Damian dan Alexa adalah ayah dan anak, namun semakin hari perasaan Alexa terhadap Damian berbeda, beda dengan perasaan anak terhadap ayah. Namun dengan sikap Damian yang terus membuat Alexa kadang senang dan kadang menyakiti Alexa
cuss langsung baca aja yukk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fida lia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
diruangan persegi dengan suasana yang sangat datar dan nuansa yang terkesan tidak menarik, disitulah dua orang pria sedang membicarakan sesuatu, entah apa yang mereka bahas didalam sana othor saja pun tidak tau, karna kata mas Damian itu rahasia keluarga mereka
"bagiaman dengan hasil yang kusuruh?, apakah benar-benar tidak ada celah untuk kta?" tanya Damian menatap Maeco dengan serius, pembahasan mereka kali ini memang benar-benar difokuskan untuk mencari tau siapa sebenarnya ayah biologis Alexa, karna Damian inginmemberikan kejutan untuk pria yang menghancurkan kakanya dulu
"sabarlah Dam.. aku juga lagi berusaha sekarang. sangat sulit mencari tau hal seperti tiu apalagi sudah lama kejadiannya" ucap Marco sembari mengusap wajahnya kasar, sudah berapa lama ia mencar tau hal ini, namun tetap saja ia tidak mendapatkan hasil apapun
"ya sudah kalau begitu,agaknya memang harus aku yang turun tangan Mar.. lagipula aku ingin secepatnya mencari tau sebelum aku menikahi Alexa" ucap Damian, sejujurnya Damian sejak dulu ingin menjadikan Alexa istrinya, sejak gadis itu tubuh dewasa membuat Damian tidak ingin berpisah dan kehilangan gadis kecilnya itu
jika dulu Damian berfikir hal ini adalah hal yang paling gila yang ia lakukan, namun sekarang keinginan itu menjadi sesuatu yang sangat besar untuk ia lakukan, ia bahkan tidak peduli apa kata orang diluar sana dan juga orangtunya, karna selama ini mamanya selalu sibuk mencari calon istri untuknya
"aku akan datang nanti malam ketempatmu, kita kan melakukannya dengan cepat" ucap Damian menatap Marco, keduanya sibuk tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing. Damian memikirkan bagaimana ia harus menjelaskan kepada Alexa, urusan orangtuanya ia masih bisa memikirkan cara
"baiklah kalau begitu, aku ikut saja denganmu. tidak banyak yang bisa kulakukan untuk urusan satu ini. maafkan aku" ucap Marco sambil memberi diri untuk ulang lebih dulu. untuk pesannya tadi pagi sebenarnya hanya guyonan untuk Damian, Marco tau bagaimana sahabatnya itu sudah berubah
setelah kepulangan Marco, Damian kembali melanjutkan pekerjaannya untuk segera selesai. malam ini ia ingin semuanya ada hasil, meskipun tidak selesai semuanya setidaknya ada titik terang, siapa Alexa sebenarnya dan juga kebenaran dalam kejadian yang dialami Tania, beberapa tahun yang lalu
"apa yang dilakukan gadis kecil itu, apa dia masih marah dengan omonganku tadi pagi?' Damian bermonolog sambil memikirkan Alexa, menurutnya suaranya tadi pagi membuat gadis kecilnya itu marah dan juga terlihat menahan mara, bukan tanpa alasan Damian membesarkan suaranya
Damian memang sejak dulu tidak pernah membiarkan Alexa membuka sembarang ponselnya. karna dulu Damian banyak menyimpan nomor wanita panggilan untuk memuaskan dirinya,namun sekarang sudah berbeda, Damian tadi pagi marah karna tidak ingin rahasia yang selama ini ia tutup diketahui oleh Alexa, bukan dari dirinya sendiri
"El masuk keruanganku sekarang" Damian memanggil sekretarisnya. ia sudah selesai dalam 30 menit kedepan, juga sebentar lagi jam kerja akan selesai, Damian ingin El yang menjemput gadis kecilnya dari kampus. meskipun ia tidak bisa setidaknya memastikan Alexa pulang dengan aman
"jemput putriku dari kampusnya, aku ada urusan sebentar lagi, jangan sampai dia lecet atau kau yang tidak akan menghirup udara lagi" ucap Damian dan langsung membuat El bergidik ngeri. betapa bahayanya jika itu benar terjadi, sudah pasti El tidak bisa merasakan surganya dunia
