Kecewa! Itulah yang dirasakan oleh Arabella setelah mengetahui tunangannya ternyata suami dari wanita lain. Selama dua bulan mereka bertunangan Arabella baru mengetahui ternyata pria itu sama sekali tidak mencintainya melainkan hanya demi sebuah bisnis. Namun, sebuah insiden penculikan menyebabkan Arabella bertemu dengan seorang mafia yang tidak lain adalah kakak dari istri mantan tunangannya. Untuk membuat rumah tangga adiknya tetap utuh! Mogan Rijkaard sengaja menikahi Arabella dan berbohong pada dunia jika Arabella ibu kandung dari putranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idatul_munar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecupan Pria Mesum
“Kenapa kau bisa berada di sini,” desis Mogan tajam dan mengintimidasi.
Jantung Arabella dua kali berdetak lebih kencang, wanita itu bangun dari duduknya lalu mundur beberapa langkah dengan ekpresi sangat kaget saat melihat di bagian baju Mogan ada banyak darah.
“A- aku lupa jalan,” ungkapnya sangat gugup.
“Kalau begitu, aku akan pergi. Maaf sudah mengganggu kamu.”
Arabella bergegas pergi dari ruangan tersebut dengan langkah begitu lebar, is mengutuk dirinya sadari awalnya sudah ragu mengikuti mereka karena penasaran.
Hatinya seperti melarang untuk ke situ tapi kepalanya sangat penasaran denga hal tersebut.
Tapi ia justru tetap masuk dan menggali kuburannya sendiri.
Pantesan mereka semua bilang jika pria itu begitu sangat kejam dan mengerikan.
Selepas keluar dari lorong bawah tanah, Arabella malah sangat mempercepat langkahnya dengan sangat gelisah dan habislah sudah hidupnya.
Setibanya di kamar gadis itu langsung menghamparkan tubuhnya di atas kasur, ia memeluk erat guling yang berada di samping untuk menghilangkan rasa takut yang sedang menghantuinya.
Mogan pulang ke rumah setelah memerintah anak buahnya membereskan semua itu.
Pria itu tampa biasa saja, seperti tidak terjadi apa-apa.
Bajunya yang berlumuran darah sudah ia tutup dengan jas supaya orang rumah tidak melihatnya.
Ia kembali ke dalam kamarnya berencana ingin membersihkan tubuhnya.
Hari juga hampir mulai sore, tentu saja pekerjaan di kantornya sudah selesai.
Masuk ke dalam kamar, pria tersebut mendapatkan Arabella sedang tertidur telungkup di atas kasur dengan posisi memeluk guling.
Apa gadis itu takut setelah kejadian tadi pikir Mogan mendekat ke arah Arabella.
Mogan membenarkan tidur gadis itu supaya terlihat nyaman, mengambil selimut lalu menyelimutinya.
Sebelum beranjak ke kamar mandi, ia mengusap pelan rambut gadis itu yang beberapa hari ini berada di rumahnya.
Pria itu mengingat kembali dengan ucapan adiknya tadi saat memberi tahu kebenaran padanya.
Awalnya ia sangat marah pada andrian tapi demi adiknya ia urungkan, namun yang harus ia pikirkan bagaimana dengan gadis itu karena ia sudah sangat bergantung pada gadis tersebut.
“Kak, gadis itu tidak bersalah. Kita lepaskan saja dia,” ucapan tersebut samar-samar di telinga Mogan saat Sherly memberitahunya.
Namun, hal itu sudah sangat terlambat . Mogan sangat memerlukan Arabella sebentar untuk menjauh dari perjodohan yang dilakukan oleh mommynya.
Yang paling parah lagi, laki-laki itu kenapa harus mengakui jika Arabella ibu kandung dari Alif.
Waktu sudah terlambat dari hukum ia sudah sah menjadi suami Arabella begitu juga dengan gadis itu.
Mogan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.
Sedangkan Arabella sedang berpura-pura tertidur karena belum berani menatap Mogan.
Saat pria itu membenarkan tidurnya tadi dengan sekuat tenaga ia menahan jantungnya supaya tidak berdetak sangat kencang demi berpura-pura tidur.
Dua puluh menit berada di dalam kamar mandi akhirnya Mogan keluar dengan lilitan handuk di pinggangnya saja.
Wangi maskulin terespor ke dalam penciuman Arabella yang masih berpura-pura tertidur.
Untung saja Mogan tidak sadar, sehingga pria itu biasa saja dan memakai baju di depan Arabella langsung.
Rasanya sangat bosan lama-lama berpura tertidur, Mogan sangat lama keluar dari kamar.
Akan tertapi wanita itu tidak merasakan lagi dengan keberadaan pria itu di dalam kamar tersebut.
