NovelToon NovelToon
CRAZY GIRL

CRAZY GIRL

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Cintapertama / Mafia
Popularitas:384
Nilai: 5
Nama Author: Mulianah

ini kisah gadis psikopat yang mencari kebahagian melalui teriakan korban.


yang minat yok mampir😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mulianah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CG

harlen dan yang lainnya berdiri saat beberapa suster keluar dengan panik " bagaimana keadaan kakak saya suster" suster itu diam bingung mau menjawab apa " kami akan berusaha semampu kami " suster itu menepuk pelan bahu Aruna dan pergi.

Aruna semakin takut di gigitnya kuku jari jemarinya dengan tubuh bergetar kebiasaan Aruna saat takut " Aruna sudah jangan gigit kukumu lagi, percayalah azuma pasti baik baik saja, ayo kita berdoa untuknya " Romeo menuntun Aruna duduk berharap azuma baik baik saja

Di dalam sana dokter terus memacu jantung azuma yang kritis dengan alat pacu jantung " naikkan lagi " suster segera melaksanakannya sampai suara yang tidak diinginkan muncul

TUUUUUUUUUUUTTTT

lampu merah di atas ruangan itu mati, dokter keluar ia menatap satu persatu " bagaimana keadaan nya " tanya harlen mewakili yang lainnya " maaf kami sudah berusaha tapi..... pasien sudah meninggal "

"TIDAAAAAAKK KAAAAKK HIKSS HIKSSS HIKKKSSS " Aruna menangis, Romeo dan Delano berusaha menenangkan Aruna, mereka berusaha kuat meski kerap kali air mata Delano keluar bersama ingusnya " Aruna kita harus mengikhlaskannya " Aruna menggeleng dengan air mata yang terus membasahi wajahnya.

Harlen mendongak tak ingin air matanya keluar " kami akan mengurus jenazah gadis itu pak, harap menuju resepsionis untuk tanda tangan " Harlen mengibaskan tangannya menyuruh dokter itu pergi, dokter menunduk dan langsung pergi.

kabar meninggalnya Azuma sampai pada orang orang rumah, lena dan disa menangis di dapur " kenapa secepat ini, aku sudah menjaganya dengan baik ini semua karena dia ingin sekolah sekarang aku harus kehilangannya hiks hiks " tangis lena pecah.

Disa mengelus pelan punggung lena " sabar lena, bukannya kita sudah siap bila suatu saat Azuma pergi " kata disa dengan terisak.

Lena mengingat pesan 5 tahun lalu.

FLASHBACK ON

lena sedang mencuci piring dengan disa yang mengelap piring yang sudah di cuci " lena, ngak nyangka ya... Azuma sama Aruna di sekolahin iri deh sama mereka, aku aja dari kecil ngak di sekolahin sama tuan besar ( ayah harlen) " lena terkekeh tapi tak lama ia menjadi murung " kenapa? " .

" hmm , aku takut kalau mereka ngak aman di luar sana " salah satu kekhawatiran lena mengetahui Azuma sekolah bersama adiknya.

" pasti aman lah kan ada pak Jack " kata disa menaruh piring " udah ayo kita tidur, aku udah ngantuk, besok pagi giliran kita " lena mengangguk.

Mereka berjalan melewati lorong lorong yang di mana ada banyak pintu berwarna coklat ini adalah kamar khusus pelayan wanita.

Dan kebetulan lena satu kamar dengan disa, Heni, tapi Heni sudah meninggal " lena kenapa murung mulu, udah lah kamu tenang aja " lena mengangguk pelan mereka merebahkan tubuh mereka setelah selsai mandi tadi baru saja akan kembali ke alam mimpi.

TOOOOOOOK keduanya kaget saling tatap dengan ekspresi terkejut sekaligus takut meski sudah biasa sring di ganggu mahluk halus tapi tetap saja mereka takut " disa kamu aja sana " lena mendorong disa tapi disa malah bersembunyi di bawah selimut.

