NovelToon NovelToon
My Way

My Way

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Karir / Pihak Ketiga / Ibu Tiri / PSK / Trauma masa lalu
Popularitas:444.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: JackRow

Ikhlas ... bukanlah hal yang mudah untuk diterapkan, namun terkadang kita dipaksa untuk menerapkan nya oleh keadaan.

Bellona Ghelsi, memaksa dirinya untuk menelan semua kenyataan pahit dalam hidupnya. Kenyataan bahwa Logan sang suami yang amat ia kagumi sebelumnya, ternyata memiliki hubungan spesial dengan Bella yang merupakan saudaranya sendiri.
Kisah masa lalu Logan dan Bella yang tak diketahui oleh Lona, membuat gadis itu merasa sangat menyesal karena harus hadir diantara mereka.
Melepaskan ..., itulah pilihan Lona! ia ingin kembali membuat jalan kehidupan nya sendiri tanpa hadirnya seorang pria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

My Way-16

"Bellona! "

Sapaan dengan suara melengking dari seseorang seketika membuat Lona juga Rafayel mengalihkan perhatian mereka.

"Siapa wanita itu?"

"Bukan urusanmu Tuan!" Bellona Ghelsi seketika terperanjat dan berjalan menuju wanita yang meneriakkan namanya.

"Cla? benarkah ini dirimu?"

"Bagaimana kabarmu? sungguh kebetulan sekali kita bisa bertemu disini bukan?" Claresta turut tersenyum dan membalas pelukan hangat dari Bellona.

"Begitulah! apa kau ingin bergabung? aku telah mendapat meja disebelah sana!"

"Tidak honey! aku telah ada janji dengan seseorang! aku hanya mampir kemari untuk mengambil pastry kesukaan nya,"

"Sang dokter tampan? kau akhirnya menerima hati pria itu, Cla?"

"Dia terlalu tulus untuk ku sia-siakan Lona! tanpa dirinya mungkin kehidupan ku tak akan berlanjut hingga sekarang! aaaaaghhh! sepertinya kita harus bertemu lain waktu. Banyak hal yang ingin ku ceritakan padamu! dan kau, aku menantikan semua cerita mu!"

"Tentu saja! berhati-hatilah dijalan!"

Kedua wanita itu kembali berpisah dan saling melambaikan tangan. Rafayel yang sedari tadi bungkam dan memperhatikan tingkah keduanya membuat pria itu merasa sedikit kesal.

"Apa dia kakak mu?"

"Kakak? d-darimana Anda tahu bahwa saya memiliki seorang kakak, Tuan?"

"Aku bertanya padamu Nona! apa wanita itu kakak mu?" Rafayel berucap ketus dengan jemari yang sibuk mengaduk cappuccino meskipun pandangannya terus fokus pada Bellona.

"Tidak! tapi ..., dia seseorang yang istimewa meskipun kami tak memiliki hubungan darah."

"Lalu?"

"Apa maksudmu sebenarnya Tuan? saya sungguh tak mengerti?"

"Hubungan mu dengan saudara mu?"

"Saya tidak tahu, mungkin mereka tak pernah menganggap saya bagian dari mereka! tapi kenapa Tuan menanyakan tentang hal ini? sungguh kepo sekali Anda ini!"

"Apa salahnya mengetahui latar belakang dari calon istri?" Rafayel kembali terkekeh setelah berucap sesuka hati.

Andai saja diriku tak membutuhkan uang darinya, pasti sudah ku hajar hingga babak belur pria ingusan satu ini,

Astaga Tuhan! berikan lah hatiku kesabaran lebih untuk menghadapi ini semua.

Bellona terus menampilkan wajah masam selama makan malam pertamanya dengan pria tengil yang hampir seharian menghabiskan waktu dan mengantarnya hingga kembali ke apartemen.

"Terima kasih, seharusnya Anda tak perlu melakukan hal ini Tuan!"

"Jangan sungkan! lagipula kau juga harus siap untuk semua pekerjaan yang bakal ku berikan untuk mu, Nona!"

Semua pekerjaan? apa maksudnya?

Ghelsi menatap Rafayel dengan wajah curiga.

"Tenang lah! aku tak mungkin menjadikan mu sebagai wanita simpanan! aku benar-benar butuh seorang guru piano, akan ke jemput besok pagi! masuklah!"

Bellona akhirnya terkekeh sebelum akhirnya mengangguk pergi.

