NovelToon NovelToon
My Nerd Bodyguard

My Nerd Bodyguard

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Enemy to Lovers
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ocean Na Vinli

Kekurangan kasih sayang dari papanya, membuat Jessica Maverick selalu mencari perhatian dengan melakukan tindakan di luar batas, hingga dia juluki sebagai manizer atau pemain pria.

Sampai-sampai pengawal yang ditugaskan untuk menjaga Jessica kerap kali mengundurkan diri. Mereka tidak sanggup memantau pergerakkan Jessica yang liar dan binal itu.

Tindakan yang dilakukan Jessica bukan tanpa sebab, dia hanya ingin mendapatkan perhatian dari sang papa. Namun, bukannya mendapatkan perhatian, malah berujung mendapatkan pengawalan lebih ketat dari sebelumnya.

Felix namanya, siapa sangka kehadiran pria berkacamata itu membuat hidup Jessica jadi tidak bebas. Jessica pun berencana membuat Felix tidak betah.

Apakah Felix sanggup menjalankan tugasnya sebagai bodyguard Jessica? Lalu apa yang akan terjadi bila tumbuh benih-benih cinta tanpa mereka sadari?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ocean Na Vinli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hukuman

Sontak perkataan Felix membuat Stella dan Mia tampak panik.

"Jangan asal tuduh kau! Aiden, pria ini pasti bersengkokol dengan Jessica, tidak mungkin aku dan Mia menyerang Jessica," ucap Stella.

"Benar Pa, untuk apa aku menyerang Jessica." Mia pun ikut menimpali.

"Maaf Nyonya Stella, saya tidak berbohong, jika Tuan tidak percaya sama saya, periksalah rekaman CCTV di sini," kata Felix.

Membuat kepanikan Stella dan Mia bertambah berkali-kali lipat. Keduanya tengah berpikir keras untuk mencari alasan di dalam otaknya sekarang.

Jessica enggan menanggapi, perhatiannya malah teralihkan dengan sentuhan di tangannya, terasa hangat dan sangat menenangkan, pikirnya saat ini.

Entah mengapa kehadiran Felix membuat dirinya jadi sangat bahagia. Dia merasa sangat disayangi dan dihargai.

Aiden pun tak langsung memberi komentar. Pandangannya pun tertuju pada tangan Felix dan Jessica saling bertautan saat ini. Di balik sorot matanya yang terlihat tenang itu tersirat kegelisahan mendalam.

"Aiden, aku yakin sekali Felix memanipulasi rekaman CCTV lalu memfitnah aku dan Mia," kata Stella hendak memutar balikkan keadaan.

"Tuan, untuk apa saya melakukan hal seperti itu, tidak ada untungnya, jika Tuan tidak percaya, mari kita pergi ke ruang CCTV sekarang untuk melihat bukti," ujar Felix kembali, masih menggenggam erat tangan kanan Jessica.

Aiden mengalihkan pandangan pada Felix seketika.

"Aku percaya." Dua kalimat pendek yang keluar dari bibir Aiden membuat mata Stella dan Mia sampai melotot keluar.

Berbeda dengan Jessica, ekspresi terkejut tergambar jelas di wajahnya saat ini.

'Apa aku tidak salah dengar?' Jessica bermonolog di dalam hati.

Apa yang sebenarnya terjadi? Tidak ada angin, tidak ada hujan, untuk pertama kalinya tiba-tiba Aiden berpihak padanya. Ada apakah gerangan? Pikir Jessica sesaat sambil memandang ke arah Aiden sekarang, yang seketika mengalihkan mata ke sisi lain saat mereka beradu pandang.

Jessica dibuat terheran-heran dengan sikap papanya itu. Kendati demikian, Jessica merasa sedikit bahagia karena papanya berpihak padanya kali ini.

"Aiden, kenapa kau lebih percaya dengan Felix ...." Stella perlahan mendekati Aiden, mencoba menyelami isi pikiran suaminya itu.

