"Selamanya kau hanya akan menjadi wanita penghangat ranjangku, Anna! Segera setelah kau melahirkan anak untukku, aku akan langsung menceraikan mu." Alexander.
"Aku tidak pernah menjebak mu Tuan, kumohon jangan memperlakukan aku seperti wanita murahan." Anna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
Episode 30
***
Di saat yang sama,
Di perusahaan Alexander Graham,
Alexander kembali sibuk bekerja, dia mengesampingkan segala pemikiran anehnya mengenai Anna tadi.
Mengenai jika mungkin saja Anna tidak pernah menjebaknya.
"Terimakasih Tuan ..."
Ucapan lembut dan senyuman manis Anna tadi teringat jelas di kepala Alexander, dia menggigit bibir bawahnya dan tangannya mengepal dengan kuat.
"Apa-apaan ini, kenapa wajahnya tidak bisa lepas dari pikiran ku sejak tadi?!"
"Apakah aku seperti ini karena merasa bersalah atas apa yang terjadi tadi malam?!"
"AH! MENYEBALKAN!" Geram Alexander mengusap kasar rambutnya.
Dia tidak bisa fokus bekerja, dia segera mengambil rokok dan melangkah menuju balkon ruangan kerja pribadinya.
Disana dia merokok sambil melihat pemandangan gedung metropolitan yang tinggi, kota-kota nampak megah di depan matanya sekarang.
"Huuffff ..."
Dia menghembuskan asap rokok ke udara yang segera hilang karena angin, matanya yang biru nampak tajam dan ekspresinya nampak sangat gelap.
Entah apa yang sedang ia pikirkan sekarang, tapi saat itu tiba-tiba saja ponselnya berdering ...
"Hmmm?"
Alexander meraih ponselnya dan melihat Selena sedang menghubungi nya.
Matanya yang biru menatap layar itu beberapa detik, sedang mempertimbangkan apakah dia harus mengangkat nya atau tidak ...
Tapi mengingat hubungan mereka cukup buruk akhir-akhir ini membuat Alexander mengangkat panggilan itu.
"Halo?" Nada suara Alexander terdengar gelap dan datar, menunjukkan dia masih marah atas sikap Selena yang pergi ke Paris saat lalu.
"Sayang, aku sangat merindukan mu."
Selena sedang menangis, dia telah melakukan sesuatu yang sangat buruk di belakang Alexander.
Dia telah berselingkuh dengan seorang lelaki beristri hanya demi karir nya.
Karena perselingkuhan nya karir modeling nya memang berjalan semakin mulus, bahkan dia akan mengisi cover majalah terfenomenal bulan depan.
Hanya segelintir model yang mampu mencapai ini, dan Selena bisa mencapai nya dengan cara kotor seperti yang ia lakukan.
"Hmmm, kenapa kau menangis?"
"Apa ada masalah?"
Alexander sedikit terkejut mendengar Selena menangis saat menghubungi nya, dia yakin Selena pasti sedang ada masalah sekarang.
Dan tentu saja Alexander yakin, masalahnya tidak akan jauh dari pekerja modeling nya.
"Ummm ..."
"Tidak." Selena menggelengkan kepalanya, dia menatap pemandangan kota yang masih malam di tempatnya.
"Aku hanya sangat merindukan mu, bulan depan aku akan mengambil libur jadi aku bisa menemui mu."
"Aku akan kesana jadi kau tidak perlu repot kesini."
"Tak!" Saat dia berbicara terdengar pintu yang sedang terbuka.
"Aku sedang bekerja, nanti aku hubungi lagi ya sayang, sampai jumpa bulan depan, aku merindukan mu."
Selena dengan cepat mematikan panggilannya, dan menyimpan ponselnya, Mr. Collen baru saja selesai mandi.
Ya, Selena menghubungi Alexander saat dia sedang melakukan perselingkuhan di hotel lagi.
Dia menghubungi Alexander karena merasa sedikit menyesal dan telah terjebak dengan perselingkuhan yang buruk ini.
"Hmmm? Kalau rindu kenapa buru-buru dimatikan panggilan nya?"
"Haaah!"
"Ada apa denganku sebenarnya? Kenapa aku tidak bersemangat pada Selena, sepertinya aku terlalu banyak berpikir akhir-akhir ini."
Alexander mematikan rokoknya, kemudian dia kembali masuk untuk bekerja.
Dia sengaja mematikan ponselnya agar tidak ada yang bisa mengganggunya, Alexander tidak tahu karena ponselnya mati dr. Shen jadi tidak bisa menghubungi nya untuk mengabari tentang pemeriksaan istrinya, Anna.
