NovelToon NovelToon
Jurus Terakhir Tuanku

Jurus Terakhir Tuanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah sejarah
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: HARJUANTO

JURUS TERAKHIR TUANKU/ TUANGKU

​Ribuan tahun lamanya, daratan Xianwu mengenal satu hukum: kekuasaan dipegang oleh pemilik teknik bela diri pamungkas.
​Tuanku —seorang pewaris klan kuno yang tersisa—telah hidup dalam bayang-bayang kehancuran. Ia tidak memiliki bakat kultivasi, tubuhnya lemah, dan nyaris menjadi sampah di mata dunia persilatan.

​Namun, saat desakan musuh mencapai puncaknya, sebuah gulungan usang terbuka di hadapannya. Gulungan itu hanya berisi satu teknik, satu gerakan mematikan yang diwariskan dari para pendahulu: "Jurus Terakhir Tuanku".

​Jurus ini bukan tentang kekuatan, melainkan tentang pengorbanan, rahasia alam semesta, dan harga yang harus dibayar untuk menjadi yang terkuat.

​Mampukah Tuanku, dengan satu jurus misterius itu, mengubah takdirnya, membalaskan dendam klannya, dan berdiri sebagai Tuanku yang baru di bawah langit Xianwu?

​Ikuti kisah tentang warisan terlarang, kehormatan yang direbut kembali, dan satu jurus yang mampu menghancurkan seluruh dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HARJUANTO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

NOVEL: JURUS TERAKHIR TUANKU

BAB 14: DUALISME DI HUTAN CEMARA DAN BATAS KESOMBONGAN RAJA KULTIVASI

1. Penantian di Batas Utara

Tuanku, yang kini menanggung beban dua jiwa dan satu kutukan, bergerak ke perbatasan utara wilayah Klan Pedang Abadi. Ia memilih sebuah lembah sunyi yang dikelilingi oleh hutan cemara yang tinggi—sebuah tempat yang sempurna untuk pertempuran sepihak.

Ia duduk di atas sebongkah batu, memeluk Tongkat Lin Kai. Pedang Abadi, kini diselimuti oleh Qi Yin Mutlaknya, terikat kuat di punggungnya. Jin, si kucing oranye, melompat ke bahunya, menjilati pipi Tuanku, memberikan sentuhan Qi Yang yang menenangkan.

"Dia datang, Jin," bisik Tuanku.

Meskipun Qi-nya masih jauh dari pulih total, intuisi Tuanku, yang kini tajam berkat gabungan dua jiwa, memperingatkannya. Aura kuat dan hangat—Qi Raja Kultivasi yang pulih—bergerak cepat ke arahnya.

Setelah jeda yang lama, Sultan Raziqin muncul. Ia berjalan keluar dari balik pepohonan, pakaiannya compang-camping, matanya memancarkan api kemarahan. Ia telah memulihkan sebagian besar Qi Raja Kultivasinya, tetapi kekuatannya tidak lagi murni dan tenang seperti sebelumnya; ia kini penuh dengan amarah dan ketidakstabilan.

"Tuanku," desis Raziqin, namanya terdengar seperti racun di lidahnya. "Kau memilih tempat yang bagus untuk mati."

2. Kesombongan dan Kemarahan

Raziqin mengangkat tangannya. Tidak ada Qi yang mewah, hanya Qi yang murni hangat dan mendominasi. "Kau pikir Jurus Keseimbangan Kosmis-mu akan berhasil lagi? Aku belajar dari kesalahan, Harjuanto! Aku menghabiskan waktu di Ruangan Waktu untuk merenungkan kelemahanmu. Aku tahu kau lemah! Kau menghabiskan esensi Qi-mu di Pedang Abadi itu. Kau tidak lebih dari cangkang kosong yang didukung oleh seekor kucing bodoh!"

Tuanku berdiri. Ia tidak mengeluarkan Qi Yin Mutlak. Ia hanya memegang tongkatnya di posisi defensif.