Aiden enggan menyahut, hanya melirik Stella sekilas lalu memutar badan ke belakang dengan cepat.

"Felix antarkan Jessica kembali ke kampus dan nanti sore datanglah ke kantorku," ujar Aiden, tanpa menoleh ke belakang.

"Baik Tuan." Felix menundukkan kepala sejenak lalu mencondongkan badan ke samping seketika.

"Mari Nona Jessica ...." Felix melebarkan mata kala baru sadar bila mengandeng tangan Jessica. Dengan raut wajah panik, dia pun melepaskan tangan Jessica.

"Oke, ayo kita ke kampus, malas juga lama-lama di sini." Jessica mencoba bersikap tenang, walau sebenarnya dadanya berdebar-debar tak karuan sejak tadi.

Felix dan Jessica pun bergegas pergi dari situ.

"Stella masuk lagi ke ruanganku sekarang!" Selepas kepergian Jessica, Aiden seketika melirik Stella dengan tatapan dingin. Kemudian berjalan cepat menuju lift.

Meninggalkan Stella dan Mia saling beradu tatap sambil mengepalkan kedua tangannya.

Keduanya pun kembali ke ruang pribadi Aiden. Sesampainya di dalam, Aiden seketika berdiri tepat di dekat cermin raksasa sambil membelakangi Stella.

"Mia, tunggu di luar kau!" kata Aiden seketika.

Mia yang baru saja sampai, tampak gelagapan sambil sesekali melirik Stella. Meminta izin agar tetap berada di dalam ruangan saja. Dia penasaran apa yang akan disampaikan papa tirinya itu.

"Mia keluar lah kau." Stella melototkan mata karena tak ada tanda-tanda Mia akan bergerak.

"Iya Ma, ish." Dengan raut wajah masam Mia pun bergegas pergi keluar. Meninggalkan Aiden dan Stella dalam keheningan.

"Stella, bukankah sudah kukatakan sebelum-belumnya jangan datang kemari tanpa kusuruh, dan kau harus ingat kalau pernikahan kita hanyalah pernikahan bisnis!" kata Aiden dengan intonasi meninggi.

Membuat Stella seketika membeku. Ini kali kedua dia mendengar Aiden membentaknya.

Dulu, Aiden pernah memarahinya karena dia ketahuan memukul Jessica sewaktu kecil. Dan yang kedua, sekarang Aiden berpihak pada Jessica tiba-tiba. Padahal tadi Aiden tidak menunjukkan ekspresi sama sekali ketika Jessica pertama kali datang ke kantor.

Saat Jessica memilih pergi keluar pun, Aiden lebih banyak terdiam, memilih sibuk memainkan ponsel sambil mendengarkan Mia bercerita tentang perkelahian Mia dan Jessica di kampus.

"Iya aku tahu, pernikahan kita hanyalah bisnis, tapi apa kau tidak bisa bersikap baik padaku," ucap Stella. Kali ini kalimat yang dia lontarkan berasal dari lubuk hatinya yang paling dalam.

Stella tahu, pernikahan yang mereka lakukan hanya bisnis semata, guna menyelamatkan perusahaan Aiden yang saat itu diambang kehancuran. Keluarga Owen, yaitu orang tua Stella menjadi penyelamat perusahaan Aiden kala itu. Kendati demikian, di balik cerita pernikahan ini, tersimpan sesuatu Aiden yang tidak tahu.

Stella sudah lama menaruh rasa pada Aiden saat Aiden berpacaran dengan Brenda dulu. Setelah sekian lama tak berjumpa, siapa sangka ada jalan untuk dia bersama Aiden. Meskipun lelaki itu tak pernah sekali pun menyentuhnya atau pun menunjukkan ketertarikan padanya. Kebutuhan Mia dan Liam memang selalu terpenuhi, walaupun Aiden sering kali membangun benteng di antara dia dan kedua anaknya itu tanpa diketahui orang lain, termasuk Jessica.

