NovelToon NovelToon
Balas Dendam Celestia. Cahaya Di Kegelapan

Balas Dendam Celestia. Cahaya Di Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Balas Dendam / Fantasi Wanita
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Neogena Girl

"Pergi dari Kediaman ini. Kau sudah bukan lagi bagian dari Keluarga Viscount Avena!"

"Tuan Viscount, Hubungan Ayah dan Anak di antara Kita benar-benar sudah terputus seperti rambut ini." —Celestia

"Aku membantumu untuk menghilangkan hubungan yang ingin Kau putuskan itu. Sama seperti rambutmu yang sudah terbakar habis, menjadi abu dan diterbangkan oleh angin, begitulah hubungan kita. Benar-benar menghilang." —Viscount Avena

"...Selamat tinggal. Di masa depan, berhati-hatilah dengan bencana yang datang dari dendam yang kau tanam dan Kau pupuk subur di dalam diriku ini, Tuan Viscount." —Celestia

Apa yang terjadi sehingga menciptakan sosok yang menjalani kehidupan dengan kaki yang berpijak pada dendam ? Apakah balas dendam wanita itu berjalan lancar ? Atau terkendala dengan kekuatan yang ada pada dirinya? Saksikan selengkapnya, hanya di Noveltoon dengan judul "Balas Dendam Celestia. Cahaya di Kegelapan."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27

Seperti yang telah diharapkan, hari berlalu dengan cepat dan kini... sekeluarga Viscount Avena yang terdiri dari –Viscount Benjamin Ed Cora Avena, Viscountess Emily Klyn, Grace Lyn Cora Avena, dan Putra bungsu Gulliver Nort Cora Avena— tengah berdiri di depan kediaman dengan baju terbaik, dan menyambut kedatangan Putri Grand Duke Araxie, Amarillis.

Pintu kereta kuda berlambang Grand Duke Araxie terbuka, jemari indah nan lentik terulur keluar untuk menggapai tangan Kesatria yang sudah siap membantu Sang Putri turun.

Dengan Gaun berwarna biru gelap yang di campur dengan warna putih terang, pesona yang di tebarkan Putri Amarilis sangat anggun. Elegant. Sorot mata nya menunjukkan ketenangan yang luar biasa. Dia sungguh-sungguh Putri dari Grand Duke Araxie.

“Kami menyambut kedatangan Putri Amarilis Myrr Araxie.” Tutur semuanya dengan kompak, kemudian memperkenalkan diri masing-masing dengan nada lembut.

Saat Viscount Avena memperkenalkan diri, sudah merupakan aturan tidak tertulis di Kekaisaran Eames untuk memberikan pujian pada Nona Bangsawan dengan memberikan kecupan lembut di punggung tangan. Hal yang sama juga di lakukan oleh Putra Bungsu, Gulliver.

Para Tuan rumah langsung berbalik dan menuntun jalan ke dalam kediaman. Dengan gerakan lembut, Amarilis melepaskan sarung tangannya, kemudian sang Pelayan yang sudah tau watak Putri Amarilis langsung memberikan Sarung tangan yang baru.

Kejadian itu terlalu cepat, terlalu tenang, tidak ada yang menyadari kecuali Amarillis dan orang-orang nya.

“Menjijikkan! Pria rendahan yang berselingkuh, Putra yang punya darah rakyat jelata. Ugh, demi masa depan yang lebih baik, Aku harus bisa menahan ini.” Pungkas Amarillis di dalam batin.

Kedatangan Amarillis tepat saat jam makan siang, Dia pun ikut bergabung dalam santapan makan siang bersama keluarga Viscount Avena.

Setelah memasukkan satu dingin ke dalam mulut dan meminum seteguk air, Amarillis membuka topik.

“Kedatangan Ku hari ini punya maksud dan tujuan yang sangat jelas, Aku harap Viscount dapat mendengarkan.”

“Apapun Putri Amarillis. Apapun.”

