NovelToon NovelToon
Gadis Manja Milik CEO Arogan

Gadis Manja Milik CEO Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / One Night Stand / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Nikah Kontrak / Konflik etika
Popularitas:17.5k
Nilai: 5
Nama Author: Diandra_Ayu

Lily, seorang mahasiswi berusia dua puluh tahun, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis hanya karena satu malam yang penuh jebakan. Ia dijebak oleh temannya sendiri hingga membuatnya terpaksa menikah dengan David Angkasa Bagaskara- seorang CEO muda, tampan, namun terkenal dingin dan arogan.

Bagi David, pernikahan itu hanyalah bentuk tanggung jawab dan penebusan atas nama keluarga. Bagi Lily, pernikahan itu adalah mimpi buruk yang tak pernah ia minta. Setiap hari, ia harus berhadapan dengan pria yang menatapnya seolah dirinya adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, di balik sikap angkuh dan tatapan tajam David, Lily mulai menemukan sisi lain dari pria itu.
Apakah Lily mampu bertahan dalam rumah tangga tanpa cinta itu?
Ataukah perasaan mereka justru akan tumbuh seiring kebersamaan atau justru kandas karena ego masing-masing?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diandra_Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hamil...?

"Ly, gimana kalau kau beneran hamil?"

Bukannya membiarkan Lily untuk tenang dulu,  David malah terus mencerca pertanyaan padanya sepanjang jalan. Padahal wanita itu sudah sangat lemah dan tak bertenaga. Jangankan untuk bangun, bicara pun rasanya enggan karena rasa mual, pusing hingga membuatnya berkeringat dingin.

"Ly, kamu dengar tidak? Kalau kamu hamil gimana? Aku sudah berjanji pada Veronica. Bisa-bisa dia mutusin aku lagi!" Keluh David setengah panik. Ia yang sudah kembali menyetir sesekali melirik ke samping. Memperhatikan Lily yang bersandar lemas itu.

"Mas, bisa gak kita ngomongin ini nanti saja? Aku benar-benar lemas. Kepalaku sakit sekali,," ucap Lily dengan mata yang tertutup sementara sebelah tangannya memikat kening.

"Ckkkk..." David terlihat kesal. Namun ia juga merasa kasihan. Ia putuskan untuk diam tak menanyai wanita itu lagi. David yang tadinya berniat untuk ke puncak akhirnya memutar arah untuk kembali ke rumah.

Saat menjemput Lily tadi, Ia mendapatkan pesan dari Veronica bahwa kekasihnya itu ingin bertemu di villa yang berada di puncak. Karena ia sedang mendapatkan tugas untuk menjemput Lily, akhirnya pria itu pun memutuskan untuk membawa istrinya itu ke puncak juga. Ia yakin Lily tidak akan keberatan. Apalagi sebelumnya David sudah menekankan pada Lily untuk tidak mengganggu hubungannya dengan Veronica.

Dengan membawa Lily, ia bisa beralasan pada sang kakek jika dirinya mengajak istrinya itu berjalan-jalan. Padahal ia akan bermesraan dengan Veronica.

Sebelumnya David juga sudah memberitahukan Veronica bahwa ia akan membawa istrinya. Awalnya Veronica marah dan tidak setuju, merasa jika David mempermainkannya. Namun setelah David jelaskan bahwa ini adalah permintaan sang kakek, akhirnya Veronica pun setuju. Artis papan atas itu juga memiliki rencana untuk membuat Lily tidak betah hingga meminta untuk berpisah secepatnya dengan kekasihnya itu.

Tapi sayang, David malah membatalkan untuk menemuinya. Pria itu tidak tega melihat keadaan Lily yang pucat pasi.

[Honey, maafkan aku. Aku tidak bisa menemuimu sekarang. Lily sakit dan aku akan membawanya pulang].

Pria itu kembali fokus pada jalanan setelah mengetikan pesan pada Veronica. Pesan yang hanya dibaca tanpa ada balasan dari sang kekasih.

Tentu saja di villa itu, Veronica terlihat sedang marah besar. Wajahnya memerah setelah membaca pesan dari David yang mengatakan bahwa pria itu tidak jadi menemuinya sore ini.

"Aaarghhhh!!! David brengsek!!! Bisa-bisanya dia membatalkan menemuiku hanya demi gadis itu!"

Veronica tidak terima. Sejak kemarin bertemu, ia melihat ada sesuatu yang berbeda dengan kekasihnya ini. Biasanya David akan menjadikan dirinya prioritas utama. Pria itu tidak akan peduli pada apapun dan siapapun kecuali pada Veronica seorang.

