"Patuhilah semua peraturan, hanya enam bulan, setelah itu kau bebas melakukan apapun."
"Nona, terimalah. Setidaknya Anda bisa sedikit berguna untuk keluarga, Anda."
Ariel dipaksa menikah dengan Tuan Muda yang selama bertahun-tahun menghabiskan waktunya di kursi roda. Enam bulan, inilah pernikahan yang sudah terencana.
Hingga waktunya tiba, Ariel benar-benar pergi dari kehidupan Tuan Muda Alfred.
Di masa depan, Ariel kembali dengan karakter yang berbeda.
"Kau, masih istriku, kan!"
"Tuan, maaf. Sepertinya Anda salah mengenali orang!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon acih Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Alfred Terlambat
“Nona, apa makanannya tidak enak? Saya bisa memasak kembali.” Imel mengejutkan Ariel yang termenung, mengira wanita itu tidak berselera makan, karena masakannya yang kurang memuaskan.
“Tidak perlu, aku makan yang ini saja. Ini sangat enak,” tolak Ariel cepat, dan langsung melahap makanan yang Imel sajikan.
“Syukurlah, terima kasih Nona.”
“Bi, apa Arthur dan tuan muda sudah berangkat?”
“Belum, ada ada sesuatu, Nona?”
“Aku hanya ingin meminta izin, pulang kerumah.” Dia malam ini tidak ada dirumah kan! Setidaknya aku harus memanfaatkan kekosongan waktu ini untuk menjenguk ayah dan Yummi.
….
Arthur melirik jam di pergelangan tangannya, saat Ariel meminta izin pulang, “Oke, tapi Anda harus sudah kembali sebelum tuan muda pulang.”
“Jam berapa dia pulang?”
“Sepuluh malam,” sahut Arthur pasti.
“Baik! Saya akan kembali sebelum jam sepuluh malam.”
…..
“Apa yang wanita itu minta?” Tanya Alfred, dia melihat pembicaraan singkat Ariel dan Arthur tadi.
“Hanya meminta izin pulang, menjenguk ayahnya yang sakit.”
Alfred diam tidak lagi bertanya atau merespon. Tidak penting juga kan.
Mobil hitam yang dikendarai Arthur melaju menembus kegelapan malam, ini sudah pukul 19:00, masih ada waktu satu jam undangan makan malam dimulai. Tidak seperti biasa yang selalu tepat waktu, Alfred meminta Arthur mendatangi satu tempat sebelum pergi kediaman utama.
Terlambat tidak masalah, pikir Alfred.
….
Kediaman utama Smith
“Alfred belum datang?” tanya Julie yang baru keluar dari kamarnya setelah bersolek dengan sempurna.
“Belum, atau mungkin dia tidak jadi datang,” sahut Jonas yang tidak mengharapkan kedatangan kakak tertuanya.
“Jaga bicaramu Jonas, Alfred lelaki bertanggung jawab, dia selalu menepati janji.”
Lagi-lagi memuji, Jonas muak dengan ucapan palsu ibunya.
“Mungkin Alfred berhalangan datang, sebaiknya tidak usah menunggu,” Ayunda yang masih was-was ikut bersuara sama seperti Jonas, wanita ini juga tidak mengharapkan kedatangan Alfred.
Julie merayap, memutari kursi hingga berdiri tepat di belakang Ayunda, dengan lembut wanita ini menyentuh pundak Ayunda, “Kakak, kenapa bicara seperti ini? Kamu ibunya, kan? Kenapa seperti tidak mengenal Alfred, dia, jika sudah mengatakan iya, pasti akan datang.”
“Sudah kubilang, Julie jauh lebih mengerti keluarga ini,” cetus wanita tua yang sebelumnya sangat memuji-muji Julie.
“Tidak perlu berlebihan bibi, Kak Ayunda juga sangat mengerti keluarga ini.”
Muak sekali dengan Julie yang selalu bisa mengambil hati keluarga besar.
Tepat jam delapan malam, seharusnya Alfred sudah tiba, tapi lelaki itu belum terlihat batang hidungnya. Marion sudah terlihat kesal, bukannya membuat Alfred lebih disiplin setelah diasingkan, dia malah jadi seperti ini.
“Alfred masih belum datang, apa bibi tidak berusaha menghubunginya? Ada dimana dia? Kami para tamu undangan sudah kumpul lebih awal sementara itu, bintangnya malah belum terlihat!” keluh Bertrand.
“Bersabarlah sebentar, aku sudah mengirim pesan pada Arthur, mereka akan segera sampai”
Disaat yang bersamaan, Milea tiba, gadis yang pernah terikat perjodohan dengan Alfred kini tumbuh menjadi wanita dewasa, anggun, elegan, cantik dan mempesona. Setiap laki-laki yang melihat tidak akan sanggup untuk langsung berkedip, melewatkan keindahan sosok ini.
Tangannya yang putih mulus, menggandeng lengan Justin, tunangannya. Para bujang iri melihat pemandangan ini. Beberapa tahun silam mereka berpikir tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi Alfred dihati Milea, nyatanya! Justin bisa memenangkan wanita itu, kini dia menjadi tunangannya memiliki semua yang pernah Alfred miliki.
Kedatangannya tentu menarik perhatian para tamu undangan, Milea dan Justin disambut dengan sangat ramah lengkap dengan pujian setinggi langit.
“Apa aku datang terlambat? Maaf!” Ucap Milea yang mengenal gaun berwarna pink muda sepanjang lutut.
“Tidak! Belum terlambat, Alfred pun belum datang. Ayo! Masuklah.”