NovelToon NovelToon
Beyond The Realm Of Gods

Beyond The Realm Of Gods

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Budidaya dan Peningkatan / Mengubah Takdir
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Radapedaxa

Ketika Li Yun terbangun, ia mendapati dirinya berada di dunia kultivator timur — dunia penuh dewa, iblis, dan kekuatan tak terbayangkan.
Sayangnya, tidak seperti para tokoh transmigrasi lain, ia tidak memiliki sistem, tidak bisa berkultivasi, dan tidak punya akar spiritual.
Di dunia yang memuja kekuatan, ia hanyalah sampah tanpa masa depan.

Namun tanpa ia sadari, setiap langkah kecilnya, setiap goresan kuas, dan setiap masakannya…
menggetarkan langit, menundukkan para dewa, dan mengguncang seluruh alam semesta.

Dia berpikir dirinya lemah—
padahal seluruh dunia bergetar hanya karena napasnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radapedaxa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 — Giok Dingin dan Kulkas Tanpa Listrik

Suasana halaman kediaman Li Yun dipenuhi aroma teh melati yang baru diseduh. Uap hangat naik dari teko tanah liat sederhana yang dibawanya di atas nampan bambu. Langkah kakinya ringan, senyumnya hangat—namun begitu matanya menangkap tiga tamu di depan rumahnya yang duduk tegang sambil meneteskan keringat seperti baru saja berlari maraton, Li Yun tertegun.

“Hah? Kenapa mereka seperti habis dikejar anjing liar?” pikirnya bingung. Ia mengangkat kepalanya, menatap langit yang biru cerah. “Apakah hari ini benar-benar sepanas itu?”

Dia meneguk ludah, mengipas sedikit dadanya. “Hmm… sepertinya iya. Sayang sekali di dunia ini belum ada kulkas… kalau ada, aku sudah buatkan mereka es teh manis dingin.”

Li Yun menaruh nampan di meja bundar kecil di halaman, menata teko dan tiga cangkir keramik putih. “Silakan, silakan minum dulu. Kalian pasti kepanasan, ya? Maaf, rumahku kecil, jadi mungkin agak pengap untuk orang sebesar kalian.”

Ketiga tamunya hampir tersedak mendengar kata-kata itu. Bai Yuan buru-buru menunduk, keringat menetes semakin deras.

“Tidak, tidak, senior Li! Rumah ini… sangat nyaman! Aura-nya menenangkan!” katanya dengan wajah penuh hormat.

Meng Qi mengangguk cepat. “Benar! Bahkan, duduk di sini saja sudah membuat dantian saya terasa lebih stabil!”

Mu Qinglan ikut menunduk dalam-dalam, mencoba menahan degupan jantungnya. “Kami benar-benar merasa terhormat bisa diterima di tempat seagung ini.”

Li Yun mengangkat alis, lalu tersenyum canggung. “Kalian ini orang-orang yang baik sekali. Aku cuma orang biasa yang kebetulan suka membuat patung kayu. Tidak usah terlalu sopan begitu.”

Tiga orang itu langsung menegang.

Orang biasa?

Beliau bercanda!?

Apakah ini cara seorang makhluk tingkat immortal menanamkan pelajaran rendah hati!?

Bai Yuan hampir pingsan memikirkan bagaimana ia harus merespons. Namun sebelum sempat berkata apa pun, Li Yun duduk santai, menuangkan teh ke masing-masing cangkir. Aroma teh menyebar, lembut dan tenang, membuat ketiganya semakin tegang—karena uap teh itu membawa riak energi Dao yang menekan seluruh dantian mereka!

“Silakan diminum,” kata Li Yun sambil tersenyum ramah. “Ini teh melati buatan sendiri. Tidak terlalu istimewa, tapi lumayan untuk melepas dahaga.”

Bai Yuan menatap teh di cangkirnya dengan ngeri. Uap itu… murni! Setiap hirupan udara saja sudah membuat meridiannya bergetar halus.

Teh biasa katanya!? Kalau aku minum ini, aku bisa menembus satu tingkat kultivasi tanpa meditasi!

Namun, karena Li Yun menatap mereka penuh harap, mereka bertiga pun meneguk perlahan. Seketika kehangatan lembut mengalir dari lidah ke seluruh tubuh mereka. Wajah mereka memerah, bukan karena panas, tapi karena energi spiritual yang mengalir terlalu deras!

“Wah, kalian benar-benar tahan panas, ya?” kata Li Yun polos. “Kalau aku jadi kalian, sudah minta kipas sejak tadi.”

Mereka hanya bisa tersenyum kaku.

Setelah beberapa menit, suasana sedikit mencair. Mu Qinglan—yang duduk di sisi kanan—matanya terpaku pada deretan patung kayu di beberapa bagian halaman. Energi yang memancar dari patung-patung itu membuat kulitnya merinding.

“Senior Li… ini… patung buatan Anda?” tanyanya hati-hati.

Li Yun menoleh, melihat arah pandangan Mu Qinglan. “Ah, itu cuma hasil ukiran iseng. Kadang aku bosan, jadi kuukir apa saja yang terlintas di kepala. Kau suka?”