Lena mencebik kesal ia berdiri berjalan pelan , disa yang takut di tinggal sendiri berlari memegang lengan lena " iseh tadi aja ngak mau "

" iyakan kirain kamu suruh aku sendiri " kata disa dengan takut, lena membuka pintu pelan pelan dan terbuka lebar mereka mengeluarkan seluruh badan mereka di luar pintu menengok kekiri dan kekanan " ngak ada siapa siapa, ayo masuk " ajak lena " awwwhhh " disa memegang kakinya yang bertabrakan dengan benda keras " kenapa " disa menunjuk ke arah baru yang baluti kertas putih.

Lena membukanya, mata lena dan disa membulat seketika

AKU AKAN MEMPERTEMUKAN PUTRIKU DENGAN IBUNYA

FLASHBACK OFF

" tapi kita sudah memberikan pesan itu pada tuan harlen, dan dia bilang akan menjaga Azuma " lena juga bingung kenapa harlen bisa kecolongan tapi ia juga mengerti pasti tuan harlen lalai apalagi mereka tidak bergerak selama 5 tahun dia pasti juga berpikir kalau itu hanya bualan semata.

" entahlah, tapi meski begitu aku turut bahagia Azuma bisa meninggalkan dunia kejam ini dan bersama ibunya " kata lena lemah, tapi hatinya masih menginginkan Azuma di dunia ini.

jam 3 sore tiba banyak pelayan yang sudah memakai baju hitam mereka mengantar Azuma berpulang menuju Tuhan yang maha Kuasa.

tangis Jack pecah saat Azuma di kubur, Aruna sendiri sudah lemas dengan air mata yang terus mengalir wajah sang kakak yang di tutup dengan tanah membuatnya tak bisa lagi melihat wajah ayu Azuma.

Selepas kepergian azuma satu minggu Aruna tidak keluar rumah, ia terus mengingat pertemuan pertamanya dengan sang kakak semua hal yang mereka lakukan.

Romeo Delano dan carsen sering kali berkunjung ke rumah kecil itu, harlen juga sering datang, disa dan lena juga bahkan Jack tapi.... tak ada dari mereka mengembalikan semangat hidup Aruna.

Aruna diam di pojok jendela yang menampilkan siang yang begitu panas, sekarang ia sangat kurus tidak makan selama dua hari.

mereka bertiga terus menatap aruna yang menatap keluar jendela " Aruna ayo makan, kalau kamu pergi juga kami tidak akan bisa bersama lagi " kata Delano mendapatkan pelototan dari Romeo, Delano memundurkan wajahnya dari Romeo menggeser tubuhnya sedikit menjauh.

Aruna hanya melirik sekilas makanan yang sering membuat Aruna dan Azuma berdebat kecil

Aruna kamu sudah makan banyak sekarang ini bagianku, jangan rakus.

tapi itu sangat enak aku suka kak aku mau lagi

nanti minta Romeo untuk ambilkan

Tidak mau punya kakak lebih enak

Ooke satu suap

Oke hihihi.

Aruna tersenyum tipis hanya carsen yang dapat melihatnya, " aku rasa dia sudah baik baik saja " Romeo menoleh ke sisi kirinya di mana ada carsen " baik apanya apa kamu buta lihat dia sudah seperti patung tulang di sekolah " .

Carsen diam tak menjawab Romeo " hmmm Aruna, apa kamu tahu daddy juga tidak makan saat kamu sama sekali tidak makan bahkan kedua pelayan yang sering kesini juga mogok makan kasihan mereka " kata Delano sedih.

Aruna menatap Delano, dalam hati Delano bersorak senang di perhatikan Aruna " aku tidak peduli " senyum Delano luntur seketika.

TAAAAAAKKKK

batu dari jendela Aruna mengenai sebuah guci dan pecah di dalam sana ada sebuah buku mini.

Dan rekaman suara.

" ini punya siapa, apa punya Azuma " gumam Delano pelan " apa iya, kamu yakin bukannya Azuma sangat malas menulis ia lebih suka mendengarkan dan merekam nya melalui radio " kata Romeo.

tapi melihat nama Azuma di depan membuat mereka yakin bahwa kedua benda itu milik Azuma.

Aruna membuka lembaran buku mini itu disana ada foto tiga orang " apa ini keluarga Azuma "

Hai semuanya

Bersambung

1
Asiih Imuet
mantap
liyana: thanks kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!