NovelToon NovelToon
Suami Dadakan

Suami Dadakan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintamanis / Contest / Duda / Tamat
Popularitas:9.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: IPAK MUNTHE

Lanjutan dari Dokter Cantik Milik Ceo

Namanya Sahara Putri Baskara, ia adalah seorang dokter muda, memiliki paras cantik dan pesona yang begitu luar biasa. Namun sayang ia terpaksa harus menikah dengan mantan suami wanita yang sangat ia benci, demi membebaskan dirinya dari jerat hukum yang akan ia jalani.

"Kalau kau masih mau hidup bebas dan memakai jas putih mu itu maka kau harus menikah dengan ku!" ucap Brian dengan tegas pada wanita yang sudah menabrak dirinya.

"Tapi kita tidak saling mengenal tuan," kata Sasa berusaha bernegosiasi.

"Kalau begitu mari kita berkenalan," jawab Brian dengan santai.

Lalu bagaimanakah nasip pernikahan keduanya, Sasa setuju menikah dengan Brian karena takut di penjara. Sementara Brian menikahi Sasa hanya untuk menyelamatkan pernikahan mantan istrinya, karena Sasa menyukai suami dari mantan istrinya itu.

Hanya demi menebus kesalahannya, Brian mengambil resiko menikahi Sasa, wanita licik dan angkuh bahkan keduanya tak pernah saling mengenal.


---
21+

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IPAK MUNTHE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15

Brian masih setia menunggu di luar, sesekali mengetuk pintu. Sementara Sasa sama sekali tidak perduli sedikit pun, ucapan yang di ucapkan Brian rasanya sungguh sangat menusuk relung hati yang terdalam. Hingga Sasa lebih memilih kembali ke kamar dan menghubungi tempatnya bekerja, untuk mengatakan ia sedang tak bisa masuk hari ini. Sasa bukan hanya leleh fisik, tapi ia juga lelah hati pada Brian yang selalu mengatainya itu. Bukankah Brian yang sudah mengabil harga dirinya dengan paksa, bukankah Brian yang sudah memikmati semua itu hingga kini ia bukan lagi wanita yang suci? Lalu kenapa masih ada caci dan makian untuk dirinya? Di mana hati nurani pria itu, dimana rasa belaskasih sedikit saja untuk dirinya.

TOK.....TOK.....TOK......

"Sasa, buka. Saya minta maaf," ucap Brian dari luar sana masih tak ada kata menyerah bagi Brian, entah apa yang kini di pikirkan Brian yang jalas ia terus mencoba mendapat maaf dari Sasa. Tanpa perduli dengan kebencian yan terlihat jelas di berikan Sasa pada dirinya.

Namun Sasa sama sekali tak perduli, kini ia menutup tubuhnya dengan selimut dan mulai tertidur dengan lelapnya. Iya sudah mengiklaskan apa yang Brian lakukan padanya, termasuk mengambil mahkota berharga yang ia jaga selama ini. Namun ia tak ingin lagi bertahan dalam rumah tangga yang menyiksanya. Sasa bukanlah Anggia, wanita yang terus mencoba bertahan walau ia terluka hanya karena mengingat balas budi. Sasa hanya wanita yang memilik kesabaran setebal kulit bawang dan ia tak perduli dengan apa yang terjadi hari esok. Yang ia tau yang penting hari ini ia bahagia, itu saja.

"Sasa....."

TOK....TOK....TOK....

Suara ketukan pintu terus menggema, namun Sasa kini benar-benar terlelap dalam tidur. Mungkin karena rasa lelah di tambah lagi ia baru saja di beri obat oleh Edo, hingga dalam sekejap ia sudah memasuki dunia mimpi.

Tiga jam kemudian, Sasa membuka matanya namun ia melihat Brian duduk di sopa sambil memaikan ponselnya. Sasa cukup terkejut dan dengan gerakan cepat ia mendudukan tubuhnya, seribu tanya muncul di otak Sasa. Bagaimana caranya Brian masuk? Sejak kapan Brian ada di sana? Dan masih banyak pertanyaan yang tersimpan rapi di dalam otaknya.

"Kenapa Mas masuk!" tanya Sasa dengan nada yang kesal, bahkan kalimat yang di lontarkan Sasa bukan seperti kalimat tanya. Malah seperti kalimat kemarahan.

"Kenapa?" Brian bukannya menjawab tapi malah balik bertanya, "Saya suami mu, dan kau istri ku. Jadi tidak ada yang salah," lanjut Brian perlahan berjalan mendekati Sasa untuk memegang dahi Sasa, memastikan masih terasa hangat atau tidak.

"Apasih," Sasa menepis tangan Brian, karena ia benar-benar tak mau di sentuh oleh Brian.

"Demam mu sudah turun?" tanya Brian tanpa perduli jika Sasa menatapnya kesal, bahkan Sasa rasanya ingin mencekik Brian saat ini.

"Mas ceraikan aku!" ucap Sasa dengan jelas, ia benar-benar sudah tak mau bersama Brian.

"Kau lapar?" Brian tak perduli dengan apa yang di katakan Sasa, justru ia menanyakan pertanyaan yang lain, "Kau belum makan siangkan?" lanjut Brian lagi.

Sasa semakin kesal, ia turun dari ranjang dengan gerakan cepat, "Aku mau cerai!" tegas Sasa sambil menahan emosi yang siap meledak.

