NovelToon NovelToon
Embers Of The Twin Fates

Embers Of The Twin Fates

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Action / Romantis / Fantasi / Epik Petualangan / Mengubah Takdir
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: ibar

di dunia zentaria, ada sebuah kekaisaran yang berdiri megah di benua Laurentia, kekaisaran terbesar memimpin penuh Banua tersebut.

tapi hingga pada akhirnya takdir pun merubah segalanya, pada saat malam hari menjelang fajar kekaisaran tersebut runtuh dan hanya menyisakan puing-puing bangunan.

Kenzie Laurent dan adiknya Reinzie Laurent terpaksa harus berpisah demi keamanan mereka untuk menghindar dari kejaran dari seorang penghianat bernama Zarco.

hingga pada akhirnya takdir pun merubah segalanya, kedua pangeran itu memiliki jalan mereka masing-masing.

> dunia tidak kehilangan harapan dan cahaya, melainkan kegelapan itu sendiri lah kekurangan terangnya <

> "Di dunia yang hanya menghormati kekuatan, kasih sayang bisa menjadi kutukan, dan takdir… bisa jadi pedang yang menebas keluarga sendiri <.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jejak yang Dipilih, Jalan yang Disembunyikan

Kami melangkah maju menuju air terjun misterius itu, menuju takdir yang tidak pasti di inti Hutan Neraka Hening.

***************

Langkah kakiku menggema menyusuri kedalaman gua. Setiap langkah begitu berat, penuh dengan pertanyaan yang datang terus menerus ke dalam pikiran.

"Apakah aku telah berada di jalur yang benar, apakah keputusanku sudah cukup bija."

`Reinzie merasa dirinya masih memiliki keraguan tapi ia tetap meyakinkan bahwa dirinya telah mengambil keputusan yang benar, jika ia hanya diam di dalam gua, maka mereka akan terjebak begitu lama di dalam hutan terlarang hening neraka.~

"Chelsea apakah kamu merasa takut?." Kataku bertanya padanya

"Sejujurnya aku merasa takut dengan sosok misterius itu rein, aku masih bertanya-tanya dalam pikiranku, apakah suara itu adalah teman atau lawan yang sengaja memancing kita untuk memasuki inti gua ini!." Katanya dengan keraguan

"Jangan khawatir Chelsea, jika terjadi sesuatu di inti gua ini, biar aku yang menghadapinya" kataku padanya. "Ayo kita terus melangkah maju."

Chelsea yang merasa ragu hanya menganggukkan kepalanya dan mempercayakan semuanya pada Reinzie.

Reinzie dan Chelsea berjalan menyusuri kedalaman gua, langkah mereka begitu penuh dengan kewaspadaan. 

Mereka terus berjalan hingga mencapai inti gua, sesampainya disana ternyata betul di ujung gua tersebut ada air terjun yang mengalir dari bagian atas gua, aliran air itu memiliki jalur yang menyusuri kebagian luar hutan terlarang hening neraka.

Mereka sempat mengira bahwa perkataan orang tersebut hanyalah bulan untuk memancing mereka agar memasuki inti gua tersebut. Mereka juga sempat memiliki keinginan untuk mengikuti aliran air tersebut, akan tetapi mereka tidak bisa melewati dan mengikuti aliran air terjun itu karena adanya penghalang pada bagian aliran yang mengalir ke sungai, di bagian itu ada dinding formasi yang menjadi tembok penghalang yang tak bisa di lihat oleh mata.

Sampai akhirnya mereka hanya bisa melakukan cara satu-satunya, dengan memasuki ruangan di balik air terjun tersebut dan bertemu dengan sosok misterius yang ada di dalamnya, mungkin mahkluk itu memang hanya ingin memberikan harta atau peninggalan dari tuannya.

"Reinzie apa yang harus kita lakukan, jika kita masuk kedalam, kita tak tau bahaya apa yang sedang menanti di dalam sana?." Kata Chelsea yang penuh kekhawatiran di pikirannya

"Aku juga berpikir demikian, melihat situasi kita saat ini yang hanya bisa masuk kebalik air terjun itu." Kata reinzie sejenak lalu melanjutkan perkataannya lagi. "mau bagaimana lagi kita juga tak bisa menembus formasi pembatas itu, terpaksa kita harus masuk kebalik air terjunnya, untuk menemui sosok misterius itu, agar kita bisa keluar dari hutan ini." Kata reinzie yang meyakinkan diri

"Baiklah kalau begitu, kita masuk bersama kedalamnya!." Kata Chelsea dengan pasrah menerima kenyataan yang telah terjadi 

"Kalau begitu ayo kita masuk bersama kedalamnya".

'Di saat mereka hendak melangkah maju tiba-tiba terjadi guncangan, gempa bumi di bagian gua tersebut, sehingga membuat mereka menjadi panik karena guncangan itu~

"Chelsea Pengang tanganku" teriak reinzie yang berwajah panik pada chelsea 

"Sepertinya para makhluk yang ada di hutan ini telah menyadari keberadaan kita disini" kata Chelsea kepada reinzie tentang dugaannya 

"Sungguh sial!... Bersiaplah untuk bertarung chelsea." Kata reinzie yang memberikan peringatan 

Chelsea yang telah siap untuk bertarung memegang pedangnya dengan erat untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap serangan tiba-tiba dari arah luar gua.