Di mata Stella, Aiden seolah-olah menyayangi Mia dan Liam, tapi sebenarnya semuanya itu hanyalah kepalsuan semata. Sementara Jessica, entahlah. Stella tak dapat membaca sikap Aiden yang sulit sekali dibaca, seperti saat tadi, lelaki itu tiba-tiba berpihak pada Jessica. Padahal sebelum-belumnya Aiden mengabaikan Jessica.

"Kau tahu sendiri cintaku hanya untuk Brenda dan aku tidak mau dengar lagi, kau memfitnah Jessica," kata Aiden seketika tanpa membalikkan badan.

Mendengar hal itu, Stella melebarkan mata, kata 'lagi' membuat Stella jadi tampak gelisah.

"Apa maksudmu Aiden?" tanya Stella.

Aiden tak segera membalas, malah duduk di kursi kebesaran tanpa sedikit pun melirik ke arahnya. Membuat Stella jadi tambah kesal.

"Aiden, kau ini kenapa sih? Ada apa denganmu? Mengapa kau tidak bisa membuka hatimu padaku–"

"Emmet!" sergah Aiden cepat seraya memanggil sekretarisnya di luar untuk datang ke ruangan.

Emmet pun bergegas masuk ke dalam sambil menghampiri Aiden. Sementara Stella hanya dapat mengepalkan tangan, melihat sikap Aiden.

"Aiden, aku belum selesai bicara denganmu!" seru Stella, baru pertama kali berani berbicara tinggi pada Aiden.

Aiden seketika mengalihkan pandangan pada Stella dengan sangat dingin, hingga Stella tak berani berkutik.

"Dan aku sudah selesai bicara denganmu, keluar dari ruanganku sekarang atau aku harus menyuruh Emmet untuk menyeretmu keluar," kata Aiden dengan sorot mata tajam, seolah-olah bersiap menguliti Stella.

Stella semakin meradang. Namun, tetap keluar dari ruangan dengan terpaksa.

***

Menjelang sore, tepatnya di mansion megah milik Aiden.

Felix sedang menunggu dengan sabar Jessica untuk keluar dari kamar mandi. Tadi, ketika dalam perjalanan pulang dari kampus, Jessica mengatakan akan memberinya hukuman karena membuat mood–nya hancur tadi pagi.

"Lama sekali, apa yang dia lakukan di dalam? Semoga saja hukumannya tidak aneh," kata Felix, entah mengapa membuat perasaannya jadi tak nyaman.

"Nona, saya harus pergi ke perusahaan Papa Nona sekarang, apa masih lama?" Karena tak kunjung keluar dari kamar mandi, Felix terpaksa berseru dari luar.

Dalam sepersekian detik, Jessica seketika keluar dari bilik itu dan berlari kencang ke arahnya.

"Ish bisa sabar sedikit tidak sih, apa kau mau segera aku hukum hah?!" Jessica terlihat kesal karena Felix mendesaknya untuk keluar padahal di dalam tadi dia terlihat sangat gelisah.

Felix tampak gelagapan dengan cepat mengalihkan pandangan, pakaian yang dikenakan Jessica sekarang amat sangat terbuka, hingga belahan dada wanita itu jadi terlihat.

"Um, bukan begitu Nona, nanti Tuan Aiden marah sama saya, lagipula apa Nona tidak mau ikut saya ke sana."

Jessica mengerutkan dahi, Felix seakan-akan mengetahui bila dia ingin selalu menemui Aiden.

"Jangan sok tahu deh, aku tidak mau lagi bertemu laki-laki gila itu, biarkan saja dia! Masalah kau dimarahi sama dia, bukan urusanku!" Setelah dipikir-pikir lagi, Jessica merasa bodoh selama ini karena membuang-buang waktunya hanya untuk mencari perhatian Aiden, tapi Aiden tidak sedikit pun peka terhadapnya.

Jessica sudah muak dan mulai menyerah pada keadaan!

