Seorang anak perempuan bernama Lastri yang di besarkan oleh nenek dan kakek nya setelah ibu nya menikah kembali
Ibu nya yang sudah menjanda selama 3 tahun itu akhir nya memilih meng akhiri nya dengan menikah kembali bersama seorang pria bernama Purnomo. Sebelum ibu Lastri pun menikah Lastri juga tidak pernah merasakan kasih sayang ibu nya yang sibuk pergi merantau dengan alasan ingin mencari pekerjaan untuk kebutuhan putri nya Lastri tapi kenyataan nya tidak sama sekali
Lastri selalu ingin merasakan di peluk ibu nya,di curah in kasih sayang bahkan hingga diri nya dewasa dan punya anak pun ibu nya tetap mengabaikan nya dan tidak pernah melihat pengorbanan nya....
Lalu,bagaimana kah Lastri mengobati rasa sakit nya sebagai anak yang ter abaikan...
Ikuti kisah Lastri yang begitu penuh dengan luka dan rasa sakit.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom Chelsea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bag 16
Terik matahari yang membungbung tinggi membuat siapapun seakan malas keluar,padahal waktu masih pukul 10 pagi. Jika terkena sinar matahari itu pun masih lah sehat,dan paman Sam juga istri nya memilih pergi saat itu karna selain masih enak kena sinar nya di pajak pun masih belum ramai sekali
"Tri,kami pergi belanja dulu yah. Bibi titip Dedek Yo yah,kamu udah tau kan cara buat susu nya tadi" ucap bi Liana yang sudah menenteng dompet nya setelah meminta ukuran kaki nya
"Iya bi,hati hati bibi dan paman yah" Lastri yang menggendong baby Yo yang begitu anteng di gendongan nya membuat paman dan bibi begitu yakin meninggalkan anak anak nya
Paman Sam dan istri nya pun pergi sementara Lastri langsung menutup pintu tralis rumah untuk berjaga jaga supaya tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan
Lastri mengajak ketiga anak anak itu bermain agar kedekatan di antara mereka semakin terjalin,mengingat tiga tahun ke depan Lastri akan tinggal bersama mereka dan hari hari nya juga tak luput dari mereka
Sudah 4 hari Lastri tinggal di rumah paman Sam dan selama itu pula membuat paman Sam dan keluarga nya menyukai Lastri. Bahkan para tetangga paman Sam sudah bertanya tentang Lastri pada bi Liana karna melihat Lastri anak yang begitu baik dan juga cantik,semua satu blok rumah mereka mengatakan jika mereka beruntung dengan kehadiran Lastri
Sementara di kampung selama 4 hari tanpa kehadiran Lastri membuat kakek dan nenek merasa sepi itu semakin terasa. Bagaimana tidak,setiap mereka pulang dari aktivitas. Mereka tidak lagi mendengar ocehan Lastri yang begitu cerewet, andai saja ponsel waktu itu sudah segampang sekarang ini pasti lah akan tetap merasa dekat karna setiap hari akan melakukan video call
Kakek dan nenek mulai membiasakan diri karna walau bagaimana pun,dari sekarang hingga Lastri benar benar dewasa akan berpisah dari mereka
"Semoga cucu kita sehat sehat dan betah di sana yah buk" ucap kakek ketika mereka sedang bersantai di dapur
"Iya pak,cucu kita anak yang baik dan pintar. Pasti ia mampu menyelesaikan sekolah nya dengan baik dan membanggakan " dan di aminkan kakek
Siang hari nya sekitar pukul satu siang,paman Sam dan istri nya sudah tiba di rumah. Mereka sampai di rumah begitu bahagia melihat pemandangan yang terjadi,bagaimana tidak..ketiga anak mereka tidur dengan menempel ke Lastri seperti sebuah kenyamanan untuk mereka bertiga
Lastri yang tidur setengah bersandar ke dinding tembok karna mereka berada di ruang keluarga sembari menonton yang nyata nya mereka ketiduran,sementara Joseph memeluk kaki nya sebelah kiri dan Gerry sebelah kanan
