Sumpah Pemuda, adalah nama sekolah buangan dan terkenal buruk norma dan etikanya. Sekolah yang tidak perlu mengeluarkan sepeserpun biaya untuk masuk ke dalam sekolah tersebut.
Sementara itu, seorang anak yang bernama Arka Bimantara yang terlahir dari keluarga yang terbuang harus bisa beradaptasi di lingkungan keras di sekolah itu di karenakan buruknya latar belakang keuangan keluarganya.
Namun di balik sekolah dan kisah kota tersebut, ada sebuah fakta busuk dari pemerintah dan para konglomerat negara.
Kisah ini bukan hanya sekedar cerita anak berandal saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yo Grae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memulai Rencana (2)
Di dalam aturan sekolah ini, ada dua hal penting yang di junjung oleh sekolah agar bisa naik tingkatan dan cepat lulus. Yang pertama adalah kekuatan . Jika kamu kuat, maka kamu bisa membuat Fraksi dan bisa naik ke puncak, dan yang kedua adalah menghasilkan uang .
Uang adalah kekuatan super yang mutlak di dalam dunia ini . Jika kamu bisa menghasilkan uang dan uang itu beranak Pinak, maka menang lah dirimu. Dan di sekolah ini, ada seseorang yang maniki puncak karna kelebihannya yang kedua . Penghasil uang .
Orang itu bernama Bram. Bram memiliki tubuh yang bahkan sebelas dua belas dengan Ruhus, ia tak mahir bertarung. Namun bisa di pastikan ia tahan banting seperti Arka. Ia berhasil menuju puncak rooftop karna bisa menghasilkan uang yang bahkan sampai menjadi milyaran rupiah. Dan uang itu ia gunakan untuk memilih orang orang kuat untuk menjadi fraksi nya .
Nama fraksinya adalah Worker .
***
Arka berdiri di depan Firman, mereka kini berada di dalam kelas kosong. Tujuan mereka ke sini adalah untuk sparing dan menguji kemampuan masing masing . Karna yang mereka lawan adalah orang dengan fraksi yang anggotanya sangat banyak, jadi mereka perlu melatih kemampuan nya.
"Sudah siap ?" tanya firman.
"Tentu, mari lanjutkan " Arka setelah pemanasan ia kemudian memasang kuda kuda.
Setelah berkedip sebentar, Firman dengan cepat sudah berada di belakang nya dan hendak menendang kepala Arka. Namun bukan Arka namanya jika tak bisa bereaksi terhadap serangan Firman. Arka menunduk rendah, kemudian ia memutar tubuhnya kebelakang, dengan tangan yang menumpu tubuh ia menendang perut Firman dari bawah dan berhasil menjaga jarak dengan firman.
Arka bersalto dan hendak melakukan Falcon kick . Yang langsung di berikan counter attack oleh firman dengan tendangan tolakan nya .
Arka yang hilang keseimbangan di udara terpaksa harus berputar drastis dan mendarat dalam keadaan berdiri .
Arka melanjutkan serangan sebelum Firman menyerangnya. Ia menerjang Firman dan membuat postur tubuh seolah olah ia ingin memukul wajah Firman, sesuai dugaan Firman langsung mereflek menghindari serangan itu ke samping. Dan pada saat itulah Arka merubah posisinya dengan cara berputar kencang. Putaran kencang itu menghasilkan momentum kuat terhadap tubuhnya, sehingga ketika putaran itu sudah lebih dari tiga putaran dalam dua detik ia langsung mengeluarkan tendangan putaran tubuh itu dan berhasil mengenai kaki Firman .
Tendangan itu berhasil membuat kaki Firman cedera ringan, syaraf kaki Firman lumayan terkejut akan serangan itu alhasil membuat ia semppyongan sebentar. Peluang itu tak di lewatkan Arka sama sekali, ia langsung melompat dan berputar di udara melakukan putaran itu dengan sangat cepat lelu kemudian menendang kepala Firman. Teknik itu ada di dalam taekwondo tendangan tiga putaran .
Firman tersungkur .
"Ku akui, kamu makin hebat memprediksi" puji Firman.
"Hahaha nggak, aku cuman suka membaca di perpus jadi aku tau mana bagian fisik manusia yang bisa di jadikan pelumpuhan sementara " Arka mengulurkan tangan untuk Firman berdiri .
Firman menyambut uluran tangan itu dan bangkit dari tidurnya .
Ruhus melihat itu takjub dan ia sempat bergumam "Andai aku bisa sekuat dia" tanpa ia sadari gumaman itu di dengar oleh Melby .
Tenang hus, gak perlu jadi kuat, aku yang bakalan lindungi kamu.
Melby menepuk pundak Ruhus dan tersenyum kepadanya "Ayok jajan" .
Ruhus tertawa sedikit "Uang ku kan?"
Melby cengengesan "Iyalah, kan di mana mana cowok nya yang traktir cewknya " Melby tersenyum lebar setelah mengatakan itu .
Ruhus masih belum peka dan ia pikir Melby hanya ingin di mintai di jajanin . Tapi Arka mengerti itu adalah kode asmara dari Melby . Arka sama sekali gak kepikiran kalau Melby suka dengan Ruhus yang awalnya sering ia bully.
"Hey aku ingin sparing dengan Mario " Dominic melompat dan terjun dari meja, membuat getaran kecil di kelas akibat hantaman tubuhnya yang mendarat dari lompatan itu .
"Hahaha, kau penasaran dengan kekuatan ku ya " Mario berjalan mendatangi Dominic dengan santai.
