NovelToon NovelToon
Bumi Tanpa Senja

Bumi Tanpa Senja

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Perjodohan / Cintamanis / Selingkuh / Tamat
Popularitas:2.8M
Nilai: 5
Nama Author: Hary As Syifa

Mencintai jodoh sepupu sendiri?
Salahkah itu?

Berawal dari sebuah pertemuan yang tak di sengaja. Senja, gadis 22 tahun yang baru pulang dari luar negeri itu bertemu dengan sosok pria bernama Bumi yang menurutnya sangat dingin dan menyebalkan.

Semakin Senja tidak ingin melihat wajahnya, justru makin sering Senja bertemu dengannya.

Dari setiap pertemuan itulah muncul rasa yang tak biasa di hati keduanya.

Tapi sayangnya, ternyata Bumi adalah calon suami dari sepupu Senja, Nesya. Mereka terlibat perjodohan atas permintaan almarhum ibunda Bumi pada sahabatnya yang merupakan ibu dari Nesya.

Sanggupkah Bumi dan Nesya mempertahankan perjodohan itu?

Bagaimana nasib Senja yang sudah terlanjur jatuh cinta pada Bumi? Mampukah ia mempertahankan hatinya untuk Bumi?
Baca terus kisah mereka, ya.

ig : @tulisan.jiwaku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hary As Syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Nasehat Ayah

Malam ini Tuan Dirgantara memanggil Bumi untuk menemuinya di ruang kerjanya. Biasanya jika Tuan Dirgantara memanggil Bumi kesana, beliau akan bertanya tentang perkembangan bisnis mereka.

Tok tok tok.

Bumi mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk. Setelah ada perintah untuk masuk, baru ia masuk ke dalam. Bumi memang sudah terbiasa dari kecil bersikap sopan seperti itu. Meskipun masuk ke ruangan ayahnya sendiri, ia selalu meminta ijin terlebih dulu.

“Duduklah.” Tuan Dirgantara mempersilahkan anaknya untuk duduk di sofa yang berhadapan dengan tempat ia duduk saat ini.

Bumi pun duduk sesuai perintah ayahnya.

“Belakangan ini kau sangat sibuk sekali. Kau selalu pulang malam,” kata Tuan Dirgantara membuka pembicaraan. 

“Ayah pasti tau alasannya. Bukannya sebelum aku ikut menjalankan perusahaan, ayah juga sering pulang malam?” Bumi malah membalikkan  perkataan ayahnya kembali.

Tuan Dirgantara tersenyum. Anak laki-lakinya ini tidak berubah sama sekali. Mirip sepertinya bahkan dalam hal bersilat lidah.

“Bagaimana proyek pembangunan jembatan yang sedang berjalan? Ayah dengar sempat ada kendala,” tanya Tuan Dirgantara.

“Benar, Ayah. Ada yang ingin memanipulasi material yang biasa digunakan dengan material yang berkualitas buruk. Tapi Ayah tidak perlu khawatir. Supervisor yang bertugas sudah lebih dulu menyadarinya sebelum material itu digunakan. Sekarang semua sudah aman terkendali,” jawab Bumi panjang lebar.

Kalau sudah berbicara soal bisnis, ia mampu berbicara panjang lebar. Tapi jika sehari-hari, sangat mahal sekali untuk mendengar suara merdunya itu.

“Baguslah kalau begitu. Lain kali harus lebih berhati-hati. Jangan sampai kecolongan lagi.”

“Baik, Ayah. Ayah tidak perlu khawatir.”

“Iya, Ayah percayakan semua padamu.”

“Terimakasih, Ayah. Aku akan bekerja semaksimal mungkin.”

“Lalu, bagaimana kabar tentang putri keluarga Wijaya?” tanya ayahnya mengubah topik pembicaraan.

“Senja baik-baik saja. Dia juga sedang bekerja di perusahaan ayahnya,” jawab Bumi dengan cepat.

