Tiara pergi ke kantor catatan sipil menemani bibinya yang akan bercerai dengan suaminya. Siapa sangka seorang pria menarik tangannya dan memperkenalkan dirinya sebagai calon istri pada seorang wanita tua yang berada di sebuah kursi roda.
"Ibu, dia calon istriku. Aku pasti akan menikah lagi, dan memberikan Andrew seorang ibu. Sekarang ibu sudah mau di operasi kan?" tanya pria yang menggenggam erat tangan Tiara.
"Eh, pak ini apa..."
Mata Tiara melebar, pria itu menciumnya. Begitu saja. Lalu berbisik pada Tiara.
"Bekerja samalah dengan ku. Aku akan berikan apapun yang kamu mau!"
"Wah, kalian benar-benar mesra. Baiklah, kalau begitu langsung masuk saja. Ibu baru mau dioperasi kalau kalian sudah dapat sertifikat pernikahan!"
Rahang Tiara nyaris jatuh.
"Me.. menikah? nyonya, aku masih SMA" kata Tiara tergagap.
Pria matang dan dewasa yang menciumnya tadi cukup terkejut.
'Dia masih SMA?' batinnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Semua yang ada di dekat meja Tiara, sontak saja menoleh ke arah gadis itu.
"Talak tiga?"
"Mereka sudah menikah?"
"Emang talak tiga itu apa?"
"Talak itu apa?"
"Siapa yang di talak tiga?"
Satu kalimat yang di ucapkan oleh Tiara itu menarik perhatian semua orang yang ada di situ. Ibu kantin yang sedang sibuk, sampai keluar dari meja kasir.
"Siapa yang ditalak tiga?" tanya ibu kantin.
Andrew melihat semua orang yang ada di sekelilingnya. Mereka semua terlihat bingung dan heran.
"Memangnya apa itu talak tiga? Tiara, sudahlah. Aku sudah hapus nomor Diana. Mulai sekarang. Satu-satunya nama gadis yang ada di ponselku hanya kamu. Apa kamu puas?" tanya Andrew.
Tiara mencebikkan bibirnya kesal.
'Puas kepalamu! di hapus konon, nama gadis satu-satunya hanya aku konon. Puihh, siapa yang akan percaya seperti itu. Bisa saja nanti nama Yanti jadi Yanto, nama Dini jadi Dino!' batin Tiara.
"Kalian putus lagi?" tanya Bu kantin yang setidaknya sedikit banyak juga tahu tentang gosip Tiara dan Andrew.
Ibarat lagunya BBB tuh, putus nyambung putus nyambung putus nyambung, sekarang putus, besok nyambung lagi. Nah, seperti itu kira-kira. Andrew dan Tiara itu memang sudah putus belasan kali, nyambung lagi gitu aja terus selama setahun ini.
Tiara menoleh ke arah ibu kantin yang bernama Soledad itu.
"Iya Bu Soledad. Kita putus, dan kali ini tak akan nyambung lagi. Ibu tahu talak tiga kan? tolong jelaskan padanya, supaya pemuda yang punya hobi di luar nalar ini, terbuka hati dan pikirannya!" kata Tiara dengan sangat diplomatis.
Bu Soledad sampai membelalakkan matanya.
"Talak tiga, jadi kamu yang talak tiga Andrew? Tiara?" tanya Bu Soledad.
Tiara mengangguk yakin.
'Memangnya bisa gitu ya? bukannya talak tiga itu cuma untuk yang sudah menikah? memangnya jaman sekarang bisa begitu ya? apa aku sudah ketinggalan jaman sekali, ini bahkan sudah generasi Beta!' Bu Soledad malah bergelut dengan pemikirannya sendiri.
"Tiara, berhentilah berdrama seperti ini!" kata Andrew.
"Siapa yang berdrama? makanya jangan ganggu aku lagi, bagus kita putus. Jadi kamu bisa menyalurkan hobi di luar nurul kamu itu..."
"Hobi apa?" tanya Andrew mulai kehabisan kesabaran.
"Selingkuh!" jawab Tiara dengan cepat.
'Hobi kok selingkuh?" batin Bu Soledad.
Mata Andrew melebar.
"Aku sudah minta maaf, aku mengaku salah. Diana itu yang menggodaku..."
"Jaman sama Suketi, Jamilah, Maimunah, kamu juga bilang seperti itu. Mereka yang menggodamu!" kata Tiara kesal.
Sampai-sampai dia asal saja menyentuh nama-nama itu. Yang penting nama wanita kan? bukan nama pria.
Dan hal itu, membuat Andrew memegang kepalanya bingung. Dia sama sekali tidak kenal nama-nama yang disebutkan oleh Tiara itu.
"Maimunah, siapa Maimunah?" tanya Andrew.
"Hah, jangan tanya aku. Aku mana ingat semua nama selingkuhanmu. Anggap saja itu namanya!" kata tiara bersikeras.
Suasana tempat itu semakin ramai. Trenz dan Choki mendekati Andrew.
"Bos, mendingan bos ngalah dulu. Tiara masih emosi. Mungkin bisa bicara nanti lagi. Semakin ramai, ada yang mengeluarkan ponselnya merekam..." Choki berusaha memperingatkan Andrew.
Andrew langsung kesal.
"Siapa yang berani merekam?" tanya Andrew dengan suara lantang.