Tapi sekarang, dia kalah oleh gadis kecil rendahan itu. Dengan wajah murka, Veronica meminta asistennya yaitu Boy untuk segera menyiapkan semuanya karena ia akan kembali ke Jakarta. Sang artis berniat akan mencari waktu yang tepat untuk menemui istri dari kekasihnya. Ia akan membuat perhitungan pada wanita itu.

***

David segera memarkirkan mobilnya di halaman rumahnya yang luas itu. Ia membangunkan Lily yang masih terpejam. Bibirnya memutih dan kulitnya terasa dingin. Membuat David merasa panik ketika wanita itu tidak bangun juga setelah ia goyang-goyangkan tubuhnya.

"Ly. Lily!!!" David terus membangunkan Lily. Ia menepuk-nepuk pelan pipi putih istrinya itu. Namun tetap saja Lily masih terpejam dan tidak bergerak sedikit pun.

"Astaga, sepertinya dia pingsan." Pria itu segera keluar dari mobilnya lalu membuka pintu sebelahnya juga. Tanpa pikir panjang, ia segera mengangkat Lily ala bridal style masuk ke dalam rumah. Dirinya juga meminta pelayan untuk menghubungi dokter pribadi keluarga ini.

Ricardo yang juga baru sampai dan melihat Lily dibopong oleh kakaknya terlihat sama paniknya. Pria itu berlari dan bertanya pada David apa yang terjadi pada Lily?

"Apa yang terjadi? Kau apakan Lily?" tanya Ricardo menohok.

David enggan untuk menjawab. Ia menaiki tangga dan terus berjalan cepat menuju kamarnya. Kehadiran Ricardo malah membuat suasana semakin runyam dan membuat David kesal.

BRAK.

Pria itu menutup pintu menggunakan kakinya. Ia tidak ingin sampai Ricardo masuk. Nampak gedoran dan teriakan dari luar pintu tersebut.

"DAVID... BUKA! BUKA, BRENGSEK! AKU HANYA INGIN MELIHAT KEADAAN LILY," teriak pria itu dengan penuh emosi.

Di saat yang bersamaan, Tuan William pun datang. Ia yang mendengar teriakan Ricardo di luar pintu kamar David nampak terheran-heran. Dengan tongkat naga yang menjadi ciri  khas nya, kakek tua itu pun menghampiri cucunya.

"Ada apa ini? Mengapa kau berteriak?" tanya Tuan William dengan sorot wajah yang begitu datar.

"Lily tak sadarkan diri, Kek. David pasti melakukan sesuatu padanya. Pria itu pasti sudah mencelakakan Lily," ucap Ricardo mengadu.

"Mana mungkin David mencelakakan istrinya sendiri. Lagipula, mengapa kau ikut campur urusan kakakmu?"

"Ehmm... I–itu, aku hanya khawatir pada kakak ipar. Tadi di kampus dia baik-baik saja. Saat David membawanya pulang, dia tak sadarkan diri. Pasti pria itu sudah berbuat jahat, Kek."

Ricardo harus menutupi perasaannya ini. Tidak mau jika kakeknya tahu bahwa sebenarnya ia menyukai dan mengincar Kakak iparnya sendiri. Karena dari seluruh anggota keluarga ini, yang paling ia takuti adalah Tuan William.

Kakek tua itu bisa melakukan apapun bahkan pada cucunya sendiri. Ricardo tentu saja tidak mau kehilangan fasilitas dan kemewahan ini. Terpaksa ia harus mengalah dan menjadi anak yang penurut di depan kakeknya. Meskipun pria itu tahu jika perlakuan kakeknya kepadanya dan kepada David sangatlah berbeda.

Ya, Tuan William sejak dulu sangat pilih kasih. Entah apa alasannya, namun Ricardo mencoba untuk tidak peduli. Apalagi ibunya yang selalu memanjakannya pun pernah berkata bahwa ia tidak boleh mengungkit apapun pada Tuan William meskipun kakek tua itu pilih kasih padanya. Nyonya Amanda berkata lebih baik diam dan menikmati saja kemewahan ini daripada menggali informasi yang akhirnya akan merugikan mereka.

"Apapun yang terjadi pada Lily, itu bukan urusanmu. Pergilah, jangan berteriak seperti tadi! Jangan membuat gaduh dan rendahan seperti itu. Ini bukan kebun binatang!" tegas Tuan William dengan sarkasnya.

"Ba–baik, Kek." Dengan terpaksa, Ricardo pun menjauh dan memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya. Pria itu mengepalkan tinju, menahan amarah yang tidak bisa ia luapkan itu.

