NovelToon NovelToon
Aku (Tak) Mau Menikah Ummah

Aku (Tak) Mau Menikah Ummah

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: rahma qolayuby

Kehidupan yang di alami orang sekitarnya, terutama kakak nya sendiri membuat Harfa tak mau menjalani yang namanya pernikahan.
Apalagi, setelah Biru, membatalkan pernikahan mereka. Membuat hati Harfa begitu dingin akan yang namanya cinta. Mengunci hati hingga sulit di tembus.
Perubahan Harfa membuat kedua orang tuanya merasa sedih. Apalagi usia Harfa tak lagi mudah.

"Nak, menikahlah. Usia kamu sudah matang?"

"Tidak. Aku gak mau menikah, Ummah."

Jawab tegas Harfa membuat hati umma Sinta teriris.

yuk ikuti kisah nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahma qolayuby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 Semoga kamu baik-baik saja

Kepergian kedua orang tua Bumi membuat suasana rumah nampak hening.

Setiap orang yang di tinggalkan pasti berlarut dalam kesedihan. Tapi tidak dengan Bumi. Tak ada waktu bagi Bumi untuk bersedih. Bahkan Bumi malah sibuk mengurus ini itu untuk memenangkan kasusnya. Bumi tak bisa mundur lagi apalagi kedua orang tuanya sudah menjadi korban.

Sebuah kasus cukup besar yang melibatkan seorang pejabat daerah.

Bumi tak menyangka jika beberapa anggota instansi kepolisian juga terlibat. Awalnya Bumi percaya pada polisi tapi, setelah bicara dengan dokter Harfa apa yang terjadi di lokasi kejadian itu tak seperti yang di sampaikan polisi walau ada sebagian yang betul.

Keadaan dokter Harfa yang masih Shok membuat dokter Harfa tidak fokus dengan apa yang Bumi bicarakan. Dokter Harfa hanya menjawab seadanya saja.

Sudah mendapatkan keterangan dari dokter Harfa, Bumi mengusap wajahnya kasar.

"Lantas kemana kamera mobil ayah. Tidak mungkin hilang begitu saja. Aku hanya perlu itu dan saksi."

Bumi nampak frustasi karena sulit sekali mencari bukti atas insiden itu. Semuanya seolah hilang tanpa jejak.

Bahkan pihak penyidik polisi juga tidak membantu banyak. Bumi seperti nya harus hati-hati. Siapa yang membantunya dan siapa yang pura-pura membantu.

Belum lagi Zahira juga dapat intimidasi dari seseorang. Bumi seperti nya harus hati-hati jangan sampai merembet ke pada dokter Harfa yang tak tahu apa-apa. Besar kemungkinan dokter Harfa juga pasti dapat tekanan apalagi dokter Harfa yang menjadi saksi atas kecelakaan di sengaja itu.

Bumi menelepon rekannya untuk membicarakan sesuatu. Namun, nomor ponsel rekannya tidak bisa di hubungi sama sekali.

Bumi nampak frustasi dengan semuanya. Langkah apa yang harus Bumi lakukan. Sidang beberapa hari lagi akan di mulai sedang Bumi kesulitan menemukan saksi. Entah kemana perginya saksi itu, bahkan rekan kerjanya juga yang berusaha melindungi saksi malah ikut sulit di hubungi.

Seperti nya Bumi harus merencanakan sesuatu. Ia tak akan membiarkan siapapun lolos dari hukum. Walau Bumi harus melawan pejabat negara sekalipun.

Bumi terlihat nampak lelah, pulang ke rumah dan langsung pergi ke kamar kedua orang tuanya.

Zahira yang melihat Bumi nampak sedih. Zahira tahu, Bumi selama ini pura-pura baik-baik saja. Nyatanya, jika sudah memasuki kamar kedua orang tuanya hanya akan ada Isak tangis di sana. Zahira tak tahu, apa yang harus ia lakukan agar membantu kasus Bumi. Kasus ini cukup besar dan Zahira pernah menasehati Bumi agar tidak mengambilnya. Tapi, Bumi keras kepala hingga semua seperti ini.

Zahira tak bisa mengganggu, hanya bisa menunggu sampai Bumi keluar sendiri dari kamar itu.

Zahira memilih menyiapkan makan malam saja untuk Bumi. Takut tiba-tiba Bumi lapar.

...

Dokter Harfa termenung di depan jendela. Menatap bintang di atas sana. Susana malam ini cukup dingin.

Bayangan dokter Harfa terus berputar pada kejadian kecelakaan itu. Dada dokter Harfa begitu sesak harus menyaksikan kejadian mengerikan itu.

"Kamera, berkas dan ..,"

Dokter Harfa terdiam cukup lama seolah baru mengingat sesuatu. Kejadian beberapa hari ini terus berputar di ingatannya.

Dimana ada beberapa polisi yang meminta keterangan darinya. Sampai di mana ingatan dokter Harfa tertuju pada Bumi yang bertanya hal yang sama.

Deg!

