NovelToon NovelToon
Pembalasan Lewat Tubuh Yang Ku Pinjam.

Pembalasan Lewat Tubuh Yang Ku Pinjam.

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Anara gadis 25 tahun mengalami kecelakaan setelah mengetahui perselingkuhan calon suaminya dengan kakak tirinya. Tubuhnya yang tidak berdaya dan dinyatakan koma, tetapi ternyata arwahnya gentayangan. Arwah bisu itu harus menyaksikan banyaknya kepalsuan yang terjadi selama hidupnya. Ibu diri yang dianggap sudah sebagai ibu kandungnya yang ternyata juga selama ini hanya berpura-pura baik kepadanya. Tetapi takdir berkata lain, Dokter tidak bisa menyelamatkan Anara.
Anara menangis meminta keadilan untuk hidupnya, meminta kesempatan agar diberi kehidupan kembali untuk membalaskan dendam pada orang-orang yang telah menyakitinya.
Siapa sangka di saat matanya terbuka, Anara
berubah menjadi anak kecil yang berusia 6 tahun, walau tubuh Itu tampak kecil, tapi sisi dewasanya masih ada. Anara gunakan kesempatan itu untuk membongkar kepalsuan ibu tirinya.

Jangan lupa untuk ikuti terus novel saya.

Follow Ig saya : Ainuncefenis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17 Berusaha Mengungkapkan.

Akhirnya mereka sampai ke rumah sakit dan seperti biasa Haris yang akan memasuki ruang perawatan Anara. Nara akan sedikit merasa sakit dan gelisah jika berada di ruang perawatan itu, makanya jika Haris melihat putrinya Nara tidak pernah ikut.

"Ara!" Nara mengangkat kepala saat suara yang tidak asing itu menegurnya dan siapa lagi jika bukan Sagara.

"Dokter!" sahut Nara tersenyum lebar yang sangat senang bertemu dengan Sagara.

"Kamu sedang menunggu tuan Haris?" tanya Sagara yang membuat Nara menganggukkan kepala.

"Kenapa kamu tidak ikut masuk?" tanya Sagara.

"Bukankah anak kecil tidak boleh sembarangan masuk ke ruang perawatan pasien dan apalagi ruangan pasien itu ruangan ICU!" Nara kembali mempertanyakan hal itu yang membuat Sagara menganggukkan kepala.

"Kamu memang sangat pintar sekali," ucap Sagara mengusap-usap pucuk kepala Nara.

"Tangan kamu kenapa?" tanya Sagara melihat pergelangan tangan Nara yang memerah.

"Tadi ada tante-tante jahat yang memegangnya sangat kuat sekali," jawab Nara.

"Astaga kamu ini kasihan sekali! sini biar Dokter beri obat agar tidak terasa sakit!" Sagara yang langsung duduk di samping Nara dengan mengambil tangan tersebut.

Nara hanya bisa dia membisu saat Sagara dengan lembut mengoleskan sesuatu pada lengannya yang membuat marah tersenyum lebar.

"Kenapa di saat duniaku benar-benar tidak akan ada lagi. Tuhan memperlihatkan banyak kebenaran kepadaku, memperlihatkan jika tidak semua orang jahat dan bahkan orang yang aku anggap jahat ternyata adalah baik dan ternyata masih ada laki-laki yang baik di dunia ini," batin Nara yang terus melihat ke arah Sagara.

"Bagaimana Nara? Apa kamu sudah merasa baik-baik saja?" tanya Sagara yang tidak mendapatkan respon dari Nara karena sejak tadi dia melamun.

Hal itu membuat Sagara melihat ke arah anak kecil tersebut yang masih saja terus melihatnya, tatapan mata anak kecil itu seolah tatapan orang dewasa yang tampak kagum, namun terlihat ada kesedihan dari mata itu.

"Ara!" tegur Sagara yang membuat Nara kaget.

"Iya Dokter," ucap Nara terlihat salah tingkah.

"Dokter baru saja berbicara pada kamu dan kamu malah melamun," ucap Sagara.

"Memang Dokter bertanya apa pada Nara?" tanya Nara.