Kini mereka sudah berhadap hadapan. Namun sebelum mereka memulai pertandingan beberapa anak anak barbar datang ke kelas mereka membawa besi baja dan kayu bahkan beberapa di antaranya membawa gear motor yang sudah di ikat memakai karet ban .
"Hey, siapa kalian? Beraninya kalian memakai kelas di wilayah kami. Oh apa karna di sini ada orang yang sok sok jadi jakam ya? Si Dominic ? Atau Firman? Ini wilayah fraksi kami !" Seorang siswa dengan perawakan kurus dan berambut pirang datang masuk ke dalam ruangan kelas. Ia berjalan dengan gaya dan seolah olah ia lah yang mempunyai kuasa di wilayah ini .
"Siapa pemimpinnya ?" tanya orang itu.
Dominic ingin melayangkan tinjunya, namun di larang oleh Arka dengan kode mata. Arka datang ke depan anak pirang itu . Jika behadap hadapan, tinggi badan Arka kalah dengan si anak pirang ini. Namun dari segi postur body Arka jauh lebih atletis .
"Aku, kenapa ?" Arka melakukan kontak mata yang mengharuskan dirinya mendongak ke atas .
"Khekehekhe.. Aku divisi tiga dari Fraksi Merah Jambu. Kamu harus ingat itu, kalau mau memakai kelas ini harus bayar upeti " Kata si pirang .
"Aku ada, mau ? Sini ulurkan tangan mu" Kata Arka.
Si pirang tertawa dan melihat ke belakang kawanannya"Tuh kan lihat, kekuatan mereka itu cuman mitos" Sembari ia mengulurkan tangannya.
Arka mengambil uang di sakunya kemudian menaruhnya ke telapak tangan orang itu, namun ia menaruhnya dengan cara menggenggam tangan si pirang. Sedetik setelah ia menggenggam tangan si pirang dengan cepat kakinya menendang kaki si pirang kemudian ia mencengkram tangan orang itu kemudian memutar persendian sikunya si pirang. Alhasil di desak oleh hilangnya keseimbangan dari bawah dan persendian nya yang diputar, mau tak mau si pirang mengikuti poros perputaran tubuh yang di paksa oleh Arka. Dengan momentum itulah Arka dengan memudah membanting tubuh sipirang dan membuat si pirang berputar di udara sebelum arkhirnya ia terbanting ke tanah.
Dominic dan Mario terbelalak dengan adegan itu . Itu adalah teknik milik Eddy yang hanya pernah di pakai oleh Eddy seorang di sekolah ini.
Teknik Sang kaki kiri Botak Brasmada yang bahkan kekuatannya setara orang rooftop . Teknik Aikido.
Setelah terjatuh si rambut pirang, Arka menginjak kepala si rambut pirang hingga membuat lantai retak pecah pecah akibat benturan kuat yang di sebabkan tengkorak belakang si pirang yang telah di injak keras oleh Arka .
Semua orang yang di belakang si pirang marah besar dan segera menyerbu Arka . Namun hal itu tak mudah di lakukan.
Firman dengan secepat kilat langsung membabat habis sekitar enam orang , ia menendang kepala mereka seperti menendang bola karet dengan kecepatan yang tak kasat mata.
Dominic mengambil meja dan membelahnya menjadi dua seperti seorang bayi merobek kertas menjadi dua, lalu menghantamkan nya ke orang orang itu. Mario dengan sigap menyerbu sekitar lima orang , memeluknya semuanya dalam satu pelukan, lalu mengangkatnya ke atas dan membantunya dengan gaya split ke belakang yang membuat mereka semua yang di peluk Mario mendarat dalam keadaan kasar dan kepala lebih dulu menghantam lantai .
Dan sisanya, Arka mengajar tiga orang dengan mudah tanpa ada masalah.
Dalam sekejap divisi ketiga dari fraksi Merah Jambu di babat habis oleh mereka berempat.
Melby dan Ruhus kaget di depan pintu bahwa hal yang di khawatirkan Ruhus tidak terjadi . Malahan sebaliknya. Melby tersenyum ke Ruhus dan mengetuk jidadanya Ruhus. "Sudah ku bilang kan, mereka itu kuat kuat ngapin di khawatirkan ." Kata Melby sembari melemparkan seonggok tubuh salah satu anggota dari fraksi itu dengan cara menjambak rambutnya dan melemparnya ke tumpukan tubuh yang lainnya .
Rupanya di kantin Melby dan Ruhus juga sedang di serang, namun Melby dengan mudah mengatasinya karna tubuhnya yang ringan dan tenaganya yang tak main main sebagai orang yang sering berenang di laut .
Sudah ku bilang kan sayang ? Kamu aman bersama ku
"Apapun yang terjadi jangan pernah pergi sendiri ya Ruhus, tetap di samping Melby " Perintah Arka.
Melby menengok ke Arka. Akra membalas tatapan Melby yang memerah itu dengan kedipan matanya.
Melby sangat senang bahwa Arka paham bahasa tubuh dari Melby yang sangat menyukai Ruhus.
"Iya deh, " Ruhus hanya bernafas lega dan pasrah menjadi satu sekaligus. Dan melihat reaksi itu Melby semakin gemas dan memeluk Ruhus .
"Ngomong ngomong, di mana si Riski?" tanya Firman.
"Aku suruh dia nyari informasi ke wilayah lain, jadi dia hari ini harus berbaur dan menjadi mata mata di wilayah lain . Kemarin aku sudah menyuruhnya berbaur." Jawab Dominic .
Di kejauhan Riski yang sedang berbaur dan mencari informasi penting dari fraksi lain spontan bersin dua kali dan membuat hidungnya mengeluarkan hingus .
"Kayaknya Dominic ceritain aku deh"
...****************...