Demi keselamatan jiwanya dari ancaman, Kirana sang balerina terpaksa dijaga oleh bodyguard. Awal-awal merasa risih, tetapi lama-lama ada yang membuatnya berseri.
Bagaimana kalau dia jatuh cinta pada bodyguardnya sendiri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kujo monku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15 : GPP! Ganta Pertentangan Petenteng!
Tiba-tiba —
Brak!
Dua orang yang sedang bercanda di atas ranjang, terkejut bukan main. Kirana kaget melihat Ganta sang adik pulang dan masuk sembarangan ke kamarnya.
"NGAPAIN LO DI KAMAR KAKAK GUE? MAU CAB*L LO?" kesabaran Ganta yang setipis tisu dibagi seratus, langsung menyerang Davis.
Akan tetapi, insting Davis yang tajam, bisa membaca pergerakan Ganta dan mampu menghindar. Bahkan, Davis bisa dengan cepat menahan serangan Ganta.
Kirana histeris saat melihat sang adik seperti cacing kepanasan. Tanpa disadari, tangannya mengambil bantal dan mulai memukul sang adik dengan bantal tersebut.
"Nih rasain kamu." Seru Kirana yang berhasil membuat adiknya tidak lagi menyerang Davis.
"Kak, kok aku yang dipukul, Kak?" Protes Ganta. yang tidak terima.
Kirana dengan wajah juteknya, menatap galak sang adik. "Kamu itu gak ada sopan-sopannya sama orang tua. Ngapain asal mukul Davis?"
"Tidak apa, Kiran." Davis mencoba menenangkan Kirana agar emosinya tidak meledak.
"Jangan gitu dong, Vis. Nih bocah asal masuk kamar aku, lalu buat keributan."
"Tuan Ganta cuma salah paham."
Ganta memperhatikan interaksi keduanya, lalu otaknya seperti sedang mencerna situasi yang ada. Ting! Satu kesimpulan sudah ada di dalam pikirannya.
"Kalian pacaran?"
Upsss!
...****************...
Petentang-petenteng itulah yang dilakukan oleh Ganta saat ini. Dengan sudut bibir yang ketarik ke atas satu sisi dan berdiri di depan dua manusia yang sedang kasmaran itu. Lagaknya sedang menyidang kakaknya dengan kekasihnya.
Mereka bertiga masih bertahan di kamar Kirana. Ganta berdiri dan pasangan baru itu duduk di tepian kasur.
Sesuai tebakannya tadi, sang kakak dan bodyguardnya sudah mengakui jika keduanya memeliki hubungan yang spesial. Dan mereka baru saja jadian kemarin. Wow daebak!
"Jadi, kalian tidur sekamar abis jadian?" Tanya Ganta yang masih saja terlihat gegayaan dan hal itu membuat Kirana memutar bola matanya. Diantara Juna dan Ganta, si Ganta inilah yang paling menyebalkan. Meski begitu, Kirana sangat menyayangi adiknya tersebut.
Davis yang duduk di sebelah Kirana tampak tenang. Satu tangannya melingkar di pinggang sang kekasih dengan santainya. Bahkan, tangan lebar itu mengusap pinggang sang kekasih dengan lembut. Seolah sedang menenangkan emosi Kirana.
Apa yang dilakukan Davis, tertangkap basah oleh kedua mata Ganta. Kesel juga melihat kakaknya disentuh pria lain. Jiwa posesif sebagai brother mulai muncul.
"Jawab dong! Kalian tidur sekamar kan?" Ganta tidak sabar saat melihat dua suspect di hadapannya itu tidak segera menjawab.
"Iya."
"Iya."
Keduanya menjawab dengan kompak. Nyatanya memang keduanya tidur di dalam satu kamar yang sama meski tidak seranjang. Pertanyaan Ganta yang kurang detail, bukan?
Ganta membulatkan matanya mendengar jawaban keduanya. Dia kira keduanya akan mengelak, nyatanya malah mengiyakan. Seketika emosinya tersulut.
"HEH, BENERAN CAB*L LO SAMA KAKAK GUE?" Bentak Ganta dengan kedua tangannya terkepal kaku di samping tubuhnya. Akan tetapi, seketika tangannya terangat dan mengarah ke Davis.
Melihat adiknya menahan emosi, Kirana malah memeluk Davis dari samping. Matanya pun melotot saat Ganta ingin melayangkan tinju ke arah Davis.
Padahal, Davis sudah membaca gerakan Ganta, tetapi tidak jadi karena Kirana malah memeluknya erat. Davis terlihat tersenyum menatap sang kekasih yang sedang menatap galak adiknya.
"Kita emang sekamar semalam, tapi gak bobo seranjang. Aku di kasur, Davis di sofa. Puas?" Bentak Kirana. "Otak kamu ngeres ah. Curiga nih si Regina udah kamu anu-anu pasti?" Kini mata Kirana menaruh curiga pada adiknya.
