Dewi Mimpi

Di hutan terlarang tempat pohon Has berada, bunga berwarna putih dengan kemerahan di ujung kelopaknya. Akan mekar sekali dalam sepuluh ribu tahun. Bunga dengan kemampuan yang ajaib membuat semua orang terpikat. Namun, hanya raja siluman yang bisa mendekat ke tempat pohon Has berada.

Dari kejauhan, Zui Yuan berdiam mencoba mencari cara yang pasti agar bisa segera masuk kedalam hutan terlarang. Memikirkan hukuman apa yang akan dia hadapi, membuatnya ragu untuk sesaat. Namun, saat menginggat wajah cantik peri Huan Qi. Dia menjadi bersemangat kembali. Hanya dengan mengatasi kedua pengawal di depan gerbang masuk. Dia pasti bisa dengan leluasa masuk tanpa hambatan lagi. Setelah dia mencari informasi tentang ayahandanya yang baru saja menjalani meditasi tertutup. Dapat di pastikan jika kali ini dia akan aman.

Zui Yuan mencoba mendekat dengan tenang menuju kearah kedua penjaga. Namun dia di hentikan dengan cepat dan tidak di izinkan masuk tanpa izin raja.

"Hanya sebentar, apa aku masih tidak bisa masuk?"

"Maaf pangeran keempat, kami tidak bisa mengizinkan siapapun masuk tanpa izin dari raja."

Salah seorang pengawal mencoba menghadang dengan tombak di tangannya.

"Baiklah," membalikkan badan. "Maaf," menaburkan bubuk racun untuk membuat orang yang terkena pingsan sementara waktu.

'Bruukkk...' kedua penjaga terjatuh. Zui Yuan tanpa basa-basi lagi langsung masuk dengan santai. Namun, dia tidak tahu jika di dalam hutan ada satu pintu masuk lain. Yang di jaga hewan misterius yang melegenda. Satu persatu tangga menuju hutan mulai ia lalui. Hutan dengan banyak anak tangga berjejer memanjang menuju ujung hutan. Dari kejauhan dia melihat pintu seperti gelembung besar yang menutup dengan pantulan pelangi. Setelah sampai di depan pintu dia mencoba untuk mendekati. 'Banmmm...' kekuatan yang cukup besar menghantam dirinya cukup kuat.

"Siapa?"

Monster berbentuk seperti tupai namun jauh lebih besar ratusan kali lipat dari tubuhnya. "Bocah ingusan apa yang kamu lakukan di sini? Kamu mau mati?"

"Siluman tupai? Tapi kenapa kamu memiliki ekor seperti kera?" melihat dengan binggung menatap ekor panjang di depannya.

"Kurang ajar? Bahkan kamu tidak memiliki tata krama yang baik," menatap tajam kearah pemuda kecil di hadapannya. Mungkin karena tubuhnya yang besar dia menganggap orang yang ada di hadapannya seperti anak kecil.

"Aku sudah berumur 10.000 tahun, bagaimana bisa kamu memanggil anak ingusan. Aku memiliki hal penting yang harus segera aku lakukan, aku pamit."

Berjalan pergi menuju kearah pintu masuk. Namun dirinya di hentikan dengan hantaman kekuatan yang tidak bisa ia lawan untuk kedua kalinya.

"Bocah ingusan, aku tidak bisa membiarkan mu masuk dengan mudah."

"Apa kamu tidak tahu siapa aku? Aku pangeran di dunia ini."

"Pangeran ataupun tidak, tidak ada hubungannya dengan ku. Bahkan raja siluman sekalipun hanya bisa masuk dengan persetujuan dari ku."

Tubuh Monster itu menutup jalan untuk masuk . Benar tanpa persetujuan darinya tentu dirinya tidak akan bisa melewati pintu di depannya. Tapi kekuatan yang ia miliki tidak bisa membuat dirinya melawan. Jika tidak segera mendapatkan bunga dari pohon Has. Para penjaga yang ada di pintu masuk hutan akan bangun dan melapor. Sebelum itu terjadi dia harus sudah mendapatkan bunga yang ia inginkan.

"Aku tidak bisa melawan mu. Apa yang kamu mau?"

"Hahah...bahkan belum ada pertarungan kamu sudah menyerah. Bocah ingusan, nyali mu besar tapi kekuatan mu bahkan tidak bisa membuatku merasakan sakit," tatapan ejekan melekat kearah pemuda kecil di hadapannya.

"Aku tahu kemampuan ku. Jadi apa yang kamu inginkan? Aku akan mengabulkannya."

