NovelToon NovelToon
Arsaka: Sang Kultivator Lintas Dimensi

Arsaka: Sang Kultivator Lintas Dimensi

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Action / Epik Petualangan / Sistem / Fantasi / Light Novel
Popularitas:416
Nilai: 5
Nama Author: Sourcesrc

Nama Tokoh Utama: Arsaka Adyatma

Latar: Dunia Kultivator Jepang (Nihon Reikai), tersembunyi di dimensi lain.

Ringkasan Plot
Arsaka Adyatma, seorang mahasiswa teknik elektro yang realistis dari Jakarta, melakukan perjalanan wisata ke Kyoto, Jepang. Ketika ia menyentuh sebuah Gerbang Kuil kuno yang tersembunyi dimensinya, ia secara tak sengaja ditarik ke dalam Nihon Reikai—Dunia Kultivator Jepang, sebuah dimensi di mana hukum fisika digantikan oleh energi spiritual yang disebut Reiki atau Ki, dan kekuatan menentukan segalanya.

Tiba-tiba terdampar dan dilengkapi dengan sistem antarmuka mirip game yang misterius dan warisan unik Segel Naga Void yang tidak aktif, Arsaka mendapati dirinya berada di dasar rantai makanan. Ia diselamatkan oleh murid-murid dari Sekte Awan Guntur di tepi Kekaisaran Tiga Bintang, yang langsung meragukan asal-usulnya.

Novel ini mengikuti perjalanan Arsaka dari seorang Murid Tahap Awal yang naif menjadi seorang Kaisar Kultivasi yang ditakuti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sourcesrc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15

Jiro menyerahkan pedang itu kepada Arsaka.

Peran Sinergi (Kyōshin no Ken) terasa dingin dan berat di tangan Arsaka—sebuah kombinasi unik dari material Mutiara Petir Bawah Tanah yang padat dan inti Reiki Tanah dari Jiro. Bilahnya memancarkan aura cokelat gelap yang tenang, dan ketika Arsaka menyalurkan Raiden, urat-urat keunguan di bilah itu bersinar tajam, tetapi terkontrol, tanpa ledakan.

[PEMBERITAHUAN SISTEM]

Senjata Baru Terdeteksi: Peran Sinergi (Pedang Terempa Tingkat Surga).

Afinitas: Petir Mutasi (100% Konduksi), Tanah Mutasi (100% Stabilitas).

Efek Spesial: Injeksi Impedansi Sempurna. Memungkinkan Arsaka melepaskan Raiden liar tanpa mengorbankan Inti Benteng Tanah. Biaya Reiki untuk Jubah Petir dan Kilat Penusuk berkurang 50%.

"Pedang yang luar biasa, Jiro Sensei," kata Arsaka, merasakan kekuatan barunya. "Terima kasih."

"Aku tidak menerima terima kasih, Anak Muda," gerutu Jiro, kembali ke tungku. "Kau memperbaiki formasi yang bahkan tidak bisa dipahami oleh para Penatua. Kau memenangkan pedang ini. Ingat, Kyōshin no Ken adalah pedang yang butuh keseimbangan. Jika kau terlalu bergantung pada Petir, itu akan menjadi liar. Jika kau terlalu fokus pada Tanah, itu akan menjadi lamban. Itu adalah cerminan dari dirimu."

Arsaka mengangguk. Cerminan dari sinerginya dengan Rana.

Arsaka keluar dari gua, Rana sudah menunggunya di depan formasi Tiga Pedang yang Patah. Kabut pagi terasa dingin.

Suasana di antara mereka berat. Sepuluh hari kemitraan intens telah menciptakan ikatan yang melampaui persahabatan biasa.

"Jadi, Insinyur," kata Rana, memecah keheningan, suaranya kembali ke nada profesional yang dingin. "Kau mendapatkan senjatamu. Waktunya kembali ke perangmu."

"Aku harus kembali. Sekte Awan Guntur dalam bahaya," jawab Arsaka, mengikatkan Peran Sinergi di pinggangnya, di samping pedang kayunya.

Rana menatap pedang baru itu. "Pedang itu indah. Tapi jangan anggap itu sebagai solusi. Kekuatanmu adalah kecerdasanmu."

"Dan kecepatanku, berkatmu," kata Arsaka, tersenyum kecil.

Arsaka kemudian mendekat. Dia mengeluarkan sebuah kotak kecil yang terbuat dari kayu Reiki dari kantong interdimensinya.