Tuan Dirgantara menaikkan alisnya sebelah. “Senja? Anak Tuan Andika maksudmu?” tanya Tuan Dirgantara ingin memastikan pendengarannya tidak salah kalau anaknya menyebut nama Senja, bukan Nesya.

Deg.

Bumi baru tersadar bahwa yang ayahnya maksud adalah Nesya, bukan Senja. Mereka sama-sama putri keluarga Wijaya karena Wijaya adalah nama kakek mereka.

“Oh, aku pikir ayah menanyakan anak Tuan Andika,” ucap Bumi dengan tenang agar tak terlihat bahwa memang Senja yang selalu ada di pikirannya.

“Kenapa kau berpikir begitu?” selidik Tuan Dirgantara.

“Karena hanya Senja yang memakai nama kakeknya di belakang namanya, Cahaya Senja Wijaya. Jadi aku pikir ayah bertanya tentangnya. Lagipula yang dikenal sebagai putri keluarga Wijaya di dunia bisnis adalah Senja,” jawab Bumi beralasan.

“Oh, begitu, ya? Ayah pikir karena kau sedang memikirkannya makanya kau menyebut namanya, bukan Nesya,” balas ayahnya.

Bumi berusaha tetap tenang meskipun tau ayahnya sedang memancingnya.

“Kalau ayah ingin bertanya tentang Nesya, dia baik-baik saja. Bahkan tadi siang kami makan bersama di sebuah restoran,” kata Bumi.

“Baguslah. Itu permulaan yang baik. Yang penting di antara kalian tidak ada yang terpaksa melakukannya. Lakukanlah pendekatan sesuai hati nurani kalian sebelum kalian benar-benar memutuskan untuk melanjutkan hubungan kalian dalam sebuah ikatan,” kata ayahnya menasihati.

“Ayah tidak ingin kau melanjutkan hubungan ini hanya karena menjalankan permintaan almarhum ibumu,” tambah ayahnya lagi.

“Aku tidak akan mengecewakan ibu,” ucap Bumi dengan tegas.

“Ibumu tidak akan kecewa kalaupun kau tidak jadi menikah dengan Nesya,” sanggah ayahnya.

“Apa maksud ayah? Aku hanya ingin melakukan apa yang ibu minta,” tanya Bumi.

“Tapi kebahagiaanmu adalah yang utama bagi ayah dan tentu saja bagi ibumu. Jangan lanjutkan perjodohan ini kalau kau tidak bisa menerima Nesya di hatimu!” 

“Ayah tidak usah khawatir. Ini hanya masalah waktu,” bantah Bumi.

“Jangan bermain-main dengan perasaan, Bumi. Belum tentu waktu akan membawamu kepada kebahagiaan jika kau tidak tepat menentukan pilihan hatimu. Jangan sampai kau menyesal di belakang!” kata Tuan Dirgantara memperingatkan.

“Justru aku akan menyesal jika tidak menjalankan permintaan terakhir ibu,” jawab Bumi yang masih tetap pada pendiriannya karena tak ingin mengkhianati almarhum ibunya.

Tuan Dirgantara tampak menghela nafas dengan berat. Rasanya sifat keras kepala Bumi dua kali lebih besar dibandingkan dengan dirinya.

“Terserah kau saja. Kau masih punya waktu sebulan untuk menimbang kembali keputusanmu. Saran ayah, dengarkan kata hatimu!”

Tuan Dirgantara lalu bangkit dari duduknya. Sebelum melangkah pergi, ia kembali berbicara pada Bumi.

“Ayah sangat mengenalmu. Ayah tau apa arti tatapan matamu saat kau melihat ke arah Senja saat acara makan malam waktu itu. Jadi, pikirkanlah baik-baik.”

Bumi terkejut. Ternyata ayahnya memergokinya sedang menatap Senja malam itu.

Setelah mengatakan itu, Tuan Dirgantara pergi meninggalkan Bumi sendiri yang sedang dilanda kebingungan. Haruskah ia mengikuti nasehat dari ayahnya? Tapi itu artinya ia mengkhianati permintaan terakhir ibunya untuk selalu menjaga Nesya dan menikah dengannya.

