Bayangkan saja tiba tiba ada seorang wanita cantik lagi mabuk di tengah jalan sendirian, malam - malam dan menghentikan sebuah ojek yg lagi lewat? Lalu melamar mas ojek itu tanpa peduli latar belakangnya? "KAMU HARUS NIKAHI AKU, MAS OJEK!! POKOKNYA NIKAHI AKU ATAU AKU AKAN TERIAK JIKA KAMU AKAN MENCULIKKU!" ujar wanita itu. Apa yang dilakukan Mas Ojek itu ya ketika dilamar oleh wanita cantik yang sedang mabuk? Diterima atau tidak? Dan apakah wanita itu akan menyesal setelah sadar dari mabuknya jika ia sudah melamar Mas Ojek yang tidak ia kenal? Baca dan ikuti novel ini, sampai HAPPY ENDING ya!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sarapan Sehat buatan Suami
Di Bandung, Adi sudah berada di lapangan proyek milik Leister, suami dari mantan kekasihnya. Perusahaan King Global yang bergerak di bidang maklon saat ini sedang mengembangkan bisnisnya dengan membuat pabrik baru di kota Paris Van Java ini.
Dharma sebagai kepala proyek dan ahli sipil serta arsitektur memastikan pekerjaan subkon yang disewa oleh JKAK sesuai mapping.
Pengawasan dan sidak langsung Adi ternyata memakan waktu lebih lama. Hingga akhirnya ia bisa sampai kembali ke Jakarta sekitar jam 11 malam.
Tadi sore jam 4, Adi mengkonfirmasi sang istri jika dirinya tidak bisa pulang on time tapi diusahakan untuk pulang.
Dan barulah sampai apartemen hampir jam 12 malam. Suasana rumah serasa hotel itu sudah sepi, lampu inti juga sudah mati. Hanya ada lampu meja ruang tamu dan ruang keluarga.
"Dia pasti sudah tidur" gumam Adi sambil menatap pintu kamar Aulia yang tertutup. Ia pun segera masuk kamarnya, berganti baju lalu membuka laptop.
Seperti biasa ia tidak semudah itu untuk bisa tidur meskipun badannya sudah sangat lelah.
Sampai jam 2 dini hari, Adi yang masih terbangun mendengar suara dari luar kamar. Seperti seseorang yang sedang memasak.
"Suara apa itu? Apakah Aulia memasak sesuatu?" gumamnya. Ia pun meletakkan laptop di atas ranjang dan berjalan keluar kamar.
Lampu dapur menyala dan menampilkan seorang wanita memakai dress tidur yang cukup sexy jika Aulia tidak memakai jaket.
Yap, sebenarnya Aulia tidak tau jika Adi sudah pulang jika tidak melihat tas sang suami diletakkan di sofa ruang tamu. Masih memakai dress tipis tanpa jaket, ia pun langsung masuk lagi ke kamar untuk mengambil jaket agar jika sewaktu waktu Adi keluar kamar, ia tidak berpenampilan seperti penggoda.
"Eheem eheeem" suara Adi dibuat seperti berdehem agar tidak mengejutkan Aulia.
Wanita yang sedang memasak mie goreng itu menoleh kebelakang.
"Maaf, aku membangunkanmu ya?" sahut Aulia merasa tidak enak.
Padahal sebenarnya munculnya Adi saat ia memasak dini hari ini membuktikan jika yang dikatakan Delima kemarin siang memang benar yaitu Adi memiliki insomnia akut.
Adi menggeleng dan berjalan menuju kursi meja makan yang dekat dengan dapur.
"Tidak kok. Aku memang sudah biasa tidak tidur jam segini. Mungkin sejam atau dua jam lagi baru tidur" ujar pria itu jujur.
Aulia mengerutkan dahi seolah olah terkejut dan mengulik rasa penasarannya.
"Berarti kamu belum tidur sama sekali semenjak pulang, Mas?" tanyanya.
"Ya. Mungkin aku belum bilang kalau aku memiliki insomnia" jawab Adi.
Aulia menoleh kearah panci untuk merebus mie nya sebelum menyahuti sang suami. Ia pun menyaring mie tersebut agar airnya habis hingga setelah ditiriskan, mie 2 bungkus yang telah matang ia letakkan di piring.
"Oh ya, kamu mau makan mie juga?" tanya Aulia baru ingat jika dirinya hanya membuat mie untuk dirinya sendiri.
"Tidak. Aku tidak makan jam segini meskipun aku tidak bisa tidur" jawab Adi.
"Baiklah. Jika kamu tiba tiba ingin, kasih tau aku dan mintalah" ucap Aulia sambil mengaduk mie dengan bumbunya.
Setelag mie tercampur dengan bumbu, Aulia membawa sepiring mie goreng ke meja makan. Ia pun duduk didepan Adi.
"Beneran kamu gak mau? Aku gak enak kalau makan sendiri begini" ujar Aulia.
