"Saya datang kesini, untuk meminta izin ustad untuk menikahi dokter Fajrina, putri anda ustad". Dengan lantang dan tegas elang meneritahu ustad Zaki alasannya datang ke rumah sang ustad
"Kau mau menikahi putri ku?". Ustad Zaki tersenyum
"Iya ustad, izinkan aku menikahinya". Di balik pintu Fajrina sedang mendengarkan pembicaraan pria kurang ajar itu dengan abinya. Fajrina yakin bahwa abinya tak kan menyetujui lamaran itu.
Ustad dzaki menatap netra pemuda itu, beliau tau pemuda itu yakin akan semua yang ia katakan barusan. Lagipula beliau sangat mengenal kedua orang tua pemuda itu, orang tua nya sangat aktif dan selalu menghadiri setiap beliau mengadakan kajian di pondok pesantren yang ketak nya tak jauh dari kediaman beliau.
"Apa kau yakin, elang?". Ustad dzaki kembali bertanya.
"Saya yakin ustad". Elang menjawab mantap
"Baiklah, elang.. bawa semua anggota keluargamu ke sini besok, sehabis isya, aku akan menikahkan kau dengan putriku besok".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qunietha16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LANCANG
"lancang nya kau". agung kembali menampar dini. elang tak kalah emosinya dengan sang ayah
"ayah, maafkan aku, aku hanya bercanda". dini mencoba membela dirinya
"kau sangat keterlaluan, Joyo .. begitulah caramu mendidik putriku, kau bahkan hanya menonton ketika istrimu mulai menyerang adik iparnya". tatapan mata penuh amarah itu beralih ke arah Joyo
"aku tak tau apa-apa ayah". Joyo menatap takut sang mertua
"aku sudah melihat apa yang kalian lakukan sejak awal, tapi aku tak tau jika kau akan menyerang adik ipar mu begitu saja". agung kembali menatap dini.
"kurang ajar sekali". elang angkat bicara, ia tak terima atas kelakuan absurd sang kakak.
"aku hanya memberikan pelajaran pada istri mu elang". dini masih saja mencoba membela dirinya
"apa salah istriku padamu kak?" elang membentak sang kakak
"elang, kau berani membentak ku demi membela iblis itu". dini meludah sambil menatap tajam Fajrina
"kau bilang apa? kau yang iblis, apa dia punya salah padamu sampai kau tega menghinanya ?". elang sudah tak tau lagi apa yang ada di pikiran sang kakak
"dia penyebab Lusi hampir kehilangan nyawanya". dini berteriak
"kakak kau dan Lusi tidak punya hubungan apapun, dia bukan adik mu, apa pantas kau bersikap kasar pada istriku karna hanya ingin membela Lusi ". elang tak percaya alasan sang kakak.
"elang, kau memakiku hanya demi wanita itu". dini menatap sangat dik
"dia istriku, jadi wajar jika aku membela kehormatan nya". elang memeluk tubuh Fajrina , Fajrina belum berhenti menangis, haru ini ia merasa terhina sekali
"hentikan tangisan palsu mu iblis betina". seketika agung menarik tangan putrinya dan kembali menamparnya
"bawa dia pergi dari rumahku". agung berkata dengan sangat lantang sambil menatap menantunya
"ayah, kau mengusir ku demi dia". dini seperti tak mau mengerti kesalahan nya ada dimana. ia masih juga memaki Fajrina
"sepertinya aku terlalu memanjakan mu, makanya kau bisa bersikap sesukamu". agung membuang nafas kasar
"ayah, dini hanya bercanda tadi ". joyo panik ketika sang mertua mengusirnya
"ajak istrimu pindah dari rumah ku,terserah kalian mau tinggal dimana, dan mulai saat ini kau di larang memakai kartu kredit yang aku berikan,dan uang bulanan mu aku stop mulai dari sekarang, kau sudah menikah , seharusnya suami mu lah yang menafkahimu, bukan aku". kemudian agung berjalan meninggalkan dapur.
elang masih setia memeluk fajrina.
"ini semua karna mu iblis betina". dini kembali menyerang Fajrina , ketika ia mau menarik kembali hijab Fajrina elang menghalangi tangan nya.
"jangan sampai aku lupa bahwa kau kakakku". elang menghempaskan tangan dini kemudian membawa istrinya pergi.
"tunggu pembalasan ku". dini berteriak, namun elang tak memperdulikan nya.
Joyo terseyum puas, ia dapat melihat Fajrina tanpa hijab, keinginan untuk mendapatkan Fajrina semakin kuat. apa yang dia inginkan harus ia dapatkan.
"ayo, kita masuk ke kamar, bersabarlah dulu sampai ayah kehilangan amarahnya, kalau kau bersikap begitu terus, ayah mu akan benar-benar mengusir kita, apa kau Meu kehilangan semua fasilitas mewah ini ". agung berjalan kemudian merangkul pundak dini.