Nesya? Ia bahkan tak ada perasaan apa-apa pada wanita itu. Berbeda dengan Senja. Tanpa diminta, ia selalu ingin melindungi gadis yang pertama kali ia temui secara tidak sengaja itu. Apakah memang ini tanda dari semesta kalau ia berjodoh dengan Senja? Ia jadi bingung dengan perasaannya sendiri. Apakah hatinya memang benar sudah terpaut dengan Senja hingga ia tak berhenti memikirkannya?

Bersambung...

1
Sandisalbiah
yei... Jefri ketemu calon jodoh.. kalau Bumi dgn Senja.. Jef dgn Jingganya.. Senja berwarna Jingga..
Sandisalbiah
Bumi tanpa Senja.. adalah aku
saat Bebek panggang madu terhidang di hadapanku tp tak bisa kumakan krn perut terlanjur kenyang..
maka cepatlah bangun Senjanya Bumi.. krn Bumi mu begitu bersedi sama seperti yg ku rasakan saat merelakan Bebek panggang madu utk mereka.. 😭
Sandisalbiah
Bumi jd gelap dan kelam krn Senjanya menutup mata..
Sandisalbiah
emang dr dulu Nessya itu gak waras kan? kalau otaknya normal kelakuannya gak bakal gitu.. hanya sekarang makin parah aja..
Sandisalbiah
berarti diantara mereka ini yg otaknya waras cuma si Chaterine...
Sandisalbiah
jelas banget Nesya gak niat buat nikah ama Marcell krn yg ada di otaknya cuma senang² saja.. apa lagi spek seperti Bumi lha yg jd incarannya... sayangnya dia salah dlm pergaulan... mau punya suami yg baik dan terbaik sedang dia sendiri seburuk itu, sifat, prilaku dan kebiasaanya minus semua
Sandisalbiah
hah.. biasa kalau antagonis itu manusia yg penuh rasa iri dengki dan dendam.. gak bercermin dgn prilakunya sendiri tp selalu menyalakan org lain atas apa yg menimpa dirinya...
Sandisalbiah
gak tau aja anda tuan Adrian kalau putri anda itu jalang gratisan.. asal jgn sampe kena penyakit kelamin
Sri Yuniarti 01
novel seru, wajib baca!!!
Sandisalbiah
hais.. di ujung bab di suguhin yg bening bikin seger mata 🤭
Sandisalbiah
Nesya egois.. makin ilfeel aja ma dia
Sandisalbiah
drama SInya sudah terbongkar sekarang gantian Nesya yg lagi ngedrama... gak sabar nunggu borok si Nesya terbongkar juga
Sandisalbiah
kau marah Bumi berdekatan dgn Senja tp kau sendiri.. bukan hanya berdekatan, bahkan tubuhmu sudah di jaman beberapa laki-laki.. waras gak sih kau ini Nesya..?
Sandisalbiah
tuh.. dulu aja alasanya kilaf tp kok berlanjut sampe Arkan remaja... emang ada kilaf berkepanjangan.. dasar bodoh kau Adrian.. nafsu emang selalu mengalahkan akal sehat kalau gak di barengi dgn iman...
Sandisalbiah
nah.. di cocop gak tuh..
Sandisalbiah
Senja kok ceroboh sih.. tp dgn begini semoga sandiwara penipuan si Sonya dan Alan itu segera terbongkar..
Sandisalbiah
fix.. Adrian di bodohi abis abisan.. kalau laki-laki itu berprofesi sebagi dokter, jelas dia yg merekayasa hasil tes DNA utk menyempurnakan sandiwara mereka..
Sandisalbiah
ternyata Ardian cuma di percaya oleh mantan sekretaris nya itu...
Sandisalbiah
saat Senjanya ada di genggaman, maka seluru perhatian berporos padanya.. yg lain hanya samar batang...
Sandisalbiah
mau ngapain itu si cabul Marcel ngikuti Senja.. mau cari kesempatan ya.. awas aja kalau sampe dia macam-macam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!