NovelToon NovelToon
Queen Of Hell Necklace

Queen Of Hell Necklace

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Mafia / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dakilerr12

Seorang gadis mafia bernama liu Mei-yin yang terkenal kejam dan sadis pada abad ke 22, kini harus meregang nyawa ditangan musuh bebuyutannya dalam suatu pertarungan. yang dimana dia melawan ratusan orang sementara disisinya hanya seorang diri.

Namun, itu belum sepenuhnya jalan akhir dari Liu Mei yin melainkan awal dari kisah hidup dan perjuangannya di dunia baru, untuk mencari orang tuanya dan keluarganya.

setelah kematiannya dia ditakdirkan untuk bangkit kembali, sebagai anak yang terlantar dan hidup sebatang kara di tengah hutan kematian yang penuh dengan siluman dan monster menyeramkan lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dakilerr12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab.16

Keesokannya Liu mei yin berjalan membuka jendela kamarnya dan pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, beberapa saat kemudian, dia memasuki bak mandi lalu membersihkan diri, dia berencana berangkat ke kota pada pagi hari ini.

Setelah membersihkan dirinya Liu mei yin beranjak menuju dapur untuk memasak, namun dia tak kunjung melihat pemuda idiot itu, biasanya dia sudah duduk di kursi ruang tengah sambil menunggu dia keluar kamar.

"Huh biarkan saja toh dia bukan siapa-siapa," ucap Liu mei yin bermonolog sendiri.

Liu mei yin melanjutkan acara memasaknya, hingga selesai dan mulai menata masakannya di atas meja. dia duduk dan akan mengambil hidangan untuk dia makan, namun tiba-tiba dia teringat sesuatu.

"Ah iya, aku lupa pemuda idiot itu," ucap Liu mei yin lalu berjalan menuju ke depan pintu kamar yang di tempati oleh Shen Yuwen, yang di sebut pemuda idiot oleh Liu mei yin.

Tok tok tok..

Liu mei yin mengetuk pintu, namun tak ada sahutan dari dalam, lalu Liu mei yin mengetuk pintu lagi, namun lagi-lagi tidak ada sahutan. Sehingga dia hanya menghela nafas, karena tak mendapat jawaban dari dalam, dia mencoba membuka pintu yang ternyata tak terkunci.

Liu mei yin melangkah masuk kedalam, tetapi setelah dia memeriksa, dia tak menemukan orang tidur ataupun Shen Yuwen yang tinggal di kamar itu.

Liu mei yin mencari ke sekeliling kamar dan mencari di tempat pemandian, namun dia tetap tak menemukan sesosok Shen Yuwen. Akhirnya Liu mei yin menyerah dan kembali menuju meja makan, namun saat akan melewati ranjang, dia melihat sebuah surat di atas meja, dia mendekat lalu mengambil kertas surat tersebut.

Dia duduk di ranjang dan membuka surat tersebut dan membacanya dengan ekspresi datarnya, beberapa saat setelah selesai membaca, Liu mei yin tersenyum miring, lalu menaruh surat tersebut didalam cincin permata dewa kemudian kembali menuju meja makan.

Setelah sarapan, dia berencana akan kekota dan memulai menjelajah benua untuk mencari orang tuanya.

Hingga beberapa jam berlalu, saat ini Liu mei yin tengah menatap sebuah rumah yang penuh dengan banyak kenangan, dia tak sanggup membendung perasaan yang berasal dari tubuh sebelumnya, setelah puas mengenang, dia berbalik lalu berjalan menjauh dari gubuk sederhana itu.

"Aku akan memulai perjalanan, semoga dewa tidak menghalangi dan mempersulit semuanya," ucap Liu mei yin bermonolog.

***

Seorang gadis cantik berumur 14 atau 15 tahun tengah berjalan sendirian didalam hutan kematian dengan perlahan, memakai balutan hanfu berwarna putih polos dan cadar yang berwarna senada, namun tak menutup kecantikannya sedikitpun. Karena sorot mata terlihat indah, meski wajahnya ia tutup dengan kain cadar.

Setelah menempuh perjalanan selama seminggu yang melelahkan, karena harus berjalan sambil berburu siluman selama perjalanan, dia kini sampai di sebuah gerbang perbatasan hutan kematian dekat pemukiman penduduk.

Gadis itu melangkah keluar melewati gerbang usang yang menandai hutan kematian, dia keluar dari hutan dengan langkah yang anggun namun tegas, dia berjalan menuju sebuah pemukiman penduduk desa yang tampak sangat sederhana dengan nuansa rumah zaman kuno.

Setelah 3 jam berjalan akhirnya dia berhenti di sebuah bangunan sederhana bertuliskan penginapan, setelah berdiam diri sebentar, gadis itu melangkah masuk kedalam bangunan yang disebut penginapan. Walaupun sederhana, setidaknya dia memiliki tempat untuk berteduh hingga esok hari, karena hari sudah mulai malam.

Gadis itu adalah Liu mei yin, yang saat ini menjadi pusat perhatian semua orang di desa wanzheng, yang dekat dengan hutan kematian, bagaimana tidak menjadi pusat perhatian, aura yang Liu mei yin pancarkan sangat suram, yang membuat orang tidak berani mendekat, tidak sesuai dengan pakaiannya yang berwarna putih yang berarti suci. Namun Liu mei yin tak perduli pembicaraan masyarakat padanya, dia hanya lewat sebentar sebelum meninggalkan dewa Wanzheng.

