NovelToon NovelToon
Malam Hangat Berselimut Cinta

Malam Hangat Berselimut Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Cintapertama
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Herka Rizwan

Aini mengira kedatangan keluarga Julian hendak melamarnya. namun ternyata, mereka malah melamar Sakira, adik satu ayah yang baru ia ketahui kemudian hari. padahal sebelumnya, Julian berjanji akan menikahinya. ternyata itu hanya tipuan untuk memanfaatkan kebaikan Aini.
Tidak sampai disitu, ayahnya malah memaksa untuk menjodohkan Aini dengan duda yang sering kawin cerai.
karena kecewa, Aini malah pergi bersenang-senang bersama temannya dan menghabiskan malam dengan lelaki asing. bahkan sampai hamil.
Lantas, bagaimana nasib Aini. apakah lelaki itu mau bertanggung jawab atau dia malah menerima pinangan dari pria yang hendak dijodohkan dengannya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herka Rizwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Aini takut, tertunduk saat Arjun memarahinya. Dia hanya ragu bila pria ini serius dengan tanggung jawabnya. Lagipula, status mereka berbeda. Aini hanya gadis miskin. Meski masih memiliki ayah, tapi orang yang seharusnya melindungi serta memberikan rasa nyaman itu justru malah mendorongnya ke lembah nista.

Melihat Aini yang gemetar, Arjun tersadar. Kalau barusan ia membentak dengan nada tinggi. Sedangkan tujuannya ingin mengambil hati Aini. Supaya bisa mencintainya sepenuh hati.

"Ai, maaf. Aku terlalu emosi. Dengarkan aku baik-baik. Kita akan menikah dan jangan memikirkan cerai. Jalani saja apa yang sudah terjadi. Kamu bersedia kan, menerima aku sebagai suami kamu?" kali ini suara Arjun jauh lebih rendah dari sebelumnya.

"I-ya, Pak Arjun. Saya akan melakukan apa yang anda minta. Tapi, tolong jangan sakiti saya dan bayi ini. Dia gak salah apa-apa," ujar Aini dengan suara serak.

"Bagaimana mungkin saya akan menyakiti kamu dan bayi kita. Seharusnya saya yang berterima kasih, karena kamu bersedia mengandung benih saya."

Sesaat Aini melongo. Ucapan Arjun di luar prediksi. Dia kira, pria itu akan marah besar karena Aini pernah menggodanya sewaktu di kamar hotel.

Tapi, gadis itu tak sepenuhnya bisa percaya. Segala hal buruk yang pernah terjadi padanya, seakan menjadi pengalaman yang mengajarkan dia arti hidup.

"Nanti, saya akan mengurus surat menyurat untuk pernikahan kita. Apakah kamu ingin mengadakan resepsi mewah?" tanya Arjun menatap Aini dalam.

"Ti-dak usah! Saya hanya mau menikah secara sederhana saja. Satu lagi, tolong rahasiakan pernikahan kita. Saya tak mau, sampai ada orang lain tahu tentang hal ini," pinta Aini masih dalam mode takut.

"Baiklah, asalkan kamu bahagia, maka saya akan ikut bahagia."

Dengan hati-hati, Arjun mengambil tangan Aini. Lalu, dia mengecupnya lembut. Kembali Aini terperangah, menyaksikan perlakuan pria itu yang begitu mesra.

"Jadilah istri yang patuh, Aini. Jangan khawatir, aku akan menjadikan kamu satu-satunya wanita yang ada di hatiku," ucap Arjun serius.

Aini hanya terdiam, tapi di dalam hatinya dia mulai tenang. Perlahan tapi pasti, Arjun menarik bahu calon istrinya itu. Agar mau bersandar di dadanya.

"Aku akan menjadi sandaran mu. Setiap saat, aku hanya akan mencintaimu. Begitu juga denganmu. Cobalah untuk membuka hatimu untukku. Dengan begitu, pernikahan kita pasti akan selalu bahagia."

Kepala Aini hanya bisa mengangguk. Tak ada yang bisa ia lakukan. Karena semuanya bagaikan mimpi baginya.

Masalah perasaan cinta, dia memang perlu membenahi semuanya. Apalagi, dia baru saja putus cinta. Dikhianati oleh orang yang dicintai teramat sakit rasanya. Bahkan kekecewaan itu masih ada sampai saat ini.

'Kau hanya milikku, Aini. Setelah ini, kau takkan bisa pergi kemanapun lagi,' batin Arjun menyunggingkan senyum lebar.

Setelah selesai mengurus semua administrasi untuk keperluan menikah, akhirnya Aini dan Arjun resmi menjadi suami istri. Tanpa mengabari pada orang tua Aini, yang pastinya tidak akan menyetujui pernikahan mereka.

Hanya Aini, meminta izin pada ayahnya lewat pesan saja. Supaya memberikan restu padanya.

Tentu saja, Barata marah besar. Apalagi Siska, yang gagal mendapatkan uang dari Danang. Sekarang wanita itu, harus mencicil hutang yang pernah ia pinjam pada pria mata keranjang itu.

"Selamat ya, Ai. Selamat juga buat bos Arjun. Semoga kalian bisa bahagia," ucap Fena memeluk sahabatnya itu.

"Sepupu, selamat menempuh hidup baru. Akhirnya, si kutub es menikah juga," kata Dina tak kalah bahagianya.

"Terima kasih banyak, Din. Karena udah mau datang ke pernikahan kami," sahut Arjun tersenyum senang.