"Kau belajar, Raziqin, tapi kau tidak mengerti," jawab Tuanku, tenang. "Kau mempelajari caraku, tetapi kau tetap teguh pada filosofimu. Kesombonganmu, bukan kelemahanmu, yang akan menghancurkanmu."

"Omong kosong!" Raziqin menggeram. "Kau membalikkan takdir, membuatku lemah, dan menciptakan perang di klanku! Aku akan mengambil Batu Giok itu, membuang jiwa bayanganmu, dan mengambil alih kekuasaan Qian Yu!"

Raziqin menyerang. Ia bergerak dengan kecepatan Raja Kultivasi yang sebenarnya, tetapi dengan serangan yang sangat liar. Ia tidak menggunakan jurus teknik yang rumit; ia hanya memukul dengan tinju Qi Panas, mencoba memaksakan dominasi dan menghancurkan Tuanku sebelum ia bisa menggunakan keseimbangan.

3. Pertarungan Keseimbangan Gerak

Tuanku mengelak. Ia tidak mencoba menangkis; ia hanya mengelak dengan gerakan minimal. Ia menggunakan Qi yang sangat kecil, dibantu oleh Qi Yang yang konstan dari Jin, untuk mengubah jalur serangan Raziqin.

Raziqin, yang biasanya menghancurkan gunung dengan satu tinju, menjadi frustrasi karena tinjunya selalu meleset beberapa inci dari target.

"Mengapa kau menghindar, pengecut?!" teriak Raziqin. "Hadapi aku!"

"Aku menghadapimu, Raziqin. Aku menghadapi kekosongan yang kau ciptakan," kata Tuanku, bergerak mundur. "Qi-mu penuh dengan emosi, tidak stabil. Aku hanya perlu menunggu Qi-mu menghabisi dirimu sendiri."

Raziqin tidak tahan lagi. Ia memfokuskan semua Qi-nya menjadi satu pukulan, tinju yang diselimuti api Qi Panas yang membakar.

"Ini adalah akhir dari Kutukan Jiwa! Panah Matahari Mutlak!"

Serangan itu melesat. Tuanku tahu ia tidak bisa menghindarinya.

Ia harus mengorbankan sebagian kekuatan yang tersimpan.

4. Jurus Tongkat Pembalik dan Pengorbanan Ringan

Tuanku mencabut Pedang Abadi dari punggungnya, tetapi tidak menggunakannya untuk menyerang. Ia hanya memegangnya dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya memegang Tongkat Lin Kai.

Ia memfokuskan Qi Yin Mutlak yang sangat kecil, yang ia simpan di Batu Resonansi Yin (yang diberikan Liandra), dan mengalirkan Qi itu ke Tongkat Lin Kai.

Pada saat yang sama, Jin, si kucing oranye, mengeluarkan semua Qi Yang-nya yang tersisa.

Tuanku mengayunkan Tongkat Lin Kai secara vertikal, menciptakan garis Yin yang tebal. Tongkat itu berfungsi sebagai titik balik. Ia menggunakan Batu Resonansi untuk menarik energi Yin Mutlak yang ada di Pedang Abadi, meminjamnya sepersekian detik.

Ketika Panah Matahari Mutlak Raziqin menghantam garis Yin itu, energi itu tidak terhapus. Sebaliknya, energi Panas itu dipantulkan kembali!

"Jurus Tongkat Pembalik!"

Raziqin tidak punya waktu untuk bereaksi. Panah Matahari Mutlaknya sendiri menghantam bahunya dengan kekuatan penuh.

BUUUUM!

Raziqin menjerit kesakitan. Serangan itu tidak membunuhnya, tetapi melumpuhkan seluruh sisi kirinya. Raziqin jatuh tersungkur di tanah, Qi-nya berantakan.

Tuanku terengah-engah. Batu Resonansi Yin-nya retak, dan Batu Giok di dadanya bergetar. Jin, kelelahan, jatuh dari bahu Tuanku dan meringkuk di tanah, matanya tertutup.

