Bumi Tanpa Senja

Bumi Tanpa Senja

1. Pertemuan Pertama

Siang itu sebuah mobil mini cooper berwarna putih melesat laju di jalan. Mobil mewah itu dikemudikan oleh seorang wanita cantik berusia 22 tahun yang memiliki kulit putih mulus dan rambut hitam tebal yang panjangnya melebihi pundak. Wanita itu bernama Cahaya Senja Wijaya atau yang sering dipanggil Senja. Ia adalah putri tunggal pasangan Andika Wijaya dan Liliana yang merupakan konglomerat di kota itu. Siapa yang tidak kenal dengan keluarga mereka.

Senja baru saja pulang dari luar negeri seminggu yang lalu setelah menamatkan kuliahnya di bidang bisnis dan ekonomi. Dia salah satu mahasiswi lulusan terbaik di kampusnya. Ia memang sangat pintar seperti Papanya yang merupakan pengusaha terkenal. Berbeda dengan mamanya yang lebih senang dengan dunia masaknya, kalau bicara selalu ceplas ceplos sesuka hatinya.

Triingg triiingg.

Handphone-nya berdering. Ia lihat di layar pipih itu, tertulis nama sahabatnya, Viona, disana. Ia pun segera menjawab panggilan itu dan meletakkan di kuping dengan satu tangan, sementara tangan satu lagi tetap fokus menyetir.

“Halo, Vio,” sapa Senja.

“Halo, Senja. Kau dimana? Aku sudah di restoran,” tanya Viona.

“Aku sedang dalam perjalanan. Kau tunggu disana, ya,” jawab Senja sambil tetap mengemudikan mobilnya.

“Iya. Tapi cepat, ya. Riko sudah ada disini dari tadi dengan pacarnya. Entah pacarnya atau selingkuhannya,” kata Vio yang sekarang sedang mengawasi Riko di restoran.

“Iya, iya, baiklah. Ini juga sudah cepat. Kau tetap awasi mereka, ya,” sahut Senja.

“Iya, ini kan lagi aku awasi. Jangan lama-lama,  aku sudah eneg melihat mereka yang tidak tau malu bermesraan di depan umum. Itu apalagi. Eh, eh, eh, apa itu? Riko mencium pipi wanita itu,” kata Viona yang membuat Senja terkejut mendengarnya.

“Apaaa?”

Ciiitttttttttt bruuukkk.

Senja yang terkejut mendengar kabar dari Viona secara spontan mengerem mobilnya mendadak. Karena perbuatannya itu, sebuah mobil rolls royce di belakangnya tidak sengaja menabrak bagian belakang mobilnya.

Panggilan telepon dari Viona terputus begitu saja saat handphone Senja terpelanting jatuh ke bawah akibat benturan tadi. Syukurnya Senja tidak apa-apa. Benturan dari mobil di belakangnya tidak begitu keras. Sepertinya pengemudinya masih sempat menginjakkan rem mobilnya.

“Mati aku. Apa yang sudah aku lakukan?” gerutu Senja seorang diri sambil melihat mobil di belakangnya lewat spion.

“Ya ampun, itu kan mobil mahal. Huft, tabunganku akan habis untuk mengganti kerusakannya. Apa sebaiknya aku kabur saja, ya?”

Saat Senja masih berkutat dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba pria dengan setelan jas hitam lengkap dengan dasi keluar dari pintu depan mobil. Pria berbada tinggi itu mengetuk pintu mobil Senja.

Yah, tidak bisa kabur. Baiklah, aku harus menghadapinya. Jangan jadi pengecut, Senja! Kau harus tanggung jawab. Batin Senja.

Senja membuka pintu mobil dengan perlahan. Kemudian ia keluar dan berdiri di depan pria tadi.

“Ternyata seorang wanita, ya. Apa Nona baru belajar mengendarai mobil? Kenapa Nona berhenti mendadak? Nona sudah membahayakan nyawa orang lain,” kata pria itu panjang lebar.

Pria itu bernama Jefri. Ia adalah asisten dari seorang pengusaha terkaya di kota itu. Bahkan kekayaannya melebihi kekayaan keluarga Senja.

