NovelToon NovelToon
Setelah Menikah

Setelah Menikah

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Poligami / Cintamanis
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Kiran adalah seorang gadis berusia 34 tahun yang sudah menyandang gelar perawan tua dihadapkan pada 2 pilihan, menikah dengan Aslan yang sudah memiliki istri atau tetap menjadi simpanan mantan kekasihnya yang sudah lebih dulu menikah.

Antara cinta dan hidupnya sendiri, mana yang akan Kiran perjuangkan?

✍🏻 revisi typo dan pemberian judul bab 💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

"Lan, dimana Kiran?" tanya Fahmi, ia lah yang sudah mengetuk pintu pengantin baru ini.

Tapi saat melihat Aslan yang hanya membuka setengah pintu, ia menyadari sesuatu. Sadar jika kedatangannya mengganggu.

"Duh, maaf ya Lan. Di depan ada Agung, teman kerjanya Kiran, katanya mau ambul flashdisk."

"Iya Mas, sebentar lagi Kiran keluar." jawab Kiran yang tiba-tiba keluar dari balik punggung Aslan.

Melihat tingkah Kiran itu entah kenapa Fahmi begitu bahagia, seolah adik kecilnya yang dulu telah kembali lagi.

Fahmi mengangguk, lalu pergi kembali ke ruang tamu menemui Agung.

Sedangkan Kiran dan Aslan kembali masuk ke dalam kamar dan menutup pintu. Aslan duduk disisi ranjang dan memperhatikan semua pergerakan Kiran, yang sedang sibuk membuka-buka tas, mencari sesuatu.

Pasti mencari flashdisk, pikir Aslan.

"Mas, aku ke depan dulu ya?" pamit Kiran, ketika flashdisk itu ia temukan.

Aslan tak langsung menjawab, ia malah mengeryit menatap tak suka.

"Kenapa?" tanya Kiran bingung.

"Jangan pakai baju itu, itu terlalu terbuka," jelas Aslan, ia tak suka saat istrinya memperlihatkan aurat di depan laki-laki lain. Karena itulah juga, saat menikah dengan Maya, Aslan meminta Maya untuk menggunakan hijab.

Dan kinipun sama, sebenarnya Aslan ingin Kiran juga menggunakan hijab, namun ia akan meminta dengan perlahan.

"Mas, apanya yang terbuka? bajuku lengan panjang, leher ketutup, pajangnya juga sampai lutut." jelas Kiran yang makin bingung, kini ia menggunakan baju terusan.

"Tapi kakimu terlihat dengan jelas, belum lagi kalau kamu duduk, nanti pasti bajunya naik sampai ke paha." Aslan tao mau kalah, ia bahkan melipat kedua tantannya didepan dada, mengisyaratkan bahwa ucapannya lah yany benar.

"Terus aku pakai baju apa? baju rumahanku seperti ini semua." Kiran mulai cemberut, sejurus kemudian ia jadi tak menyukai Aslan lagi yang suka mengatur-ngatur.

"Sini duduk dulu," pinta Aslan sambil menepuk tempat kosong disampingnya.

Kiran yang cemberut hanya bisa menurut, ia menjatuhkan tubuhnya dengan kasar.

"Tuh kan, kalau kamu duduk bajunya naik sampai kesini." jelas Aslan dan Kiran tak peduli. Bahkan ditempat kerjanya ia memakai rok span pendek diatas lutut.

"Sekarang kamu sudah menikah, hanya aku yang berhak melihat ini semua." jelas Aslan hati-hati, ia meraih tangan Kiran untuk digenggamnya erat.

Mendengar itu, kekesalan Kiran mendadak hilang, diganti dengan pipi yang merona.

Tak pernah ada seseorangpun yang memperlakukannya dengan seberharga ini, bahkan Alfath sekalipun.

"Pakai celana ya?" pinta Aslan lagi dan Kiran mengangguk.

Melihat Kiran yang menurut seperti itu, entah kenapa Aslan merasakan desiran yang aneh dihati. Seolah menggelitik menumbuhkan bunga-bunga.

Tak lama kemudian, Kiran benar-benar keluar menggunakan celana panjang tetap dengan baju terusan itu.

Aslan pun ikut menemaninya menemui Agung.

"Gung, ini flashdisknya," ucap Kiran saat sampai di ruang tamu, ia duduk disebelah sang kakak Fahmi.

Sementara Aslan duduk disebelah Kiran.

Melihat kedatangan Kiran itu Agung mengeryit bingung, saking herannya ia sampai tak menyadari keberadaan Aslan.

"Kamu kenapa Ran? sakit? demam? menggigil?" tanya Agung beruntun, tumben sekali Kiran menggunakan baju tertutup seperti itu, fixs pasti sakit pikirnya.

"Sembarangan, udah sana buruan pergi, di tungguin Bu widya kan." ucap Kiran mengingatkan dan Agung langsung sadar.

"Ya ampun iya, ya sudah Mas, saya pamit." ucap Agung pada Fahmi, lalu tatapannya bertemu dengan Aslan yang sedari tadi memperhatikan.

