NovelToon NovelToon
Istriku, Adik Sahabatku.

Istriku, Adik Sahabatku.

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Di saat kedua sahabatnya telah menikah, Davin masih saja setia pada status jomblonya. hingga pada suatu malam ia menghadiri perayaan adik perempuannya di sebuah hotel. perayaan atas kelulusan adik perempuannya yang resmi menyandang gelar sarjana. Tapi siapa sangka malam itu terjadi accident yang berada diluar kendali Davin, pria itu secara sadar meniduri rekan seangkatan adiknya, dan gadis itu tak lain adalah adik kandung dari sahabat baiknya, Arga Brahmana. sehingga mau tak mau Davin harus bertanggung jawab atas perbuatannya dengan menikahi, Faradila.

Akankah pernikahan yang disebabkan oleh one night stand tersebut bisa bertahan atau justru berakhir begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15.

Untungnya saat ini tidak ada orang lain di pantry sehingga tak ada yang mendengar jawaban sewot Dila barusan.

"Jadi, perusahaan yang dimaksud Dila pagi tadi, SJ group." Batin Davin, setelah memahami situasi yang ada.

Jujur, Davin sedikit bingung dengan sikap Dila barusan. Namun begitu, Davin berusaha mengabaikannya. Bisa jadi Dila sedang mumet dengan pekerjaannya sehingga melontarkan jawaban demikian, apalagi hari ini adalah hari pertamanya bekerja.

Davin masih ingin melanjutkan obrolan dengan Dila, akan tetapi keburu OB memasuki pantry. Sesuai dengan permintaan Dila di awal pernikahan mereka, Davin bersikap pada Dila layaknya pada rekan kerjanya yang lain.

"Kalau begitu saya duluan, Nona Dila." Davin yang sudah selesai membuat kopinya lantas pamit kembali ke ruangannya, meninggalkan Dila yang masih menatap punggungnya hingga tak lagi terlihat oleh pandangan gadis itu.

"Permisi Nona...Apa anda ingin dibuatkan segelas kopi?." Pertanyaan salah seorang OB menarik kesadaran Dila.

"Tidak perlu, pak! Saya bisa buat sendiri kok." Jawab Dila sambil mengulas senyum ramahnya.

"Baiklah kalau begitu, Nona Faradila." OB tersebut mengetahui nama Dila dari nametag di dada kanan Dila.

Akhirnya selesai juga jam kerja untuk hari ini. Dila menghembus napas lega, akhirnya hari pertamanya bekerja berjalan dengan baik dan lancar. Meski ada sedikit yang mengganjal di hati akibat si Rani yang ternyata ada something pada suaminya, Dila tetap bersyukur semua rekan kerjanya menyambutnya dengan baik.

Di saat Dila sudah kembali ke rumah, Davin justru masih berada di ruangannya guna menyelesaikan pekerjaannya.

"Ternyata istrimu so sweet juga ya....." Baru juga tiba di ruang kerja sahabatnya itu, Faras sudah melontarkan kalimat yang mampu mengalihkan perhatian Davin dari pekerjaannya.

"Apa maksudmu?." Lagi-lagi Davin menyadari kedatangan Faras bukan sebagai bos melainkan sebagai seorang sahabat.

Faras tak langsung menjawab, ayah satu anak tersebut justru mendudukkan tubuhnya di sofa, seolah mengambil posisi terbaiknya sebelum menggoda sahabat baiknya itu dengan kalimat-kalimatnya.

"Awalnya aku pikir istrimu akan mengaku single tapi ternyata aku salah, rupanya dia mengaku sudah bersuami. Tidak ku sangka, si kecil Dila bisa so sweet juga rupanya." Ujar Faras sambil mengambil posisi menyilangkan kedua kakinya, sementara kedua tangannya di lipat di depan dada. Pandangannya menatap lurus pada Davin.

Davin seperti tidak percaya dengan ucapan Faras.

"Aku tidak berdusta, Dav. Memang Dila tidak mengatakan siapa suaminya, tapi setidaknya dia berani mengambil resiko dengan mengaku sebagai wanita bersuami. Bisa saja Dila mengaku sebagai wanita single demi menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, penolakan kerja misalnya." Ya, tidak sedikit pula perusahaan yang menjadikan status sebagai alasan penolakan. Maka dari itu Faras menganggap Dila cukup berani, apalagi ini pengalaman pertamanya bekerja.