“Kenapa memangnya kalau seorang wanita? Anda tidak boleh mendiskreditkan seorang wanita, ya. Aku tau aku salah. Aku kan tidak sengaja. Aku akan minta maaf.” balas Senja dengan ketus.

“Maaf saja tidak cukup, Nona. Nona pikir mobil Tuan saya itu murah? Itu harganya milyaran, Nona. Nona harus tanggung jawab,” kata Jefri.

“Iya aku tau itu mobil mahal. Papaku juga pakai mobil seperti itu tau. Mana kerusakannya biar aku lihat dulu,” kata Senja sambil berjalan ke arah mobil yang dibawa Jefri.

Senja berdiri di depan mobil itu dan memperhatikan bekas lecet yang ada disana. Karena terlalu menunduk, rambutnya yang digerai itu jatuh menutupi wajahnya. Senja menyelipkan rambutnya yang menutupi wajahnya itu ke belakang telinganya. Ia tak sadar dari dalam mobil ada seorang pria yang memperhatikan setiap gerak-geriknya.

Cantik. Ucap Bumi dalam hati.

Ya, pria itu adalah Bumi Langit Dirgantara atau yang sering dipanggil Bumi. Dia adalah pengusaha paling kaya di kota itu. Dia adalah satu-satunya pewaris tunggal perusahaan ayahnya, Tuan Bima Dirgantara. Bumi dikenal sebagai pria dingin yang tak banyak bicara.

Dulunya ia tidak seperti itu. Ia adalah anak yang ramah dan ceria. Tapi sejak kematian ibunya saat ia berusia 10 tahun, ia lebih banyak mengurung diri di kamar dan tidak banyak bicara. Saat ia berusia 15 tahun ayahnya menikah lagi dengan seorang janda beranak satu bernama Veronica.

Ayahnya mengira dengan adanya Veronica dan anaknya Dimas akan membuat Bumi lebih ceria, tapi ternyata tidak. Justru Bumi tidak suka kalau ayahnya menikah lagi. Bagi Bumi itu artinya ayahnya sudah mengkhianati mendiang ibunya. Karena itulah Bumi tidak terlalu dekat pada ibu dan saudara tirinya itu.

Dari dalam mobil Bumi melihat Senja dan asistennya berdebat tidak habis-habis. Ia melirik jam tangannya, ia sudah hampir terlambat menghadiri undangan makan siang salah satu rekan bisnisnya. Akhirnya Bumi pun keluar dari mobil itu untuk menyudahi perdebatan mereka.

“Jef, aku sudah hampir terlambat. Biarkan saja wanita ini pergi jika tidak ingin tanggung jawab,” kata Bumi dengan suara beratnya.

Saat itu posisi Bumi berada di belakang Senja. Mendengar ada suara di belakangnya, Senja pun memutar badannya untuk melihat siapa yang berbicara.

Senja membalikkan badannya diiringi rambut hitam panjangnya yang tergerai indah tertiup angin. Angin itu memberantaki rambut Senja sehingga ia harus merapikan rambutnya di depan Bumi dengan satu tangannya.

Lagi-lagi Senja berhasil membuat Bumi terkesima. Sekarang ia dapat melihat wajah Senja dari jarak dekat. Wajah yang cantik alami tanpa riasan yang berlebihan. Bulu mata yang hitam dan lentik, serta bibir mungil yang merah jambu.

Sangat cantik.

Senja pun tak kalah terkesima melihat Bumi. Pria dengan bertubuh tinggi dan bentuk badan atletis. Rambutnya tersisir rapi. Bola matanya berwarna coklat terang. Bulu-bulu halus yang menghiasi pinggiran wajahnya membuatnya terlihat sangat maskulin.

Sangat tampan.

Beberapa detik kemudian Senja tersadar dari lamunannya. Ia berdehem untuk menghilangkan rasa canggungnya. Lalu ia teringat tadi Bumi menyebutnya wanita yang tidak ingin bertanggung jawab.

“Hei, Tuan. Tadi kau bilang apa? Aku tidak mau tanggung jawab? Aku akan tanggung jawab tapi sekarang aku sedang terburu-buru. Aku sudah memberitahu supirmu agar membawa mobilmu ke bengkel, nanti tagihannya aku yang bayar. Tapi dia tidak percaya padaku,” kata Senja menjelaskan panjang lebar.

