NovelToon NovelToon
Cinta Sabrina

Cinta Sabrina

Status: tamat
Genre:Anak Yatim Piatu / Teen Angst / Mengubah Takdir / Trauma masa lalu / Slice of Life / Tamat
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: cacasakura

"kamu pembunuh"
"kamu pembawa keburukan bagi kehidupanku"
"seharusnya kamu tidak pernah lahir"

Sabrina harus menanggung semua perkataan dan perlakuan buruk dari ayah kandungnyan yang sangat membencinya. Hingga akhirnya Sabrina di buang oleh ayah kandungnya sendiri.

Semua kesedihan Sabrina berakhir saat Bibi adik dari ibunya mengajaknya tinggal bersama keluarga besar ibu Sabrina di kota Solo.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cacasakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 15

Raka dan Bima hanya menghela nafas dengan ke isengan adiknya,

“stella sebaiknya kamu ganti baju kamu. Ntar saya mengganti uang bajunya” kata Bima.

“Baik pak, terima kasih” kata Stella dengan wajah kesal, dia lalu pergi menuju ke toilet untuk membersihkan teh yang menempel di bajunya.

Breng**k kalo bukan adiknya bos, udah gue bikin perkedel tu anak kata Stella dalam hati.

Eliana tertawa terpingkal-pingkal di dalam lift mengingat ke isengannya pada Stella. Dia kembali ke station front office.

Tampak Yoana dengan raut wajah kesal melihat ke arah Eliana

“ kamu dari mana saja? Ingat kamu di sini magang jangan seenaknya kamu” kata Yoana ketus.

“Ya maap mbak, Tadi ada emergency yang musti di selesaikan. Jadi aku langsung kabur mbak. Maap ya mbak” kata Eliana.

“Untung aja sekarang lagi nggak ramai jadi bisa kami handle. Ya udah tolong kamu foto copy data tamu ini ya” kata Yoana

“Berek mbak” kata Eliana mengerjakan tugasnya.

Anjani penasaran lalu menghampiri Eliana yang sedang foto copy data tamu .

“ Elia, sebenarnya kamu dari mana sih? Kok ngilang gitu aja”

“emang aku anak jin apa di bilang ngilang gitu aja”

“Hehehe jangan ngambek dong sayangku. Trus kamu sebenarnya dari mana?”

“aku dari lantai atas tempak kak Raka dan kak Bima”

“ngapain?”

“ada aja....kepo ya....”

“Ya kepo dong sayangku, emang kamu ngapain sih ke atas?”

“ Mau tau atau mau tau banget”

“Iih, Elia, aku ngomong serius kamu malah bercanda gitu” Anjani mulai kesal

“Ntar deh pulang magang aku ceritain. Udah sana kerja, ntar mbak Yoana kesal lagi”

“Janji ya kamu cerita” kata Anjani

“Iya janji” kata Eliana melanjutkan pekerjaannya.

Anjani dan Eliana melanjutkan pekerjaannya dengan tekun dan profesional.

Hari sudah menunjukkan pukul empat sore, saat jam pulangnya seluruh karyawan termasuk Anjani dan Eliana.

Bima memasuki mobilnya dan menjalankannya keluar kantornya, dari kejauhan di lihatnya Eliana dan Anjani duduk di halte menunggu jemputan.

Bima menurunkan kaca mobilnya,

“dek ayo pulang!” kata Bima memanggil Eliana.

Eliana dengan senang hati menyambut niat baik kakaknya Bima.

“Jani, yuk mumpung kak Bim lagi baik hati” ajak Eliana.

“Tapi taksi online yang kita pesan gi mana. Nggak enak dong kalo di cancel” kata Anjani.

“Eh iya juga ya” Eliana baru teringat dengan taksi online yang sudah mereka pesan.

“Kita tunggu aja taksi online kalian, trus biar kakak yang bayar!” Kata Bima.

“ Tumben baik, biasanya perhitungan ama adek” Eliana memicingkan matanya menatap Bima duduk di samping kemudi di sebelah kakaknya. Anjani duduk di bangku penumpang di belakang Eliana.

“Sekali-sekali baik ma adek sendiri masak nggak boleh?” kata Bima.