“Seperti yang Anda tahu, sekarang Para Bangsawan terbagi menjadi dua kelompok. Fraksi yang mendukung Putra Mahkota Charles, dan Fraksi yang mendukung Raja Wilfred yang tampak masih bugar. Viscount Avena, Kau salah satu dari sedikit nya penguasa Wilayah yang menjaga kenetralan selama. Hari ini Aku secara langsung mengundang Mu untuk bergabung dalam Fraksi Bangsawan yang di pimpin oleh Ayah. Apa Kau keberatan ?”

“...” Hening. Benjamin berpikir.

Dia merupakan penguasa Wilayah kecil, namun Biaya pajak dan upeti dari Rakyat wilayahnya yang Dia dapat setiap bulan lumayan untuk memenuhi kebutuhan, apalagi Dia melakukan korupsi juga tindakan kotor yang lain, Dia tidak kekurangan apapun. Mengikuti Fraksi apapun, pasti akan menyeretnya pada sebuah kesialan. Siapa yang berdiri di akhir pertarungan belum dapat di pastikan. Masih abu-abu. Tapi Benjamin tidak bisa monoton di tempat. Sekarang Fraksi Bangsawan yang mendukung Raja Wilfred terlihat memberikan keuntungan paling besar dari pada Fraksi Putra Mahkota.

Benjamin mengangkat kepala, seluruh atensinya terarah pada Amarilis. "Aku bersedia Putri Amarilis. Aku akan bergabung dengan Fraksi Bangsawan." Pungkas nya tegas.

Amarilis mengangguk pelan dan menarik garis senyum dengan lembut. "Bagus, Aku suka keputusan Mu yang tepat ini. Maka Nona Grace, tolong persiapkan diri dengan baik."

'Untuk apa?' adalah pertanyaan yang terukir dengan jelas di wajah semua orang.

"Untuk menjadi Ratu!" Pungkas Amarilis membuat semua orang tidak bisa menahan senyum kebahagiaan di wajah. Apalagi Grace, Dia tidak menyangka tawaran yang sangat Dia dambakan datang seperti ini.

"Baik, Putri Amarilis. Aku akan mempersiapkan diri dengan baik." Tutur Grace dengan lembut, topeng yang selalu Dia pakai untuk berkomunikasi dengan orang-orang.

"Umm... Untuk persiapan yang lebih baik, datanglah ke Kediaman Araxie besok. Kau akan di bimbing di sana."

"Baik Putri Amarilis." Jawab Grace dengan senyum lembut di wajah.

"Dan untuk Viscount, sebentar lagi akan ada pertemuan para Fraksi Bangsawan di kediaman Araxie... Undangan pasti akan datang dan jangan lupa untuk hadir."

"Tentu Putri Amarilis. Tolong bimbing Grace dengan baik. Dia masih banyak kekurangan."

Amarilis hanya mengangguk sambil berdiri. "Maaf karena harus pamit padahal Tuan Rumah bahkan belum menuntaskan makanan nya. Tapi Aku harus pergi, ada banyak hal yang harus di persiapkan untuk Grace besok."

"Kami akan mengantar—"

"Tidak perlu, Viscount." Potong Amarilis. "...lanjutkan saja makannya, Kesatria dan Pelayanan Ku selalu mengingat jalan dengan baik. Terimakasih karena telah menerima kedatangan Ku dengan baik."

Semua orang langsung berdiri dan membungkuk pada Kepergian Amarilis. Setelah sosok Amarilis tidak terlihat, semuanya langsung duduk dan bersuka cita. Mereka memuji Grace berkali-kali, karena terpilih menjadi Ratu.

"Fraksi Bangsawan adalah pilihan terbaik."

"Kau benar Ayah, kalau Kak Grace menjadi Ratu, maka kita semua akan menjadi keluarga berpangkat tinggi kan?"

"Gulliver, pangkat keluarga akan tetap Viscount. Derajat kita saja yang akan lebih dihargai karena merupakan keluarga Ratu." Jelas Benjamin dengan tulus.