Dipenginapan itu banyak wisatawan asing, yang terdiri pedagang, kultivator dan juga para saudagar kaya. Jadi, perhatian masyarakat disana hanya sebentar kepada Liu mei yin, lalu kembali sibuk dengan urusan masing-masing.

Kini Liu mei yin berjalan menuju meja resepsionis dan memesan kamar untuk dia tempati semalam, karena dia akan melanjutkan perjalanan lagi besok.

"Ada yang saya bisa bantu nona?." Tanya resepsionis kepada Liu mei yin.

"Saya ingin memesan kamar untuk satu malam." ucap Liu mei yin dengan suara yang dingin dan datar.

Resepsionis yang mendengar suara itu sedikit merinding, namun dia tetap profesional dalam menjalankan tugasnya.

"Baik, tunggu sebentar nona." lalu pria yang menjadi resepsionis tersebut kembali membawa sebuah kunci.

"Ini nona, kamar nona berada di lantai dua dengan nomor 8." ucap pria resepsionis tersebut lalu menyerahkan kunci kamar kepada Liu mei yin

"Hmm," ucap Liu mei yin singkat lalu berjalan menuju lantai dua.

Pria resepsionis tersebut yang melihat Liu mei yin pergi dia bernafas lega, ntah kenapa dia tak bisa bernafas jika berdekatan dengan pengunjungnya kali ini, lalu dia melanjutkan pekerjaannya kembali.

Setelah masuk kamar, Liu mei yin melihat kamar yang tidak sempit namun tidak luas, dengan dipan yang terbuat dari kayu, disana juga ada meja dan kursi disamping dipannya.

Tanpa menunggu lama, dia langsung merebahkan tubuhnya yang sudah lelah, karena selama seminggu dia harus tidur di atas pohon, Liu mei yin cukup lelah apalagi selama seminggu itu, dia melakukan perjalanan dengan berjalan kaki dan kadang dengan terbang, namun dia lebih memilih banyak berjalan untuk menghemat energi.

Ekef kelelahan, tak berselang lama Liu mei yin sudah terlelap tidur dengan nyenyak.

Keesokan paginya Liu mei yin turun untuk mencari sarapan, untungnya ada restoran di dekat penginapan, jadi dia tak perlu jauh-jauh mencari restoran lagi. Sehingga, setelah selesai membayar penginapan, Liu mei yin langsung keluar dan pergi menuju restoran.

Sesampainya di depan restoran, dia langsung masuk, karena perutnya sudah keroncongan.

Walaupun seorang kultivator bisa tidak makan berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan, namun tidak dengan Liu mei yin, dia sudah terbiasa mengisi perutnya tiga kali sehari di dunianya sebelumnya.

Dia mencari tempat duduk paling pojok dan tidak ada orang, setelah menemukan tempat duduk Liu mei yin duduk di kursinya, lalu datang seorang pelayan menghampiri Liu mei yin.

"Maaf nona anda ingin memesan apa?" Tanya pelayan tersebut dengan sopan.

"Saya ingin memesan ayam goreng dan sup hangat." ucap Liu mei yin.

"Baiklah nona mohon untuk menunggu sebentar hingga pesanannya tiba." ucap pelayan itu.

"Hmm," ucap Liu nei yin singat setelah itu pelayan itu kembali kebelakang untuk mempersiapkan pesanan pelanggannya.

Liu mei yin duduk dengan tenang, sesekali melirik keluar jendela, ntah apa yang dia pikirkan, namun samar-samar dia mendengarkan orbrolan orang-orang disampingnya.

"Apakah kau tau lu wanhan dia kembali membuat onar, kemarin dia sudah menyeret seorang gadis dari rumah orang tuanya lalu memperko*anya di depan umum." ucap seorang pria kepada temannya.

"Dia sudah mempermalukan desa wanzheng, kenapa juga dia tak di hukum oleh kepala desa." ucap temannya menimpali.

"Kau tak tau, dia adalah anak kepala desa yang dimanja, jadi wajar dia berbuat seenaknya." Ucap pria tersebut lagi.

"Tapi dia sungguh keterlaluan," ucap temannya yang lain, setelahnya mereka membicarakan hal-hal yang tidak penting lainnya.

Begitulah obrolan yang Liu mei yin dengar dari sampingnya yang tak menarik menurut Liu mei yin. Beberapa saat kemudian lamunannya buyar, karena pelayan tadi sudah datang dengan membawa pesanan Liu mei yin.

"Ini nona silahkan dimakan," ucap pelayan tersebut lalu beranjak pergi.

Liu mei yin mulai menyantap makanannya dalam diam, namun ketika baru tiga suapan nasi, tiba-tiba terdengar suara gaduh di depan penginapan.

Brakk..

Seorang terlempar kedalam restoran dengan suara keras dan langsung mematahkan sebuah kursi menjadi dua, akibat terkena lemparan tubuh manusia dari luar restoran.

Seisi restoran terdiam melihat kejadian yang tiba-tiba itu, namun terdengar suara dari arah luar dengan sedikit berteriak ke dalam restoran.

1
Murni Dewita
👣
Fhitria Indriani
next Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!