Raja, seorang penipu ulung dengan reputasi yang buruk, terjebak dalam sebuah apartemen yang salah. Di sana, ia bertemu dengan Ratu, seorang dokter yang sedang patah hati dan berniat bunuh diri. Pertemuan yang tidak biasa ini membuat mereka terikat dalam sebuah hubungan yang kompleks.
"Aku menemukan seseorang yang sepertimu, tapi dia pencuri!" Ratu Adhitama menatap pria yang mirip dengan seseorang yang sulit ia lupakan.
"Pencuri ini akan menjadi penyembuh luka yang kau rasakan selama ini," gumam Raja dengan senyum menyeringai.
Akankah Raja berhasil mencuri hati Ratu Dokter cantik? Atau ia terjebak dengan permainan yang ia buat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda FK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Raja berjalan cepat mengabaikan panggilan Axel, ia dengan cepat mengikuti langkah Birel. Namun bukan Axel kalau dia tidak penasaran, Axel menghadang Raja. Raja berusaha bersikap biasa saja, Axel menatap wajah Raja dengan tatapan tajam seolah mencari sesuatu yang salah dengan orang di depannya ini. Ia sangat yakin pria di depannya ini adalah Raja suami Ratu. Tapi mengapa pria ini menyamar jadi orang lain dilihat dari penampilannya mereka sedang menyamar.
"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya Raja dengan senyumannya, ia mencoba bersikap biasa saja.
"Kau Raja, kan? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Axel selidik.
Raja terkekeh lalu menatap Axel, "Kau salah orang, Tuan. Aku Hiro bukan Raja," elak Raja mencoba berdalih.
"Maaf, Tuan. Kami terburu-buru jadi kami mohon undur diri" ucap Birel dengan sopan.
Axel mengkerutkan keningnya melihat kepergian Raja dan Birel, ia sangat yakin pria itu Raja. Tapi mengapa ia menyamar? Axel harus menyelidiki siapa suami Ratu sebenarnya.
Raja bergegas masuk ke dalam mobil bersama dengan Birel, Luna merasa terkejut melihat mereka yang ngos-ngosan masuk ke dalam mobil.
"Ada apa?" tanya Luna penasaran.
"Hampir saja ketahuan, Tuan Axel kerabat Ratu ada di perusahaan ini. Kita harus hati-hati" ucap Raja sambil mengusap keringatnya.
"Kau lihat? Tatapan mata pria itu sangat tajam seperti akan menusuk lawan. Aku merasa dia seorang mafia" celetuk Birel bergidik ngeri.
"Iya, benar. Dia sangat mengerikan!"
Luna menyalakan mesin mobil dan melajukan kendaraan meninggalkan perusahaan Tuan Lucio. Di dalam mobil, mereka kembali membahas misi yang akan mereka lakukan selanjutnya.
"Bagaimana menurutmu, Raja? Apakah Tuan Lucio sudah terpikat dengan proposal kita?" tanya Luna sambil mengemudi.
Raja tersenyum percaya diri. "Aku yakin dia sudah terpikat. Sekarang kita tinggal menunggu responsnya dan mempersiapkan langkah selanjutnya."
Birel yang duduk di belakang mereka, mengetik dengan cepat di laptopnya. "Aku sudah menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Kita tinggal menunggu Tuan Lucio menandatangani kontraknya."
Jari-jari Birel menari indah di atas tuts keyboard, sementara Raja dan Luna terus membahas strategi mereka untuk misi selanjutnya. Mereka semua bekerja sama dengan baik, dan Raja yakin bahwa mereka akan berhasil dalam misi mereka.
Birel tersenyum puas setelah berhasil mengirimkan dana sebagai investasi kepada akun Tuan Lucio. "Sudah terkirim, Raja. Sekarang kita tinggal menunggu Tuan Lucio mempercayai kita sepenuhnya."
Raja mengangguk, senyum licik terukir di wajahnya. "Bagus, Birel. Sekarang kita akan memainkan langkah selanjutnya untuk menguras harta Tuan Lucio."
Luna yang duduk di sebelah Raja, memandang Raja dengan mata yang penuh percaya diri. "Kita akan berhasil, Raja. Kita sudah melakukan semuanya dengan sangat baik."
Raja mengangguk, percaya diri bahwa rencana mereka akan berhasil. "Ya, kita akan berhasil. Tuan Lucio tidak akan menyangka bahwa kita sedang menipunya."
Dengan kepercayaan diri yang tinggi, Raja dan timnya menunggu Tuan Lucio mempercayai mereka sepenuhnya, siap untuk melakukan langkah selanjutnya dalam rencana mereka.
Raja dan tim kini telah sampai di sebuah kafe, mereka ingin berusaha sejenak. Tiba-tiba saja segerombolan pria berpakaian serba hitam datang menghampiri Raja. Raja tercengang melihat mereka yang tiba-tiba datang menghampirinya.
"Raja, apa kau memiliki musuh?" tanya Birel berbisik.
Raja balas berbisik, "Musuh apa? Musuhku ya musuh kalian juga!"
Seorang pria dengan wajah oriental dan rambut cepak membungkukkan tubuhnya di depan Raja. Anak buah lainnya pun mengikutinya membungkukkan tubuhnya, Raja pun mengikuti mereka membungkukkan badannya di depan mereka.
