Ayu Andira adalah seorang wanita muda yang hidup sederhana. kehidupan Nya yang serba kekurangan, membuat Ayu harus terpaksa menikah dengan seorang lelaki yang tidak ia kenali. Ayu hidup bersama Ibu tirinya dan kedua saudara tirinya. Ibu tirinya Aminah sangat jahat terhadap Ayu, begitu juga dengan kedua saudara tirinya Rina dan Rini. Mereka sangat iri dan dengki terhadap Ayu, karena Ayu memiliki wajah yang sangat cantik dan keibuan. Ayu gadis yang lembut, berbeda dengan Rina dan Rini.
Suatu hari Ayu tak sengaja menabrak seorang Kakek tua sehingga Kakek tua itu terjatuh. Ayu meminta maaf namun Kakek itu meminta Ayu untuk menikah dengan cucunya Arya Pratama.
Apakah Ayu mau menerima permintaan Kakek tua itu ? dan bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanju Liana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15. Mulai jatuh cinta
Pagi ini Arya sibuk dengan pekerjaan nya di kantor bersama Andreas. Ia Ingin segera menyelesaikan semua pekerjaan nya, agar dia bisa menghabiskan waktu bersama Ayu. Arya ingin memulai hubungan yang baik dengan istrinya Ayu. Pernikahan adalah suatu hubungan yang sakral dan harus di jaga. Arya tak ingin mengecewakan kakek nya dan membuat luka di hati istrinya. Arya ingin membahagiakan Ayu. Pagi ini Arya memulai aktivitas nya dengan penuh semangat.
" Semangat sekali sepertinya hari ini ya bos " goda sang asisten.
" Jelas dong, namanya juga ada yang kasih semangat di rumah. Makanya kamu juga harus cari pendamping hidup, biar ada yang ngurusin kamu " nasehat Arya
" Lo, kok jadi nasehati saya sih bos " jawabnya malu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
" Apa ucapan saya ada yang salah? "
" Oh tidak - tidak. Anda benar sekali bos! " jawabnya karena tak ingin mendapat amarah dari Arya
" Bagus . Oh iya bagaimana dengan pembangunan proyek kita di Semarang ? " tanya Arya ingin tau
" Masih aman dan terkendali. Untuk saat ini tidak ada masalah Bos, buk Jessica sendiri yang sudah turun kelapangan " jawabnya.
" Oh begitu, baiklah. Ternyata dia smart sekali " jawabnya memuji.
" Hati - hati bos, nanti bisa naksir lagi sama buk Jessica, apalagi orang nya cantik dan modis Bos "
" Terima kasih udah ngingetin saya, tapi saya rasa masih cantik istri saya lagi. Tinggal di poles sedikit saja sudah seperti bidadari " jawabnya tersenyum.
" Memang benar sih Bos, nyonya Ayu cantik nya alami, gak dandan saja sudah cantik apalagi dandan Bos, wah pasti cantik banget "
" Tapi mama saya tidak suka dengan penampilan Ayu, kesannya kuno dan tidak modern. Mama saya tuh tipe menantu idamannya seperti Jessica. Cantik, menarik, modern pokoknya berkelas deh "
" Nyonya Ayu juga bisa seperti itu Bos, penampilan masih bisa di rubah. Kalau pendidikan ya jauh Bos. Kenapa Bos tidak menyuruh Nyonya Ayu untuk Kuliah saja? "
" Bener juga kata kamu, pasti dengan cara seperti itu, mama akan bisa menerima Ayu "
" Ya , coba saja bos "
" Saya mau pulang dulu ya, mau makan siang bareng sama Ayu " Jawabnya tersenyum sambil membereskan semua berkas kerja nya.
" loh katanya mau cepat-cepat menyelesaikan kerjaan, kok malah mau pulang? " Tanya Andreas heran.
" Ada hal yang lebih penting dari ini " katanya tertawa sambil keluar menuju pintu.
" Nyesel udah kasih saran, malah di tinggal" jawabnya sewot sambil geleng-geleng kepala.
Arya pun lalu masuk ke mobil dan tancap gas agar segera sampai ke rumah.
***
Di taman belakang rumah, Lulu sedang duduk di bangku taman, sambil menikmati udara segar dan menghirup aroma kopi yang di buatkan oleh bik Inem. Suasana hati nya saat ini begitu damai dan tenang melihat keindahan taman yang banyak di hiasi oleh bunga- bunga yang cantik. Tidak seperti di rumahnya yang berada di kota metropolitan. Terlalu banyak polusi udara. Tinggal di desa terlihat tenang dan nyaman. Masih bisa melihat keindahan alam yang indah dan masih asri. Rumah kakek Suryo masih di bilang di Desa, sedangkan perusahaan Arya berada di tengah kota Bandung. Jarak rumah dan kantor sekitar 2 jam perjalanan. Makanya Arya harus pergi dari shubuh untuk segera sampai ke kantornya.