"Aaarghhhh!!! Dasar pria tua sialan! Mengapa sih dia tinggal disini lagi? Lebih baik dia kembali ke LN atau mati saja sekalian!" teriak Ricardo dengan posisi wajah yang ditenggelamkan di bantal.

Pria itu sangat kesal, namun tidak bisa berbuat apa-apa jika ada Tuan William di rumah ini. Rencananya untuk mendekati dan menggauli Lily pun harus gagal. Padahal ia sudah mengatur semuanya, agar Lily bisa tidur dengannya dan akan membuat wanita itu hamil.

'Tidak apa lah jika Lily tidak menjadi milikku. Tapi aku akan buat benih dalam rahimnya sebagai darah dagingku,' gumamnya saat Tuan William meminta agar David dan Lily segera memberikan cicit padanya. Sementara Ricardo tahu jika David pasti tidak akan setuju mengingat pria itu masih punya hubungan di belakang dengan kekasihnya, Veronica.

30 menit kemudian.

Seorang pria dengan jas putih dokternya masuk ke dalam rumah mewah itu. Ia langsung disambut oleh Tuan William yang sudah tahu bahwa  David memerintahkan pelayan untuk memanggil dokter keluarga.

"Selamat sore, Tuan William."

"Sore, Dokter Abhi."

"Maaf saya sedikit telat. Ehm, kalau boleh tahu siapa yang sakit?" tanya dokter muda yang usianya sepantaran dengan David itu.

Dokter pribadi di rumah ini dulu adalah ayahnya abhian. Namun ayahnya meninggal beberapa tahun yang lalu hingga akhirnya Abhian yang menggantikannya untuk menjadi dokter pribadi keluarga ini.

Dokter Abhian juga merupakan teman SMA David dulunya. Pertemanan mereka jadi berlanjut hingga saat ini.

"Nona Lily– istri David sepertinya sedang kurang sehat. Mari saya antar ke kamarnya," ujar Tuan William. Perlakukan kakek tua itu tentu saja menjadi pusat perhatian para pelayan di rumah ini. Tuan William tidak pernah seperhatian ini pada anggota keluarganya. Sungguh aneh jika saat ini dia rela mengantarkan dokter Abian sendiri ke kamar tanpa memerintahkan pelayan.

"Terima kasih, Tuan."

Keduanya pun berjalan menggunakan lift pribadi ke lantai atas. David sudah menunggu dokter itu sejak tadi dengan perasaan cemas. Apalagi sampai saat ini, Lily belum juga sadarkan diri.

"Selamat sore, Dav. Maaf aku terlambat," ucap Dokter Abian seraya menjabat tangan teman lamanya itu.

"Cepat periksa dia. Wanita itu pingsan dari satu jam yang lalu," ujar David tak mau berbasa-basi.

Tuan William sendiri berdiri di dekat ranjang. Memperhatikan wajah menantunya yang pucat dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Keluhan apa yang dia rasakan sebelum tak sadarkan diri?" tanya Dokter sambil memeriksa bagian dada menggunakan stetoskop. Ia juga mengetuk-ngetuk perut istri temannya itu.

"Dia mual, pusing dan sakit perutnya, Dok. Apa dia terkena asam lambung?" tanya David masih berpikir positif tentang sakit istri kecilnya itu.

"Ya, asam lambungnya naik. Tapi sepertinya pemicu asam lambung itu karena dia tidak makan dan merasa mual setiap kali makan. Apa Nona Lily telat datang bulan?" tanya Dokter Abhian yang membuat David terbelalak.

"A–apa? Jadi benar Lily hamil?" tanyanya tak percaya. Ia nampak shock padahal Dokter Abhian belum menyimpulkan apapun.

"Saya belum bisa memastikan. Kita akan melakukan testpack jika Nona Lily sudah bangun," ujar Dokter muda itu seraya menyiapkan selang infus agar sang pasien tidak dehidrasi.

Tuan William masih diam tanpa ekspresi. Hingga saat Lily perlahan membuka matanya dan meringis kembali. Wanita itu langsung membekap mulutnya karena rasa mual yang kembali hinggap.

"Huuekkk..."

"Ly, kamu sudah bangun?" David membantu istrinya duduk. Lily ingin ke kamar mandi, namun ia masih sangat lemah.

"Wanita itu menatap David. Tatapannya begitu sayu. Sementara mulutnya masih ia tutup dengan sebelah telapak tangannya.

"Mari aku antar ke kamar mandi." David paham apa yang Lily inginkan. Dia pun memapah istrinya menuju toilet.

