NovelToon NovelToon
CRAZY GIRL

CRAZY GIRL

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:883.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Savana Alifa

ALIYA FAKHIRA seorang gadis berusia 17 tahun, cantik, berkulit putih, hidung lancip, mata bulat, alis hitam pekat, bulu mata lentik, bibir tipis dan periang. Sedikit berisik dan polos. Terlahir dari keluarga kaya raya namun justru itulah masalahnya, gadis itu kesepian.

RADITYA DIMITRI WIRATMADJA, Pemuda berusia 19 tahun, berperawakan tinggi, berkulit putih, alis tebal, bibir tipis, bermata tajam dan rahang yang tegas membuatnya terlihat kharismatik. Putra pertama dari pasangan Alula Mayra Wiratmadja dan Raka Dimitri. Sedikit cuek namun penyayang.

Aliya yang tergila-gila pada Radit kerap melontarkan gombalan-gombalan mautnya, namun justru itulah yang menjadi masalahnya, Radit terganggu dengan keberisikkan dan kehadiran Aliya yang selalu mengikutinya. Hingga Aliya menyerah dan memilih mundur, menjauh agar rasa kecewanya tak semakin dalam. Siapa sangka Radit justru merasa kehilangan dan mulai menyadari perasaannya.
Namun terlalu rumit untuk mereka bersatu, kehadiran gadis lain yang menjadi kekasih Radit membuat Aliya semakin yakin untuk menjauh..

Selamat membaca guys💜💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Savana Alifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENGUNTIT

Bel pulang berbunyi, para penghuni sekolah itu bernafas dengan lega. Pasalnya, setelah hampir seharian beraktivitas dengan berbagai macam kegiatan, kini mereka bisa rehat.

Aliya berjalan santai menuju ke parkiran sekolah, tidak ada pak Tono, Aliya telah memberi tahukan jika ia akan pulang dengan temannya.

"Udah lama kak??". Aliya bertanya, tangannya meraih helm yang Barry sodorkan kemudian memakainya.

"Baru kok, yuk buruan. Kasian Lo kepanasan".

Aliya tersenyum manis, kemudian memegang pundak Barry dan menaiki motor sport pemuda itu. "Santai aja kali kak, aku bukan si ratu kecantikan yang takut panas".

Barry terkekeh, pemuda itu memang tahu jika Aliya tak seperti gadis kebanyakan yang sangat menghindari paparan sinar matahari yang akan membuat kulit menghitam, Aliya terkesan cuek dan apa adanya, meski begitu, kulitnya tak sedikitpun menghitam. Bukan menghitam, melainkan memerah jika terkena panas sinar matahari.

Lima belas menit kemudian, motor sport berwarna hitam itu tiba di salah satu mall terbesar di ibu kota. Aliya dan Barry berjalan beriringan memasuki mall tersebut.

"Mau makan dulu atau nonton dulu??". Barry bertanya, pemuda itu menatap Aliya dengan lembut seraya menunggu jawaban apa yang akan gadis itu lontarkan.

Aliya tampak berpikir, "Nonton deh,abis nonton baru makan".

"Let's go". Barry meraih pergelangan tangan Aliya, sedikit menyeret gadis itu agar melangkah mengikutinya.

Tak jauh dari mereka, sepasang kekasih tampak baru saja tiba di dalam mall, sang gadis begitu bahagia. Karena sejak status mereka resmi sebagai sepasang kekasih, baru kali ini pujaan hatinya mengajaknya berkencan. Entah apa alasannya, tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba kekasihnya itu mengajaknya nonton.

Radit tampak risih dengan sikap Nadin yang sejak tiba di mall itu tak melepaskan lengannya. Raganya boleh saja bersama Nadin, tapi hatinya ada pada satu gadis, Aliya.

Karena Aliya tetap tak mau menurutinya untuk tidak pergi, maka dengan bodohnya Radit mengikutinya. Agar tak menimbulkan kecurigaan jika Radit mengikuti gadis itu, maka Radit mengajak Nadin dengan dalih berkencan. Tentu saja Nadin bahagia, karena baru kali ini Radit berinisiatif mengajaknya berkencan setelah sebelumnya selalu menolak. Gadis malang itu tidak tahu alasan sebenarnya Radit mengajaknya pergi.

Sementara itu, Aliya dan Barry telah duduk manis di salah satu kursi, duduk bersisian dengan camilan di pangkuan Barry. Barry sengaja banyak membeli makanan, agar Aliya nyaman pergi bersamanya.

Karena Aliya dan Barry mempunyai kesamaan menyukai drama komedi, maka mereka memilih film bergenre romantis komedi.

Berbeda dengan Radit dan Nadin, Nadin tampak memberenggut karena tak menyukai film pilihan Radit. Namun Radit tak memperdulikannya, fokusnya hanya pada Aliya dan Barry yang duduk tak jauh darinya.

Selama pemutaran film itu, Radit sama sekali tak memperhatikan jalannya drama di depannya. Yang ia lihat hanya Aliya yang sedang tertawa, Aliya yang sedang memakan camilannya, Aliya yang sedang berbisik-bisik berbicara dengan Barry, Aliya Aliya dan Aliya.

"Kamu liatin apa sih??". Pertanyaan yang terdengar seperti bisikan itu terlontar dari Nadin.

"Ah, aku gak liatin apa-apa".

"Kamu bohong". Lirih Nadin, namun Radit tak lagi menanggapinya.

Setelah film itu berakhir, Aliya dan Barry berencana makan di salah satu gerai yang menyajikan seafood, makanan kesukaan Aliya.

Sedang asik memilih pesanan, kedatangan Radit dan Nadin mengejutkan mereka.