"Selamat Tuan, aku sangat yakin Tuan masih hidup!" pria itu lalu memeluk Raja membuat Raja semakin kebingungan.
"Hey, hey kau siapa?" tanya Raja merasa aneh apalagi saat ini ia diperhatikan banyak pengunjung kafe.
"Aku Lucas, orang kepercayaan Ayahmu. Tuan Angelo pasti akan sangat senang kalau tahu kau masih hidup, Tuan!" sahut Lucas sangat antusias.
Lagi-lagi Martin, seistimewa apa pria itu hingga banyak orang yang mengaguminya. Raja merasa kebingungan dan tidak percaya dengan apa yang terjadi. "Apa? Ayahku? Siapa ayahku?" tanya Raja dengan nada bingung.
Lucas memandang Raja dengan mata yang berbinar-binar. "Tuan, Anda pasti tidak ingat apa-apa tentang masa lalu Anda, bukan? Ayah Anda adalah Tuan Angelo, seorang pria yang sangat berpengaruh dan dihormati di kalangan masyarakat. Kini Tuan Angelo sedang berada di London bersama dengan kami, ia pasti akan senang kalau bertemu dengan anda."
Raja merasa semakin bingung dan tidak percaya. "Angelo? Siapa Tuan Angelo? Dan apa yang kamu maksud dengan 'Tuan'? Aku bukan Tuan kalian" tanya Raja dengan nada penasaran.
Lucas tersenyum dan memandang Raja dengan mata yang penuh kasih sayang. "Tuan, Anda pasti akan ingat semuanya suatu hari nanti. Untuk sekarang, mari kita pergi dari sini dan kembali ke rumah Anda. Ayah Anda pasti akan sangat senang melihat Anda lagi."
"Kau saja yang pergi, aku dan teman-temanku ingin beristirahat di sini."
Lucas memberi kode kepada anak buahnya untuk melayani Raja. Raja, Luna dan Birel merasa tercengang melihat pria bertubuh tinggi tegap itu melayaninya dari mulai memesankan pesanan mereka hingga mengantarkannya, membuat Raja merasa sungkan.
"Kau seperti orang penting Raja," bisik Luna.
"Kau tidak melihat pengunjung kafe pergi ketika mereka datang, mereka menggangu jam istirahatku saja."
Raja mengaduk-aduk kopi yang hampir dingin karena ia abaikan, ia lalu meminumnya. Raja semakin penasaran siapa Martin sebenarnya? Mengapa para mafia ini mengikutinya.
Selesai menikmati kopi dan cake di sana Raja hendak menjemput Ratu, ia meminta Luna dan Birel untuk pergi terlebih dahulu. Raja menatap Lucas dengan serius, "Kau? Bisa kau pinjamkan aku mobil?" tanya Raja kepada pria itu.
Lucas mengangguk setuju, ia lalu memberikan kunci mobil miliknya kepada Raja. "Tentu saja, Tuan!"
"Kau tidak takut aku mencuri mobilmu?" tanya Raja selidik.
"Saya bahkan rela melakukan semuanya untuk anda, Tuan." Lagi-lagi pria itu membungkukkan tubuhnya.
Raja memasuki mobil sport keluaran terbaru milik Lucas, ia melakukan kendaraannya menuju rumah sakit. Setengah jam dalam perjalanan ia telah sampai di depan rumah sakit, Raja meminta Lucas dan yang lainnya untuk tidak mengikutinya.
Ia mengendap-endap masuk ke dalam ruangan Ratu, pandangan mata memindai seolah mencari keberadaan istrinya. Namun Ratu tidak ada ditempat, Raja mencoba mengenakan jas dokter milik istrinya. Ia lalu bercermin melihat betapa tampannya dirinya di sana, Raja tersenyum lebay membayangkan bagaimana Ratu akan terkejut dengan kedatangannya.
"Dia pasti akan sangat tersentuh," gumam Raja sambil membenarkan posisi bunga yang ia bawa sebelum ke rumah sakit.
Senyum Raja memudar saat ia melihat foto Ratu dengan seseorang yang mirip dengannya. Siapa lagi kalau bukan Martin kekasih istrinya yang telah tiada. Raja memegang foto itu, tanpa sengaja ia menjatuhkannya.
"Raja!"
kenyataan yg membegogkan tp membahagiakan
Done pelan tp pasti😀
semangat othorr yg suka bgt njerat dan jebakk magsanyaa.. dan aku pun terjerattt🤣🤣🤣
yukkk thorrr benarkan semua inii
Cemburu ituh memang menyakitkan rahhh... sabar brie..
tp yakin kan. dia pelabuhan terahir bt hidup mu Mark..
nahhlohhh satu kunci dapatt...
tp sayang blom bisa bobobol yg satu didunia yg bakal bikin nagihhh 🤣🤣
Waduhhh gimana ke adaan junior Mark yg anuhhh ehh malah kena sepakkk🤣🤣
cenut," ngk tuhh🤣🤣🤣🤣
tp malah bucin ke km
sukurinn kau Mark kau lah yg terjebak olehh Luna 🤣🤣🤣🤣🤣
tinggal nunggu sadar nya aja
Tabir nya mulai terbuka satu persatu. ..