"Dav, tolong tampung urinenya disini. Kita akan segera tahu hasilnya!" titah sang Dokter seraya mengulurkan sebuah wadah dari bahan stainless.

Meski ragu, akhirnya David pun menurutinya. Ia masuk ke dalam bersama dengan Lily.

"Huuekkk.. Huuekkk !!!"

Lily terus memuntahkan isi perutnya hingga cairan kuning yang menandakan bahwa perutnya sangat kosong saat ini. Rasanya sangat pahit dan tenggorokannya terasa tertarik. Lily seperti dicekik dan hampir kehabisan nafas.

Untungnya saja ada David yang memijat tengkuknya. Pria itu dengan sabar membantu Lily tanpa rasa risih atau jijik sedikitpun. Entah apa yang mendorongnya untuk melakukan semua ini? Jangankan membantu seseorang untuk muntah dan buang air kecil, untuk sekedar peduli pun David biasanya enggan. CEO arogan itu tak akan pernah peduli pada siapapun selain kekasihnya. Dan saat ini, ia merasa bingung sendiri mengapa dirinya mau peduli pada Lily, wanita yang ia anggap pembawa sial itu.

David keluar dari kamar mandi sambil memapah Lily. Ia juga memberikan wadah yang kini sudah berisikan urine istrinya.

Dokter Abhian segera mengambil sebuah testpack akurat dari dalam koper kerjanya. Ia mencelupkan benda pipih panjang itu ke dalam wadah dan menunggu beberapa detik untuk melihat hasilnya.

Tuan William menunggu dengan penasaran. Sementara David memilih untuk membaringkan kembali Lily di atas ranjang dan menyelimuti wanita itu agar merasa nyaman. Ia juga meminta pelayan untuk membawakan teh hangat agar Lily lebih segar.

Karena melihat sendiri Lily yang kesakitan saat muntah tadi, membuat David tidak tega. Ia tidak memperdulikan pekerjaan dokter itu dan memilih untuk memperhatikan keadaan Lily yang memprihatinkan.

Dokter itu tiba-tiba tersenyum lebar. Senyum yang membuat Tuan William semakin penasaran.

"Bagaimana hasilnya?" tanya pria tua itu tanpa ekspresi.

"Sepertinya Tuan muda Dav akan menjadi seorang ayah. Selamat Tuan William, anda akan memiliki cicit!" ujar Dokter Abhian yang membuat David tersentak. Pria itu melongo saking terkejutnya, sementara Tuan Willian langsung tersenyum lebar penuh kemenangan.

"Hahaha... Akhirnya! Good job, Cucuku. Baru kemarin aku minta, kau sudah mengabulkannya," ujar Tuan William dengan tawa sumbang yang menggelar memenuhi seisi sudut kamar itu.

***

Bersambung...

1
Thuty Natasya
kapan up lg thor
kalea rizuky
laki. menjijikkan lu cmburu lu aja ma jalang mu kelonan g mikir perasaan lily
kalea rizuky
makan itu jalang sisa
kalea rizuky
maless aja bkin cerai donk thor najis dpet bekass
kalea rizuky
laki menjijikkan
Wasni
Si David kepalanya perlu digetok palu biar sadar🤦‍♂️
Wasni
David. plin plan
Thuty Natasya
akhirnya tercium juga ikan busuk nya🤣
Nurjana Bakir
lanjut
Wasni
Rasanya nano2 bacanya
Thuty Natasya
semoga hubungan sama lily makin baik dan sedikit² nama dia tergeser🤣🤣
Thuty Natasya
semoga saja David sudah mulai sadar kalo pasangan yang selalu dibanggakan itu tak sebaik itu 🤣 jangan sampe keburu lily pergi baru sadar thor🥲
Thuty Natasya
aku suka makan bubur ayam tim diaduk wkwkkwkwkwk
Thuty Natasya
biasanya 3bab thor ko cuma 2 berasa dikit bngtt hehehehhe
Diandra Ayu: Sabar kak say, nanti habis Dzuhur ya di kasih bonus 😁
total 1 replies
Thuty Natasya
oh ternyata Ricardo bukan cucu kandung.. pantesan ya berambisi Amanda makin menjadi🤣 apa jangan² lily sama Ricardo saudara beda ibu thor🤣
Thuty Natasya
bagus pokoknya
Diandra Ayu: Terima kasih banyak kakak🥰🙏
total 1 replies
ahok wijaya
Gak kecewa! 👍
Diandra Ayu: makasih kak🥰
total 1 replies
Shinn Asuka
Gak bisa berhenti scroll halaman, ceritanya seru banget!
Diandra Ayu: Wah, makasih banyak kakak🥰🫰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!