NovelToon NovelToon
Membawa Bayi Kembar Sang CEO

Membawa Bayi Kembar Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Lari Saat Hamil / Single Mom
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Pena cantik

Hidup Anaya tidak pernah beruntung, sejak kecil ia selalu di jauhi teman-temannya, dirundung, di abaikan keluarganya. kekacauan hidup itu malah disempurnakan saat dia di jual kepada seorang CEO dingin dan dinyatakan hamil setelah melakukan malam panas bersama sang CEO.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sosok dimas

Tak lama kemudian, Dimas datang dengan menenteng sesuatu di tangannya.

"Hai twins, paman datang!" Seru Dimas berjalan ke arah mereka.

Anaya langsung bersorak gembira, "Paman," sapa nya sambil berlari ke arah Dimas.

Dimas menangkap tubuh gembul Anaya Dengan gemas ia mencium pipinya.

"Paman sudah bilang jangan lari-lari. Lihatlah tubuh mu ini. Kau bisa jatuh menggelinding di lantai." gemas Dimas.

Anaya cekikikan mendengar itu, "Tenang paman, Aya Ndak bakalan jatuh. paying juga kalau jatuh ke yantai." Serunya tertawa terbahak-bahak.

Dimas terkekeh melihat tingkahnya. sedangkan Farah menggelengkan kepalanya melihat tingkah putrinya itu.

Angkasa memutar matanya malas melihat sang adik. "Syentil cekali." Gumam angkasa mengatakan adiknya itu sangat centil.

Dimas menurunkan Anaya lalu menatap keduanya. Ia tersenyum geli melihat penampilan twins yang penuh dengan tepung. Mulai dari wajah, baju-bajunya, tangannya semuanya penuh dengan tepung.

Mereka terlihat seperti mandi tepung.

"Hm... Siapa nih tangannya penuh tepung?" Ujarnya sambil mencondongkan badan, pura-pura terkejut.

"Kami, kami!" jawab Anaya bangga.

Farah tersenyum melihat keakraban itu. Dimas selalu bisa membuat anak-anak merasa aman dan senang, dan selalu ada waktu untuk anak-anak disela-sela kesibukannya.

Farah merasa bersyukur sekaligus tak enak hati. Dimas banyak berjasa dalam hidupnya.

"Maaf agak telat, soalnya pasar ramai banget dan pesanan yang kamu mau sudah banyak yang habis Makanya aku agak lama." Ucap Dimas sambil meletakkan pesanan Farah.

"Ngak apa-apa, mas. lagian besok baru di gunakan." balas Farah tersenyum. "Terimakasih ya, maaf sudah merepotkan mu."

"Ngak repot kok, malah aku senang bisa bantu kamu."

lalu Dimas kembali melirik anak-anak. "Kalian bantuin mama bikin kue ya?" keduanya mengangguk mantap sambil tangan mungilnya mengulik adonan.

"Baiklah, kalau begitu paman mau betulin rak dulu." Ujarnya.

"Iya... Paman hati-hati ya," Kata Anaya tanpa menoleh.

Dimas mengusap kepalanya gemas.

Tadi Farah minta tolong untuk membetulkan rak yang baru ia beli. Ada yang longgar, ia tidak bisa memperbaiki nya sendiri. jadi, ia meminta Dimas untuk membantu nya. Kebetulan hari ini dia libur bekerja.

Sambil bekerja, sesekali Farah memperhatikan Dimas yang sedang memperbaiki rak etalase.

Lelaki itu bekerja tanpa banyak bicara, tapi selalu sigap jika Farah membutuhkan bantuan nya. Dari menjaga anak-anak, membantunya mengantar pesanan, bahkan membantunya belanja ke kota.

Terkadang Farah merasa tak enak hati, karna terus-menerus merepotkan nya. Namun, jika di tolak pun tidak bisa. Karna Dimas akan Terus membantunya tanpa bisa ia larang.

Tiga tahun terakhir mungkin terasa berat. Tapi tidak pernah benar-benar Farah lalui sendirian karena bude, pakde dan Dimas selalu ada untuknya. Baik susah maupun senang.

ketika rak sudah diperbaiki, Dimas bangkit sambil menepuk-nepuk tangannya.

"Sudah selesai, kayanya sekarang lebih kuat dari sebelumnya." serunya memperhatikan tak itu.

Anaya menatap rak itu dengan mata berbinar. "Wah.... paman hebat!" Serunya menunjukkan kedua jempolnya.

Dimas mencubit gemas pipinya, "Anaya lebih hebat, bisa bantu mama bikin kue yang enak."

Farah tertawa kecil, "Mereka bantuin makan juga, mas."

Angkasa mendongak, "Kan halus di cobain duyu, ma! bial tau lasanya enak atau ngak."

Dimas tertawa lepas, "Betul juga, kalian pintar sekali." ia mencubit gemas pipi kedua bocah itu.

"Isss paman, jangan tubit-tubit pipi acu. Nanti jadi bakpao kayak Aya."

Anaya cemberut, ia tentu tidak senang. "Ndak cadal dili benget cih! Citu juga pipi nya Ndut."

Beginilah setiap harinya, toko akan terasa lebih ramai jika kedua bocah itu sudah berdebat.

"Mas," panggil Farah tiba-tiba.

Dimas menoleh, "Hm.. "

"Terimakasih untuk semuanya,"

Dimas tersenyum tulus, "Tidak perlu berterimakasih Far, aku senang melakukannya. Aku juga sudah Sayang sama anak-anak."

Dimas menatap Farah, "Juga sama kamu," Tentu saja kata-kata itu ia Gumam kan dalam hati.

1
Ma Em
Mungkin itu emang cicit ibu .
Ma Em
Angkasa anak baik dan berjanji akan melindungi ibu dan adiknya .
Ma Em
Semoga Farah selalu bahagia bersama sikembar dan usaha kue nya semakin sukses , Jackson sdh tiga tahun tdk bisa menemukan anak2 nya biar saja Jackson merasakan penyesalannya .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!