Dulu, Lise hanya ingin sekolah dengan tenang. Tapi sejak bertemu Kevin, pria dengan rahasia di balik setiap diamnya, semua berubah. Hatinya yang polos tak bisa membohongi getaran tiap kali Kevin menatapnya. Meski dunia Kevin gelap, Lise merasa hangat saat di dekatnya. Seolah... cinta itu memang tidak selalu datang dari tempat yang terang.
“Kalau dunia ini hancur besok, kamu bakal nyesel udah deket sama aku?” bisik Kevin di telinga Lise, jemarinya menyentuh lembut dagu gadis itu.
Lise tersenyum kecil, lalu menggeleng.
“Enggak. Karena sejak hari pertama kamu panggil nama aku, hidup aku mulai punya arti.” mata sayu nya menatap lembut pada pria yang telah mengambil hatinya itu.
------
Karya ini adalah hasil tulisan asli saya. Dilarang keras mengambil, menyalin, atau memodifikasi tanpa izin. Plagiarisme adalah pelanggaran serius dan tidak akan ditoleransi.
#OriginalWork #NoPlagiarism #RespectWriters #DoNotCopy
penulis_ Evelyne Lisha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evelyne lisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 - orang asing?
Pria itu tetap berdiri di tempatnya, matanya masih mengikuti Lise yang menjauh. Ada sesuatu dalam dirinya yang mengatakan bahwa pertemuan ini bukan sekadar kebetulan. Ia tersenyum kecil, seolah baru saja menemukan sesuatu yang menarik atau lebih tepatnya, seseorang.
Tak lama kemudian, ia melangkah menuju parkiran mall, di mana sebuah mobil mewah telah menunggunya. Seorang pria berpakaian hitam, tampak seperti pengawal pribadi, segera menghampirinya dengan ekspresi khawatir.
“Tuan, Anda baik-baik saja?”
Pria bermata biru itu tidak menjawab langsung. Sebaliknya, dia membuka pintu mobil dengan tenang, lalu menoleh sedikit ke arah pengawalnya.
“Cari tahu tentang Lise,” perintahnya santai, namun ada nada otoritas yang tak bisa dibantah.
Pengawal itu tampak terkejut sesaat, tapi kemudian mengangguk patuh. “Baik, Tuan.”
Sementara mobil itu melaju meninggalkan parkiran, pria itu kembali tersenyum kecil, senyum yang masih sulit diartikan.
Ditengah keramaian mall, kevin celingukan mencari sosok lise yang baginya seperti kelinci kecil yang hilang .
''baru di tinggalkan 10 menit saja sudah menghilang''
Mata coklat kevin masih menelusuri setiap sudut, sampai akhirnya melihat kelinci kecil itu sedang duduk anteng sambil menyantap es krim, kevin menghela nafas gli dan menghampiri gadis kecil itu.
''lagi apa kamu?'
Lise mendongak pada kevin yang berdiri di hadapannya,wajahnya memperlihatkan sedikit noda eskrim yang menempel di pipinya.
''kevin!''
senyum senang lise membuat noda itu semakin terlihat
''pfft!!''
kevin segera mengambil lap wajah dan mengusap noda es krim yang menempel di pipi lise. Ibu jari nya berhenti di sudut bibir lise yang terasa dingin. Mata merek saling memandang tanpa aba aba,mengheningkan suasana di antara mereka. Lise menatap Kevin yang menatapnya dengan sayu.
''kevin...''
Kevin mencubit pipi lise keras, membuat lise sedikit mengerang.
''akh! apasih tiba tiba!''
''lise ini benar benar anak kecil ya, di suruh tunggu sebentar, eh malahan ngilang, mana makan es krim lagi''
Sambil tersenyum, kevin mengajak lise untuk berdiri.
''habisnya kamu lama banget, jadi aku makan es krim aja sambil nunggu kamu, nih,aku juga beliin buat kamu''
Kevin tidak langsung mengambil es krimnya, ia hanya menatap eskrim itu sebelum menerimanya sambil tersenyum.
''terima kasih loh''
''yah, bukan apa apa,kalo gitu kita pulang yuk''
Menatap kevin yang terdiam, wajahnya seakan ada muncul suatu ide di kepalanya itu. Sebelum kembali tersenyum, ia mengangguk
''tapi sebelum itu..''
____________
Dengan santai, kevin berjalan keluar dari mall dengan beberapa barang belanjaan di tangannya yang baru saja ia beli disana.
''KEVIN KAMU GILA YA!!''
Lise berlari cepat menghampiri kevin, tangannya penuh dengan tas belanjaan.
''kamu beneran membelikan aku semua ini??''
Kevin menoleh pada lise yang tampak sangat panik, ia hanya tersenyum melihat ekspresi lise yang begitu lucu baginya.
''iya, ini adalah hadiah pertama setelah kau tinggal bersamaku''
''loh, memangnya kalau tinggal sama kamu berhadiah ya?''
''pft, maksudku, aku hanya ingin memberimu hadiah, lise. Aku salut melihatmu yang terus bekerja keras setiap hari..yah pokonya ini hadiah saja''
''hmm~ gitu ya,makasih loh,seneng banget aku, kamu suka ngasih hadiah ke orang lain juga ya?''
''hmm, nggak, cuma kamu saja''
Kevin kembali tersenyum melihat lise yang tampak senang sekaligus bingung. Karena kau datang kedalam hidupku sebagai cahaya yang menyinari hidupku yang penuh dengan kegelapan. Aku bisa tersenyum, meskipun kau pasti tidak tahu kalau senyum ini hanya padamu seorang.
Kau yang seperti ini, entah kenapa memuatku merasakan senang dan takut bersamaan, kekhawatiran aat kau tak ada disisiku, membuatku takut kehilanganmu...
____________________________________
Btw, sorry thor, itu ada bbrp paragraf yg ke ulang²/Frown/