"kau benar, aku harus bertahan sampai aku bisa membuka wajah asli dari wanita iblis itu". Joyo terseyum , akhirnya ia masih bisa terus melihat wanita yang dia dambakan itu
"apa kau sudah merasa lebih baik". elang masih memeluk Fajrina, istrinya masih belum menghentikan tangisnya.
"apa kakak mu sangat dekat dengan Lusi ?" Fajrina mengangkat wajahnya .
"dulu mereka memang sangat dekat". elang menjawab seadanya
"pantas saja , mengapa ia sangat membenciku". Fajrina kembali memeluk elang
"tak usah kau fikir kan, tak ada gunanya, lebih baik kita pindah rumah saja, bagaimana menurutmu". elang kembali bertanya mengenai keinginan nya keluar dari rumah itu
"apa tak ada masalah". Fajrina balik bertanya
"kau tak aman di sini, jika tadi tak ada orang di rumah, entah apa yang akan kakak ku lakukan padamu" . elang benar, ia takut istrinya akan kembali mendapatkan perlakuan yang sangat tidak menyenangkan di rumah itu.
"baiklah , katanya kau ingin mengajak ku ke rumah Abi,ayo kita bersiap". elang terseyum,
"baik dokter Fajrina yang cantik".
dalam perjalanan ke rumah ustad dzaki , Fajrina sama sekali tak mengeluarkan suaranya. ia hanya terdiam sambil menikmati pemandangan malam itu
"apa aku memang telah merebut mu darinya?" tiba-tiba Fajrina bertanya dan menatap elang yang sedang konsentrasi melakukan mobilnya.
"tidak". elang menjawab dengan cepat.
"benarkah?" Fajrina kembali bertanya
"aku sudah lama tak berhubungan dengan Lisa, ia pergi untuk melanjutkan studi nya 2 tahun yang lalu. Lisa tipe wanita yang terobsesi atas segalanya, termasuk study nya, dulu aku pernah melamarnya , namu. ia menolak, ia takut jika menikah semua cita-citanya tak terlaksana". elang berusaha menjelaskan pada Fajrina tanpa ada satupun yang di tutupi.
"aku hanya merasa bersalah padamu, karna abi ku menerima lamaran mu, maka keadaan menjadi seperti ini". Fajrina menarik nafas panjang ketika mengingat kejadian di Bali kemarin.
"kau tak bersalah , hanya saja ia terlambat menyadari bahwa ternyata ia juga menginginkan ku". elang terseyum
"mengapa kau terseyum ?" Fajrina menatap aneh suaminya
"ia mengingkan aku ketika aku sudah sangat menginginkan mu, itu adil". elang kemudian meraih jemari Fajrina dan mencium nya
Fajrina terlihat malu-malu, ia bahkan tak ingin menatap wajah elang. mobil mereka memasuki pekarangan rumah ustad dzaki.
kedua orang tau itu langsung memeluk putri kesayangan mereka .
"umi sangat rindu". ujar sang ibu sambil membelai kepala putrinya
"aku juga rindu umi". Fajrina meneteskan air matanya kemudian kembali memeluk ibunya.
"ayo masuk". ujar ustad dzaki sambil berjalan mendahului mereka.
"baik Abi". elang berjalan tepat di belakang ayah mertuanya itu
"elang, Abi mau bicara" dada elang berdetak kencang, pasti mertuanya sudah tau soal kejadian di Bali kemarin makanya ia ingin berbicara berdua dengan elang
"baik , Abi". Fajrina menatap elang , namun elang tak gentar, ia membalas tatapan itu dengan senyuman
"Abi ingin bicara ke intinya saja" pria bersahaja itu menatap mata menantunya
"baik , Abi saya akan selalu mendengarkan Nya". elang membalas tatapan mata mertuanya.
"apa kau masih menginginkan putriku sebagai istrimu?" pertanyaan itu langsung menusuk hati elang
"tentu saja Abi". dengan cepat elang menjawab pertanyaan sang mertua
"jika begitu, mengapa kau membiarkan putriku di rendahkan wanita yang mengaku kekasihmu itu". dugaan elang benar, video itu telah sampai ke mertuanya
"kejadian itu sangat cepat Abi, aku bahkan tak bisa memprediksinya ". telapak Ardhi mulai berkeringat , ia sangat takut bahkan untuk menatap matanya saja kini elang tak berani.
"lalu bagaimana dengan video saat kau memeluk wanita itu ". elang mengangkat wajahnya, bisa ia lihat aura penuh amarah keluar dari mata sang ayah mertua.
,
,.
. . .
, ,. .
,,,
0
, k.,.
,00
0.0
,
0=.