"Santai saja. Aku memiliki ketahanan yang kuat untuk tidak ingin memakan makanan orang lain. Makanlah. Aku akan meminum jus yang ada di kulkas" sahut Adi lalu berdiri dan berjalan menuju kulkas untuk mengambil 1 kotak jus siap minum.
Ia kembali ke hadapan Aulia sambil membawa jusnya.
Aulia terlihat sudah menikmati makanannya.
"Jangan sering sering makan mie instan begini. Kalau bisa setelah ini jangan makan lagi sampai melahirkan" celetuk Adi.
"Hmm, ya aku tau. Kali ini aku ingin sangat ingin memakan mie indomie goreng sebelum menjalani kehamilan ini hingga lahiran" sahut Aulia.
"Baguslah, kalau kamu mengerti juga" ujar Adi.
Aulia masih menikmati makanannya dan sang suami menikmati jus.
Beberapa saat kemudian, mie goreng Aulia sudah habis. Jus milik Adi pun sudah habis 2 kotak.
"Letakkan saja piring kotornya, jangan dicuci. Biar Bi Sumik aja besok yang bersihin. Sebaiknya sekarang kamu istirahat" ucap Adi.
"Iya. Terima kasih" sahut Aulia lalu berjalan menaruh piring dan alat makan kotornya ditempat cuci piring.
"Aku tidur dulu ya. Tiba tiba aku mengantuk. Keajaiban juga melihatmu makan seenak itu membuatku mengantuk" celetuk Adi sambil tersenyum tipis.
"Good night, Mas" ujar Aulia.
"Good nught. Jangan tidur dulu sebelum makanan yang kamu makan turun. 15 menitan lah, baru tidurlah lagi" ucap Adi yang lagi lagi masih memperhatikan kondisi Aulia dan kandungan wanita itu.
"Iya, aku mengerti" sahut Aulia.
Adi berjalan terlebih dulu masuk kamarnya dan menutup pintu.
Lalu Aulia berjalan dibelakang sang suami dan masuk kamarnya sendiri hingga menutup pintu.
Ia tidak langsung tidur, memilih untuk mengerjakan laporan presentasi untuk nanti siang ketika ada meeting.
30 menit kemudian, ternyata bumil ini mengantuk. Aulia memutuskan meletakkan laptonya di nakas lalu tidur.
Adi juga langsung tertidur saat masuk kamar tadi setelah menemani istrinya makan dini hari.
Jam set6 pagi, bukan Aulia dulu yang bangun namun Adi. Kali ini, Adi bangun lebih pagi karena tidur lebih awal. Ia sudah bangun jam 5 pagi yang biasanya ia bangun jam set6 pagi. Lebih awal 30 menit.
Adi sudah memakai kemeja kerjanya dengan celana kain. Ia memasak makanan western yang banyak berisi sayuran yaitu sandwich dan salad.
Sepertinya makanan yang dimasakkan Aulia selama sarapan, sedikit sekali mengandung sayuran. Hanya telur ceplok, telur dadar yang kadang dikasih irisan wortel/tomat/bayam, telur omelet, nasi goreng dan ayam goreng.
Adi tidak protes dan selalu memakan masakan sang istri tanpa mengeluh. Dan kini gilirannya membuatkan sarapan sehat untuk Aulia.
Jam 6 lebih saat Aulia keluar kamarnya dengan penampilan yang siap kerja, ia terkejut melihat Adi sudah berpakaian formal dan ada 2 piring berisi sandwich plus salad sayur disana.
"Loh, kamu udah siap, Mas. Kenapa kamu gak nunggu aku bikin sarapannya?" tanya Aulia keheranan.
"Memang aku sengaja masakin sarapan buat kita pagi ini. Gantian. Lagipula, aku juga sedang ingin memasak" jawab Adi.
Aulia berjalan ke meja makan dan duduk di kursinya. Adi juga duduk dikursi yang biasanya ia duduki, dihadapan sang istri.
"Makanan sehat sekali. Sangat berbanding terbalik dengan masakanku" ucap Aulia, entah sindirian atau pujian.
"Makanan yang kamu masak juga sehat, bikin aku kenyang dan memiliki stamina di kantor" sahut Adi dengan senyuman pepsodent.
"Hahahhahhaa bisa aja kasih alasan. Terima kasih sudah dibuatkan sarapan pagi ini" ucap Aulia, ia tidak ingin membuat percakapan menjadi perdebatan.
"Sama sama. Semoga suka sayuran ini" sahut Adi
"Suka, aku suka. Aku suka sayuran tapi memang jarang makan sayuran hehe. Karena kamu ini aku makan makanan begini karena sudah sejak pulang dari New York, aku gak pernah makan western food begini" ujar Aulia.
"Masakan Indonesia memang juara sih, apalagi nasi padang" ucap Adi malah membayangkan makanan lainnya.
Aulia tertawa kecil mendengarnya.
"Selamat makan, aku makan ya sandwich dan saladnya" ujarnya.
"Ya silahkan. Aku juga akan memakannya" sahut Adi.
Lalu keduanya pun menikmati sarapan sehat bersama.