Jika banyak manusia yang mengatakan hidup adalah anugrah, namun baginya hidup adalah siksaan neraka tanpa api.
Eeline Yeager, gadis malang berusiap 18 tahun ini harus mejalankan hidup nya kembali berkumpul dengan keluarga nya setelah 13 tahun berpisah. Hal yang seharusnya dia rasakan adalah bahagia, namun siapa sangka dia malah hidup menderita.
13 tahun ia menyimpan rindu dan masa lalu kelam nya sendiri, namun saat kembali justru kakak kandung nya sendiri memperlakukan ia seolah Eeline adalah musuh nya.
"Kenapa harus kembali? Tidak seharusnya lo ada di sini, lo bukan bagian dari keluarga Yeager, lo cuma pembawa sial! "
Namun apa jadi nya jika dalam diri kita mempunyai dua kepribadian yang berbeda. Ya! hal itu kini tengah di rasakan oleh Eeline,di satu waktu sosok Eeline yang biasanya terlihat kuat tiba-tiba menjadi sosok yang berbeda. Seperti tercipta keperibadian lain dalam diri nya.
ingin tau kelanjutannya? ayok baca cerita ini..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _Ap_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjodohan
Levi Ackerman, pria berumur 22 tahun ini adalah anak dari pasangan Zhandes Ackerman dan Serena Ackerman. Levi anak tunggal dari pasangan tersebut, paras nya yang tampan dan gagah membuat dirinya banyak di gemari oleh para kaum wanita, bahkan juga ada dari kalangan pria yang menyukai diri nya.
Dirinya memiliki sikap yang sangat dingin dan arogan. Tidak banyak bicara namun sekali nya bicara membuat lawan bicara nya bergetar, bukan karena takut. Melaikan karena suara berat dan indah nya membuat siapapun yang mendengar nya meleleh seperti lilin yang hangat.
"Tumben jam segini sudah pulang. " Tanya Serena.
"Iya Bun. "
"Kamu sudah makan? Sini kita makan sama-sama. Tadi Bunda masak makanan kesukaan kamu, kirain Bunda kamu bakal pulang malem, baru saja mau Bunda simpan makanan nya. " Semringah Serena menggandeng tangan sang putra tercinta dengan senang hati.
"Bunda tumben masak. " Ujar Levi.
"Ya, sekali-kali. " Serena mengambil nasi lalu ia letakkan di piring milik Lev, di tambah beberapa lauk juga.
Di lahap nya makanan itu, Lev menatap bingung Bunda nya yang terlihat sangat ceria. Walau biasanya Serena memang selalu ceria, namun kali ini lebih ceria dari biasanya.
"Makan yang banyak yah, bentar Bunda mau panggil Ayah dulu. "
Levi hanya menganggu, sembari fokus pada makanan nya. Tak berselang beberapa menit, Zhandes sang Ayah datang ikut bergabung di meja makan dengan Levi.
"Lev ada yang mau Bunda dan Ayah bicarakan. " Serena membuka suara setelah Levi selasai dengan makanan nya.
"Apa Bun? " Tanya Lev.
"Kita bicara di ruang keluarga aja ya. " Serena berjalan menggandeng putranya, kini mereka bertiga pun duduk berdampingan di sana. Berbeda dengan Zhandes yang memilih duduk terpisah.
"Gini lho Lev, Ayah dan Bunda rencana mau melanjutkan menjodohkan kamu dan minggu depan kamu akan bertunagan. " Yang awalnya Lev duduk berhimpitan dengan sang Bunda, dia langsung mengambil jarak.
"Bun? "
Bagaimana tidak syok, ini sangat mendadak. Lagi pula untuk apa dia harus di jodoh-jodohkan seperti ini. Ini bukan lagi jaman purba yang masih membudidayakan perjodohan.
"Lev gamau Bun, Yah. " Bantah nya ingin melenggang pergi.
"Kamu berani melangkah selangkah lagi, jangan harap kamu mendapatkan warisan dari Ayah. " Lev memutar bola matanya malas.
Ia pun terpaksa harus kembali duduk, Lev menjatuhkan dirinya kasar di sofa. Menatap malas kedua orang tuanya. Dia membungkuk, menopang sikunya di paha. Tangan nya memegangi kepala nya yang tiba-tiba pening.
"Ini perintah, bukan permintaan. Ini wasiat dari almarhum kakek kamu. " Zhandes berkata dengan tegas dan tidak ada kata sedikit pun yang boleh di bantah.
"Yah, "
"Sekali nya tidak tetap tidak, Ayah sudah coba memberi kamu kesempatan untuk mencari pilihan kamu sendiri. Tapi itu malah membuat Ayah semakin menyesal karena tidak memenuhi wasiat Kakek mu. " Jelas Zhandes menegaskan kepada Levi, "kamu sudah tidak bisa menolak lagi kali ini Lev, kamu lihat. Kemana tunangan mu itu? Kemana dia, saat kamu sedang di bawah seperti ini dia malah membatalkan pertunangan kalian begitu saja. Dia malah pergi entah kemana. "
"Iya Levi, lagian ini demi kebaikan kamu juga. Ayah dan Bunda sangat mengenal siapa calon tunangan mu ini, dia masih keluarga sahabat nya Kakek. Ayah mun juga berteman baik dengan mereka. " Serena ikut angkat bicara.
"Terserah, lev mau tidur dulu. "
Langkah nya terlihat kecewa, Lev terlihat sangat kelelahan. Dia di buat pusing dengan pernyataan itu, kenapa harus di jodohkan. Dia juga belum siap untuk bertunagan lagi, setelah yang kemarin gagal. Dia merasa sudah muak dengan wanita mana pun, di tambah lagi dia harus bertunangan dengan wanita yang tidak di kenali nya.
BRAK!
Lev membanting pintu kamar nya, dia menjatuhkan diri di kasur. Rasa-rasa nya dia sudah muak dengan hal semacan ini. Sebelum ini Ayah nya sudah pernah menyampaikan soal perjodohan ini, tapi minggu depan. Ini terlalu cepat. Namun ia tidak bisa menolak, karena sebelum nya orang tua nya sudah memberinya kesempatan untuk memilih pilihan nya sendiri, namun ia gagal.
...*****...
...JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN. LIKE, KOMEN AND VOTE. DUKUNGAN KALIAN SANGAT BERARTI BUAT AUTHOR...
...❤❤TERIMAKASIH ❤❤...