Saking nyenyak nya mereka tidur,sampai tidak mendengar paman Sam dan istri nya membuka pintu
"Ya ampun pah,manis sekali....Kelihatan jika Lastri anak yang baik yah pah,terbukti anak anak kita begitu nyaman di dekat nya. Gak sia sia mama belanja banyak untuk Lastri pah" Liana yang masih berdiri di samping suami nya begitu terharu melihat nya
"Iya mah,papa gak merasa percuma bertemu dengan keluarga mereka terlebih Lastri sendiri. Kita harus membuat nya nyaman berada di sini yah mah" Sam mengelus lengan istri nya dengan hangat dan senyum nya gak pernah pudar
Sekitar satu jam setelah paman Sam dan istri nya berada di rumah,dan selama itu pula Lastri dan ketiga anak mereka tertidur. Dan,mereka berdua membiarkan itu karna sangat manis di lihat mata
Baby Yo yang sedang di pelukan Lastri di bungkus kain gendongan itu,menggeliat seakan ingin meminta asupan nya karna sudah dua jam setelah baby Yo minum susu
Lastri yang merasakan itu,terbangun sembari merasakan kedua kaki dan tangan nya sebelah kiri kram
"Enggggggghhhhhh, pegel sekali. Ternyata kami ketiduran,ya ampun..Kenapa sayang? Adek mau mimik susu yah,bentar kakak buat kan yah dek" Lastri menarik kaki nya pelan pelan dari pelukan Joseph dan Gerry yang belum menyadari keberadaan paman dan bibi
Setelah Lastri berdiri,betapa terkejut nya ia melihat paman dan bibi nya yang duduk di kursi makan "Eh,paman dan bibi udah pulang? Maaf bik,kami ketiduran" Lastri yang merasa bersalah karna tidak mendengar paman dan bibi pulang
"Astaga,kamu ini yah Tri. Ya gak apa apa loh,malah paman dan bibi seneng nge liat nya. Sini adik kamu bibi gendong,kamu buat kan lah susu nya. Tunggu adik adik mu bangun yah kita bongkar belanjaan nya,kamu makan dulu gih karna kami belum makan kan" Bi Liana mengambil baby Yo dari gendongan Lastri
"Aku udah makan bi,tadi bareng adek adek. Karna mereka gak mau makan kalau aku gak makan tadi,udah kenyang malah ketiduran he he he" Lastri terkekeh menunjukkan deretan gigi nya yang rapi membuat bibi dan suami nya benar benar bahagia
"Gimana cara kamu makan tadi?" Paman Sam yang heran karna gak ter pikir kan bisa seperti istri nya makan sambil gendong
"Begini paman,udah biasa juga kan waktu jaga in anak tetangga nenek di kampung" Lastri mempraktek kan cara nya tadi
"Wahhh,hebat kamu yah. Dari remaja udah ngerti aja,paman bangga sama kamu"
"Ahk,paman bisa aja. Ya udah,aku buat kan susu adek dulu" Lastri berlalu ke dapur untuk membuat susu baby Yo sementara paman dan istri nya senyum bangga
***
Siang berganti malam,dan malam berganti pagi seperti biasa Lastri melakukan tugas nya dengan baik dan Joseph membantu nya menyapu halaman karna paman Sam sedang piket. Jika paman Sam piket,maka dua hari berada di kantor baru pulang ke rumah dan dua hari berada di rumah. Kantor paman Sam berada di kampung Lastri dan begitu lah seterusnya
Hingga tiba lah waktu nya anak sekolah sudah mulai masuk,dan beruntung nya paman Sam sedang berada di rumah sehingga dia bisa mengantarkan kedua putra nya ke sekolah karna tukang becak yang antar jemput belum balik dari kampung nya sementara Lastri berjalan kaki ke sekolah nya yang hanya berjarak 1 km dari rumah
Pagi yang indah,suara burung yang berkicauan dan sinar mentari yang membuat semangat para anak anak sekolah yang begitu bersemangat berangkat ke sekolah di hari pertama masuk sekolah
Lastri yang memulai semua nya,tempat tinggal baru,sekolah baru,suasana baru,dan bahkan teman baru juga. Ia sudah menyiapkan semua nya dengan sempurna tanpa melupakan sahabat terbaik nya yang berada di kampung hufft,awali semua nya dengan semangat