Perlahan ia membuka matanya, dan saat penglihatannya sudah jelas betapa terkejutnya Arabella rasanya ingin hilang seketika.
Ia tertangkap basah oleh Mogan karena berpura-pura tertidur saat pria itu masuk ke dalam kamar.
Mogan menatap Arabella dengan sorot mata tajam, membuat wanita itu bertambah gugup.
“Kau berpura-pura tidur?” tanya Mogan dingin.
Arabella dengan cepat memposisikan tubuhnya menjadi bersandar saat wajah Mogan mendekat pada dirinya.
“A-aku memang tertidur,” jawab Arabella begitu sangat gugup saat wajah pria itu mulai sangat dekat dengan wajahnya.
Semakin dekat bahkan hembusan nafas saja sudah terasa, membuat gadis itu memeremkan matanya dan seketika.
Cup cup
Dua kali kecupan mendapat di bibir seksi Arabella, Mogan melakukan itu juga tampa sadar.
Awalnya ia hanya ingin menakuti Arabella, tetapi saat memandang bibir ceri milik Arabella seketika ia jadi khilaf.
Mogan mengusap wajahnya kasar lalu meninggalkan Arabella sendiri di dalam kamar dan memilih untuk masuk ke ruang kerja.
Namun saat ingin masuk ke ruang kerja Mogan di halang dengan adanya Turi.
Terlihat wanita itu sedang berpura-pura menangis di dekat pintu ruang kerja milik Mogan.
“Ada apa?” tanya Mogan cuek, sebenarnya ia tidak suka meladeni babysitter banyak drama itu.
“Tuan! Saya tidak kuat, Non Elif selalu menghina saya. Padahal saya begitu sangat sabar dengannya, tapi non Elif sama sekali tidak menyukai kehadiran saya,” ngadu Turi tentang kejelekan pada Elif supaya di marahin oleh Mogan.
Setelah bertengkar tadi siang, Turi sama sekali tidak terima makanya jalan satunya mengadu pada Mogan karens itulah kebiasaannya.
“Kembalilah keperkerjaan kau, nantin saya bicara dengannya,” ujar Mogan bergegas masuk ke dalam ruangannya.
Senyuman indah keluar di sudut bibir milik Turi, ia merasa sangat senang betapa sedihnya nanti Elif di marahin oleh Mogan.
Itulah yang sudah kebayang di pikiran Turi, berharap Mogan memarahi anak itu membabi buta jika bisa diusir supaya mommy Shera senang padanya.
Tidak tau oleh Turi, sadari tadi Elif menguping pembicaraannya dengan Mogan.
Gumpalan kuat terbit di sebelah tangan mungil milik remaja tersebut, ia tidak akan biarkan daddynya sempat memarahinya.
Itu tidak akan pernah terjadi, lihat saja siapa yang akan menang.
Di dalam kamar Arabella masih mendengus kesal karena perlakuan Mogan tadi yang tiba-tiba mencium dirinya.
Pria itu sudah seenak nya melakukan hal tersebut, pertama kali juga seperti sehingga bibir keperawanan gadis itu hilang karena Mogan.
“Dasar pria mesum,” gumam Arabella begitu kesal.
Wanita itu memilih untuk ke kamar mandi supaya bisa menghilangkan kekhawatiran dan kekesalan pada dirinya.
Berendam di bathroon itu ide sangat bagus, apalagi kepalanya juga kurang pas mungkin saja meringankan.
Sebelum berendam ia lupa memastikan pintu untuk di kunci mungkin saja Mogan bisa masuk mendadak.
Gadis itu asik sekali merendamkan tubuhnya di dalam busa mawar tersebut, sampai ia tidak akan tahu jika ada seseorang nanti masuk.
Yang benar saja, baru juga mau dikatakan ternyata Mogan masuk ke dalam kamarnya kembali.
Melihat tidak ada Arabella di kamar dan mendapatkan kamar mandi terbuka, membuat pria itu mengecek ke ke dalam sana.
Perlahan kakinya masuk ke dalam kamar mandi tersebut supaya mendapatkan Arabella di sana.
Orang yang di cari ternyata dalam bathroon sedang memainkan busa berbau mawar, lalu senyum di bibir Mogan pun mengembang ia berniat ingin mengerjain gadis tersebut.
Entah bagaimana reaksi Arabella saat tahu Mogan masuk ke dalam kamar tersebut, apalagi sekarang dirinya hanya dengan tubuh polos di tutupi sedikit dengan busana
“Ternyata kau di dini.”
Arabella menoleh cepat lalu betapa ia sangat terkejut dan berteriak.
“Aaaaaaa, Dasar mesum.”
Bersambung.