"Ini," katanya, menyerahkan kotak itu. "Sebagai hadiah perpisahan dan terima kasih atas pelatihan yang kau berikan."

Rana mengambil kotak itu. Di dalamnya, terdapat dua gelang tipis yang terbuat dari kristal Reiki Angin yang terpadat, dan di tengahnya tertanam serpihan mineral Tanah yang sangat kecil.

"Apa ini?" tanya Rana, bingung.

"Aku menamainya Jangkar Momentum (Ikioizumi)," jelas Arsaka. "Aku membuat formasi kecil darinya. Gelang ini akan menstabilkan Reiki Anginmu bahkan lebih jauh. Kapan pun kau mencapai kecepatan puncak, Reiki Tanah yang kupadatkan di gelang itu akan secara otomatis aktif dan bekerja sebagai Inersia Kontrol."

"Dengan kata lain," Arsaka tersenyum nakal, "aku memberimu rem tangan yang sangat canggih untuk kecepatanmu. Aku ingin kamu selalu stabil, bahkan saat aku tidak di sini."

Mata Rana, yang biasanya dingin, menunjukkan kejutan yang luar biasa. Itu adalah hadiah yang sepenuhnya teknis, tetapi sangat intim, menunjukkan bahwa Arsaka memahami kebutuhan terdalamnya: Stabilitas.

Rana mengangkat kepalanya, air matanya berkilauan di sudut matanya—sesuatu yang sama sekali tidak sesuai dengan citra Badai Malam yang dingin.

"Kau benar-benar seorang Insinyur yang aneh," bisiknya, suaranya serak. Dia dengan cepat mengikatkan salah satu gelang itu di pergelangan tangannya.

"Dan yang ini?" Rana menunjuk gelang kedua.

"Itu untukku," kata Arsaka. "Aku telah menanamkan Reiki Angin tipis di dalamnya. Jika aku mengaktifkan Jangkar Momentum ini, itu akan memberitahuku di mana Angin-ku berada."

Rana mengerti. Gelang itu bukan hanya penstabil, tetapi juga perangkat koneksi.

Dia melangkah maju dan, untuk pertama kalinya, melingkarkan tangannya di leher Arsaka, menciumnya dengan singkat namun penuh gairah. Ciuman yang secepat kilatan Angin, namun sedalam getaran Tanah.

"Hati-hati," bisik Rana, memegang Arsaka erat-erat. "Jiro akan membutuhkan waktu untuk pensiun. Aku akan bebas dalam waktu singkat. Aku akan mencarimu di Sekte Awan Guntur. Aku akan mencarimu, Jangkar."

"Aku akan menunggumu, Badai," janji Arsaka, membalas pelukan itu.

Arsaka melepaskan diri. Dia mengaktifkan Jubah Petir yang diperkuat. Dia kini lebih stabil dan lebih cepat dari sebelumnya.

WUSHHH!

Arsaka menghilang, meninggalkan Rana dan Jiro di Formasi Tiga Pedang yang Patah, pedang barunya yang bersinar di pinggangnya.

Perjalanan pulang Arsaka adalah bukti kemajuan luar biasa. Dengan Peran Sinergi, ia dapat menggunakan Jubah Petir hampir tanpa henti, biaya Reiki yang hampir tidak signifikan berkat pedang yang menjadi konduktor sempurna.

Dia tiba di gerbang Sekte Awan Guntur tepat sebelum matahari terbit, setelah melakukan perjalanan yang seharusnya memakan waktu lima hari dalam waktu kurang dari dua belas jam.

Namun, pemandangan yang menyambutnya adalah mimpi buruk.

Gerbang Sekte yang biasanya megah kini berasap dan hangus. Formasi pertahanan luar telah hancur. Murid-murid berlarian panik. Aura pertempuran yang berat menyelimuti seluruh gunung.

[PEMBERITAHUAN SISTEM]

Peringatan Lingkungan: Pertempuran Besar Sedang Berlangsung.

Deteksi Ancaman: Tiga Kultivator Fase 7 (Api Murni) terdeteksi di Aula Utama. Aura Penatua Ketiga (Goro) melemah drastis.

Arsaka tidak ragu-ragu. Fondasi Tanah-nya mengeras, dan Petir Mutasinya mendidih. Dia sekarang Fase 5, dengan senjata tingkat Surga, dan alasan yang kuat untuk bertarung.

Dia berlari menuju Aula Utama, Peran Sinergi sudah terhunus, memancarkan cahaya ungu-cokelat yang mengancam

....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!