Tidak berapa lama mobil taksi online yang mereka pesan datang, Bima turun dari mobilnya lalu membayar taksi yang tidak jadi di naiki Anjani dan Eliana.

Setelah membayar Bima melajukan mobilnya menuju pulang kerumah. Dalam perjalanan mereka terjebak macet karena jam mereka kembali bertepatan dengan jam karyawan.

Bima sesekali memperhatikan Anjani yang sedang melihat pemandangan di luar jendela mobil Bima. Sudah sejak lama Bima memiliki perasaan lebih pada Anjani, namun menurutnya Anjani bersikap seperti menghindarinya.

Anjani sebenarnya punya perasaan yang sama dengan Bima, namun karena dia begitu gugup dekat dengan Bima membuatnya terkesan menghindari Bima. Eliana sebenarnya sudah tahu jika kakak dan Sahabatnya saling menyukai, dia ingin mencomblangi kakaknya dengan sahabatnya namun sering gagal karena Anjani yang terlalu gugup dan pemalu.

“Kak, mau sampai kapan kita berenti. Tu mobil di belakang udah klakson dari tadi loh” kata Eliana.

Bima yang terlalu asyik menatap Anjani tidak sadar jika mobil di depan sudah berjarak jauh dari mobil miliknya. Dia segera menjalankan mobilnya menuju kerumah mereka,

“Mangkanya jangan ngelamun bawa mobil yang bukannya nyampe rumah, kita malah nyampe ke akhirat” sindir Eliana

“Amit-amit dek, kak Bim kan blom nikah. Masak kamu doanya yang nggak-nggak sih dek” kata Bima.

“Mangkanya konsen dong nyetirnya” kata Eliana lagi.

Bima hanya cengengesan melihat Adiknya yang komentar seperti emak-emak berdaster. Anjani tersenyum melihat tingkah sahabatnya, tak sengaja pandangannya bertemu dengan Bima yang juga melihat kearah kaca spion di depan atas dashboard.

Anjani gugup langsung mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil Bima.

Jam sembilan pagi di Jerman, Sabrina baru saja menyelesaikan laporan pasiennya. Sabrina nampak begitu cantik dengan pakaian syar’i berwarna biru dengan hijab syar’i yang senada. Seorang perawat datang ke ruang kerja Sabrina.

Tok... Tok... Tok...

“Komm herein (masuk)” kata sabrina sedang memeriksa laporannya kembali.

“Doktor Sabrina, es ist Zeit, den Patienten zu untersuchen!! (dokter sabrina, sudah saatnya memeriksa pasien!! )” Kata perawat .

“Okay, lass uns gehen (baiklah, ayo kita pergi)” kata Sabrina sambil memakai stetoskopnya.

Saat akan keluar dari ruangannya, terdengar nada panggilan dari ponsel miliknya. Sabrina menatap layar ponselnya, tertulis nama Ibu di layarnya.

“Assalamualaikum bu” sapa Sabrina.

“waalaikum salam putri ibu, piye kabare nduk? (Bagaiman kabarmu di sana, nak?)”

“Alhamdulillah baik bu, ibu dan keluarga di sana apa kabar?”

“Alhamdulillah awake dhewe ora apa-apa. Kepiye sinau lan kerja ing kana? (kami di sini baik semuanya. Bagaimana kuliah dan pekerjaanmu di sana?)”

“alhamdulillah kanthi apik bu, insyaAllah, ing wektu cedhak Sabrina bisa ngrampungake kuliah ing kene (berjalan dengan baik bu, insyaallah dalam waktu dekat sabrina dapat menyelesaikan kuliah di sini)”

“amiin, ibu doakan semoga semua berjalan lancar yo di sana”

“Aamiin Allahumma Aamiin” kata Sabrina.

“Doktor, es ist Zeit für eine Untersuchung (dokter, sudah waktunya pemeriksaan)” kata perawat mengingatkan Sabrina.

“Okay, warte eine Minute (baiklah, tunggu sebentar)” kata Sabrina kembali berbicara dengan Andhini.

“Ibu, Sabrina kerja dulu yo, salam buat eyang kakong, eyang putri dan bapak yo bu” kata Sabrina.

