Sheva harus memenuhi janji keluarganya dengan cara menerima perjodohan antara dua keluarga,sebagai pembalasan hutang pada masa lalu karena telah membantu membangkitkan perusahaan keluarganya yang hampir bangkrut. Di usianya yang baru menginjak dua puluh dua tahun itu ia harus menerima di jodohkan dengan laki-laki yang dulu pernah ia kenal sebagai teman masa lalunya. Meski begitu karena sempat tidak bertemu selama lima tahun,sikap dan penampilan keduanya berubah drastis. Padahal di sisi lain Sheva telah memiliki seorang kekasih dan keduanya telah menjalin hubungan kurang lebih tiga tahun ini.
Akankah Sheva bisa memenuhi permintaan keluarganya itu?
Atau ia harus membuat keluarganya mengerti bahwa dirinya mempunyai pilihan lain untuk masa depannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rindu Setia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 17
Akhirnya Sheva mandi dan segera berangkat ke lokasi bersama kedua orang tuanya,sesampai di sana Sheva langsung masuk ke ruang make up untuk bersiap. Selang satu jam Sheva sudah selesai ia memilih gaun berwarna Merah menyala sebagai bentuk perlawanannya.
Setelah semua keluarga besar William datang,dan MC sudah memandu jalannya acara. Hana dan Rania masuk ke ruang ganti Sheva untuk membawanya keluar,pertama kali mereka melihat sahabatnya itu make up full dan begitu cantik hanya saja gaun merah itu terlalu menusuk mata
"OMG Sheva,loe cantik sekali gila" teriak Hana
"Iya Va kamu cantik banget,tapi tunggu deh. Bukannya mami loe milih gaun warna biru muda ya? kenapa jadi merah"
"Udahlah ribet banget sih kalian,sama-sama gaun kan yang penting"
"Tapi ini badas banget sih Va,gue suka gaya loe" imbuh Hana sambil mengacungkan kedua jempolnya
Akhirnya mereka bertiga keluar dan berjalan menuju ruang pesta,semua mata terpesona memandang Sheva yang begitu anggun di balik balutan gaun warna merah itu. Sementara itu nyonya Lista terkejut karena putrinya justru merubah gaunnya menjadi seolah-olah gaun perang
"Apa-apaan ini mi,bukannya mami bilang sudah memilihkan gaun yang cocok untuk Sheva?" ucap Robert
"Sudah Pi,tadi mami juga lihat Sheva pakai gaunnya kok"
"Terus ini apa?"
"Mami juga gak tahu kenapa tiba-tiba Sheva ganti gaun jadi seperti ini"
"Udah Robert kamu tenang saja,mau pakai apapun putrimu tetap akan terlihat cantik" ucap tuan William
Sheva berdiri di samping Morgan yang tampil menawan dengan setelan toxido yang di kenakan nya,tanpa memerlukan banyak waktu mereka segera menuju ke acara inti yaitu penyematan cincin di kedua mempelai. Hana dan Rania membawakan cincin ke atas panggung, Morgan mengenakan cincin itu di jari manis Sheva dengan sangat rapi. Sementara saat giliran Sheva ia justru terdiam seperti memikirkan sesuatu
"Sheva,tunggu apa?" bisik Rania
"Shevaa...." panggil nyonya William
"Ada yang kamu pikirkan?" tanya Morgan
"Enggak...." ucap Sheva sambil mengambil cincin dan mengenakannya di jari manis Morgan
Semua tamu bertepuk tangan,kini Sheva dan Morgan resmi bertunangan. Para kolega mereka silih berganti memberikan selamat atas bersatunya dua keluarga konglomerat itu. Sheva hanya terdiam sambil terus memegang tangannya,pandangannya hanya tertuju pada cincin yang melingkar di jari manisnya itu.
Morgan tak menghiraukannya dan lebih memilih menghabiskan waktu bersama teman-temannya,namun tiba-tiba Alta membawa Morgan keluar.
"Ada apa Al?"
"Kamu harus lihat ini" ucap Alta sambil menunjukkan rekaman video pembicaraan Sheva dan Marcell di parkiran kemarin
Setelah selesai melihatnya Morgan hanya menghela nafas panjang
"Aku gak habis pikir sih kalau selama ini Sheva ada hubungan sama Mr. Marcell" ucap Alta
Morgan tersenyum
"Kamu kenapa senyum? kamu gak marah lihat ini semua? ini Sheva lho Gan,calon istri kamu"
"Terus aku bisa apa Al? mereka saling cinta sedangkan aku?"
