Apa jadinya jika mika seorang remaja 17 tahun masuk ke dalam tubuh ratu di masalalu , ratu yang di musuhi oleh seluruh penghuni istana karena tak bisa memberikan keturunan pada sang raja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rica Ricu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kunjungan
Alaric sedang mengadakan pertemuan dengan para bawahannya untuk membahas tentang suatu masalah yang terjadi, namun entah kemana pikirannya melayang tetapi yang jelas Anya selalu berada di antara benaknya, apa yang sedang wanita itu lakukan sekarang?
"Yang mulia? Apa anda sedang memikirkan sesuatu?" Tanya salah satu bawahannya.
"Apa aku terlihat sedang melamun?" Tanya Alaric.
"Ya begitulah yang mulia" Ujar salah satunya.
"Maafkan aku, Mari kita akhiri pertemuan ini dan melanjutkannya besok" Katanya.
"Baik yang mulia"
Setelah mengatakan hal demikian Alaric mulia berdiri dari kursinya dan meninggalkan ruangan pertemuan.
Kaki lebarnya melangkah cepat diikuti oleh kedua orang yang merupakan pengawal pribadinya.
"Apa anda membutuhkan sesuatu yang mulia?" Tanya salah satu pengawal Alaric.
"Aku ingin bertemu istriku" Katanya.
Dua pria muda itu berpandangan satu sama lain saat mendengar ucapan Alaric, rupanya kehamilan Viviene sungguh mampu mempengaruhi pikiran raja mereka.
"Anda pasti sangat bahagia hingga ingin terus berada disisi nona Viviene" Katanya.
Alaric menghentikan langkahnya ketika mendengar ucapan salah satu pengawalnya, Viviene? Ia bahkan sama sekali tak mengingat nama itu, padahal sekarang wanita itu tengah mengandung bayinya.
"Aku ingin mengunjungi Anya" Ujar Alaric Sembari melanjutkan jalannya.
Alaric semakin mempercepat langkahnya untuk menemui Anya, sedang apa wanita aneh itu sekarang?
...****************...
Mia dan Levi saling berpandangan heran melihat Anya yang sedang bersila kaki dan juga menegakkan badannya serta menutup matanya sempurna, apa ratunya ini sedang bersemedi?
"Yang mulia? Apa yang anda lakukan?" Tanya Levi.
"Ini adalah yoga" Katanya.
"Yoga?" gumam Levi dan Mia.
"Kami tak pernah mendengarnya yang mulia, apa itu bisa menghasilkan kekuatan sakti?"
Anya mulai membuka matanya dan mendengus malas, ia juga bangkit dari ranjang dan berjalan mengelilingi kamar.
"Itu adalah olah raga yang akan muncul dimasa depan" Jawabnya.
Mia dan Levi mengangguk mengerti
"Yang mulia, apa anda ingin melukis?" Tawarnya.
"Huh?"
"Aaaa wanita ini kan pelukis, tapi aku sangat payah mengenai keterampilan itu" Katanya dalam hati.
"Aku sudah lama tak melukis, aku tak yakin hasilnya akan bagus, tapi apa aku boleh mencobanya?" Tanya Anya.
"Tentu saja, kami akan mengambilkan peralatannya yang mulia" Kata Mia , wanita itu pergi mengambil peralatan melukis.
beberapa saat kemudian...
Anya memfokuskan dirinya penuh pada kanvas dan juga berbagai warna cat lukis, ia hanya membayangkan bahwa dirinya adalah seorang pelukis profesional dan mulai mencoret coretnya.
"Aku tidak yakin hasilnya bagus, lihatlah bagaimana cara melukisnya" Bisik Mia.
"Sssttt dia akan marah nanti" Balas Levi berbisik.
"Sudah selesai!" Serunya.
"Ya ampun apa itu?"
"B-bagus sekali yang mulia" Bohong Mia.
"Apa itu Kacang?" Tanyanya.
"Apa ini terlihat seperti gambar kacang, ini adalah kecebong" Katanya.
"Ahhhhh" Mia dan Levi berseru dengan tawa yang dibuat buat.
"Ya ampun aku harus melatih skill ku lagi, maaf ya? sementara waktu aku hanya bisa melukis ini" Katanya.
"Tak masalah yang mulia"
"Perhatian yang mulia raja datang..."