Saat Keluarga Viscount tengah bersuka cita, di sisi lain Kereta kuda yang di naikin oleh Amarillis tengah menuju ke restoran bintang lima di wilayah Marquis Bloom. Saat melewati Portal sihir, kereta kuda pasti akan tiba di wilayah kekuasaan Marquis Bloom. Amarillis perlu mengisi perut, sayangnya Dia punya selera yang cukup tinggi dalam sebuah makanan, sehingga makanan yang di sediakan oleh pihak Viscount Avena tidak memenuhi keinginan lidah nya.

Mengesampingkan kedua belah pihak itu, di kediaman Grand Duke Perch, Aurora dan Diana sudah berada di kamar Celestia dengan mata yang membara.

"Apa ? Kalian berdua berkata apa barusan ?"

"Aku memang tidak tau yang Aurora katakan, tetapi selama melakukan pembasmian, Kau sering berada dalam rengkuhan Yang Mulia Putra Mahkota Tia." Ucap Diana menggebu-gebu.

"Aku sependapat dengan Diana. Walau terakhir kali Au mabuk berat, sangat-sangat mabuk berat, Aku yakin sekali Yang Mulia Putra Mahkota menggendong Mu."

"Karena hal itu kalian mengatakan bahwa Yang Mulia Putra Mahkota menyukai Ku ?"

"Tentu saja. Dia pasti menaruh rasa pada Mu Kau mungkin tidak percaya itu, tetapi Kami bisa merasakan nya dengan jelas. Walau pada awalnya Aku masih tidak paham dengan semua itu, untunglah Diana memberitahu Ku terlebih dahulu."

"Sebagai mantan saingan cinta Mu, Aku bisa merasakan hal itu dengan sangat jelas."

"Haahh.. Aurora, Diana, berhentilah mengada-ngada. Yang Mulia Putra Mahkota bersikap seperti itu karena tidak ingin kehilangan pemilik kekuatan suci seperti Ku. Jika Dia tidak memperhatikan Ku dengan baik, pasti Aku akan beranjak pindah ke Kerajaan Fern dalam sekali kedipan mata." Celestia menimpali praduga dua wanita itu dengan alasan yang sangat masuk akal. Lebih masuk akal dari pada alasan 'cinta'.

Alasan Celestia tentu mendatangkan reaksi tidak terima dari Aurora Maupun Diana, Mereka lanjut memberikan penjelasan mendetail tentang semua yang sudah tertangkap di mata Mereka. Tentu Celestia mendengarkan semua perkataan Mereka dari telinga kanan dan langsung ke luar dari telinga kiri.

"Alangkah lebih baik jika dua wanita ini pergi dari kamar Ku. Kenapa Mereka betah sekali di dalam sini ? Dan tentang cinta... Berhubungan dengan Yang Mulia Putra Mahkota adalah hal yang tidak ingin Aku bawa-bawa dalam aksi balas dendam Ku. Tolong jangan mengganggu potongan Puzzle dari rencana yang sudah ada...." Batin Celestia mendaratkan ujung dagu ke atas tangan tanpa mengetahui bahwa praduga teman-teman nya tepat sasaran.

...***...

...Guys, maaf😔 Untuk cerita Celestia udah bolong update dua hari kan ? Dua hari lalu gusi Neo bengkak banget, Neo demam plus Malaria kambuh. Nggak bisa pegang laptop sama sekali. Otak juga nggak fokus buat ngetik alur. Jadi hari ini satu chapter aja yaa. Besok baru boom update. Kalau Calista besok juga bakal boom update. Nantikan besok yaa♥️...

...Teruntuk PEMBACA YANG TIDAK MEMBERIKAN LIKE, TOLONG TAHU DIRI DAN JANGAN MENGIRIMKAN PERMINTAAN UPDATE TERUS MENERUS. Minimal tinggalkan like biar Neo puas juga. Untuk satu pembaca Neo yang selalu rajin ninggalin Like, Nemud, makasih banget♥️ Neo sayang Kamu banget sumpah 😚♥️♥️ Alasan Neo tetap update karena Kamu rajin kasih like sih, kalau enggak juga Neo udah drop duluan, hehehe. Thank you ya Nemud♥️♥️...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!