Dina mengangguk pelan. Tentu saja dia sangat gembira dengan pernikahan ini. Karena Dina sempat takut, kalau Arjun bakal bertahan dengan kesendiriannya.

Setelah mendapatkan undangan dari Arjun, Dina akhirnya lega. Tapi, hanya dia yang diberitahu. Sedangkan untuk keluarga yang lain seperti Rama dan Zeta, Arjun sengaja tak memberitahu.

Bukan tak ingin berbagi kabar kebahagiaan ini. Mengingat Arum dan Briana pasti akan menghalangi niatnya untuk menikahi Aini.

Acara sederhana namun sakral itu akhirnya berakhir. Para tamu undangan semuanya bubar. Fena dan Dina juga berpamitan. Tak mau menghalangi malam pengantin kedua mempelai.

"Habis ini, kamu juga menikah, Fen. Ngapain lama-lama nunggu. Nanti, pacarmu berubah pikiran," ledek Aini terkekeh.

"Iya, bawel. Bos, tolong jaga Aini. Awas ya, jangan sampai anda menyakiti dia," canda Fena tergelak.

''Tenang, Fen. Saya akan jaga dia dengan segenap perasaan saya," sahut Arjun melirik Aini.

Fena kembali tertawa, lantas dia akhirnya permisi pada Aini dan juga nenek.

"Aini, kamu belum makan sama sekali. Ayo, ajak suamimu juga. Kamu sedang hamil, gak boleh terlambat makan," kata nenek memperingatkan.

"Iya, Nek!"

Aini masih terlihat canggung. Waktu dia menawarkan Arjun untuk makan bersama.

"Pak Arjun, ayo kita makan dulu. Nenek sudah menyiapkan hidangan di dapur," katanya sembari tertunduk.

"Oh, baiklah. Tapi, jangan panggil 'Pak' dong. Saya suami kamu. Panggil dengan ucapan mesra," sahut Arjun menatap Aini tanpa berkedip.

"Ucapan mesra?" Aini membeo. "Seperti apa misalnya?" tanyanya keheranan.

"Seperti 'sayang' atau 'Suamiku'."

Wajah Aini berubah menjadi merah. Lalu dia memutar arah tubuhnya. Suaranya terasa hilang, saking malunya digoda oleh sang suami.

Enggan rasanya bersikap mesra. Meski sudah menikah, tapi nyatanya Aini belum siap menerima Arjun sebagai suaminya. Ia terpaksa melakukan ini, lantaran tak mau bila anaknya lahir tanpa sosok seorang ayah.

Sedangkan Arjun, begitu menggebu untuk mendapatkan Aini. Bahkan dia sudah tak sabar untuk memboyong Aini pulang ke rumah pribadinya.

"Aini, makan yang banyak ya. Lihatlah, badanmu begitu kurus sekali. Kasihan bayimu, Nak. Nanti dia kurang nutrisi," kata Nenek memperhatikan raut wajah Aini yang terlihat datar.

"Iya, Nek. Aku memang kurus. Bukan karena kurang gizi," sahut Aini dengan senyum tipis.

"Nenek benar, Ai. Jika kita sudah pulang nanti, aku akan siapkan seorang ahli gizi untukmu. Juga ada Koki khusus, menyiapkan setiap makanan yang akan kamu santap. Aku tak mau, kalau sampai kamu jatuh sakit. Apalagi, bila bayi kita malah kekurangan nutrisi," tambah Arjun serius.

Aini hanya melirik sekilas. Dia paham, kalau Arjun menikahinya hanya demi bayi yang ia kandung. Andai saja aku tak hamil, mana mau pria sekaya dia menikahi seorang gadis miskin seperti aku, monolog Aini di dalam hati.

Perasaan yang berkecamuk, membuat semua isi pikiran Aini menjadi salah kaprah. Padahal Arjun tulus padanya. Namun, dia masih sangat kecewa gara-gara pengkhianatan Julian. Mengira, kalau tak ada lagi pria yang bersikap tulus di dunia ini.

Di saat akan tidur, Aini malah lebih dulu memejamkan mata. Tak mempedulikan Arjun sama sekali, yang saat ini tengah membutuhkan kasih seorang istri. Beruntung pria itu sabar. Karena niatnya memang ingin menikah dengan pujaan hatinya.

"Aku bahagia menikah denganmu, Ai. Sudah dari lama, aku ingin seperti ini. Melihat kamu tidur di samping ku, rasanya bagaikan mimpi. Terima kasih ya, karena kamu mau menjadi istri ku!" ungkap Arjun seraya mengecup permukaan kening Aini. Yang tidak ia tahu, kalau istrinya itu hanya pura-pura tidur saja.

Kali ini, Aini semakin kebingungan. Hatinya begitu terkejut saat mengetahui, kalau Arjun ternyata bahagia menikah dengannya. Sedangkan Fena sendiri pernah bercerita, kalau suaminya memiliki cinta pertamanya yang sampai saat ini belum bisa ia temukan.

'Arjun, kamu begitu misterius. Siapa sebenarnya kamu? Mengapa aku merasa kamu adalah sosok pelindung ku?' Aini bertanya pada dirinya sendiri.

Bersambung...

1
Wayan Sucani
lanjut thor
Aiza Zayn: terima kasih udah mampir 🙏
total 1 replies
♥Kat-Kit♥
Keren banget! Aku nggak sabar nunggu babak berikutnya ⚡️
✨Wyn한✨
Mantap jiwa!
Ánh sáng
Aku suka banget sama karakter-karakternya 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!