Bumi tidak menjawab. Ia hanya memperhatikan bibir Senja yang bergerak-gerak mengoceh. Lalu ia pun membalikkan badan pergi meninggalkan Senja.

Senja terkejut dengan perlakuan Bumi. Ia pun menarik tangan Bumi dan memaksanya untuk menghadap ke arahnya.

“Hei, kenapa malah pergi? Aku sedang bicara padamu, malah main pergi saja. Itu tidak sopan,” kata Senja dengan ketus.

Lagi-lagi Bumi tidak mengatakan sepatah katapun.

“Nona, lepaskan tangan anda. Biarkan Tuan Muda pergi,” kata Jefri yang sudah ketat ketir melihat Senja berbuat seenaknya pada Bumi.

“Tuan Muda? Wahhhh terdengar sombong sekali. Pantas saja tidak mau bicara denganku. Tidak usah berlagak kaya, masih ada keluarga Dirgantara yang lebih kaya darimu,” sindir Senja yang tidak tau pria di depannya adalah pewaris tunggal keluarga Dirgantara.

Jefri ingin berbicara lagi tapi Bumi mengangkat tangannya, memberi kode agar Jefri tak bicara apapun.

“Aku sudah terlambat. Jadi, ku maafkan kesalahanmu. Kau tidak perlu tanggung jawab kalau tidak mau,” kata Bumi dengan datar.

“Hei, sudah ku bilang aku akan bertanggung jawab tapi sekarang aku sedang buru-buru. Biar ku bayar tagihan kerusakan mobilmu, Tuan Muda yang sombong,” kata Senja dengan berani. Ia geram dibilang tidak mau bertanggung jawab.

Bumi sepertinya mulai gerah mendengar perkataan Senja yang menyakitkan telinganya.

“Bertemu denganmu hanya membuang-buang waktuku. Aku berharap, aku tidak pernah bertemu denganmu lagi lain waktu, bahkan di dunia selanjutnya,” kata Bumi dengan ketus.

“Aku juga berharap begitu. Kalau pun bertemu, aku akan berpura-pura tidak mengenalmu,” balas Senja.

Bumi tidak membalas lagi. Ia segera masuk ke dalam mobilnya. Jefri pun ikut masuk ke dalam mobil lalu menjalankan mobilnya meninggalkan Senja sendiri disana.

Tuan Muda yang sombong! Dia pikir dia pewaris tunggal keluarga Dirgantara! Hanya Tuan Muda Dirgantara yang boleh begitu. Umpat Senja dalam hati sambil memandangi mobil Bumi yang bergerak menjauh darinya.

Terpopuler

Comments

Khoirul Anam

Khoirul Anam

pas pertam lht nama penulisnya baru ngeh , ini yg di platform sebelah y, Tuan abraham sm Alana... wah ktmu disni ya kak syiva...