"Kau menempatkannya di mana?." Davin memilih menanyakan penempatan Dila di perusahaan tersebut.

"Divisi pemasaran."

"Baguslah kalau begitu." Davin yakin penempatan Dila saat ini sudah tepat, mengingat sangat pas dengan jurusan yang diambil Dila saat kuliah dulu. Davin yang tidak berpikiran aneh-aneh lantas menganggap semuanya sudah berjalan sesuai dengan keahlian Dila, berbeda dengan Faras yang baru menyadari bahwasannya di dalam divisi pemasaran ada Rani, gadis yang diketahuinya memiliki perasaan pada Davin.

"Apa kau tidak takut akan terjadi perang dunia ketiga di sana?."

"Apa maksudmu?."

"Saat menempatkan istrimu di sana, aku lupa bahwa Rani pun berada di divisi yang sama."

Sudut bibir Davin berkedut mendengarnya. Ucapan Faras ibarat suatu kemustahilan bagi Davin, mengingat Dila tidak memiliki perasaan apapun terhadap dirinya. Jadi, mana mungkin Dila merasa cemburu, bahkan jika mengetahui bahwa Rani menaruh hati padanya, belum tentu mempengaruhi Dila, begitu pikir Davin.

"Seperti yang sudah aku katakan, rumah tangga kami berbeda dengan rumah tangga kamu dan Arga, hingga kecemburuan Dila rasanya sangat mustahil, Ras."

"Dav, Wanita itu makhluk yang paling aneh di muka bumi ini. Bisa jadi detik ini mereka bilangnya benci, namun tidak menutup kemungkinan detik selanjutnya akan berubah cinta. Intinya menghadapi wanita membutuhkan kesabaran lebih, Dav. Maka bersabarlah...!" Bukannya menggurui, Faras hanya ingin sedikit berbagi pengalaman.

"Sedang aku lakukan, Ras. Dan aku juga sudah berjanji pada diri sendiri untuk memaklumi sikap istriku, mengingat pernikahan kami tidak di dasari oleh cinta. Tetapi, jika itu sudah mengarah pada pengkhianatan atau orang ketiga, rasanya aku tidak akan sanggup memakluminya, Ras. Aku harap, sebenci apapun Dila kepadaku, dia tidak akan berpikir untuk mengkhianati pernikahan kami." Balas Davin.

"Apa yang akan kau lakukan, jika kedepannya Dila cemburu pada Rani?." Faras memang tahu bahwasanya Rani bukanlah tipikal wanita perebut, tetapi untuk saat ini tak seorangpun yang mengetahui bahwa faktanya Davin telah memiliki seorang istri, termasuk Rani tentunya. Maka tak heran jika wanita itu masih menunjukkan sikap seperti biasa, berusaha menarik perhatian Davin dengan caranya sendiri.

Davin terdiam. Pria itu tak tahu harus memberikan jawaban seperti apa, karena hal itu masih sangat mustahil terjadi menurut Davin.

*

Di saat Davin dan Faras sedang terlibat obrolan yang cukup serius, Dila justru sedang mondar-mandir menanti kepulangan suaminya.

"Mas Davin kemana sih? Nggak biasanya jam segini belum pulang?." Gumam Dila di sela kegiatannya, mondar-mandir bak setrikaan. Sesekali gadis itu menyingkap gorden guna melihat apakah sudah ada tanda-tanda Davin akan kembali.

Dua jam kemudian, suara deru mobil terdengar dari halaman depan.

"Itu pasti mas Davin." Dila berlalu, hendak menghampiri mobil Davin.

"Kamu belum tidur?." Pertanyaan Davin mampu membuat mimik wajah Dila berubah suram.

"Bagaimana aku bisa tidur kalau suamiku saja belum pulang."

Davin mengeryit bingung. Pasalnya, siang tadi mereka bertemu dikantor lalu mengapa Dila bersikap seolah ia baru pulang entah dari mana.

"Maaf, mas tadi terpaksa lembur untuk menyelesaikan gambar yang diminta oleh client." Ketimbang berdebat, Davin memilih menyampaikan alasan mengapa ia sampai pulang malam.