Dokter Harfa langsung menutup jendela pelan seolah menatap bintang nya sudah selesai. Lalu mematikan lampu kamarnya.

Dokter Harfa keluar dari kamar menuju kamar kedua orang tuanya.

Tok.. Tok ...

"Abi, Ummah."

Dokter Harfa memanggil kedua orang tuanya, membuat Abi Farel dan Ummah Sinta keluar.

"Ada apa nak, apa kamu butuh sesuatu?"

Tanya ummah Sinta heran kenapa dokter Harfa belum tidur jam segini.

"Maaf ummah menggangu, Harfa mau bertanya, apa Ummah menemukan kamera dan berkas di saku jas Harfa yang banyak darah itu."

Ummah Sinta dan Abi Farel saling pandang. Mereka seolah sedang mengingat beberapa waktu lalu. Kening ummah Sinta mengerut mencoba mengingatnya.

"Hm, kalau gak salah Ummah taruh di laci kamar kamu sayang. Ummah takut itu berkas penting."

"Alhamdulillah, terimakasih umma sudah menyimpan nya."

"Sama-sama. Emang berkas apa itu. Kamu juga gak bilang punya ponsel baru."

"Hehehe, berkas pasien ummah. Sudah ya, Harfa balik lagi. Selamat beristirahat kembali."

Ummah Sinta dan Abi Farel menarikan kedua bahu mereka sambil menggelengkan kepala.

"Seperti nya, Harfa sudah mulai menerima kepergian kedua orang tua Bumi."

Ucap ummah Sinta di angguki langsung oleh Abi Farel.

Abi Farel dan ummah Sinta kembali tidur. Sedang, Dokter Harfa langsung membuka laci kamarnya. Padahal setiap hari dokter Harfa membuka laci itu kenapa tak sadar jika barang itu ada di sana.

Dokter Harfa langsung mengambil berkas, kamera dan juga ponsel yang penuh darah itu.

Dokter Harfa membuka berkas itu dimana berkas itu hanya ada beberapa lembar saja. Dokter Harfa menutup mulutnya tak percaya dengan mata melotot sempurna.

Saking terkejutnya, dokter Harfa sampai menjatuhkan berkas itu.

"Astaghfirullah, ini sangat mengerikan."

Gumam dokter Harfa dengan nafas memburu. Dokter Harfa tak menyangka jika harus melihat hal mengerikan itu.

Dengan tangan gemetar, dokter Harfa kembali memungut berkas itu. Berkali-kali dokter Harfa menarik nafas.

Dokter Harfa melihat kamera dan juga ponsel. Dengan cepat dokter Harfa mengambil memori card yang ada di dalam kamera itu lalu menyambungkannya ke laptop. Walau masih terkejut, tapi dokter Harfa penasaran apa isi kamera itu.

Begitu juga dengan isi ponsel itu. Mata dokter Harfa begitu fokus menatap layar laptop nya.

Cukup lama dokter Harfa menatap laptop nya dengan wajah tegang. Matanya fokus seolah ada sesuatu di sana. Hingga dokter Harfa mematikan laptop nya.

Dokter Harfa mencari ponselnya sendiri lalu mengirim pesan pada seseorang untuk janji bertemu.

Apa yang dokter Harfa alami hari ini tak akan bisa dokter Harfa lupakan. Kenapa dalam hidupnya dokter Harfa harus mengalami hal-hal mengerikan itu. Sungguh, situasi yang tak menguntungkan bagi dokter Harfa.

Dokter Harfa berbaring di atas ranjang berusaha untuk tidur. Tapi, bayang-bayang mengerikan itu tak bisa dokter Harfa tepis.

"Bagaimana keadaan kamu."

Gumam dokter Harfa malah mengingat Bumi. Hati dokter Harfa merasa sakit sekali. Saat ini Bumi pasti sangat sedih atas kehilangan kedua orang tuanya. Sedang Dokter Harfa merasa dirinya tak bisa apa-apa untuk membantu Bumi.

"Andai aku berada di posisinya mungkin aku saat ini bisa memeluk mu."

Dokter Harfa memeluk guling seolah itu adalah Bumi. Rasa itu nyatanya sulit sekali dokter Harfa tepis.

Ingin berada di sisi Bumi saat Bumi terguncang. Dulu, Bumi ada tapi kini dokter Harfa tak bisa berada di samping Bumi.

Jarak meraka terlalu jauh dengan benteng kokoh hingga membuat dokter Harfa sulit menembusnya.

"Semoga kamu baik-baik saja."

Bersambung ...

Jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih...

1
Psbu Paus biru
sangat bagus
Psbu Paus biru
🥰🥰🥰🥰
Psbu Paus biru
😍😍😍
Drezzlle
mampir kak
Rahma Qolayuby: terimakasih banyak kak🥰
total 1 replies
Drezzlle
/Cry/ baru mulai udah sedih
Tien
kenapa diulang ceritanya kak
Rahma Qolayuby: bukan di ulang kk, cuma ini di daftarin buat kompetisi nulis periode 2
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!