"Suami ku, mas Aslan." jelas Kiran yang tau kebingungan Agung. Kemarin semua rekan kerjanya memang tidak ada yang diundang, jadi tidak ada yang tau batang hidung suami Kiran. Mereka hanya tau Kiran menikah, seperti itu saja.

"Wah, kok ganteng banget, kelihatan masih muda lagi." jawab Agung yang biasa ceplas ceplos, sebenarnya ia adalah sahabat Kiran sejak SMA. Sebenarnya juga dulu Agung pernah membully Aslan. Tapi Agung melupakan itu semua.

Aslan berubah begitu banyak, sampai ia tak mengingatnya.

Kiran terkekeh, merasa lucu atas ucapan Agung.

Bodoh. Batinnya.

Setelah itu, Agung benar-benar pamit. Ia juga sekarang paham kenapa Kiran menggunakan baju tertutup, pasti suaminya itu sudah membuat banyak stampel kepemilikan disana, pikirnya. hihi

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Mas, kamu ingat tidak dengan teman ku didepan tadi?" tanya Kiran yang masih menyisahkan sedikit kekehan. Kini ia dan Aslan sudah kembali masuk ke dalam kamar.

"Ingat, dia Mas Agung kakak tingkatku dan juga temanmu." jawab Aslan dan Kiran makin terkekeh.

Tawa yang cantik. Batin Aslan yang diam-diam memperhatikan.

"Tapi sepertinya dia lupa." jelas Kiran, ia berusaha terdiam dan menghapus air bening disudut matanya.

Kiran lalu duduk di kursi meja rias, sementara Aslan duduk disisi ranjang.

Kiran membuka salah satu laci dan mengambil kaca mata miliknya. Lalu kembali berbalik menatap sang suami.

"Dulu kamu pakai kecamata, kenapa sekrang tidak?" tanya Kiran.

"Dulu kami tidak memakai kacamata, kenapa sekarang pakai?" tanya balik Aslan.

Keduanya sama-sama terkekeh, merasa lucu, seolah takdir mulai berputar.

"Aku rabun jauh, kalau kerja pakai softlens kalau di rumah pakai kacamata." jelas Kiran, masih duduk disana.

"Aku dulu rabun dekat, tapi sekarang sudah sembuh."

Lagi-lagi keduanya tersenyum, entah kenapa perbincangan mereka terdengar lucu.

"Sekarang lepas kaca matamu." perintah Aslan dan Kiran mulai bingung.

"Kenapa? kalau aku lepas kacamata, aku tidak bisa melihatmu dengan jelas." jawab Kiran apa adanya.

Tapi melihat Aslan yang tak menjawabpi dan malah menatapya tajam, akhirnya Kiran menurut. Dengan perlahan ia kembali membuka kacamatanya sendiri.

"Dari jarak seperti ini memang sudah tidak terlihat?" tanya Aslan penasaran.

"Terlihat sih, tapi tidak begitu jelas. Matamu, hidungmu, bibirmu jadi rabun." jelas Kiran jujur.

Aslan mendekat, hingga ia duduk di pinggiran meja Rias.

"Jika seperti ini?"

"Jelas." jawab Kiran dengan terkekeh, lucu. Ya jelas lah, ini kan dekat, pikirnya.

Namun kekehan Kiran itu terhenti saat tanpa aba-aba Aslan malah menciumnya, menyesap bibirnya dengan lembut.

"Dulu, aku pernah sekali melihat kamu tertawa seperti ini, saat kelulusanmu. Setelah itu tidak pernah lagi hingga saat ini. Tapi ternyata tawamu masih tetap sama, cantik." jelas Aslan saat teringat masa lalu.

Di masa lalu, Kiran adalah sesuatu sang sangat sulit ia gapai. Bahkan hanya untuk sekedar berteman.

Kiran tertegun, dengan jantung yang bedegup kencang.

"Saat berada didekatku, tidak perlu menggunakan kacamata. Aku yang akan menjadi matamu."

Setelah mengatakan itu, Aslan kembali mendekat dan menjangkau bibir sang istri. Ia bahkan menarik Kiran agar berdiri dan bersandar padanya yang duduk diatas meja rias.

Keduanya saling membalas, merobohkan semua pembatas.

Saling memeluk mengikis semua jarak.

1
copai
Sama kayak aku. Usiaku lebih tua 2 th dari suami
Sanjaria Abubakar
mantap 👍
Sanjaria Abubakar
semoga Maya keguguran Thor enggak adil dia bahagia
Sanjaria Abubakar
sok baik ternyata setan
copai
😚😚😚
copai
Keren Agung...
Gentle banget
copai
Semoga Kiran segera bertemu lg sama Aslan
copai
Luar biasa
copai
lanjut
copai
Hadiroh
Selalu keren
Dessy Rinda
br baca eposide 1 aja udh bgs jln ceritanya...keren bngt kak lunox's
Nona QueenRa
seruuu suaminya idaman sekali
Maria Kilis
👍👍👍
Maria Kilis
Luar biasa/Good//Good//Good/
Maria Kilis
👍👍👍
Wina Ningsih
Luar biasa
Wina Ningsih
Lumayan
Sriatul Rohmah
Luar biasa
mars
koplak
mars
parah semudah itu klu udh jodoh🤭🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!