NovelToon NovelToon
Gadis Malam Tuan Mafia

Gadis Malam Tuan Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / duniahiburan / Mafia / Cinta Paksa / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: patrickgansuwu

Cyra yang frustasi lantaran kedua orangtuanya berpisah, mulai menjalani kehidupan yang penuh kesedihan. Gadis polos itu tak perduli lagi pada apapun, ia ingin mengubah hidupnya menjadi lebih liar lagi dari sebelumnya.

Kehidupan malam yang penuh dengan keliaran itu mulai ia tapaki, disana lah kisah cintanya bersama seorang tuan mafia misterius bermula.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon patrickgansuwu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16. Salah kira

Cyra yang memaksa pergi ke warung untuk membeli sesuatu, akhirnya diperbolehkan oleh pelayan yang bertugas disana tanpa ada perdebatan kembali. Ya Cyra pun segera melangkah ke luar dari rumah itu, lalu berniat mencari warung di sekitar sana. Akan tetapi, baru saja ia melangkah beberapa jengkal, dirinya sudah dibingungkan dengan suasana dan area pekarangan rumah itu.

Wajar saja apabila Cyra kebingungan, ya karena memang halaman rumah Alvin terlihat sangat luas dan besar. Ia sampai tidak menyangka kalau perjalanan menuju pintu gerbang di depan sana, terlihat sangat jauh. Cyra pun menghembuskan nafasnya, ia memegangi kedua pinggangnya dan langsung merasa lemas sebelum mulai berjalan kesana.

"Haduh, kalo begini sih bisa gempor aku. Jauh banget ke depan gerbangnya, kok bisa ya ada halaman rumah seluas ini? Udah kayak istana negara aja," gumamnya lirih.

"Permisi non!" tiba-tiba saja, ada seorang pengawal yang menghampirinya.

Cyra sontak terkejut, "Hah iya? Kenapa ya?" tanyanya pada si pengawal yang sudah ada di dekatnya itu.

"Non Cyra mau kemana ya? Perlu saya bantu?" ujar pengawal itu dengan ramah.

"Eee..." Cyra terlihat ragu saat ini, namun ia melirik ke arah baju si pengawal yang terdapat tanda nama berupa 'Frans' itu.

"I-i-iya pak Frans, ini sa-saya mau ke warung sebentar." ia melanjutkan kalimatnya.

"Ohh, non mau ke warung? Tenang aja non, biar saya suruh orang untuk belikan barang yang mau non beli! Gimana non, jadi non Cyra mau beli apa?" ujar Frans.

Cyra menggeleng, "Eh gausah, saya bisa beli sendiri. Kamu cukup bantu saya aja supaya bisa ke pintu gerbang tanpa harus jalan kaki, jujur kaki saya pasti capek banget nanti kalau jalan kesana," ucapnya.

"Ahaha, emang betul itu non. Makanya tuan Alvin menyediakan kendaraan sendiri untuk keluar gerbang supaya tidak lelah," ucap Frans disertai gelakan tawanya.

"Eee...terus, mana kendaraannya pak?" tanya Cyra terheran-heran.

Frans tersenyum saja dan menoleh ke sebuah arah mobil yang sedang melintas mendekati mereka, lalu Frans menunjuk ke arah mobil tersebut dan mengatakan pada Cyra kalau mobil itu adalah kendaraan yang tadi ia maksud. Sehingga, Cyra spontan terkejut karena melihat mobilnya cukup besar dan lumayan juga bentuknya.

"Itu dia mobilnya, non. Silahkan, kalau non mau keluar bisa naik mobil itu! Tapi, apa non Cyra sudah minta izin dari tuan Alvin untuk keluar dari rumah ini?" ucap Frans.

"Loh, emangnya saya harus minta izin dulu ya pak sama kak Alvin?" tanya Cyra.

"I-i-iya lah non, nanti kalo gak gitu saya sama yang lain bisa dimarahin sama tuan Alvin. Karena sebelum beliau pergi, tadi beliau itu nitip pesan ke saya untuk tidak membiarkan non Cyra keluar sendiri," jelas Frans.

"Duh, kok ribet banget sih pak? Perasaan saya cuma mau beli sesuatu ke warung, tapi kenapa seribet ini sih?" ujar Cyra agak kesal.

"Ya begitulah non, kita kan cuma pekerja yang menuruti perintah atasan. Jadi maaf ya non, bukan maksud saya untuk larang non atau apa gitu!" ucap Frans.

"Huft, iya gapapa. Aku tetap pengen pergi ke warung sendiri, berarti aku harus naik ini ya?" ucap Cyra.

Frans mengangguk, "Betul nona, silahkan mari saya bantu!" ucapnya disertai senyuman lebar.

"Gausah, aku bisa sendiri."