Felix terperangah. "Nona, jangan berkata seperti itu, walau bagaimana pun Tuan Aiden adalah Papa kandung Nona."

"Ck, terserah, jangan menceramahiku! Kemari kau! Aku akan menghukummu dengan sangat kejam sekarang!" seru Jessica, dengan mata melotot keluar. Tangannya pun terkepal erat, seperti bersiap-siap menyerang Felix.

Felix mengedipkan mata berulang kali sejenak. Lalu mulai menghampiri Jessica tanpa menaruh curiga sedikit pun.

"Apa Nona mau memukul tangan saya, ini pukul lah sesuka hati Anda!" Felix mengangkat kedua tangan ke udara, bersiap untuk dipukuli Jessica.

"Tutup dulu matamu!" perintah Jessica.

Kening Felix berkerut kuat. "Kenapa mata saya harus ditutup Nona?" tanyanya.

"Jangan banyak bertanya kau, tutup saja!"

"Baiklah." Diliputi rasa penasaran dan diterpa kebingungan, Felix mulai menutup mata.

Begitu matanya ditutup, suasana di ruangan mendadak hening, Felix semakin dibuat penasaran.

"Pukul lah saya sesuka hati No—hmf!"

Cup!

Perkataan Felix tiba-tiba terjeda kala Jessica membungkamnya dengan sebuah kecupan.

Felix spontan membuka mata, pupil matanya semakin melebar sempurna. Dia dapat melihat Jessica sedang berjinjit di atas sepatu pantofelnya sambil menarik kerah jasnya dengan mata terpejam.

Anggota badan Felix mendadak lumpuh total sekarang.

1
Atalia
oke ditunggu yaa author
Atalia: semangat terus yaa dan selalu sehat author😁
total 2 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
misteri nih si Felix jangan2 anak orang kaya juga
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
wah mike yang bakal di jodohkan dengan Jessica
mur:ciyuah
aku penasarannya ama felix...gimana mo focus ya felix..wong kepala atas bawah nyut nyutan...lum tertuntaskan🤭🤭😄😄🤭🤭🤭🤭apa lagi disugui penampilan jesica yg sexi..maki. puyeng tu felixxx..
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
woy stela terserah Jesika mau pake baju apa pun dia yang punya rumah...ingat kamu itu hanya ibu tiri cuma benalu di rumah itu
Zalirang
dinikahin nih🤣🤟
Era Simatupang
hahahaa mampus 🤣🤣🤣🤣
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
nah loh 🤣... kelabakan pasti wkwk
mur:ciyuah
felix dab nggak kuat iman nya ....jes ..mana ada kucing dikasih ikan goreng crispi..nggk mau....yg ada pasti langsung diterkam ..hammmmammmmmm...klakuan si kucing garong...
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya ampun sama2 edyan wkwkk ..malu nya 🤣🤣
mur:ciyuah
duh malunya kalian berdua.....deal sama sama malu maluin...mending ajak nikah felix aja jes...
mur:ciyuah
jessica ini emang gila....
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
bengek emang Jesika ini wkw
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
romantis si Felix inget ultah nona nya
Lestari Ami'ne Zia
uchhh tmbh seruuu uuppinn thor
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
kasian ya Jessica bukan salah dia dong kalo ibu nya meninggal karena biar dia tetap hidup harusnya si Aiden malah sayang bener bukan cuek ...

siapa pulak itu yang datang
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
wkwk hukuman yang menyenangkan bukan wkwk
Lestari Ami'ne Zia
up up upiiinnnn thorr ceritanya mkin bagus AQ syuka
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
kok bapak nya kaya orang bego ya ...diem aja anaknya di aniaya terus sama bini muda nya ..di fitnah hadeh
Ariany Sudjana
Aiden ini bodoh, lebih percaya sama dua nenek lampir daripada putri kandungnya sendiri. kapan sih mata Aiden akan terbuka, kalau dua nenek lampir ini ular berbisa?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!