5. Hikmah Kedaulatan dan Misi Sejati

Tuanku berjalan mendekati Raziqin yang tak berdaya. Ia mengarahkan Tongkat Lin Kai ke leher Raziqin.

"Aku bisa membunuhmu sekarang, Raziqin. Itu akan mengakhiri dendam klanku dan ambisimu," kata Tuanku, suaranya dipenuhi otoritas baru yang dingin.

Raziqin menatapnya dengan mata yang kini tidak lagi marah, tetapi kosong. "Lakukan. Aku tidak bisa hidup tanpa kekuatanku."

"Aku tidak akan membunuhmu," kata Tuanku, menarik tongkatnya. "Klanmu membutuhkanmu. Kau akan kembali ke Umbul Sari Jember, menjadi Raja Kultivasi yang lumpuh, tetapi kau akan menemukan bahwa kini kau harus memimpin, bukan dengan kekuatan, tetapi dengan kebijaksanaan."

"Mengapa? Mengapa kau membiarkan aku hidup?!"

"Karena aku bukan lagi Harjuanto yang mencari balas dendam. Aku adalah Tuanku—dan tugasku adalah melindungi Daratan Xianwu dari musuh sejati," kata Tuanku, menunjuk ke langit. "Qian Yu akan kembali. Dia adalah ancaman yang sebenarnya. Kau dan Tetua Wuyan, dengan perang kalian, adalah bagian dari kekacauan yang akan ia manfaatkan."

"Aku memberimu kedaulatan atas hidupmu. Kembali. Pertahankan klanku, dan bersiaplah untuk perang yang sesungguhnya. Jika kau mencari aku lagi, aku tidak akan menunjukkan belas kasihan."

Tuanku berbalik. Ia mengambil Jin yang kelelahan dan memasukkannya ke dalam saku jubahnya. Ia memasang kembali Pedang Abadi di punggungnya, menyisakan Tongkat Lin Kai di tangannya.

Ia meninggalkan Sultan Raziqin di hutan cemara. Raziqin, Raja Kultivasi yang sombong, kini ditinggalkan dengan rasa sakit fisik dan kebanggaan yang hancur. Ia tidak dibunuh; ia diampuni—sebuah penghinaan yang jauh lebih besar.

Tuanku tahu, dengan kekalahan Raziqin, ia telah menyelesaikan siklus dendam dan transisinya menjadi pemimpin yang sebenarnya. Kini, ia harus kembali ke Klan Pedang Abadi, bersama Liandra dan Fatimah, untuk mempersiapkan diri menghadapi ancaman kosmis yang lebih besar.

