka pikir aku monster. Tapi monster ini tidak akan lagi membiarkan siapa pun mengambil nyawa orang yang ia cintai.”

______

Beberapa minggu kemudian, di markas baru Nox Regnum yang terletak di pegunungan Alpen Swiss, Nayla meresmikan sistem baru mereka. Di dalam ruang bawah tanah yang terlindungi teknologi tercanggih, data, transaksi, dan komunikasi seluruh organisasi mafia dunia terkonsolidasi.

Ia menciptakan sistem operasi intelijen yang lebih kuat dari sebelumnya, mempekerjakan mantan agen rahasia, dan membangun jaringan satelit mini yang tak bisa dilacak oleh pemerintah mana pun. Ini bukan sekadar mafia. Ini adalah kekaisaran tak kasat mata.

Tapi Nayla tetap memegang kendali dari balik layar.

Ia menciptakan tim eksekutif berisi para pemimpin regional yang setia. Namun satu kursi selalu kosong kursi yang dinamainya “Kursi Putih”.

Ivan pernah bertanya, “Kenapa kau biarkan kosong?”

Nayla hanya menjawab, “Untuk seseorang yang seharusnya duduk di sampingku, tapi sudah pergi lebih dulu.”

______

Malam itu, di ruangan pribadinya, Nayla duduk menatap kotak kecil berisi liontin perak. Liontin yang dulu diberikan Adrian sebelum mereka berpisah.

Ia membukanya. Di dalamnya, foto kecil mereka berdua, dan secarik kertas bertuliskan:

“Kalau aku tak sempat kembali, jangan berhenti. Karena dunia lebih butuh dirimu daripada aku..”

Air mata menetes perlahan. Tapi bukan air mata kelemahan. Melainkan kekuatan.

Ia mengenakan liontin itu di lehernya, menatap ke cermin, dan membisikkan kata-kata yang hanya bisa dimengerti oleh hatinya sendiri.

“Aku tak akan berhenti. Dan aku tak akan biarkan apa pun mengulang sejarah.”

Nayla Varese telah menjadi lebih dari sekadar korban cinta atau alat balas dendam. Ia kini adalah legenda, ratu tak bertakhta yang memegang kekuatan paling besar di dunia gelap.

Tapi di balik semua itu, ia tetaplah Nayla. Perempuan yang hatinya masih menyimpan senyum satu-satunya pria yang ia cintai.

Dan ia akan terus berjalan, hingga dunia tak lagi dikuasai oleh kegelapan tanpa arah.

1
Pa'tam
Sayangnya sudah segitu banyak bab nya tidak di kontrak. Harusnya di bab 20 sudah ajukan kontrak biar dapat bab terbaik dan dapat reward kontrak.
Pa'tam: Iya, aku juga masih perlu banyak belajar dan terus belajar.
Bolang2: siap, jangan lupa dukung novelku uhuy, masih pemula/Facepalm/
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!