"Tapi gak bisa gitu juga Gan,sekarang kamu berhak atas Sheva dan kamu bisa saja suruh Mr.Marcell buat jauhin Sheva"
"Terus setelah itu Sheva akan marah dan benci sama aku"
"Tapi kalau kayak gini,ini gak bener Gan"
"Kamu jangan cerita ke siapa-siapa,aku sudah tahu ini semua jauh sebelum kamu merekamnya. Jadi memang sengaja aku tetap menyetujui perjodohan ini,biar bagaimanapun mereka tidak akan bisa bersatu"
"Aku setuju sih sama kamu,tapi kita tetap harus Awasi mereka berdua."
"Kamu jangan khawatir aku sudah memikirkan itu,pokoknya jangan sampai ada orang yang tahu itu"
"Oke"
Morgan dan Alta kembali ke dalam menemui Steven dan juga Ferly yang asyik mengobrol dengan teman kampus mereka yang ikut hadir di pesta pertunangan Morgan dan Sheva.
Sheva hanya duduk di kursi di temani oleh Hana dan Rania,para tamu saling bergantian menyalaminya serta memberikan selamat
"Kak Morgan gimana sih,Sheva kan di sini. Tapi dia malah asyik sama teman-temannya" ucap Rania
"Tahu tuh,gak nyadar apa kalau sekarang dia itu sudah bertunangan" imbuh Hana
"Udah-udah biarin aja" ucap Sheva sambil berdiri dari tempat duduknya
"Loe mau kemana Va?" tanya Hana
"Mau ke toilet"
"Gue anterin ya?"
"Nggak usah,gue bisa sendiri kok"
Sheva berjalan menuju toilet,sesampainya di sana dia mendapati sepuluh panggilan tak terjawab dari Marcell. Ia mencoba menghubunginya dan menanyakan apa yang terjadi
"Halo kak Cello"
"Ada apa Va?"
"Kok kak Cello ketus gitu sih?"
"Selamat ya atas pertunangan kamu"
"Kak,please aku udah coba buat batalin ini semua"
"Tapi nyatanya apa? sekarang kamu sudah resmi menjadi calon menantu konglomerat"
"Aku gak tahu deh sama pola pikir kakak"
"Udahlah Va,aku males dengar omongan kamu" ucap Marcell yang menutup ponselnya
Sheva semakin sesak dengan posisinya sekarang,ia menangis dan tiba-tiba kepalanya begitu pusing. Setetes darah jatuh di atas wastafel dan ternyata berasal dari hidung Sheva,beberapa saat ia merasa sangat pusing kemudian semuanya menjadi gelap. Sheva terjatuh di dalam toilet sementara itu nyonya Lista bertanya kepada Hana dan Rania dimana putrinya berada
"Hana,Rania,kalian lihat Sheva?"
"Sheva ke toilet tante" jawab Rania
"Ke toilet?"
"Iya tan,tapi udah dari tadi sih" ucap Hana
"Iya ya,kenapa lama sekali dia"
"Sheva gak kenapa-napa kan?"
"Tante tenang biar Hana dan Rania yang cek"
"Ya sudah tante ke sana dulu,nanti kalau sudah bertemu Sheva suruh dia samperin tante ya"
"Iya tante"
Hana dan Rania bergegas ke toilet,sesampainya di sana mereka mendapati Sheva tergeletak di lantai. Rania panik melihat hal itu,ia meminta pada Hana untuk mencari bantuan. Hana kembali ke ruang pesta namun melihat kedua orang tua Sheva sedang fokus mengobrol dengan rekan bisnisnya.
Untung saja pandangannya tertuju kepada Morgan dan teman-temannya,ia segera menghampirinya dan memberitahukan hal yang terjadi kepada Sheva
"Kak Morgan..."
"Ada apa Han??"
"Sheva kak..."
"Sheva kenapa?"
"Sheva pingsan di toilet"
"Haaa???"
Morgan,Alta,Steven,dan Ferly berlari menuju toilet,sesampainya di sana mereka melihat Rania yang menangis dan berusaha membangunkan sahabatnya itu.
...SHEVA GO TO ENGAGEMENT...