"Boleh gabung kan?". Tanya Radit, sementara Nadin, gadis itu tak bersuara lagi sejak keluar dari bioskop.

"Lo di sini juga Dit??". Barry memicingkan matanya, merasa ada yang janggal.dengan kedatangan Radit dan Nadin. "Kalian ngikutin kita??".

"Rajin amat, cuma kebetulan aja kita ketemu". Elak Radit.

Tanpa di persilahkan, Radit duduk di sana, kemudian mau tidak mau di ikuti Nadin juga.

"Eh jadi lupa, tadi kamu mau apa??". Barry bertanya pada Aliya yang tampak terdiam menatap Radit yang duduk di hadapannya.

"Aku apa aja, samain aja sama kak Barry, asal jangan udang. Aku alergi udang".

"Beres, tunggu di sini. Aku pilihin dulu".

Barry beranjak, meninggalkan Aliya untuk memilih seafood segar yang akan mereka santap.

"Aku ke toilet dulu ya sayang". Nadin pun beranjak, meninggalkan Radit yang memang sejak tadi ingin mempunyai waktu hanya berdua saja dengan Aliya, maka darinya pemuda itu mengangguk.

Di tinggal hanya berdua saja dengan Radit membuat Aliya memalingkan wajahnya, menatap ke arah mana saja asalkan tidak bersitatap dengan Radit. Jantungnya bahkan masih saja selalu berdebar jika berada dekat dengan pemuda itu, padahal Aliya sudah mati-matian untuk bersikap acuh dan biasa saja pada Radit. Tapi hatinya tak ingin berkompromi dengan dirinya.

"Al.."

"Heummm".

"Yang ngajak kamu ngomong tuh di sini, bukan di sana". Radit memprotes, melihat Aliya tak ingin menatapnya membuatnya sedikit kesal.

"Apa??". Akhirnya Aliya menoleh, namun sesaat kemudian kembali memalingkan wajahnya saat Radit dengan lekat menatapnya.

"Kamu kenapa bandel banget? Aku bilang jangan pergi malah sengaja pergi".

"Apa aku juga bisa larang kamu pergi sama pacar kamu? Enggak kan??". Aliya mulai tersulut, menurutnya Radit begitu egois. Ingin memenangkan hati dua gadis dalam satu waktu, sungguh terlalu!!.

"Aku pergi karena ngikutin kamu!!"

"Harus banget bareng sama Nadin? Bilang aja kalian mau kencan, silahkan, aku gak akan se egois kamu. Karena kita emang bukan siapa-siapa, aku gak berhak larang kamu".

"Bukan gitu Al, aku.."

"Udahlah kak, ngapain sih kita capek-capek kaya gini? Saling bebasin aja".

"Gak bisa, aku gak mau kamu jalan sama yang lain".

"Kamu tuh egois tau gak??!"

"Karena aku cinta sama kamu Al!!".

"Bulshit!!!".

Tak ada lagi percakapan di antara mereka setelah Nadin dan Barry datang nyaris bersamaan.

Terlalu rumit untuk mereka bersama jika salah satu di antara mereka telah berkomitmen dengan lain hati. Sekuat apapun Aliya menyaksikan Radit bersama Nadin, Aliya tetaplah manusia biasa, yang mempunyai hati juga rasa sakit, jika bertahan terlalu menyakitkan, mengapa harus tetap diam? jika cinta jauh dari jangkauan, mengapa harus tetap berjuang jika hanya sendiri??

1
Khairul Azam
hadeeh hadeh mau pisah itu ituan dulu itu nsnti hamil
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
erm jadi malas pula bacanya🤣🤣🤣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
ikut sedih sama Aliya, 😣😣😣
Angsa
😘
Angsa
sumpah gerem bngt aarrrggghhh
Tyo Fariztyanto
Bukan beranak tapi beranjak thor
Nana Niez
keren
Nana Niez
maksudnya mengorbankan sesuatu yg berharga?????? nah ini nih,, bs bikin kacau di masa depan sepertinya
Nana Niez
mnrt Q wajar nadin tau segala hal ttg radit, scr dia kan sekertaris,, yg dituntut hrs tau dan sigap ttgdiri bosnya,,
Ray
Habisnya si Radit ini seperti lelaki plin plan andai aja Dia bisa jaga batasan dari lawan jenis, gak ngasih perhatian lebih mungkin gak akan ada kejadian seperti ini, ngapain coba bolak balik ke apartement perempuan lain sendirian, berdua duaan lagi didalem, iuh...gak banged deh ama laki modelan Radit,,,
yuni winarti
luarbiasa...mewek ...ceritanya bagus bgt
Herta Siahaan
mampus Radit.. suka menunda nunda masalah..
Herta Siahaan
entah kapan sadar nya.. yg anak anak itu siapa sih Radit apa Alia. Masa sekolah sdah jauh.. umur lebih tua masih jg ngga peka... dan sadar
Herta Siahaan
tuh sekretaris mu suruh mulutnya pakai aturan lah.. sekolah sampai Amerika tapi level rendah. bersaing yg sehat aja kalau mau jd pelakor. dan kamu Radit harus tegaskan sekretaris mu itu jgn terlalu urus hal pribadi kamu
Akbar Gemilang
mantap kak eeh mak
Debbie Teguh
OMG... autoconnect! wkwkwk ketauan nih kelakuan author
Aisyah Salman
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
💗vanilla💗🎶
mampir ni thor /Smile/
Berdo'a saja
haduuuhhhh Radit tau ga, satu kata untuk mu, Munafik
Berdo'a saja
perhatian mu terlambat Radit
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!