Brian hanya diam saja, ia mulai menuju dapur dan memasak makanan untuk Sasa dengan bahan seadaanya di kulkas. Dan masalah masak memasak Brian lumayan pintar. Selesai dengan memasak ia kembali menuju kamar dan menemui Sasa.

"Ayo makan," Brian mulai menyuapi Sasa, tanpa perduli tatapan kebencian yang di berikan Sasa padanya, "Ayo buka mulut," pinta Brian.

KRANG.....

Sasa melempar piring serta sendoknya ke lantai.

"Ceraikan aku Mas! Aku ingin cerai! Ayo penjarakan saja aku. Aku tidak masalah," tutur Sasa dengan geram bahkan dengan berteriak, agar Brian tau ia sudah tidak sanggup hidup bersama Brian.

Brian menarik napas, ia menunduk dan membersihkan piring kaca yang pecah berserakan di lantai. Tanpa perduli dengan apa yang di katakan Sasa.

"Kamu tunggu di sini, saya buatkan yang baru," Brian kembali ke dapur dengan membawa semua beling itu. Sasa semakin di buat tidak mengerti dengan Brian, bukankah ia sudah bertingkah semaunya hanya demi di ceraikan. Dimana sipat arrogant yang selalu di tunjukan Brian padanya selama ini. Lalu kenapa malah Brian terlihat biasa saja bahkan ia tak marah sedikit pun pada Sasa.

Selesai dengan membuat makanan yang baru, Brian kembali menuju kamar dengan napan berisi piring dan segelas air putih. Brian meletakan di atas meja, lalu ia menatap Sasa yang duduk di sopa sambil memainkan ponselnya.

"Ayo makan, saya sudah masakan lagi," kata Brian kembali mencoba menyuapi Sasa, bahkan Brian meniup makanan panas itu agar Sasa tak kepanasan, "Ayo buka mulut," pinta Brian.

Sasa diam saja, ia tak perduli sedikit pun dengan apa yang di katakan Brian.

"Sasa, ayo buka mulutnya, setelah ini minum obat dan istirahat," tak ada nada marah yang di tunjukan Brian, yang ada hanya kelembutan dan kesabaran yang sepertinya cukup banyak.

"Mas ceraikan aku, aku ingin cerai. Itu saja. Ceraikan aku dan pergi dari rumah ku!"

"Buka mulut," Brian masih tak menghiraukan apa yang di katakan Sasa, ia terus mencoba menyuapi Sasa.

"Mas ak....." Sasa tak bisa melanjutkan ucapannya karena Brian dengan cepat memasukan makanan kedalam mulutnya, dengan terpaksa Sasa harus mengunya dan menelan makanan itu. Sebab ia tak suka membuang-buang makanan.

"Enak?" tanya Brian kemudian ia menyendok untuk dirinya.

"Cukup ya," kata Sasa kesal, namun Brian lagi-lagi memasukan makanan kedalam mulut Sasa. Ia tak perduli dengan Sasa yang terus meminta cerai, walau sampai berbusa sekalipun jika ucapan cerai itu terus terucap dari bibir Sasa, maka tak berpengaruh apa-apa. Kecuali Brian yang mengatakannya.

Akhinya Brian berhasil menyuapi Sasa, bahkan keduanya makan dalam satu piring yang sama. Sebab Brian pun memang sudah sangat lapar, "Minum," Brian memberikan gelas berisi air putih pada Sasa.

Sasa menatap Brian dengan tajam, namun tangannya tetap mengambil gelas berisi air itu lalu mendeguknya. Karena ia merasa haus setelah makan.

"Muka mulut," Brian memegang obat di tangannya.

"Aku bisa sendiri," Sasa mengambil obat itu dan menelannya kemudian kembali mendeguk air.

Selesai dengan menyuapi Sasa, Brian kembali kedapur dengan membawa piring dan gelas kotor. Ia mencuci piring berikut dengan peralatan memasak yang sudah ia pakai, selesai dengan itu semua Brian kembali ke kamar.

"Ayo istirahat lagi," kata Brian pada Sasa yang sedang memainkan ponselnya.

***

Ada yang mau tau lanjutannya? Kalau ada tulis di kolom komentar dan jangan lupa VOTE. Biar Author semangat untuk melanjutkan cerita kocak dan menguras air mata ini ta.

1
cetom😘😘
profesi torr
nissa
dasar nenek2 hehe
nissa
bagus banget nama nya
nissa
woi belum mandi itu si lila nya
nissa
duh bahagia nya yang sudah belah duren
nissa
hehe, si rendi jadi ke pingin juga tu
nissa
haha, salah lho sendiri mo nyerein lila
nissa
kok ciut nyali si rendi hehe
nissa
hehe ada yang lagi merayu
nissa
la kan lila sendiri yang pingin cerai
nissa
sabar ren jangan emosi, awas naik ke ubun2 lho
nissa
haha, dasar si banci bikin si brian takut aja hehe
nissa
ya ela
nissa
rasain lho kena kerjain brian hehe
nissa
rendi sama aja dengan brian maksa hehe
nissa
bar bar bener si lila hehe
nissa
bener tuh
nissa
waduh, kok gak ada yang nolongin sasa ya
nissa
enak bener jadi istri nya boss, minta ini itu di beliin baik banget deh si brian
nissa
ehem
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!