gimana pertemuan bad boy sama bad gril apakah mereka akan melakukan hal hal aneh... ikuti kisah yang ada di sini... wkwkw
warning haha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
Setelah menunggu beberapa menit di mobil, lona melihat ares yang berjalan menuju ke arahnya, dengan penampilan yang jauh lebih berbeda dari tadi, sangat tampan hanya mengenakan kaos hitam yang dibalut jaket dan celana panjang.
"Kok lo disini?" Tanya ares ketika membuka pintu kemudi.
" Gue yang bawa ya" ucap lona tersenyum.
Ares tidak berkata apapun, dia menutup kembali pintu itu, berjalan memutari mobil masuk ke kursi penumpang samping lona.
Setelah ares masuk lona menjalankan mobilnya, tidak ada perbincangan diantara keduanya, tumben juga lona hanya diam dan fokus mengemudi.
"Lo kenapa?" Tanya ares memulai obrolan, dia tidak suka lona hanya diam, entah sejak kapan dia menyukai lona yang cerewet.
"Nggak papa" jawab lona singkat, pandangannya lurus kedepan.
"Lo kepikiran sesuatu?" Tanya ares lagi, dia ingin lona bercerita dengannya.
" lya, gue boleh tanya?" Tanya lona, nada bicara serius.
" Boleh, tanya aja".
"Lo tau alasan ortu gue pergi ke belanda?" Tanya lona.
Ares diam, dia bingung harus menjawab apa, apakah dia harus mengatakan hal yang dia tau, walaupun sejujurnya dia tidak mengerti apapun saat ini, yang dia tau hanya saat ini lona membutuhkan penjagaannya.
"Gue tau,tapi gue nggak paham" ucap ares jujur.
"Berarti gue paham " ucap lona tersenyum.
" Apa yang lo paham?" Tanya ares.
"Papa, mama ketemu seseorang yang ngincer gue, iyakan" tebak lona.
"Lo tau?".
"Tau,dia emang orang gila" ucap lona tersenyum ketir, dan ares menyadarinya.
"Siapa dia?" Tanya ares.
" Dia mantan gue".
"Mantan? Lo punya mantan?".
" Punya lah".
"Terus hubungannya sama dia apa?"tanya ares bingung, kan udah mantan lalu apa hubungannya lagi dengan lona.
"Dia gila, udah gue bilang kan" ucap lona kesal mengingat wajah orang saat ini menjadi alasan orang tuannya ke belanda.
"Gue nggak paham" ucap ares.
"Ih,dia gila ares, udah stop sampai situ aja lo pahamnya" ucap lona.
"Ya nggak bisa gitu dong, gue kan calon suami lo jadi gue harus tau semua tentang lo,sama kaya lo yang mau tau semua tentang gue, gue juga mau tau tentang lo" ucap ares.
"Oke, nanti aja ceritanya sekarang makan" ucap lona melepas seatbelt, mereka memang sudah sampai di restoran samping pantai yang dikatak lona" gue laper " ucapnya lagi memegang perutnya.
"Yaudah turun" ucap ares pasrah, dia harus menahan rasa penasarannya.
Lona memesan beberapa makanan, ada bakso udang, seblak, dan beberapa moluska, dan tea lemon.
"Lo makan banyak banget" ucap ares terkejut melihat pesanan lona, sementara dirinya hanya memesan steak daging dan jus alpukat.
"Gue lagi stres" ucap lona mulai memakan apa saja yang di hadapannya.
"Lo kalau lagi stres makannya banyak?".
"lya,buat nyenengin diri gue" ucap lona tetap fokus pada makanannya.
"Stres kenapa?" Tanya ares lagi, dia lebih tertarik melihat lona makan dari pada makanannya sendiri.
"Ck,udah dibilang nanti aja kalau ngobrol, sekarang makan" ucap lona kesal, dia sedang stres butuh luapan amarahnya, jika tidak ingin marah ya makan adalah solusi paling tepat.
Ares masih diam, berbagai pertanyaan mulai muncul, kenapa lona seperti sangat kepikiran dengan orang yang ditemui oleh orang tua gadis itu bahkan orang tuanya juga ikut, tapi dia merasa lona sedang tidak bisa diajak berbicara dengan baik, jadi dia harus menahannya, ares mulai memotong steak daging di piringnya lalu memasukkannya ke dalam mulut, tetapi pandangannya tetap fokus ke lona, dia merasa tidak tenang.
"Jangan liatin gue" ucap lona ketus.
" Dih, kepedean lo" ucap ares.
Lona tidak memperdulikan ares, dia melanjutkan makannya, perasaannya benar-benar kacau, dia marah bercampur takut.