"baik tuan.. apakah saya balik kesini lagi?' tanya El, ia tidak mau salah langkah ketika ditugaskan oleh Damian, jangankan salah sendiri, Damian yang keliru saja dia yang diomelin. "tidak usah kesini lagi, lagipula sudah waktunya jam pulang" ucap Damian, dengan cepat El izin dan keluar dari ruangan itu
ditempat Alexa, gadis itu sedang bertemu dengan Ratna, wanita yang kemarin datang bekerja diperusahaan daddynya dan mmebuat ulah, bahkan dengan lancangnya Ratna ingin menggoda Damian. hal itu membuat Alexa sedikit tidak percaya, karna setau dia Ratna adalah wanita yang baik
"ada apa ingin bertemu denganku?, bukankah kamu sudah tau seharusnya apa yang kamu lakukan" ucap Alexa, namun masih dengan raut wajah yang kesal. entah aa rencana Ratna setelah ini, bisa-bisanya wanita itu meminta bertemu dengannya
"maafkan aku Al.. aku gak bermaksud begitu, sumpah itu cuma kebeulan doang Al" ucap Ratna sambul memohon dan memegang tangan Alexa, wanita itu bahkan menangis didepan Alexa, membuat Alexa merasa serba salah. ia memang maish kesal dengan ratna, namun melihat anita itu seperti ini rasanya kasihan juga
"sudahlah Ratna, jangan begitu. aku tidak hanya marah padamu tapi juga kecewa, aku sudah sangat percaya padamu tapi sekarang apa yang kamu lakukan untukku"ucap Alexa menepis kasar tangan Ratna dan ingin pergi, namun lagi-lagi tangan Alexa ditahan oleh Ratna dengan tangisnya makin kencang
"Al.. maafkan aku, sungguh aku tidak sengaja melakukan itu, aku hanya ingin memberikan bekal yang kubuat untuk daddymu, tidak ada niat lain" ucap Ratna sambil memehon, airmatanya dari tadi sudah bergenang diwajahnya. ia tidak bisa kehilangan kesempatan kali ini
"maafkan aku Ratna, mungkin aku tidak bisa menolong kamu lagi. aku banyak urusan" ucap Alexa dan benar-benar pergi diri tempat itu, ia dengan cepat melaangka keluar dan ingin secepatnya sampai dirumah, namun ketika Alexa akan memesan taksi online, tiba-tiba El sekretaris daddynya datang menghampiri
"maafkan saya nona telat menjemput, apakah nona sudah lama nungggu?" tanya El sambil membukakan pintu mobil untuk Alexa, ia juga tidak lupa mengingatkan gadis itu utnuk duduk dikursi belakang, yang tadinya Alexa ingin duduk dikursi depan denngan dirinya
"memangnya daddy kemana om?, kok om El yang jemput Ale?" tanya Alexa, meskipun ia sudah tau jawabannya, namun ia ingin tau apa jawaban dari sekretaris daddynya itu, bisa saja berbeda dengan apa yang ai pikirkan sekarang, mengingat Damian adalah orang sibuk
"katanya ada urusan nona, jadi tidak bisa menjemput kesini. dan agaknya juga tuan tidak akan pulang cepat malam ini" ucap El smabil terus melajukan mobil mereka, tanpa ia tau dibelakang Alexa sesak menahan tangis dan suaranya. ia tidak ingin El tau jika dirnya tengah menangis
"ya sudah kalau begitu, makasih om" ucap Alexa kini mereka telah sampai dikediaman Damian dan Alexa masuk ebgitu saja, sejak tadi ia sudah sesak karna airmatanya terus berontak untuk keluar. sesampainya dirumah Alexa langsung mengeluarkan tangisannya dan duduk disofa ruang tamu
"daddy tega banget bohong, daddy jahat banget" ucap Alexa smabil menangis, sesak,kesal, dan kecewa yang ia rasakan. Alexa merasa jika Damian memang menginginkan teman hidup dan akan menikah, dari kemarin pria itu mengatakan jika dirinya akan menikah secepatnya
"baiklah.. aku akan berusaha menjauh dan tidak cemburu kalau daddy dekat wanita lain, toh juga itu keinginannya dan juga hak dia. oma juga sangat ingin daddy cepat menikah" ucap Alexa menghapus airmatanya. ia langsung naik keatas untuk membersihkan dirinya
terkadang airmata yang tidak kita inginkanpun seakan paling tau apa yang kita rasakan
#fid.nch
#MDIS
Alexa jgan d buat cengeng thor,jdi wanita mandiri dan tegas gitu