NovelToon NovelToon
Gadis Desa Kesayangan Sang Suami

Gadis Desa Kesayangan Sang Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lentera Sunyi

Suatu kondisi yang mengharuskan Zidan menikahi Khansa, teman masa kecilnya yang tinggal di desa, atas permintaan terakhir neneknya yang terbaring di ranjang rumah sakit.

Disisi lain, Zidan memiliki kekasih setelah bertahun-tahun tinggal di kota.

Pernikahan itu terjadi karena satu syarat yang diberikan Khansa, mau tidak mau Zidan menerima syaratnya agar pernikahan mereka bisa berlangsung.

Bagaimana kehidupan pernikahan Zidan dan Khansa?

Lalu bagaimana hubungan Zidan dengan kekasihnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lentera Sunyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sepupu?

Lo udah ngerusak hubungan gue sama Zidan! Dasar wanita murahan!” teriak Naya yang ingin menyerang Khansa.

Zidan langsung melindungi Khansa, mendorong Naya agar menjauh dari Khansa. Ia benar-benar melindungi Khansa.

“Minggir!!”

“Nggak akan!”

“Gue bilang minggir!!” bentak Naya.

“Gue nggak akan biarin lo nyakitin Khansa!” Zidan balik membentak Naya.

“Lo belain dia? Dia?! Dia yang udah bikin hubungan kita hancur?!” emosi Naya sudah meledak. “Sejak kapan lo punya hubungan sama dia? Hah?! Jawab gue, Zidan!!”

Khansa melihat sekitar yang memperhatikan mereka. Saat ini mereka bertiga menjadi perbincangan karena perdebatan ini.

“Maaf, sepertinya ada kesalahpahaman,” ucap Khansa yang mencoba menyudahi perdebatan yang semakin memanas.

“Kesalahpahaman apa yang lo maksud?! Bukti udah sangat jelas di depan mata! Lo mau ngeles apalagi?” tanya Naya dengan nada yang sudah tidak bersahabat.

“Nay, gue sama Khansa itu adalah—”

“Aku sama kak Zidan sepupu. Aku sepupu jauh kak Zidan, aku datang kesini untuk kuliah. Kak Zidan pasti udah bilang ke kakak kalau pulang kampungkan?” Naya diam, karena sebelumnya Zidan memberitahunya akan pulang kampung.

“Sepertinya benar kalau kak Zidan sudah memberitahu kakak. Aku datang ke kota ini buat kuliah, orang tua ku nitipin aku ke kak Zidan dan keluarganya,” jelas Khansa.

Zidan menatap Khansa tak percaya, bagaimana bisa Khansa mengatakan jika mereka adalah sepupu, sedangkan kenyataannya adalah suami istri.

Khansa menahan tangan Zidan yang ingin menyangkalnya, ia tidak ingin terjadi masalah, apalagi di tempat umum seperti ini.

“Kalian sungguh sepupu?” tanya Naya yang masih sedikit meragukan Khansa.

“Benar kak. Kak Zi, sebaiknya selesaikan masalah ini agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi.” Khansa mengambil alih paper bag yang berada di lantai. “Aku pulang duluan ya kak, sekarang bicarakan baik-baik sama pacar kakak.”

Khansa berusaha berjalan meski kakinya terasa sangat sakit. Dengan langkah yang tertatih-tatih Khansa keluar dari mall.

Zidan ingin mengejar Khansa, akan tetapi ditahan oleh Naya. “Zidan, kita perlu bicara.” Dengan kasar Zidan menghempaskan tangan Naya.

“Gue minta maaf karena udah salah paham, please kita perlu bicara. Gue perlu penjelasan kenapa lo tiba-tiba mutusin gue.” Naya mencoba meraih tangan Zidan. Namun, dengan cepat Zidan kembali menepisnya.

“Apa yang mau kita bicarain? Gue tegaskan sekali lagi, hubungan kita sudah selesai! Dan gue nggak akan maafin lo setelah apa yang lo lakukan ke Khansa!”

Zidan pergi begitu aja meninggalkan Naya yang berdiri dengan mata yang sudah tergenang oleh air matanya.

Naya menatap Zidan yang berlari pergi mengejar Khansa yang sudah tidak terlihat. Hatinya begitu perih, air matanya sudah tak tertahankan lagi, hingga mengalir membasahi pipinya.

“Sebenarnya apa yang terjadi sama lo? Apa alasan lo tiba-tiba mutusin gue? Dan wanita itu? Kenapa gue ngerasa lo lebih perhatian ke dia? Lo sangat khawatir, saat dia pergi, mata lo nggak lepas dari dia sama sekali.”

Naya menghapus air matanya, karena semua orang menatapnya dengan bingung. “Apa cuma perasaan gue aja? Nggak! Gue nggak akan biarin lo pergi gitu aja! Mau ditaruh mana muka gue kalau kita udah putus! Apalagi lo yang mutusin gue!”

...* * *...