“Yo nduk, hati hati kamu kerjanya yo”

“ iyo bu. Assalamualaikum” kata sabrina mengakhiri pembicaraannya.

“Waalaikum salam” andhini mematikan sambungan teleponnya, Adiwijaya dan Ningsih menatap Andhini.

“Sabrina sepertinya sangat sibuk bu, tadi katanya insya Allah dia akan menyelesaikan kuliah S2nya dalam waktu dekat ini” jelas Andhini

“Amiin, semoga yo nduk. Ibu sudah kangen sama cucu ibu” kata Ningsih.

“ iyo bu, andhini juga kangen” kata Andhini menatap ponsel miliknya dengan wallpaper foto keluarga kecilnya terpampang di beranda ponselnya.

Sudah hampir 6 tahun Sabrina di negara asing, ingin rasanya Sabrina pulang ke negara Indonesia. Namun, demi menyelesaikan kuliahnya dengan cepat Sabrina harus menahan rindunya pada keluarga yang sangat di cintainya.

Anjani turun dari mobil Bima dan mengucapkan terima kasih, dia melangkah masuk ke dalam rumahnya.

“Assalamualaikum” sapa Anjani pada keluarganya yang tengah bersantai di depan televisi.

“Waalaikum salam, telat kamu pulang jani” tanya Wulan.

“Iya ma, kena macet?” kata Anjani

“Sudah sholat kamu mbak?” tanya Cakra

“Belum pa, mau bersih-bersih dulu. Jani ke kamar dulu ya ma , pah” kata Anjani melangkahkan kakinya menuju kamar miliknya.

*************

terus dukung Author

dengan cara like, vote dan tipnya.....😊😊😊

jangan lupa juga kasih rate nya ya....😊😊😊

( Π_Π )

makasih..... tetap semangat 🤗🤗🤗🤗

1
sakura
....
Romi Putra
Cerita nya bertele2
Romi Putra
Sampai Part ini cerita nya ngambang banget, pemeran utama nya kayak ketelan gak ada kabar
Ellya Muchdiana
bertele tele novelnya
Ellya Muchdiana
seperti malan buah simalakama Sabrina, dimakan ibu mati ga dimakan bapak mati
Muslika
baru kli ini baca novel belibet..bahasa inggris bhasa Jawa bhasa Indonesia..padahal bagus nih cerita y TPI kok belibet
Rafateen Halwatuzahra
mantul thor, terus tetap semangat berkarya. aku selalu mendukungmu thor
Ema Emon
tidak pantas disebut ayah..
Anindya
blm ada karya baru ya kak
Ana@&
double next kak
Mas Jono
cerita yang sangat bagus mungkin,,,tapi untuk orang lain,,,
buat saya,,,ini sangat lah menyebabkan,,,
kenapa ?,,,
karena sesuatu yang tidak adil terjadi pada raka,,
Mas Jono
hampir tiga minggu saya memutuskan untuk tidak meneruskan membaca cerita ini,,,karena alur cerita yang sungguh tidak saya harapkan (karena Sabrina ternyata bukan berjodoh sama raka ),,,
kali ini coba saya intip lagi,,,siapa tau author membelokkan alur cerita,,, walaupun saat ini kenyataannya bisa di ibarat kan bahwa Sabrina hanya tinggal ampas untuk raka,,,,walau harus dengan menSCROLL setiap jalan cerita yang menjelaskan soal Sabrina dan suaminya,,,😓
Irma Tika Riyani
mampir y kak 😊🙏
Asep Simaremare
gak jelas alur nya
Tri Yuli
Luar biasa
Mas Jono
oke saya menyerah sampai di sini dan tidak berniat melanjutkan membaca,,,,maaf saya kecewa,,,🥴🙏
Mas Jono
kenapa cinta Raka pada Sabrina harus terus menemui rintangan Thor ?,,,😭😭😭😭😭😭😭
Liaa
kok jadi binggung sich ceritanys
Mas Jono
cakep 😁👍
Mas Jono
sampai sini saya kembali bersemangat,,, setidaknya Raka akan memperlihatkan kesucian cintanya,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!