"Apa tangan kamu sudah tidak sakit lagi?" tanya Sagara mengulang pertanyaannya.

"Sekarang sudah baik-baik saja," jawab Nara.

"Syukurlah kalau begitu," ucap Sagara.

"Lalu kenapa kamu masih melihat saya seperti itu?" tanya Sagara.

"Dokter baik dan tampan," jawab Nara dengan tersenyum yang membuat Sagara mendengus tersenyum miring.

"Kamu ini masih kecil pandai sekali menggombal pria," ucap Sagara dengan geleng-geleng kepala.

"Memang benar, kok! Dokter itu benar-benar orang baik. Sayangnya Nara sebelumnya tidak pernah bertemu dengan Dokter," ucap Nara.

"Iya-iya. Kamu sangat pintar sekali membuat wajah Dokter memerah," ucap Sagara dengan tersenyum dan Nara juga sejak tadi terlihat salah tingkah.

"Ara apa Dokter boleh bertanya sesuatu pada kamu?" tanya Sagara yang membuat Nara menganggukkan kepala.

"Tentang apa yang kamu bisikkan kemarin kepada saya dan ternyata memang benar ada orang yang ingin mengganggu pasien di nomor 207. Apa kamu sering melihat hal seperti itu?" tanya Sagara.

"Maksud Om laki-laki jahat itu?" tanya Nara memastikan.

Sagara menganggukkan kepala.

"Itu Heri tunangan dari putri Om Haris dan Dokter harus tahu jika Dia benar-benar sangat jahat dan juga memiliki hubungan dengan Kakak dari pasien itu dan bukan hanya itu saja..

Nara tiba-tiba saja sesak nafas saat menceritakan semuanya yang sepertinya itu sudah melanggar aturan yang terjadi bagaimana dia tidak boleh mengungkapkan secara langsung identitasnya yang sebenarnya.

"Nara pelan-pelan!" Sagara mencoba untuk menenangkan Nara, tetapi Nara sudah menggebu-gebu ingin mengungkapkan orang-orang yang selama ini jahat kepadanya.

"Kenapa? kenapa aku tidak bisa bercerita lebih panjang lagi, kenapa kau tidak katakan saja semuanya kepada Dokter ini dan dengan begitu dia bisa membantuku untuk mengatakan kepada Papa apa yang terjadi sebenarnya," batin Nara yang terlihat panik dan bahkan dahinya sudah dipenuhi keringat.

"Nara kamu kenapa?" Haris sudah keluar dari ruangan Anara mendapati Nara tampak sesak nafas.

"Dokter apa yang terjadi pada Nara, punya Nara juga sering sesak nafas seperti ini. Saya khawatir jika terjadi hal buruk padanya," ucap Haris.

"Kalau begitu sebaiknya saya akan melakukan pemeriksaan kepada Ara," ucap Sagara yang mendapat persetujuan dari Haris.

Dengan kondisi Nara yang seperti itu membuat Sagara langsung bertindak menggendong anak kecil tersebut untuk memberikan pertolongan kepada Nara.

Akhirnya kondisi Nara sudah jauh lebih baik yang berada di atas ranjang rumah sakit.

"Apa Nara memiliki penyakit sesak nafas?" tanya Haris yang sejak tadi menemani Nara di ruang perawatan itu.

"Tidak ada gejala sesak nafas atau sebelumnya ada penyakit sesak nafas. Kondisinya sudah jauh lebih baik sekarang ini," jawab Sagara.

"Alhamdulillah jika Nara baik-baik saja. Dokter apa saya boleh meminta obat dan ketika nanti Nara mengalami sesak nafas lagi agar saya bisa menangani dengan secepatnya?" tanya Haris.

"Saya juga bingung harus memberikan obat apa," batin Sagara yang melihat ke arah Nara yang sudah terbangun dan dia sangat kebingungan dengan kondisi pasiennya saat ini yang mana dia tidak dapat menemukan permasalahan pada nafas atau dada pasien yaitu.

"Dokter!" tegur Haris yang membuat Sagara melihat ke arah Haris.