2023-07-21

1

Linda Erma

Linda Erma

Menarik ceritanya,langsung baca 😁

2023-07-13

0

menunggu_hilal

menunggu_hilal

tapi itu tadi pewaris Dirgantara lho mbak sen,,, 😭

2023-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemuan Pertama
2 2. Kejadian di Restoran
3 3. Melindungimu
4 4. Mengadukan Perbuatan Riko
5 5. Curhat dengan Papa
6 6. Putri Keluarga Wijaya
7 7. Berbelanja di Mall
8 8. Balas Dendam Riko
9 9. Malaikat Pelindungku
10 10. Persiapan Acara Makan Malam Keluarga
11 11. Makan Malam Keluarga
12 12. Dilema
13 13. Atasan Yang Baik
14 14. Kebaikan Hati Senja
15 15. Menikmati Matahari Terbenam Bersama
16 16. Makan Siang Bumi dan Nesya
17 17. Nasehat Ayah
18 18. Bertemu Lagi Saat Rapat
19 19. Menunggu Matahari Terbenam Bersama
20 20. Memergoki Bumi Mengantar Senja Pulang
21 21. Sebatas Rekan Bisnis
22 22. Kedatangan Teman Senja dari Luar Negeri
23 23. Pertemuan Marcel dan Nesya
24 24. Dimas di Kantor Senja
25 25. Apa Dia Cemburu?
26 26. Kenapa Bukan Kau Yang Menjadi Jodohku?
27 27. Apakah Ini Termasuk Kencan?
28 28. Apa Papa Mencurigaiku?
29 29. Menjaga Nama Baik Keluarga
30 30. Ajakan Makan Malam Dari Nesya
31 31. Penolakan Bumi
32 32. Marcel Datang Lagi
33 33. Rencana Membangun Rumah Sakit
34 34. Dimas Berkunjung Ke Rumah Senja
35 35. Menjodohkan Senja dengan Dimas
36 36. Tidak Pantas Bersanding Dengan Bumi
37 37. Mengantar Kue Ke Rumah Nesya
38 38. Nesya Bertengkar Dengan Ayahnya
39 39. Berhenti Membahas Masalah Pribadi
40 40. Mendatangi Apartemen Nesya
41 41. Perselingkuhan Marcel dan Nesya
42 42. Kebahagiaan Terakhir Nesya dan Ibunya
43 43. Menghindar Dari Bumi
44 44. Menunggu Senja
45 45. Pertengkaran Adrian dan Tari
46 46. Orang Ketiga
47 47. Dimas Mengikuti Senja
48 48. Kekecewaan Bumi
49 49. Cinta Dalam Hati
50 50. Merasa Asing
51 51. Diary Jadi Saksi
52 52. Rencana Pertunangan Bumi dan Nesya
53 53. Nesya Berpesta di Club Malam
54 54. Rumah Sakit
55 55. Bumi Menjenguk Nesya
56 56. Saling Cemburu
57 57. Tanda Bibir Senja.
58 58. Ingatan Masa Kecil
59 59. Haruskah Aku Khianati Janji Ini?
60 60. Berita di Media
61 61. Menanti Sebuah Jawaban
62 62. Jawaban Senja
63 63. Patah Hati
64 64. Menunggu Kedatangan Senja
65 65. Berusaha Tegar
66 66. Tingkah Aneh Bumi
67 67. Ungkapan Perasaan Marcel
68 68. Menari di Tengah Rindu
69 69. Keripik Pisang dan Surat dari Arman
70 70. Siapa Pria Itu?