"Lembur apa lembur....?."

Ketimbang menyahuti pertanyaan yang bisa jadi memancing perdebatan, Davin memilih merangkul pundak istrinya itu dan mengajaknya masuk ke dalam rumah, mengingat waktu sudah hampir menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Lain kali tidak perlu menunggu mas! Jika kamu lapar, langsung makan saja!." Tutur Davin setibanya di meja makan, dan melihat semua makanan di atas meja belum tersentuh.

"Apa jangan-jangan mas Davin sudah makan malam bersama Nona Rani?." Tiba-tiba Dila berpikir Davin pergi bersama Rani, dan berdusta tentang lemburnya di kantor.

"Sebaiknya kita makan sekarang, sebenarnya mas juga sudah lapar sekali." Ucapan Davin menyadarkan Dila akan pikiran buruknya terhadap pria itu. Ya, jika Davin keluar makan malam bersama Rani, mana mungkin suaminya itu mengaku sudah sangat lapar.

"Baik, mas." Dila mengisi piring Davin dengan nasi dan juga lauk serta sayur. Semuanya merupakan hasil masakan Dila sendiri.

1
Rina
Rasain kamu Rani makanya jangan suka kepo akan kehidupan orang lain 🫢🫢🫢
Ariany Sudjana
mampus kamu Rani, kamu siap-siap dipecat dan jadi gembel 🤭🤭🤣🤣 kamu itu bodoh sekali Rani, dan sekarang kamu menggali kuburan kamu sendiri 🤣🤣🤭🤭
secret
naaaahhh kann kena batunya kamu raniiii, makanya jgn terlalu obsesi smpe nuduh tanpa bukti, tp berkat kamu hubungan davin dila jd go public deehhh makasiii yaa😂
Lia siti marlia
nah kan aku bilang juga apa rani ...kan jadi kamu malu sendiri ......akhirnya kalian ngaku juga kalau sudah menikah dila davin 😁
Dwi ratna
noh ran mkanya jd org jgn kepedean nyebar fitnah,kena sendiri kn
Felycia R. Fernandez
maaaaampoooooss...
akibat iri,hampir hilang masa depan kan...
Davin ayo selidiki siapa yang melaporkan kalau Dila ada di dalam kamar mu??? bisa dilaporkan balik lho atas pencemaran nama baik,atau gak di kasi sanksi dikantor...
aleena
inikah yg disebut cinta bisa membutakan mata hati,
tanpa menncari fau siapa pasangan Davin
dan Dilla
Lia siti marlia
rani hati hati yah kamu jangan sampai berita yang kamu sebar jadi bumerang untuk dirimu sendiri 😁
secret
viralin ajaaa raniii, kasih tauuu semuanya
tp siaapp2 yaa ujungnya kmu yg maluuu
Dwi ratna
ran km yg bakal malu loh jgn macam²
Nurminah
wanita kalo cinta mati ama laki-laki pasti bodoh buta goblok
Dwi ratna
cie ada yg mulai cemburu
Ariany Sudjana
Rani Rani kamu bodoh sekali, kamu mau mengadukan Dila berselingkuh dengan Davin, sehingga Dila dipecat, yang ada kamu yang dipecat , dan kamu akan jadi gembel 🤣🤣🤭🤭
Ayu FazRina Satiasari
Rani...oh Rani....🤣🤣 sumpah aku gemeesss...double up donk kk author
Rina
Aduh Rani kamu buat lubang kuburanmu sendiri 🫢🫢🫢
secret
ceritanya bagusss, ditunggu selaluuuu thorrr
semangaaatttt
secret
next thorrr, semangaattt
Lia siti marlia
kenapa sih masih berbelit belit jawab jujur aja atuh dil kalau yang sebenarnya kalian itu suami istri ...
Lia siti marlia
tuh kan bener tuan marwan kakek nya davin alias ayah nya papah alex ....
Felycia R. Fernandez
kenapa gak bilang aja klo kalian suami istri,bukan kah ini saat nya?? datang bersama,dan menginap bersama dan terang terangan mengaku kalau kalian suami istri???
kenapa harus tunggu konferensi pers dulu?? rasa nya untuk itu tidak di perlukan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!