Cyra memutuskan naik ke atas mobil tersebut, ya karena mobil itu memang cukup tinggi dan tanpa pintu. Sehingga, Cyra dapat berpegangan pada kedua sisi badan mobil untuk masuk ke dalam. Terlihat juga sudah ada seorang pekerja yang menyetir di dalam mobil itu dan menyapanya.

"Halo nona! Mau saya antar kemana?" tanya supir itu.

"Eee...ke pintu gerbang aja ya, pak Hans." Cyra menjawab sambil mengamati tanda nama di baju pria itu.

"Ahaha, siap non!" dengan senang hati pria bernama Hans itu menurut.

Disaat mereka hendak melaju, tiba-tiba saja sebuah mobil lebih dulu muncul dan menghalangi jalan mereka. Ya dari sana lah muncul sosok Alvin yang keluar dari dalam mobilnya, lalu melepas kacamata yang ia kenakan dan melirik ke arah Cyra.

Sontak Cyra ikut menatap wajah Alvin yang kini berdiri di dekatnya, ia pun merasa gugup dan khawatir kalau Alvin akan memarahinya saat ini. Apalagi, ia berniat pergi dari tempat itu tanpa meminta izin terlebih dulu kepada Alvin alias si pria yang menolongnya dan mengajaknya ke tempat itu.

"Cyra, kamu mau kemana? Mau keliling halaman rumah ini ya?" tanya Alvin.

"Umm...enggak sih aku bukan mau keliling rumah, tapi aku pengen cari warung di dekat sini. Gapapa kan ya Vin? Soalnya ada barang yang harus aku beli nih," jawab Cyra.

"Ohh, iya gapapa. Tapi, kamu perginya sama saya ya? Bukan apa-apa nih, cuma biar aman aja," ucap Alvin.

"Yah okay, gak masalah kok kalau kamu mau antar aku. Lagian aku kan cuma pengen beli sesuatu, gak banyak kok. Sini kamu naik aja ikut sama aku!" ucap Cyra.

"Iya, siap!" dengan senang hati, Alvin ikut naik ke atas mobil itu menghampiri Cyra.

Alvin pun duduk tepat di sebelah wanita itu, ia meraih satu tangan Cyra dan menggenggamnya seperti sebelumnya. Cyra diam saja kali ini, namun kemudian tersenyum seraya membalas usapan Alvin di tangannya.

"Yaudah, ayo Hans kita jalan sekarang!" titah Alvin pada supir mobil itu.

"Baik tuan!" Hans menyanggupinya.

Setelahnya, Hans segera melajukan mobil itu dengan kecepatan sedang untuk menuju pintu gerbang. Kini Alvin kembali fokus menatap wajah Cyra di sebelahnya, lalu memberikan senyuman lebarnya. Cyra sendiri tampak malu-malu saat ini, karena tak biasa Cyra diperlakukan seperti itu oleh pria.

"Kamu emangnya mau beli apa sih? Barang di rumah saya gak cukup ya untuk keperluan kamu?" tanya Alvin.

"Eh, bu-bukan begitu Vin. Aku pengen beli sesuatu yang emang barang pribadi aku, jadi di rumah kamu tuh gak ada. Lagian emang salah ya kalau aku pergi sekarang?" ucap Cyra terheran-heran.

"Gak salah, gak ada salahnya. Saya kan cuma nanya loh, emang salah?" balas Alvin.

Cyra terdiam dibuatnya, ia bingung sendiri dan tak tahu harus menjawab apa selain menundukkan kepala. Alvin yang melihat itu spontan tersenyum, mencubit gemas pipi Cyra dan membelainya lembut. Lagi-lagi Cyra sangat salah tingkah, sebab perlakuan Alvin terasa cukup masuk ke dalam hatinya.

"Kamu itu cantik sekali, rasanya saya ingin..." perlahan Alvin memajukan wajahnya mendekat ke arah Cyra disana.

Saat itu juga Cyra reflek memejamkan mata seolah siap menerima apa yang ingin dilakukan Alvin, tetapi tanpa diduga Alvin justru mengusap matanya menggunakan ibu jari dan membuat sang empu terkejut serta langsung membuka matanya.

"Ish, kamu ngapain sih?" tanya Cyra tampak kecewa.

"Haha, ini loh tadi di mata kamu saya lihat masih ada bekas belek. Yaudah, saya bersihin aja deh biar gak mengganggu wajah cantik kamu," jawab Alvin sambil tersenyum.

Cyra yang merasa malu, langsung membuang muka dan coba menutupi rasa malunya di hadapan pria itu.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

1
Hanisah Nisa
lanjut lagi
pat_pat: ga aku lanjut lg ka, maaf
total 1 replies
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut e
Hanisah Nisa
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!