71 71. Pria Itu Dipanggil "Daddy"
72 72. Informasi dari Jefri
73 73. Senja Menyelinap Masuk
74 74. Gadis Nekat!
75 75. Menyelamatkan Senja
76 76. Karena Aku Malaikat Pelindungmu
77 77. Kekecewaan Adrian
78 78. Kecemburuan Nesya
79 79. Permohonan Maaf
80 80. Cinta Pertama Senja
81 81. Tak Dapat Bertemu Senja
82 82. Sengaja Menghindar
83 83. Memastikan Senja Baik-Baik Saja
84 84. Harusnya Aku
85 85. Salah Paham
86 86. Karena Aku Merindukanmu
87 87. Semua Cintaku Sudah Kau Ambil
88 88. Tidak Akan Ada Yang Memisahkan Bumi dan Senja
89 89. Siapa Yang Memata-mataiku?
90 90. Bonus Untuk Jefri
91 91. Seperti Raga Yang Kehilangan Jiwanya
92 92. Mendatangi Apartemen Marcel
93 93. Tak Bisa Mengelak
94 94. Banyak Hal Yang Ditutupi
95 95. Cherry dan Strawberry
96 96. Pengakuan Nesya dan Marcel
97 97. Pertunangan Resmi Dibatalkan
98 98. Rencana Menikahkan Nesya dan Marcel
99 99. Hadiah Dari Bumi
100 100. Nesya Makin Sakit Hati
101 101. Hasutan Teman-Teman Nesya
102 102. Mengabulkan Keinginan Senja
103 103. Firasat Bumi
104 104. Menjebak Senja
105 105. Jangan Ambil Senjaku!
106 106. Mata Yang Tertutup Rapat
107 107. Dihantui Rasa Takut
108 108. Dia Penyebabnya
109 109. Bumi Yang Merindukan Senja
110 110. Diary Senja
111 111. Sudah Lama Mencintaiku
112 112. Bumi Tanpa Senja
113 113. Coffee Shop
114 114. Jujur Pada Andika
115 115. 30 Hari Berlalu
116 116. Kopi Sesuai Suasana Hati
117 117. Butuh Seorang Teman
118 118. 60 Hari Berlalu Tanpamu
119 119. Sakit Menanggung Rindu
120 120. Bumiku, Langitku, Dirgantaraku
121 121. Masih Ada Kesempatan
122 122. Memperebutkan Senja
123 123. Setia Menemanimu
124 124. Peresmian Rumah Sakit
125 125. Permintaan Senja
126 126. Sebuah Penyesalan
127 127. Kita Adalah Keluarga
128 128. Tak Sabar Lagi
129 129. Semesta Mempersatukan Kita
130 130. Bermacam Cerita Yang Terjadi di Pesta
131 131. Menghabiskan Malam Pertama Bersama
132 132. Pindah Ke Rumah Baru
133 133. Memilikimu Seutuhnya
134 134. Memastikan Kebenaran
135 135. Bukan Seperti Yang Ku Kenal
136 136. Pernikahan Sederhana
137 137. Telat Makan Lagi
138 138. Suami Yang Sempurna
139 139. Sebatas Puisi
140 140. Cinta Bumi dan Senja
141 PENGUMUMAN GIVEAWAY & SURAT CINTA PENULIS UNTUK PEMBACA
142 Sembari Menunggu, Yuk dibaca!
143 Yang kangen sama Jefri, yuk kumpul disini!
144 Novel Baru: Gadis Penyelamat Tuan Biru
145 Siapa Toni?
Episodes