"Apa dia benar-benar tak ingin sekedar basa-basi untuk mengucapkan 'berhati-hatilah' atau semacamnya? aaaaaghh! perempuan macam apa dia?"

******

Kebisingan pada sebuah Club malam nampak semakin ricuh saat beberapa petugas turut turun tangan dan mencoba untuk melerai tragedi baku hantam.

"Apa sebenarnya yang kau inginkan? kenapa kau menghajar nya?"

"Tak ada! aku hanya kesal!"

"Tunggu-, kau? apa kita saling mengenal?" Max nampak memperhatikan wajah pria yang lebih muda darinya yang kini terduduk dengan wajah datar.

"Benedict!"

Tak sempat Benedict membuka suara, Bella akhirnya muncul dan hadir di tengah-tengah ketiga pria yang kini terdiam dan menatap ke arahnya.

"Apa yang kau lakukan Ben?"

"Aku hanya ingin memberinya pelajaran!"

"Ciih! anak ingusan seperti mu?" Logan berucap remeh serta menatap Benedict dengan wajah yang begitu mengintimidasi.

"Logan! aku sungguh minta maaf! adikku, mungkin dia dalam pengaruh alkohol."

"Tak apa! aku tahu dia masih anak-anak!" Logan memalingkan wajah serta memegangi sudut bibirnya yang nampak memar.

"Kita pulang sekarang Logan! aku akan mengobati lukamu!"

"Ternyata seperti ini? kelakuan sampah kalian yang membuat Lona mengambil keputusan dengan nekad? aku sungguh tak menyangka!"

"Ben! tolong jangan salah paham! aku dan Logan-,"

"Kalian tetap bermain api dibelakang Bellona? itukah yang ingin kau katakan Bella?"

"Ben-,"

Kalimat Bella kembali terhenti karena Benedict lebih memilih untuk beranjak dan meninggalkan VIP room bar dengan wajah yang terlihat semakin kesal.

*****

"Darimana saja kau Rafayel? ini sudah hampir jam 1 dini hari, tapi kau baru kembali?"

Gertakan dengan suara yang begitu tegas itu seketika terdengar saat Rafayel berjalan dan hampir menapaki anak tangga mewah menuju ruang kamarnya.

"Aku bukan anak kecil lagi ayah! tak bisakah kau sedikit memberikan melonggarkan peraturan mu itu padaku?"

"Kau ini benar-benar keterlaluan! apa kata media jika sampai mereka tahu tentang kehidupan mu?"

"Mereka tak akan mengetahui apapun tentang ku, ayah! aku juga tak berniat untuk membeberkan apapun pada mereka! jadi kau tak perlu khawatir!"

"Rafayel!"

"Aku lelah! aku kemari untuk istirahat! tapi jika kau terus mengomel! maka aku akan pulang ke apartemen! itu jauh lebih baik!"

"Anak kurang ajar!"

"Tolong jangan terlalu keras padanya sayang! aku takut dia akan semakin membangkang."

"Jangan berpura-pura baik seperti itu bibi! topeng malaikat mu itu sungguh tak berlaku di mataku!" Rafayel kembali berucap sinis sebelum akhirnya melanjutkan langkah kakinya.

1
Ari Bravi
Buruk
Uti Enzo
tambah seru
Uti Enzo
bagus
Uti Enzo
klu ortu pilih kasih ya begitulah jadi nya
Imas deemashayoe Deemashayoe
Luar biasa
Delva Seftiya
bagus sekali
Delva Seftiya
Buruk
Uti Enzo
Luar biasa
Ririn Nursisminingsih
ayo semangat lina tunjukan kmu bisa buktikan sama pecundang yg mnghianati kmu...
Tita
pshyco
Tita
bodoh
Tita
pria tampan bersertifikat🙄 markutet tetot💜
JackRow: ArMy annyeong ✌️💜
total 1 replies
Tita
tinggal satu lagi nih yang belum disadarkan,nenek leti.
Tita
sekarang jaga putrimu baik2 nyonya Freya,saking bucinnya sama darent putri kandung sendiri jadi korban.😔
Tita
ternyata kamu ketua monsternya.👿
yuni ati
Good
Jamal Amir
logan pengecut,,,aduh jadi waria saja,,
Sri Astuti
uh.. mrk bertemu juga
Sri Astuti
dua orang yg sama" terabaikan
Sri Astuti
pasti apartemen sdh dibayar Rafayel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!