Pada saat yang sama, guncangan mulai reda dan air terjun yang mengalir dengan lancar tiba-tiba terbelah berbentuk sebuah pintu.

Pada saat air terjunnya terbelah, di baliknya memperlihatkan ruangan megah seperti buatan manusia yang di buat untuk menyimpan barang istimewa.

Mereka terkejut melihat ruangan di balik air terjun itu, kalau saja airnya tak terbelah mungkin seseorang tidak mempercayai bahwa ada ruang di baliknya.

"Selamat datang di tempatku... Aku telah menunggu kalian di dalam." suara yang sebelumnya, muncul lagi' menyambut kedatangan reinzie dan chelsea 

Reinzie berbalik dan menatap wajah cantik Chelsea, ia memberikan ekspresi penuh dengan keyakinan untuk mengajak chelsea, agar ia mempercayakan semuanya kepada dirinya.

"Baiklah tuan... Kalau begitu kami berdua izin masuk ketempat anda." Kata reinzie dengan hormat meminta izin pada sosok misterius tersebut.

"Ayo chelsea kita masuk bersama kedalam" reinzie menggenggam tangan chelsea dan berjalan bersama memasuki ruangan tersebut.

Di dalam ruangan tersebut mereka melihat sekeliling dan menyadari sesuatu, yaitu mereka seperti sedang berada di dalam sebuah kastil 

Saat mereka melihat kebelakang, air terjun yang tadinya berada tepat di pintu masuk, seketika hilang entah kemana. 

Mereka berdua mulai panik dan bingung harus berbuat apa, dan tiba-tiba muncul siluet bayangan binatang buas di balik cahaya obor yang perlahan memudar, digantikan oleh sosok seorang pria paruh baya yang berjalan tenang ke arah mereka. Rambutnya panjang berwarna hitam, wajahnya keras namun tidak memancarkan permusuhan. Jubah gelapnya bergoyang ringan, seolah tidak tersentuh oleh udara ruangan.

Aura di sekitarnya… sunyi. Terlalu sunyi.

Chelsea tanpa sadar mengeratkan genggaman pada pedangnya. Reinzie melangkah setengah tapak ke depan, menempatkan dirinya di posisi depan untuk melindungi chelsea.

“Tenanglah,” ujar pria itu dengan senyum tipis. Suaranya dalam, bergema lembut di dinding ruangan megah itu.

“Aku tidak datang sebagai musuh.”

“Siapa kau?” tanya Reinzie tajam.

Pria itu berhenti tiga langkah dari mereka. Ia menundukkan kepala sedikit, sebuah gestur penghormatan yang tidak terduga.

“Aku adalah penjaga Hutan Terlarang Hening Neraka,” katanya.

“Namaku Kirmion.”

Nama itu membuat udara di sekitar mereka terasa lebih berat, seakan ruangan itu sendiri mengenali pemilik suara tersebut.

“Kalian berdua,” lanjut Kirmion, matanya menatap Reinzie lebih lama, “telah melangkah. jauh ke dalam wilayah yang bahkan para pemburu iblis enggan mendekatinya. Itu bukan kebetulan tapi kalian telah ditakdirkan untuk datang ketempat ini.”

Reinzie mengerutkan kening. “Jika kau penjaga tempat ini... Aku ingin kamu membiarkan kami keluar dari hutan neraka ini?.. aku ingin bertanya apa maksud dari perkataanmu yang mengatakan bahwa aku sebagai yang kalian pilih”

Kirmion tersenyum lebih lebar.

“Karena kalian telah terpilih untuk mewarisi warisan tuan kami.”

Chelsea terkejut. “Terpilih… untuk warisan apa?”

Kirmion mengangkat tangannya. Aura gelap berwarna ungu pekat mengalir dari telapak tangannya, berdenyut seperti jantung hidup.

“Sebagai penerus tuan kami, kami butuh seorang putra takdir sepertimu”

Sebelum Reinzie sempat bereaksi, aura itu melesat dan menyatu dengan pedang hitam di punggung Reinzie.

“—!!”

Pedang itu bergetar hebat.

Warna bilahnya berubah, kini diselimuti energi ungu gelap yang padat, berdenyut liar seperti ingin melahap udara di sekitarnya. Tekanan Ki meledak keluar, membuat lantai retak halus di bawah kaki Reinzie, auranya meluap tak terkendali.

“Apa ini…?!” Reinzie terkejut, lututnya hampir goyah.

Chelsea mundur setengah langkah, merasakan hawa kegelapan yang asing namun… tidak memiliki aura jahat.

“Itu hanyalah pemberian awal,” kata Kirmion tenang.

“Pedangmu kini telah diberi jejak kekuatan tuan kami. Ia akan tumbuh bersamamu.”

Reinzie menggenggam gagang pedangnya erat, napasnya memburu. Ia bisa merasakan… pedang itu hidup. Patuh. Menunggu perintah.