— AKHIR BAB 14 —

1
checangel_
الأحد
Tak ada lagi kata terucap 👍🙏
Salsabila Aini
Pangeran Sultan Sati mengabaikan ancaman, fokus pada Batu Giok Putih yang Dingin. Deskripsi energi batu itu—"energi purba... bukan Qi, bukan spiritual"—adalah plot device yang sangat kuat. Ini mengindikasikan bahwa tindakan bodoh di mata musuh sebenarnya adalah taruhan terakhir Pangeran Sultan Sati untuk mendapatkan kekuatan yang melampaui sistem kultivasi biasa, yang berpotensi membalikkan keadaan.
◇HARJUANTO◇: Fokus pada Giok Dingin! Musuh meremehkan, tapi mereka tidak tahu 'taruhan terakhir' ini akan membalikkan segalanya. 💥
total 3 replies
Salsabila Aini
Jendral Zhuo melihat tindakan Pangeran Sultan Sati (mengangkat batu giok) sebagai "keputusan yang bodoh," tetapi ia dan para kultivatornya justru menikmati momen tersebut sebagai penutup sejarah yang sempurna. Ini menunjukkan adanya konflik kekuasaan yang berdarah dan rasa dendam yang puas.
Salsabila Aini
(Lembah Siluman yang biasanya hening) berlawanan dengan situasi (ketegangan mematikan), menandakan bahwa sebuah peristiwa besar yang mengubah keadaan sedang terjadi.
arex²
Jenderal Zhuo tahu jurus itu palsu karena 'Kami sudah mengambilnya tujuh tahun lalu.' Pertanyaannya, selama 7 tahun itu, apakah dia sempat mencoba jurus ini di salah satu anak buahnya? 🧐 Dasar Jenderal penuh eksperimen!
arex²
Kutukan Jiwa: Memberimu kekuatan tak tertandingi... selama tiga menit. Ini jurus yang cocok banget buat orang yang dikejar deadline atau buru-buru ke toilet. Cepet, kuat, habis itu modar. 😂
Berkah Langit
Pangeran Sultan Sati tidak menjawab Jenderal Zhuo. Keheningan-nya itu menunjukkan apa? Apakah dia tahu Jurus Terakhir itu palsu, ataukah dia sedang menghitung risiko meledak setelah tiga menit?
Berkah Langit
Kalau roh leluhur yang memaksa jurus masuk ke tubuh, itu artinya para leluhur Pangeran juga ingin dia menang, meskipun konsekuensinya kematian. Sebuah pengorbanan yang menyayat hati. 💔
Berkah Langit
Konsep 'Jurus itu tidak tertulis di kertas' tapi tersimpan di batu giok Relik Jiwa sungguh filosofis. Apakah ini metafora bahwa kekuatan sejati berasal dari warisan/jiwa leluhur, bukan dari pembelajaran biasa?
Salsabila Aini
Tiga menit kekuatan tak tertandingi... lalu meledak menjadi ketiadaan. Sumpah, ini plot twist paling mahal! Apakah ada cara Pangeran Sultan Sati bisa 'mematikan' jurus itu di detik ke-179? Harus ada!
Salsabila Aini
Jenderal Zhuo ini level jahatnya sudah di tahap mana ya? Setelah mengambil Gulungan (palsu), dia membiarkan Pangeran memegang batu giok yang isinya Kutukan Jiwa. Ini rencana pembunuhan paling cerdas dan paling sadis!
Salsabila Aini
Jurus Terakhir 'Kutukan Jiwa' yang tersimpan di Relik Jiwa? Konsep yang sangat keren! Ini jauh lebih brutal daripada sekadar jurus di kertas. Jadi, kekuatan Pangeran Sultan Sati sebanding dengan bom waktu tiga menit?
checangel_
Tapi membuat marah seseorang itu tak baik lah /Shy//Facepalm/
◇HARJUANTO◇: Tepat sekali! Humor untuk membangun, bukan menjatuhkan. 👍
total 1 replies
checangel_
Ujung dunia dimana ya?🤔/Facepalm/
checangel_: @Salsabila Aini , ..... Alright, cukup reader ini mengerti saja dan jangan terlalu diambil hati, takutnya nanti ujung dunia itu menjadi sebuah teka-teki 🤧, usai sudah topik ini teruntuk Dua Kakak yang selalu reader ini nanti 😄, sudah ya jangan dilanjutkan lagi, cukup diresapi dan menjauh pergi karena ini adalah perdebatan yang tak boleh terjadi /Sob//Pray/

Terima kasih penjelasan ujung dunianya, sekian dan dimengerti 🤝
total 6 replies
checangel_
😂😂Candaanmu loh Fat /Facepalm/
◇HARJUANTO◇: Fatimah memang pemecah ketegangan terbaik! 🤣
total 1 replies
arex²
Kalau jurusnya sekuat itu, pantes bentengnya diserbu rame-rame. Musuhnya nggak mau duel 1 lawan 1 kayak di film.
arex²
Bulan darah, klan-klan besar, teknik pamungkas… berasa baca resep kehancuran maksimal.
arex²
Sembilan lapisan langit dibelah… tapi hati gebetan tetap tidak bisa dibuka. Sad.
arex²
Klan lain bukan musuhan, tapi takut… berarti ini versi fantasi dari ‘lawan yang takut comeback mantan.
arex²
Cerita ini level tegangnya 90%, tapi nama ‘Jurus Pamungkas Tuanku’ bikin aku senyum 10%.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!