"Bahkan raja siluman tidak akan bisa mengabulkan keinginan ku."

"Katakan saja aku akan berusaha. Aku benar-benar membutuhkan bunga dari pohon Has."

"Bunga pohon Has? Kamu menginginkannya?"

"Ah, mulut ku."

Tanpa di sengaja dia mengutarakan keinginannya untuk mengambil bunga dari pohon Has.

"Aku akan membiarkan mu masuk asal kamu meninggalkan inti kekuatan mu."

Zui Yuan mengerutkan keningnya. Jika dia mengeluarkan inti kekuatan yang ia miliki, bagaimana dia bisa kembali untuk memberikan bunganya. Dia tidak bisa melakukan itu. Tapi tidak ada jalan keluar lagi. "Aku akan memberikannya tapi kamu harus berjanji untuk membiarkan aku lewat."

"Tentu."

Zui Yuan memegang dadanya dan mulai mengeluarkan inti kekuatannya. Cahaya kemerahan mulai terlihat keluar dari jantungnya. Dan memberikan inti kekuatan yang ia miliki kepada monster di hadapannya. "Kamu harus menepati janji," wajah pucat dan nafasnya mulai terasa berat. Tanpa inti kekuatan, dirinya seperti boneka tanpa nyawa. Entah apa yang dia pikiran sehingga mampu ngeluarkan inti kekuatan yang ia miliki dengan cuma-cuma. Hanya karena ingin melihat wajah cantik yang selalu ada dalam ingatannya.

"Bagus. Sangat bagus. Kamu bisa pergi."

Zui Yuan berjalan dengan perlahan berusaha menopang tubuhnya yang sudah mulai lemah. Dengan kekuatan yang tersisa akhirnya dia bisa sampai di pohon Has dengan hanya satu bunga yang ada. Bunga mulai mekar sesaat setelah dia sampai. Serbuk sari berjatuhan dengan cahaya putih yang cantik terpancar di bunga itu. Setelah mendapatkan bunga dia langsung pergi untuk memberikannya kepada peri Huan Qi. Dia harus segera pergi sebelum para pengawal bangun dan dia mendapatkan hukuman.

Meski inti kekuatan yang ia miliki sudah hilang. Tapi, dia mengenal beberapa mantra terbang. Dia bisa pergi dengan lebih cepat ketempat peri Huan Qi. Tidak lama dia sampai di pintu masuk alam Kui tempat yang ia nantikan. Wanita yang ia ingin miliki pasti akan senang setelah mendapatkan bunga yang ia dapatkan. Dia berjalan dengan sempoyongan, untung saja token masuk pemberian peri Huan Qi tidak hilang.

"Akhirnya aku sampai di sini," senyum bahagianya tertahan dengan rasa sakit yang mulai ia rasakan.

Dia berjalan menuju desa, dan melihat peri Huan Qi yang sudah ada di pintu masuk desa. Dia sepertinya sudah menanti kedatangan laki-laki di hadapannya cukup lama. "Kamu tidak apa-apa?" berusaha menopang tubuh yang hampir terjatuh.

"Aku tidak apa-apa. Ini bunga yang kamu butuhkan," mengeluarkan bunga dari pohon Has yang ada di sakunya.

Melihat itu peri Huan Qi sangat senang. "Aku akan membantu mu untuk masuk kedalam rumah."

"Iya," inti kekuatannya bukanlah masalah jika hilang dari tubuhnya. Yang terpenting dia bisa melihat senyuman cantik di wajah wanita yang ia sukai.

Di dalam rumah yang pernah ia tempati, Zui Yuan berbaring dengan tidak nyaman. Tubuhnya sudah mencapai batasnya dia benar-benar sangat lelah. Dan langsung tertidur dengan pulas.

Peri Huan Qi yang selalu mengawasi Zui Yuan, merasa keadaan sudah aman. Dia pergi dengan laki-laki tua yang mengenakan tongkat. "Kita harus bergegas sebelum dia bangun," kata peri Huan Qi berlalu pergi.

Mereka langsung menuju ke gua tempat laki-laki itu di kurung.

"Penguasa aku akan mengeluarkan mu dari sini," kata peri Huan Qi.

Bunga di berikan kepada laki-laki itu, seketika kekuatan mengepul dengan pekat. Hawa hitam membuat tubuh peri Huan Qi dan laki-laki tua itu tidak bisa menahan, tubuh mereka dan hampir jatuh. Penguasa kegelapan sudah terbebas dari segel yang ada di tubuhnya. Rantai yang mengikat putus menjadi serpihan yang berhamburan bertaburan memenuhi gua.