Kirmion kemudian melangkah lebih dekat dan mengetukkan dua jarinya ke dahi Reinzie.

“Selanjutnya… peninggalan sejati dari warisan tuan kami.” kemudian Dunia Reinzie seketika runtuh ke dalam kegelapan.

Di Dalam Kesadaran Reinzie

Cahaya ungu menyala di kehampaan pikirannya.

Sebuah kitab kuno melayang di hadapannya, terbuat dari batu hitam dan simbol-simbol yang bergerak seperti makhluk hidup.

> Kitab Beladiri Suci

Ashura Sword Scripture

Satu per satu halaman terbuka.

Sembilan Varian Jurus Pedang Ashura terukir jelas di dalam pikirannya. Setiap jurus membawa tekanan niat membunuh, amarah, dan tekad yang disempurnakan menjadi seni.

Reinzie tersentak kembali ke dunia nyata, tubuhnya gemetar.

“Apa… yang kau berikan padaku…?” bisiknya.

“Jalan,” jawab Kirmion.

“Jalan untuk berdiri sejajar dengan takdirmu.”

Chelsea menatap Reinzie dengan campuran kagum dan cemas.

Kirmion memalingkan pandangannya pada Chelsea. “Dan kau, gadis cantik… meski kau tidak menerima warisan yang sama, kau akan menjadi pendamping dan penyeimbang yang cocok untuk temanmu. Tanpamu, ia akan tersesat.”

Chelsea terdiam, lalu mengangguk perlahan.

“Sekarang katakan,” ujar Kirmion, “ke mana tujuan kalian selanjutnya?”

“Kami… ingin mencari Kak Kenzie,” jawab Chelsea jujur.

Senyum Kirmion memudar.

“Jika kalian mencarinya sekarang,” katanya pelan namun tegas,

“bahaya akan datang tanpa henti. Kalian akan kehilangan nyawa sebelum sempat berdiri di sisinya.”

Reinzie mengepalkan tangan.

Kak Kenzie apa yang harus ku perbuat.

“Kenzie kini berada di Sekte Gunung Langit,” lanjut Kirmion.

“Ia sedang mengasah dirinya. Jika kalian datang ke sana… semua yang telah ku berikan di sini akan menjadi sia-sia.”

“Lalu apa yang harus kami lakukan?” tanya Reinzie.

“Pergilah ke Utara,” jawab Kirmion.

“Di sana terdapat peninggalan dewa kuno. Temukan warisannya. Bertahan hidup di ujiannya. Kuatkan diri kalian agar terhindar dari bahaya.”

Ia menatap Reinzie dalam-dalam.

“Setelah itu… jika kalian telah mendapatkan warisan dewa kuno itu... kembalilah ke Hutan Terlarang Hening Neraka. Aku akan menunggu kalian disini.”

Tanpa pilihan lain, Reinzie dan Chelsea mengangguk.

 

DI TEMPAT LAIN, JAUH DARI MATA DUNIA

Dalam kehampaan yang tak bernama, tiga siluet raksasa berdiri.

Satu menyerupai naga bertubuh kuda dengan tanduk hitam bercahaya.

Satu berbentuk singa perkasa, napasnya seperti badai.

Dan satu lagi… berkepala harimau, bertubuh seperti kerbau, auranya liar dan memberontak.

“Anak itu terlalu lemah,” geram sosok berkepala harimau.

“Aku tidak akan mengakuinya sebagai tuan kita.”

“Hentikan omong kosongmu,” bentak sosok singa.

“Tuan kita telah memilihnya dan menetapkan ia sebagai pewaris sejak lahir.”

Makhluk berkepala naga bertubuh kuda berdiri di tengah. Suaranya tenang, namun menekan.

“Diam.” katanya memerintah 

Keheningan mutlak tercipta.

“Kita akan melatihnya,” lanjutnya.

“Entah dia siap atau tidak.”

Bayangan mereka perlahan memudar.

......................

KEMBALI KE SEKTE GUNUNG LANGIT

Di luar ruangan paviliun tempat beristirahat, Kenzie duduk bersila, napasnya teratur.

Rava menjatuhkan diri di sampingnya. “Ujian ini jelas dibuat untuk menyiksa orang waras.”

“Eh, jangan begitu,” sela Ryu Jin sambil tersenyum lebar.

“Anggap saja ini sebagai latihan dasar untuk pemula sepertimu.”

“Aku akan melemparmu dari tebing nanti,” geram Rava.

Liera terkikik kecil. 

Kenzie membuka mata, tatapannya tenang namun dalam.

Di dalam dirinya, Ki berputar halus… terlalu padat untuk tahapnya di Pemadatan Ki.

Para tetua sekte yang mengamati dari kejauhan saling bertukar pandang.

“Anak itu…”

“Tidak masuk akal.”

Langit di atas Sekte Gunung Langit perlahan menggelap.

Ujian berikutnya akan diadakan besok pagi.

1
أسوين سي
💪💪💪
أسوين سي
👍
{LanLan}.CNL
keren
LanLan.CNL
ayok bantu support
أسوين سي: mudah-mudahan ceritanya bagus sebagus Qing Ruo
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!