Bagaimana sih rasanya diajak menikah dengan laki-laki yang tidak pernah kenal sama sekali?
Kiara Maharani seorang gadis berusia 19 tahun, tiba-tiba diajak menikah dengan laki-laki yang tidak ia kenal, sungguh ini membuat dirinya cukup kaget.
Tapi ia tidak bisa menolak, karena jika ia menolak maka laki-laki itu akan menghentikan biaya rumah sakit sang kakak, lalu akankah Kiara menerima pernikahan yang menurutnya konyol ini?
Baca yuk ceritanya, insyallah seru 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maisy Asty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Laki-laki penghadal filling
Pagi menunjukkan pukul 7, Kiara sudah bangun dari tadi, ia sudah cantik dengan dandanannya yang natural, Kiara berjalan ke meja makan karena ibunya sedang makan.
"Selamat pagi ibu," sapa Kiara ia menarik kursi meja makan, lalu ia hendak duduk, tapi belum sempat Kiara duduk sorot mata Merry begitu tajam pada Kiara.
"Siapa yang menyuruhmu duduk?" tanya Merry ketus, ia menikmati makanan yang ada di hadapannya dengan nikmat.
"Kiara mau sarapan ma," jawab Kiara, ia masih berdiri karena tidak berani untuk duduk, apalagi melihat sorot mata sang ibu, itu membuatnya takut.
"Kamu sarapan aja diluar! Kamu tidak lihat aku hanya masak sedikit, dan itu hanya untuk aku saja," terangnya dengan nada marah.
Setega itu Merry, padahal jika masakan yang ada di atas meja dinikmati berdua dengan Kiara, itu juga tidak akan habis, tapi ya kembali lagi Merry itu seorang ibu kandung rasa ibu tiri.
Di atas meja makan ada nasi, ada udang saos tiram, ada ayam goreng, ada sayur sop dan ada bermacam-macam buah-buahan.
"Tapi Kiara tidak punya uang bu...."
"Kerja makanya! Cari uang!" sentak Merry, membuat Kiara menggelidik takut.
"Ingat, beruntung aku mau membesarkanmu, jadi jangan apa-apa ngeropotin aku!" dengan kasar Merry kembali menyentak Kiara.
Di kasih makan tidak, pagi-pagi malah kenyang makanan ocehan Merry, nasib menjadi Kiara itu begitu malang.
Kiara akhirnya berpamitan pada Merry untuk berangkat ke kampus, ia tidak sarapan apa-apa dan hanya bisa menahan rasa laparnya, nanti di kampus Kiara biasa di tlakir makan sama Felly atau Rizal, untung mereka selalu baik para Kiara.
Dengan raut wajah sedih Kiara melangkahkan kakinya keluar dari rumahnya yang sudah seperti neraka baginya.
Sesampainya di depan rumah, Kiara menundukkan kepalanya, ia meratapi nasibnya dirinya sendiri.
"Tettt...tetttttt..."
Mendengar suara klakson mobil, Kiara mengangkat kepalanya, lalu sorot matanya mencari-cari ke sumber suara itu dan Kiara melihat mobil milik Kevin yang semalam Kevin gunakan untuk mengatarkan dirinya dan ibunya pulang. "Kevin, untuk apa dia pagi-pagi datang ke rumahku?" batinnya dalam hatinya.
"Hey gadis manis....!!" seru Kevin, kepalanya keluar ke jendela mobil, lalu ia lagi-lagi membunyikan klakson mobilnya.
"Ada apa?" seru Kiara, ia berjalan menuju ke mobil Kevin.
Kevin pun turun dari dari dalam mobilnya, membuat Kiara menatapnya dengan tatapan sinis.
"Ada apa?" cetus Kiara sinis.
"Masa sama calon suami sinis gitu," ledek Kevin seraya mencubit pipi Kiara pelan.
"Hiii, kamu menyentuhku, apa kamu mau menodaiku? Aku ini masih suci," ujar Kiara dengan kesal.
"Baguslah, begitu juga aku, aku masih perjaka," ujar Kevin tidak mau mengalah, terukir senyum gemas di sudut bibirnya.
Kiara menggelidik malas, buru-buru matanya melototi Kevin. "Dasar laki-laki stress," celetuk Kiara pelan.
"Sudahlah, ayo aku antarkan kamu, kamu mau berangkat ke kampus kan?" Kevin menarik tangan Kiara dengan lembut, lalu ia menuntun Kiara dan membuka pintu mobilnya, Kiara pun masuk ke dalam mobil Kevin.
"Darimana kamu tahu, aku mau kuliah?" tanya Kiara, sedangkan Kevin sedang sibuk memasangkan sabuk pengaman di tubuh mungil Kiara, sungguh Kevin ini memang laki-laki yang sangat perhatian.
"Filling, laki-laki yang tulus mencintai seseorang gadis, itu pasti fillingnya akan selalu benar," ujarnya dan ia membenarkan posisinya, lalu menyalakan mesin mobilnya.
"Dasar laki-laki penghadal filling," cetus Kiara sambil geleng-geleng kepala.
Kevin melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, sedangan Kiara duduk manis sambil melihat indahnya pemandangan jalan di pagi hari yang tampak tidak macet sama sekali.
"Kenapa jalanan hari ini lancar sekali? Bukannya macet saja," kesal Kevin, melihat jalanannya yang begitu lancar, bukannya senang Kevin malah merasa kesal, entah apa yang membuat dia malah merasa kesal?
"Dasar laki-laki stress, jalanan lancar malah kesal," Kiara semakin tidak mengerti pada Kevin.
"Kamu tahu, apa yang membuatku merasa kesal dengan jalanan yang pagi ini tidak macet sama sekali?" tanya Kevin pada Kiara, membuat Kiara menatapnya bingung, karena memang tidak mengerti.
"Memangnya kenapa?" tanya Kiara.
"Karena aku....."
"Karena aku apa?" sambung Kiara.
"Iya karena aku jadi tidak bisa berlama-lama denganmu, coba kalau macet kan kita bisa sedikit menghabiskan waktu berdua di dalam mobil, dan kamu tahu apa yang akan terjadi?" tatapan Kevin begitu dalam, membuat Kiara menatapnya bingung.
"Memangnya apa yang akan terjadi?" Kiara menatap Kevin dengan tatapan penuh tanda tanya.
Seketika Kevin tersenyum kecil, membuat Kiara merasa deg-deggan dan tiba-tiba keringat tubuhnya menjadi dingin.
Bersambung
Terimakasih para pembaca setia
saat membacanya saja Membuat aku Senyum senyum kaga Jelas Sendiri
ngo remaj masa ki
ni
cuma agak beda sedikit..
Kaka cewe itu koma di RS dan mm tiri si cewe jahat klo di flm Korea.
tp hampir sama beda alur sedikit saja
lncar...kluar nya..😁😁
buat fina muvon dong jgn galon mulu kn kevin udh py bini...ko mepet mulu kyak keong racun🐌🐌cari yg bukn suami orang dong fina...