***
Di saat yang sama,
Makan siang Kyle dan Anna akhirnya berakhir, Anna merasa kenyang dan puas karena steak yang ia makan barusan memang sangat enak.
Kyle juga sudah mengantar nya ke rumah sakit tempat Ayahnya dirawat.
"Anna hubungi aku kalau kau butuh bantuan ya."
"Aku pasti akan langsung menolong mu, jangan pernah merasa sendirian karena aku akan selalu ada di sisimu."
Kyle mengusap bahu Anna, memberikan nya sedikit kekuatan dan harapan, walaupun tentu saja Anna tidak akan pernah meminta tolong pada Kyle.
Dia tidak ingin merepotkan siapapun.
"Baik Tuan, terimakasih atas makan siang nya hari ini, hati-hati di jalan."
Anna menganggukkan kepalanya manis, dia tersenyum ke arah Kyle yang terlihat diam sebentar menatap wajah Anna.
'Apakah dia tahu betapa dia sangat cantik ketika tersenyum seperti ini? Apa dia juga tahu betapa bulat dan indah matanya?'
'Anna, apakah dia tahu aku sangat mencintai nya? Aku akan melakukan apapun untuknya?'
'Ah, aku bisa gila karena nya, aku benar-benar harus melakukan sesuatu agar aku bisa cepat bersamanya!'
'Tunggu sebentar lagi Anna, aku pasti akan bisa menggenggam tanganmu dan meringankan seluruh rasa sakit mu, aku akan memberikan mu kebahagiaan yang tidak akan pernah bisa kau bayangkan.'
Kyle mengungkap isi hatinya, walau dia mengatakan nya dalam benaknya saja, belum waktunya dia mengungkap perasaannya.
Dia tidak ingin menambah penderitaan pada Anna jika dia mengungkap perasaannya sekarang, jika dia mengungkap perasaannya dan membawa Anna sekarang maka Ayah dan Ibunya juga seluruh keluarga nya akan menyakiti Anna.
Kyle tentu tidak ingin hal itu sampai terjadi, dia harus memiliki cukup kekuatan di perusahaan dan di dalam keluarga nya terlebih dahulu, agar nanti saat dia membawa Anna dia bisa melindunginya dengan kedua tangannya.
"Hmmm?"
Anna memiringkan wajahnya yang sedang mendongak agar bisa melihat Kyle.
"Ada apa Tuan?" Tanya Anna kebingungan melihat Kyle diam saja menatapnya sejak tadi.
"Ummm, tidak ..."
"Kalau begitu aku pergi dulu ya Anna, sampai jumpa lagi." Balas Kyle mengisap pipi Anna yang sangat lembut.
Kemudian dia bergegas pergi, dia sudah mendapatkan semangat nya lagi, dia akan konsisten mengejar apa yang harus ia kejar demi bisa membawa Anna dalam kehidupannya.
"Hmmm ..."
Anna melihat mobil Kyle semakin jauh dan menghilang dari pandangannya, kemudian dia menatap ke arah langit.
"Sepertinya akan ada hujan badai, aku harus cepat kembali ke rumah Tuan Alexander kalau tidak aku akan kehujanan lagi nanti."
Bisik Anna melihat di kejauhan sana ada banyak awan hitam berkumpul, menandakan nanti akan ada hujan badai.
Tapi sebelum kembali ke kediaman Alexander, Anna kembali datang ke ruangan rawat Ayahnya.
Dia akan duduk disana sebentar lagi, sebelum memutuskan untuk benar-benar pulang.
***
Setelah beberapa saat ...
Anna sudah buru-buru pulang, ketika turun dari busway malam sudah menyapa dan hujan lebat sudah turun.
"Ah, sepertinya besok aku harus membawa payung."
Anna berlari dengan cepat, dia tidak membawa payung bersamanya, dia sudah sampai di jalan besar dekat rumah Alexander.
Sekarang dia harus melewati jalanan yang cukup jauh yang di sekelilingnya terdapat lapangan hijau luas dan pohon-pohon rindang.
Di tempat itu lampu jalan cukup berjarak jadi tempatnya cukup gelap, Anna berlari sekuat tenaga nya tapi tentu saja dia tidak bisa berlari terlalu cepat karena kakinya masih sedikit sakit.
Ketika itu Alexander juga sudah pulang, dia membawa mobilnya dan matanya menyipit ketika melihat seseorang sedang berlari kehujanan di pinggir jalan.
***
Bersambung...
Semangat Thor 🤗