Aku tau,kamu tau..
komunikasi adalah kunci terjalinnya suatu hubungan bagaimana jika kamu menikahi seorang pria yang sulit di ajak berkomunikasi?
Hubungan yang mulai membaik harus di hancurkan karena rahasia yang mulai terkuak.
Yuk ikuti kisah nisma dan zykra...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Prameswari Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part3
Zykra's pov...
Di kantor.
Setelah makan malam dan pertemuan keluarga aku langsung kembali ke kantor untuk melihat dokumen yang asistenku berikan tadi sore, saat aku sedang membaca dokumen aku jadi teringat pertemuan pertamaku dengan nisma tadi siang, dia wanita muda yang tidak hanya cantik tapi dia juga sangat menarik dan pastinya baik aku sudah pastikan itu.
Flasback on...
Melihat wanita muda yang sedang duduk di hadapanku membuatku tertarik, sedari saat sampai dan dia duduk di depanku pandangannya tak lepas menilai penampilan wajahku entahlah apa yang dia lihat aku hanya tersenyum melihat tingakahnya.
Bila kebanyakan wanita akan malu menatap pria yang pertama kali di jumpainya, tapi nisma gadis itu cukup berani melihat meneliti wajahku dengan mata sipit kecil namun tajam itu.
Kami hanya perkenalan biasa dan hanya berbincang seputar kesibukan masing-masing dan tibalah saat membahas tentang perjodohan aku langsung menyetujuinya.
"Aku menerima perjodohan ini. "
Rupanya kata-kata aku membuatnya kaget, aku suka sekali melihat wajah kaget nya itu, mata yang bergetar dan menyipit serta alis yang bertaut, sungguh menggemaskan.
Melihat dia hanya menatapku dengan mata kecil namun tajam itu aku berkata lagi.
"Bagaimana, kamu menerima perjodohan ini?". Tanyaku lagi pada gadis itu.
Nisma hanya semakin memandangi dan meneliti wajahku, sungguh melihat nya seperti itu sangat menghibur sekuat tenaga aku menahan senyumku,kuajukan pertanyaan yang sama dengan tambahan menyebutkan nama lengkapnya.
"Apa kamu menerima perjodohan ini nisma neiswari,jawab pertanyaan saya jangan hanya memandangi wajah saya dengan tatapan aneh itu."
Mendengar namanya di sebut dia kaget entah dia kaget karena nama nya di sebut atau karena sindiran yang aku berikan, masih dengan mata kagetnya itu dia menjawab.
"Mmm..maaf kenapa kamu menerima perjodohan ini."
Bukannya menjawab pertanyaanku dia malah balik bertanya, dan enah kenapa mendengar dia menyebutkan kata kamu aku sedikit tidak suka.
"Saya lebih tua dari kamu nisma."
Mendengar itu dia semakin bingung. "Apakan sopan memanggil calon suami dengan sebutan kamu ?"
"Panggil aku dengan sopan dan baik". Tambah ku.
Rupanya dia keberatan dengan kata calon suami yang aku sebutkan terlihat dari alisnya yang semakin melengkung.
"Maaf tapi aku belum bilang setuju dengan perjodohan ini". Jawabnya sambil menatap mataku, Menarik..
"Dengan mendengar jawaban pertanyaan pertama atau kedua saya rasa kamu setuju". Jawab ku tidak ingin kalah. Aku silangkan tanganku di dada.
Hening... Aku menambahkan.
" Untuk pertanyaanmu mengenai kenapa saya menerima perjodohan ini, saya rasa tidak ada alasan saya untuk menolaknya".
Mendengar aku bicara dia semakin bingung dan berkata. "Tidak masuk ak..".
Aku menyambar. "Bagian mana yang tidak masuk akal."
"Jelas itu menguntungkan saya, saya tidak perlu repot repot mencari wanita baik di usia saya saat ini."
Tambahku. Yang tak di sangka-sangka dan semakin menarik adalah dua kata yang keluar dari mulutnya.
"Kamu guy?"
Duarrr...mendengar itu telingaku berdengung tidak terima dengan apa yang dia katakan tapi tidak lama karena wajah yang dia tampilkan setelahnya sungguh menggemaskan ada perasaan tidak enak yang dirasakan tapi dia tetap mencoba berani dan terus berusaha menatap mataku dengan mata yang bergetar itu.
Setelah lama diam akhirnya aku mengeluarkan suara dengan perlahan aku menatap mata,hidung lalu bibirnya aku berkata " kamu ingin bukti. Apa yang saya sukai dan kagumi, saya bisa membuktikannya sekarang juga saya rasa tempat ini bisa ". Akan aku goda kamu sedikit.
Di tatap dengan sedemikian rupa dia berkata.
"Aku percay..."
" Apa yang kamu percaya ?" potongku dengan tatapan yang membuat nisma tidak nyaman.
Apa yang kamu suka dan kagumi." Jawab nisma sambil menunduk menghindari tatapan yang membuatnya takut untuk kembali menatap mataku.
Setelah berbincang dan dia juga menerima perjodohan ini dengan sedikit paksaan yang aku berikan dia pamit untuk pulang, awalnya aku ingin mengantarnya pulang tapi rupanya dia masih tidak nyaman atas sikapku tadi, aku menerima keputusannya untuk pulang sendiri tapi dengan syarat aku memesankan taksi untuknya.
Flashback off..
Itulah awal pertemuan untuknya tapi tidak untukku.
Gimana pov zykra menurut kalian...
Maaf yaa kalo rada acak acakan soalnya deadline.
Salam hangat sun go V😚