" Mama disini ternyata, papa cari mama kesana kemari Lo ma " Ujar Agung seraya mendekati Lulu.
" Iya Pa, mama dari tadi di sini aja kok, menikmati suasana segar yang ada di sini "
" Mama betah ya tinggal di sini ? "
" Iya Pa, mama senang tinggal di sini, di sini nyaman dan tentram "
" Apa mama mau kita pindah ke sini? "
" Tentu Pa, mama mau kita pindah ke sini dan hidup di Desa bersama Arya dan Ayah " ujarnya serius.
" Nanti papa akan bicara sama Ayah, pasti Ayah akan senang kalau kita tinggal di sini menemani masa Tua Ayah " jawab Agung tersenyum sambil memeluk Lulu. Mereka pun duduk bersama menikmati suasana indah di taman.
Dari kejauhan Ayu melihat pemandangan romantis dari mertuanya. Ayu pun tersenyum melihat pemandangan yang ada di depannya. Namun ia enggan untuk menghampiri mereka berdua. Karena Ayu tau pasti Lulu tidak akan suka dengan kehadirannya. Tiba-tiba bik inem datang terburu-buru dengan nafas yang tersengal-sengal.
" Non Ayu " ucapnya sambil mengatur nafasnya.
" Ada apa Bik, kenapa bibik ngos-ngosan gitu? " tanya Ayu heran.
" Iya Non, barusan Den Arya menelpon, Den Arya akan segera menjemput Non Ayu, Den Arya satu jam lagi akan segera sampai. Jadi non Ayu harus segera bersiap-siap, kalau tidak saya akan di marahi sama den Arya "
" Memang nya mau pergi ke mana bik, tidak seperti biasanya " tanyanya heran
" Sudah Non, cepat bersiap-siap, sebentar lagi Den Arya segera sampai "
" Yasudah bik, saya ke kamar dulu ya mau bersiap-siap "
" Baik Non "
Ayu lalu bergegas menuju kamarnya, Ia langsung masuk ke kamar mandi, untuk mandi lagi agar terlihat segar. Setelah mandi dia pun mencari pakaian yang cocok untuk di kenakan oleh tubuhnya. Tapi tidak ada baju-baju yang terlihat cantik dan modis. Semua baju-baju Ayu terlihat kusam dan sudah lama. Karena Ayu belum sempat untuk membeli baju baru. Ayu pun bingung ingin memakai baju apa, dia lalu duduk di atas tempat tidur sambil memandangi satu persatu baju-bajunya. Ayu mulai tidak bersemangat. Kalau dia keluar dengan mengenakan pakaian seperti itu, pasti ibu mertuanya akan menghina dirinya seperti pembantu. Kini Ayu pasrah dengan keadaan. Tanpa ia sadari ia hanya memakai handuk yang melilit tubuhnya. Karena bingung dia sampai lupa waktu terus berjalan. Dan tiba-tiba Arya sudah masuk ke dalam kamar. Ayu pun kaget, lalu menutupi tubuhnya dengan selimut. Arya tertawa geli melihat kepolosan istri cantiknya.
" Kamu kenapa seperti itu? Siang - siang begini kok selimutan? " tanyanya tertawa kecil
" Aku malu, lagian kamu sih gak ketok pintu dulu, jadinya aku kan kaget " jawabnya kesal
" Ya kenapa ? Aku kan suami kamu, jadi aku ya boleh dong lihat tubuh kamu " ucapnya nyengir sambil menggoda Ayu
Mata Ayu langsung melotot.
" Enggak boleh, aku belum siap di lihat kamu " jawabnya spontan
" lagian kamu sih bukan nya pakai baju dari tadi , kan aku sudah bilang ke bik inem untuk kamu segera bersiap-siap "
" Ya memang benar, tapi aku bingung mau pakai baju apa? baju-baju ku sudah lama dan kusam nanti aku di hina sama mama kamu " jawabnya lesu.
" Ini aku beliin Kamu baju-baju baru, semoga kamu suka ya ? " sambil mengeluarkan bingkisan di balik tubuhnya.
Ayu lalu mengambilnya. Ia pun tersenyum gembira, terasa ada sesuatu yang mengalir di dalam dirinya. Ada rasa kehangatan dan perhatian dari Arya untuk dirinya.
" Terima kasih ya mas, udah beliin aku semua ini " ucapnya seraya tersenyum.
" sama-sama, yaudah aku mau mandi dulu, sekarang kamu bersiap-siap ya ! " ucapnya sambil masuk ke dalam kamar mandi.
Ayu pun lalu melepaskan selimut dari tubuhnya, dan segera memakai baju yang di berikan oleh Arya.