Zidan berlari menuju mobilnya, saat ia membuka pintu mobil. Ia tertegun karena melihat mobilnya kosong, Khansa tidak ada di dalam mobil. Namun, Zidan memeriksa sekali lagi. Ia membuka pintu belakang, nihil. Mobilnya benar-benar kosong.

“Kemana Khansa pergi? Kakinya terkilir, nggak mungkin dia berjalan jauh.” Zidan mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat parkir, perasaannya cemas, takut terjadi sesuatu dengan Khansa.

Jantung Zidan berdetak lebih cepat dan tidak beraturan, nafas Zidan memburu karena merasa khawatir yang berlebih. Khansa baru pertama kali keluar dari tapi sudah menghilang.

Zidan mengusap wajahnya kasar, membayangkan jika sesuatu yang buruk terjadi pada Khansa sudah membuatnya merasa sangat takut.

“Gue nggak bisa diam disini aja, gue harus cari dia!” Zidan mengambil ponselnya, mencoba menghubungi Khansa, tapi panggilannya tidak ada yang diangkat.

“Sa, angkat telpon aku dong!” Zidan semakin gelisah karena Khansa tidak bisa dihubungi meskipun nomornya tersambung.

“Apa mungkin Khansa ke restoran?” gumamnya sembari berpikir jika kemungkinan itu ada. “Tidak ada salahnya gue coba cek kesana, gue harap kamu ada disana.”

Zidan berlari menuju ke restoran, berharap jika Khansa memang berada di restoran. Langkahnya terhenti di pintu masuk. Matanya menelisik ke dalam restoran, mencari keberadaan Khansa.

Dari semua tempat yang ada di dalam restoran. Zidan sama sekali tidak melihat keberadaan Khansa.

“Dia tidak ada disini? Ini tidak mungkin, kemana Khansa pergi dengan kakinya yang sakit?” Zidan masih menatap ke dalam restoran.

Zidan memutuskan untuk masuk ke dalam restoran, ia sangat berharap jika Khansa ada di restoran ini. Jika tidak, Zidan akan benar-benar merasa takut dan juga sangat kacau.

Melangkah demi langkah, melihat dari meja ke meja lain. Fokusnya teralihkan pada sebuah meja yang ada di meja. Untuk memastikannya Zidan pergi ke meja itu.

Tidak ada orang, hanya saja ada sebuah paper bag yang Zidan kenali. Untuk memastikannya ia membuka paper bagnya.

“Ini…” Zidan melihat sekitar, lalu kembali melihat paper bagnya. “Ini milik Khansa, tapi dimana dia sekarang?”

Zidan menghampiri meja seberang, “Maaf, apa saya boleh bertanya sesuatu?”

“Ah iya, silahkan saja.”

“Apa kalian tau dimana pemilik paper bag itu? Atau yang duduk di meja itu?” tanya Zidan sembari menunjuk meja yang berisi paper bagnya.

“Maaf, kami tidak tau pasti kemana perginya. Dia hanya meletakan paper bag itu langsung pergi. Wajahnya juga terlihat sangat sedih,” jawab salah satu wanita yang Zidan tanyakan.

“Mungkin aja di toilet,” imbuh temannya.

Zidan mengangguk, “Maaf apa pemilik paper bag ini seorang wanita?” Zidan ingin memastikan jika itu milik Khansa.

“Iya, dia seorang wanita.”

“Baiklah, terima kasih atas informasinya.” Zidan tersenyum tipis lalu pergi ke toilet

...* * *...

Di dalam toilet, Khansa menangis, menumpahkan semua rasa sakitnya. Hal seperti ini sudah ia duga akan terjadi, hanya saja ia tidak mengira jika akan secepat ini.

“Sa, apa yang kamu tangisi? Entah sekarang atau nanti, hal ini pasti terjadi.” Khansa menatap dirinya pada cermin, air matanya mengalir begitu saja tanpa diminta.

Khansa sudah berusaha agar air matanya tidak mengalir, namun ia tidak bisa menahannya. Sejak ia berbalik meninggalkan Zidan dengan Naya, air matanya sudah mengalir membanjiri pipinya.

Selain hatinya yang sakit, kakinya juga terasa sangat sakit karena ia paksakan untuk berjalan. Tidak ada pilihan lain selain pergi, jika tidak semuanya akan lebih panas. Yang Khansa takutkan Zidan tidak bisa menahan dirinya. Ia bisa melihat jika sebelumnya Zidan hampir saja meledak, namun ia menahan tangannya agar Zidan tidak mengeluarkan kata-kata kasar, apalagi di depan umum.

1
partini
semoga Zidan tau siapa laki" yg dulu di hati istri nya di tunggu part itu ya Thor lanjut👍👍
Mericy Setyaningrum
Khansa, mampir ikutan baca Kak
♡お前のペンデハ♡
Semangat terus thor, aku yakin ceritamu akan menjadi luar biasa!
Uchiha Itachi
wow, thor! Gak sabar nunggu karya selanjutnya!
minsook123
Tidak sabar untuk kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!