Updated 145 Episodes

1
1. Pertemuan Pertama
2
2. Kejadian di Restoran
3
3. Melindungimu
4
4. Mengadukan Perbuatan Riko
5
5. Curhat dengan Papa
6
6. Putri Keluarga Wijaya
7
7. Berbelanja di Mall
8
8. Balas Dendam Riko
9
9. Malaikat Pelindungku
10
10. Persiapan Acara Makan Malam Keluarga
11
11. Makan Malam Keluarga
12
12. Dilema
13
13. Atasan Yang Baik
14
14. Kebaikan Hati Senja
15
15. Menikmati Matahari Terbenam Bersama
16
16. Makan Siang Bumi dan Nesya
17
17. Nasehat Ayah
18
18. Bertemu Lagi Saat Rapat
19
19. Menunggu Matahari Terbenam Bersama
20
20. Memergoki Bumi Mengantar Senja Pulang
21
21. Sebatas Rekan Bisnis
22
22. Kedatangan Teman Senja dari Luar Negeri
23
23. Pertemuan Marcel dan Nesya
24
24. Dimas di Kantor Senja
25
25. Apa Dia Cemburu?
26
26. Kenapa Bukan Kau Yang Menjadi Jodohku?
27
27. Apakah Ini Termasuk Kencan?
28
28. Apa Papa Mencurigaiku?
29
29. Menjaga Nama Baik Keluarga
30
30. Ajakan Makan Malam Dari Nesya
31
31. Penolakan Bumi
32
32. Marcel Datang Lagi
33
33. Rencana Membangun Rumah Sakit
34
34. Dimas Berkunjung Ke Rumah Senja
35
35. Menjodohkan Senja dengan Dimas
36
36. Tidak Pantas Bersanding Dengan Bumi
37
37. Mengantar Kue Ke Rumah Nesya
38
38. Nesya Bertengkar Dengan Ayahnya
39
39. Berhenti Membahas Masalah Pribadi
40
40. Mendatangi Apartemen Nesya
41
41. Perselingkuhan Marcel dan Nesya
42
42. Kebahagiaan Terakhir Nesya dan Ibunya
43
43. Menghindar Dari Bumi
44
44. Menunggu Senja
45
45. Pertengkaran Adrian dan Tari
46
46. Orang Ketiga
47
47. Dimas Mengikuti Senja
48
48. Kekecewaan Bumi
49
49. Cinta Dalam Hati
50
50. Merasa Asing
51
51. Diary Jadi Saksi
52
52. Rencana Pertunangan Bumi dan Nesya
53
53. Nesya Berpesta di Club Malam
54
54. Rumah Sakit
55
55. Bumi Menjenguk Nesya
56
56. Saling Cemburu
57
57. Tanda Bibir Senja.
58
58. Ingatan Masa Kecil
59
59. Haruskah Aku Khianati Janji Ini?
60
60. Berita di Media
61
61. Menanti Sebuah Jawaban
62
62. Jawaban Senja
63
63. Patah Hati
64
64. Menunggu Kedatangan Senja
65
65. Berusaha Tegar
66
66. Tingkah Aneh Bumi
67
67. Ungkapan Perasaan Marcel
68
68. Menari di Tengah Rindu
69
69. Keripik Pisang dan Surat dari Arman
70
70. Siapa Pria Itu?
71
71. Pria Itu Dipanggil "Daddy"
72
72. Informasi dari Jefri
73
73. Senja Menyelinap Masuk
74
74. Gadis Nekat!
75
75. Menyelamatkan Senja
76
76. Karena Aku Malaikat Pelindungmu
77
77. Kekecewaan Adrian
78
78. Kecemburuan Nesya
79
79. Permohonan Maaf
80
80. Cinta Pertama Senja
81
81. Tak Dapat Bertemu Senja
82
82. Sengaja Menghindar
83
83. Memastikan Senja Baik-Baik Saja
84
84. Harusnya Aku
85
85. Salah Paham
86
86. Karena Aku Merindukanmu
87
87. Semua Cintaku Sudah Kau Ambil
88
88. Tidak Akan Ada Yang Memisahkan Bumi dan Senja
89
89. Siapa Yang Memata-mataiku?
90
90. Bonus Untuk Jefri
91
91. Seperti Raga Yang Kehilangan Jiwanya
92
92. Mendatangi Apartemen Marcel
93
93. Tak Bisa Mengelak
94
94. Banyak Hal Yang Ditutupi
95
95. Cherry dan Strawberry
96
96. Pengakuan Nesya dan Marcel
97
97. Pertunangan Resmi Dibatalkan
98
98. Rencana Menikahkan Nesya dan Marcel
99
99. Hadiah Dari Bumi
100
100. Nesya Makin Sakit Hati
101
101. Hasutan Teman-Teman Nesya
102
102. Mengabulkan Keinginan Senja
103
103. Firasat Bumi
104
104. Menjebak Senja
105
105. Jangan Ambil Senjaku!
106
106. Mata Yang Tertutup Rapat
107
107. Dihantui Rasa Takut
108
108. Dia Penyebabnya
109
109. Bumi Yang Merindukan Senja
110
110. Diary Senja
111
111. Sudah Lama Mencintaiku
112
112. Bumi Tanpa Senja
113
113. Coffee Shop
114
114. Jujur Pada Andika
115
115. 30 Hari Berlalu
116
116. Kopi Sesuai Suasana Hati
117
117. Butuh Seorang Teman
118
118. 60 Hari Berlalu Tanpamu
119
119. Sakit Menanggung Rindu
120
120. Bumiku, Langitku, Dirgantaraku
121
121. Masih Ada Kesempatan
122
122. Memperebutkan Senja
123
123. Setia Menemanimu
124
124. Peresmian Rumah Sakit
125
125. Permintaan Senja
126
126. Sebuah Penyesalan
127
127. Kita Adalah Keluarga
128
128. Tak Sabar Lagi
129
129. Semesta Mempersatukan Kita
130
130. Bermacam Cerita Yang Terjadi di Pesta
131
131. Menghabiskan Malam Pertama Bersama
132
132. Pindah Ke Rumah Baru
133
133. Memilikimu Seutuhnya
134
134. Memastikan Kebenaran
135
135. Bukan Seperti Yang Ku Kenal
136
136. Pernikahan Sederhana
137
137. Telat Makan Lagi
138
138. Suami Yang Sempurna
139
139. Sebatas Puisi
140
140. Cinta Bumi dan Senja
141
PENGUMUMAN GIVEAWAY & SURAT CINTA PENULIS UNTUK PEMBACA
142
Sembari Menunggu, Yuk dibaca!
143
Yang kangen sama Jefri, yuk kumpul disini!
144
Novel Baru: Gadis Penyelamat Tuan Biru
145
Siapa Toni?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!