Tiara mendengus kesal, bagus perhatian Andrew teralihkan. Dia bisa kabur. Tiara pun menarik tangan Hayati pergi dari tempat itu. Sambil berbisik pada Bu Soledad.
"Bu Sol, seblaknya kasih yang lain saja. Nanti Tiara yang bayar!" kata Tiara yang langsung berlari dari sana dengan Hayati.
Sementara Andrew dan Choki mendatangi seorang siswa yang merekam kejadian seru itu.
Trenz sudah lebih dulu mengambil ponsel itu. Dan segera menghapus semua yang ada di dalamnya.
"Kamu berani-beraninya..."
Choki menahan Andrew yang ingin memukul siswa itu.
"Tahan, Drew!"
"Aku peringatkan pada kalian! siapapun yang berani melakukan hal seperti ini. Jangan harap kalian masih bisa sekolah di sini!"
Brakk
Andrew merebut ponsel yang ada di tangan Trenz. Dan menginjaknya dengan sangat keras sampai hancur.
Siswa itu hanya bisa menundukkan kepalanya. Dia pikir, dia akan punya sesuatu yang bisa dia manfaatkan. Ternyata dia salah, berurusan dengan Andrew, bukan sesuatu yang bisa dia lakukan.
Andrew berbalik, dia melihat ke arah bangku dimana tadi Tiara berada. Dan gadis itu sudah tidak ada disana.
"Bubar!" pekik Andrew yang membuat semua orang langsung kalang kabut.
Bu Soledad hanya bisa geleng-geleng kepala. "Masih sekolah loh, masih SMA kan? sudah seperti Bakpia" kata Bu Soledad
Salah seorang siswa yang sedang makan tahu gejrot langsung mengernyitkan keningnya bingung.
"Bakpia? bakpia isi kacang hijau itu, Bu?" tanya gadis itu.
"Heh, neng Mita. Bukan loh, itu yang galak, kasar, suka maksa-maksa. Kalau di film-film pakai jaket hitam, jas hitam, rokoknya cerutu yang bawa senjataa kemana-mana itu loh!" jelas Bu Soledad.
Mita terkekeh.
"Bukan bakpia, Bu. Mafia!" ralatnya memberitahu Bu Soledad.
"Nah itu, Makpia!" ulang Bu Soledad.
Mita tersenyum canggung. Dia memilih mengangguk saja. Panjang kalau di jelaskan kan? bisa-bisanya dia belum menghabiskan tahu gejrotnya sebelum bel masuk.
Dan beberapa waktu berlalu, Andrew masih tidak bisa berhenti mengejar Tiara. Bahkan sebelum bel pulang berbunyi. Andrew sudah keluar kelas terlebih dulu, meski gurunya sangat marah. Tapi, dia sama sekali tidak perduli. Dia bahkan menunggu Tiara di depan kelasnya. Trenz dan Choki tentu saja mengikutinya.
Dan begitu bel pulang berbunyi. Trenz dan Choki masuk ke dalam kelas Tiara. Dan mengusir semua orang dari sana.
"Keluar! keluar cepat!" pekik Choki dan Trenz.
Tiara yang melihat kedua orang itu merasa begitu muak. Keduanya bahkan melempar tas teman-teman Tiara ke lantai dekat pintu keluar. Mencoba mengusir mereka dengan cepat.
"Heh kalian berdua! nyari masalah kalian sama aku?" tanya Tiara yang kembali menggulung lengan bajunya.
Hayati yang duduk di sebelah Tiara bersembunyi di belakang Tiara. Apalagi ketika Trenz memiringkan kepalanya seolah menargetkan Hayati.
"Kucongkell matamu tahu rasa, Trenz!" pekik Tiara dengan begitu lantang.
Trenz berdecak kesal.
"Tidak menyenangkan!" katanya ngedumel.
"Tiara, kita harus bicara. Ikut aku ya!" ajak Andrew yang mendekati Tiara dan ingin menarik tangan Tiara.
Tapi, Tiara dengan cepat menghindar.
"Jangan pegang-pegang. Bukan muhrim!" ketus Tiara.
***
Bersambung...
malu Ama umur pak? tengah jalan di culik anak mu baru tau rasa🫣
kalau tuan nya ditalak 3😜🤣🤣
kira kira Tiara akan nurut gak ya 🤔🤔
jadi gaes,selama masih bisa dengerin Omelan mamah kalian
nikmati aja. percayalah ketika itu sudah ga kedengaran. rasanya malah hampa🥹
tapi ada benernya si
tapi..kalau mau disalahkan,ya bibinya
ngapain anak gadis ditinggalkan sendirian
kangen mamah ku🥹🥹🥹
tapi emang beda sih horang kayah smaa yg kayah" pas dulu cari receh di Singapura laki CEO bininya setara lah pergi cuma pakai sederhana make up pun tipis
pasti klu Andrew tau ya cuman dikit ada perang dunia ke3😃😃
biar seruuu
aku mau tau si Andrew playboy cap Kampak itu Tau mantannya jadi ibu tiri 🤣🤣😜
ug bertanggung jawab,penuh dukungan Ampe kadang rada jorokin.
Ama bau uit lah kyk om nicho🫣😜🤣
kalau mau ngurusin pernikahan Tiara itu gampang tinggal nanti aja setelah Tiara lulus bikin resepsi mewah, kan menantu mu si gapura kabupaten orang kaya tujuh turunan 🤣
bener apa enggak belakang
🤣🤣