"Saya akan memberikan obatnya. Nara kamu ke depannya jangan memikirkan apapun dan kamu harus jaga kesehatan dan jangan kelelahan," ucap Sagara memberikan pesan pada anak kecil tersebut yang membuat anak kecil itu menganggukkan kepala.

"Saya ucapkan terima kasih sekali lagi Dokter! Saya Nara jauh lebih baik," ucap Haris yang membuat Sagara menganggukkan kepala.

"Kalau begitu kami permisi dulu!" Haris berpamitan pada Sagara dengan membantu Nara untuk turun dari ranjang.

"Kenapa ini sangat aneh sekali! anak kecil itu sepertinya banyak mengetahui sesuatu dan dia tidak mampu mengungkapkannya. Kondisinya juga terlihat normal dan bahkan tidak ada penyakit apapun, tapi kenapa tiba-tiba saja dia tadi mengalami sesak nafas dan seolah memiliki riwayat sakit," batin Sagara dengan penuh tanya.

"Aneh dan benar-benar aneh! Entahlah Sagara semoga ini hanya pemikiranku saja dan tidak terjadi apapun," batin Sagara.

****

"Kamu mengatakan apa. Jika Rudi ketahuan menggelapkan dana Perusahaan dengan jumlah yang sangat banyak?" tanya Tami tanpa kaget mendengar cerita dari Nindy.

"Benar. Ma! Bahkan papa tadi sangat berbeda sekali di Perusahaan. Dia terlihat begitu tegas dan bahkan mencurigai semua orang, memberikan ancaman yang tidak main-main dan Mama tahu aku dan Heri hampir saja ketahuan. Seperti apa yang aku katakan jika Papa sangat mudah sekali sensitif yang tidak seperti sebelumnya," ucap Tami.

"Gawat! jika seperti ini dia juga tidak akan mempercayai kita, semua rencana yang kita susun selama ini akan hancur begitu saja," ucap Tami yang terlihat juga sudah mulai panik.

"Apa yang harus kita lakukan? tidak mungkin kita membiarkan semua ini dan lihatlah sampai detik ini papa bahkan tidak memberikan kepercayaan apapun kepada kita dan dia masih mengharapkan Anara untuk bangun," ucap Nindy.

"Untuk mencegah hal-hal yang buruk terjadi. Maka kita harus sedia payung sebelum hujan," ucap Tami yang membuat Nindy mengerutkan dahi melihat ibunya itu tersenyum miring seperti memiliki rencana yang besar.

Bersambung........

1
Osie
penulisnya msh byk typo tapi gpp ceritanya bagus
Nur Adam
lnjut
Osie
msh awal awal moga ke depannya tdk mengecewakan
Osie
moga antara bisa balas dendam ke orang orang yg udah jahat dia
Osie
aku mampiiirrr..selalu suka ceeita transmigrasi..apalagi MC nya sosok tangguh n gak cengeng..
dan pastinya ku harap ini cerita sp end..sumpeh capek bgt baca cerita udah baca berbab" eh diujung malah diganting kayak jemuran...gariiinngggg bookk
ChikoRamadani
kenapa tiba" om haris menghilang?
ChikoRamadani
Akhirnya terbongkar sudah kebusukan tami, yang sudah menggelapkan uang perusahaan melalui perantara rudi yg sering sekali mentransfer ke rekening tami....
apa setelah ini ada kejutan lainnya yang akan terbongkar??? wah, pasti seru ini...
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
bagus sekali 🥰🥰🥰❤️❤️❤️
Naufal Affiq
lanjut thor
ChikoRamadani
Sangat menarik...
Ceritanya bagus, Konfliknya tidak terlalu bertele2 dan Sesuai alurnya jadi gak buat bosan ...
Penyampaian kosakatanya mudah dipahami....

Semoga sukses kakk othor❤️
ChikoRamadani
lanjut dong thor, seru nih ceritanya...
kasian anara dikeliling orang jahat yang suka berkhianat apalagi ibu tiri & kakak tirinya, ingin menguasai apa yg dimiliki anara... termasuk heri, berselingkuh dgn kakak tiri anara.
Angga Gati
cuz meluncur baca kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!