Mu Qinglan menelan ludah. “Saya—saya tidak mengerti banyak tentang seni, tapi… ini sangat indah. Seolah setiap patung punya jiwa sendiri.”

Li Yun menggaruk kepalanya sambil tertawa malu. “Ah, kau terlalu memuji orang biasa ini, nona Qinglan.”

Tiga orang itu serempak menegang lagi.

Biasa!?

Patung-patung yang bahkan bisa membuat Dao di tubuh kami beresonansi!?

Beliau pasti sedang menguji kami lagi!

Bai Yuan buru-buru menunduk dan berbisik pelan ke Meng Qi, “Gawat, dia memuji terlalu berlebihan… Senior Li bisa saja tersinggung!”

Meng Qi mengangguk cepat. “Kita harus segera menebus kesalahan ini sebelum suasananya memburuk!”

Dengan refleks, Bai Yuan mengeluarkan sebuah kotak kayu dari cincin penyimpanan. Kotak itu berukir naga perak, dan saat dibuka, hawa dingin luar biasa langsung menyelimuti ruangan. Uap putih membumbung dari dalamnya.

“Senior Li,” katanya dengan penuh rasa hormat, “kami membawa sedikit hadiah. Kami harap Anda tidak menolak persahabatan kecil kami ini.”

Li Yun mengangkat kedua tangan, menolak dengan sopan. “Ah, tidak usah repot-repot. Aku sungkan kalau harus menerima hadiah seperti ini.”

Namun Meng Qi segera tersenyum, menambahkan dengan cepat, “Tolong jangan khawatir, senior. Ini hanyalah tanda penghormatan kecil. Tidak seberapa dibanding kesempatan berharga bisa duduk bersama Anda.”

Li Yun akhirnya menyerah. “Baiklah, kalau begitu aku terima, tapi nanti kalian harus kubuatkan roti bakar spesial sebagai gantinya.”

Tiga orang itu menatap satu sama lain dengan bingung. Roti… bakar? Teknik rahasia kah itu?

Bai Yuan lalu membuka kotak itu sepenuhnya, menampakkan sebuah giok biru transparan yang memancarkan hawa dingin seperti es abadi. “Ini adalah Giok Salju Abadi, ditemukan di dasar Gunung Xuefeng. Biasanya, siapapun yang menyentuhnya tanpa perlindungan spiritual akan membeku menjadi patung es dalam sekejap.”

Li Yun menatap giok itu dengan mata berbinardan tidak mendengarkan. “Wah… indah sekali. Bahkan dinginnya bisa terasa dari sini!”

Tanpa pikir panjang, ia mengambil giok itu dengan tangan kosong.

“SE—SENIOR LI, TUNGGU—!!” teriak Bai Yuan dan Meng Qi bersamaan.

Namun terlambat.

Li Yun sudah menggenggamnya erat sambil menghela napas lega. “Aaah… sejuknya… ini dia yang kucari selama ini!”

Tiga orang itu terpaku.

Tidak ada kabut es, tidak ada tanda-tanda pembekuan. Tangan Li Yun sama sekali tidak terluka. Ia bahkan tampak menikmati hawa dinginnya, menggosokkan giok itu ke pipinya dengan ekspresi puas.

“Ahh, ini yang selalu aku butuhkan…” katanya santai. “Alat pendingin alami. Kalau begini, aku bisa buat kulkas tanpa listrik.”

“Kul… kas?” tanya Mu Qinglan, bingung.

Li Yun tersenyum sambil menunjuk gioknya. “Ya, tempat menyimpan makanan supaya tidak cepat basi. Kalau pakai batu ini, aku bisa jaga sayur dan daging tetap segar! Haha, ini ide brilian, kan?”

Bai Yuan dan Meng Qi menatap satu sama lain dengan ngeri.

Kulkas…? Apakah itu senjata kuno zaman prasejarah!?

Atau semacam artefak penyegel makanan spiritual!?

Sementara Li Yun terus memutar giok di tangannya, memikirkan cara membuat rak pendingin darurat dari bambu, ketiga tamunya hampir tidak berani bernapas.

Bai Yuan akhirnya berkata dengan suara bergetar, “S-se... senior Li, apakah… Anda menyukai hadiah kecil ini?”

Li Yun mengangguk mantap. “Tentu saja! Ini sempurna! Sejuk, indah, dan berguna. Ini yang selama ini aku cari di dunia ini.”

Selama ini beliau cari!?

Kata-kata itu menggema di kepala mereka seperti petir.

Meng Qi gemetar. Apakah maksud beliau selama ini adalah pencarian energi yin tertinggi!?

Bai Yuan menelan ludah. Tidak heran dunia ini tidak seimbang selama ribuan tahun… ternyata esensi dingin tertinggi ini sudah dicari oleh beliau sendiri!

Li Yun yang tidak tahu apa-apa hanya menepuk giok itu pelan sambil bergumam, “Kalau aku bisa buat kulkas, mungkin aku juga bisa buat AC pakai energi giok ini. Hmm… tapi kabelnya nanti dibuat dari apa, ya?”

Tiga tamunya mematung.

Kabel? AC? Nama-nama artefak misterius macam apa lagi itu!?

1
Kirana
true 😂
Davide David
lanjut thor💪💪💪💪
RDXA: siap laksanakan 🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!