Regina adalah nama pacar Ganta yang belum ada satu tahun dipacari adiknya Kirana itu. Mereka semua sudah mengenal Regina, karena sejak masuk kuliah di Jakarta, Regina adalah sahabat sekaligus pawang Ganta karena adik Kirana itu tengilnya bukan main dan hanya Regina yang berani melawan serta menstabilkan emosi Ganta. Just info!
Mendengar tuduhan kakaknya, Ganta mengelak. Dia pun sudah terlihat gelagapan.
"Kagaklah, Kak. Regina galak gitu. Bakal kena damprat kalau aku berani nyolek dia." Curhat Ganta dengan bibir mengerucut.
Regina sang pacar memang galak, tetapi Ganta cinta. Cinta mati malah. Kalau gak dapetin Regina, yang lain juga tidak akan pernah mendapatkan gadis jutek itu.
"Makanya, jangan mikir kotor." Kesal Kirana.
"Benar, saya juga tidak mau gegabah. Kirana sangat berharga dan kami tahu batas-batasnya." Timpal Davis setelah lama diam.
Ganta pun melunak. Akhirnya, dia merestui hubungan dua ABG tua itu. Begitulah Ganta menyebutnya.
...****************...
"Sak, aku bener-bener gak nyangka kalau Davis juga suka sama ku." Ucap Kirana yang sedang berbunga-bunga.
Sejak bersama Saki di kamarnya berdua, Kirana mencurahkan isi hatinya pada bodyguardnya tersebut. Saki pun juga tampak senang dengan hubungan keduanya.
"Cie, Kak Kiran cieee. Pacaran sama Bos Davis, cieeee." Goda Saki.
Keduanya sedang main salon-salonan. Lebih tepatnya, Kirana yang sedang nyalon pada Saki.
Selain kuat dan tangguh, Saki juga telaten dalam hal perawatan tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki. Saat ini, Kirana yang sedang tengkurap dan memakai kemben, sedang menikmati gerakan tangan Saki yang sedang mengolesi tangannya dengan lulur.
"Ih jangan godain dong. Kan aku malu, Sak." Kirana tidak bisa menahan diri untuk salah tingkah saat digoda oleh Saki.
Saki tertawa terbahak-bahak. Dia bisa melihat nona mudanya itu pasti malu dan senang tentu saja. Terlihat telinga Kirana yang biasanya berwarna putih, kini berubah menjadi merah muda.
"Aku pindah ke kaki ya, Kak." Saki telah selesai mengoleskan lulur beras racikannya pada kedua tangan Kirana. Kini dia akan berpindah ke kaki sang balerina.
"Iya, Sak."
Saki pun dengan perlahan mengoleskan lulurnya ke kaki Kirana dengan perlahan. Kirana menikmatinya dengan tenang.
"Sak, mau tanya. Tapi jawab jujur ya."
"Siap, Kak." Jawab Saki yang sedang fokus ke kaki Kirana.
"Davis deket sama cewek lain gak sebelumnya? Atau pernah denger rumor apaan gitu?" Kirana tentu penasaran dengan kehidupan Davis sebelumnya.
"Kenapa kak Kiran gak tanya sendiri ke bos Davis?"
"Kan aku malu, Sak, kalau nanya-nanya gitu." Cibir Kirana.
Saki terkekeh mendengar jawaban Kirana. Saki pun tidak tahu persis kehidupan pribadi bos besarnya tersebut.
"Mungkin Bang Jojo tahu, Kak. Dia kan buntutnya Bos Davis." Jawab Saki sekenanya saja.
Kirana hanya mengangguk. Dia tahu Jojo siapa. Tadi, Davis sempat menjelaskan siapa saja yang selalu membantunya mengelola semua bisnisnya. Mereka adalah Debby dan Jojo.
Saat mengingat itu, Kirana terlihat serius kembali. Nama Debby seperti nama perempuan. Jangan-jangan asisten pribadi pacarnya itu wanita seksi yang suka menggoda prianya, seperti yang di novel-novel.
"Kamu kenal Debby?" Tanya Kirana.
Saki terdiam sebentar. Lalu, dia menjawab kalau dia mengenalnya.
"Dia cantik ya? Seksi ya? Cantikan mana sama aku, Sak?" Rentetan pertanyaan Kirana membuat Saki tertawa. Hal itu membuat Kirana heran sekaligus semakin penasaran.
"Kok ketawa, Sak? Apanya yang lucu sih?" Kirana tampak kesal.
"Yang lucu tuh Kak Kiran nanya kayak gitu. Jelas-jelas cantik kak Kiran. Seksian Kak Kiran. Debby kan cowok, Kak."
"Hah? Cowok?"
...****************...