Anya menoleh pada pintu masuk dengan tatapan tak ramah , untuk apa pria angkuh itu datang?
"Yang mulia raja" Sapa Mia dan Levi.
"Kalian berdua keluarlah, aku ingin bicara dengan istriku" Katanya.
"Baik"
Anya bersendikap dada menatap Alaric malas setelah kepergian kedua pelayannya.
"Untuk apa kau datang?" Tanyanya.
"Aku ingin memperkosamu" Kata Alaric.
Anya reflek menutup dadanya rapat rapat.
"Dasar mesum!"
Alaric menatap wajah cantik Anya penuh puja, kenapa ia ingin selalu berada didekat sang ratu dengan segala sikap barunya ini?
"Aku hanya ingin memastikan bahwa kau baik baik saja dan tidak melakukan percobaan bunuh diri lagi, jika kau melakukan itu akulah yang paling merasa bersalah, karena kau sangat mencintaiku dan rela mengakhiri hidupmu karena cemburu" Kata Alaric percaya diri.
"Maksudmu aku cemburu karena kau menikah lagi?"
"Ya begitulah"
"Waah yang mulia, darimana kau dapat kepercayaan diri sebesar itu?" Cibir Anya.
"Aku tidak percaya diri, aku hanya merasa kau sangat mencintaiku dan selalu menginginkanku"
Anya memicing jijik mendengar ujaran raja yang kelewat percaya diri ini.
"Sudah kubilang aku bukan ratu bodohmu lagi, aku sudah tidak menginginkanmu" Kata Anya.
Alaric mengepalkan tangannya kuat kuat mendengar bagaimana Anya menolak dirinya lagi.
Alaric mendekatkan dirinya pada Anya hingga wanita itu memundurkan dirinya saat melihat Alaric berjalan ke arahnya.
"Hei berhenti disana, kau mau apa?!" sungutnya.
Tubuh Anya terhantuk tembok belakang menandakan tak ada lagi jalan untuk menghindar.
Alaric meraih wajah Anya dan mendekatkan wajahnya hingga jarak mereka hanya sejengkal tangan.
"Tapi aku menginginkanmu, aku menginginkan Anya ini sekarang"
"aku tidak mau!"
"Ssttt!" Alaric menempatkan jari telunjuknya pada bibir anya meminta wanita itu berhenti berbicara.
"Jangan menolakku lagi Anya, aku akan marah nanti" Katanya.
Chup
Sebuah ciuman singkat pada bibir anya dapatkan, Alaric kembali menjauhkan wajahnya dan berdiri tegak.
"Nanti malam aku akan mengunjungimu"
"Jangan datang, kau pergi saja ke kamar istri yang lain"
"Aku tidak ingin yang lain"
Anya mendengus kesal dengan sikap keras kepala Alaric yang menurutnya sangat menyulitkan.
"Aku ingin tidur dan berhubungan malam ini, jangan coba coba mengelabuiku"
"Tapi aku tidak mau!"
"Kalau begitu aku akan memaksamu"
"Dasar penjahat!"
"Berdandanlah yang cantik dan sambut aku ketika aku datang"
"Tch, jangan harap" Ucap Anya dalam hati.
"Aku pergi dulu" Alaric mencium bibir anya singkat dan berbalik akan pergi , namun pandangannya tak sengaja menangkap sebuah lukisan unik.
"Lukisanmu sangat jelek" Cibirnya lalu berjalan pergi.
"Fuck you!" Anya mengacungkan jari tengahnya pada Alaric yang baru saja pergi
...****************...
Viviene berdandan dengan sangat cantik dan juga memakai wangi wangian yang banyak.
"Anda sangat cantik yang mulia"
"Apa menurutmu raja akan suka?"
"Itu pasti"
Viviene tersenyum bangga mendengar pujian dua pelayannya, ia mempersiapkan dirinya untuk Alaric nanti malam dengan harapan pria itu akan pergi mengunjunginya.
"Maaf nona" Salah satu pelayannya datang.
"Ada apa klu?"
"Mia berkata bahwa malam ini raja akan mengunjungi ratu Anya, mereka sedang memetik melati untuk mandi ratu Anya" Katanya.
"Yang mulia raja mengunjungi Anya? K-kenapa Anya? aku sedang hamil!" Bentaknya tak terima.