NovelToon NovelToon
Aku, Kamu & Adat Jawa

Aku, Kamu & Adat Jawa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong
Popularitas:421
Nilai: 5
Nama Author: naura hasna

seorang perempuan yang mempunyai kesalahan untuk jatuh cinta terhadap seseorang, dari sekian banyaknya laki-laki di dunia ini mengapa ia pilih laki-laki itu untuk menjadi kekasih hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naura hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 26

Pada malam jum'at Dafa menepati janjinya. Ia, membawa suatu barang yang sudah diberikan oleh mbah kinaryo kemarin.

Dengan mengendap-endap pelan, Dafa memasuki halaman rumah Hasna dengan membawa toples yang berisikan sesuatu yang ghaib.

"RASAKAN INI!"

Suara detakan jantung berbunyi, Meramaikan ruangan ICU pada saat itu.

Ruangan ICU rumah sakit itu seperti sebuah dunia tersendiri, di mana kehidupan dan kematian bergelayutan dalam setiap detak jantung. Lampu neon di langit-langit memancarkan cahaya putih yang steril, memberikan kesan klinis yang tak kenal kompromi. Suara bip-bip monitor jantung dan desiran mesin ventilator memenuhi udara, menciptakan simfoni yang konstan dan menakutkan.

Setiap tempat tidur pasien dipisahkan oleh tirai transparan yang memungkinkan staf medis memantau pasien dengan mudah, namun tetap memberikan privasi yang dibutuhkan. Tempat tidur itu sendiri dilengkapi dengan pengaman samping yang tinggi, mencegah pasien terjatuh saat mereka terbaring lemah di bawah selimut tipis yang sering kali terlalu putih untuk menutupi warna kulit yang pucat.

Di setiap sisi tempat tidur, terdapat monitor yang menampilkan grafik-grafik detak jantung, tekanan darah, dan saturasi oksigen dengan warna-warna yang kontras. Angka-angka itu terus berubah, memberikan gambaran tentang kondisi pasien yang bisa berubah dalam hitungan detik. Tangan pasien mungkin dipasangi infus yang terhubung ke pompa infus yang secara otomatis mengatur dosis obat dengan presisi tinggi.

Bau antiseptik memenuhi udara, mencerminkan kebersihan yang dijaga dengan sangat ketat di ruangan ini. Staf medis yang berlalu-lalang mengenakan APD lengkap, wajah mereka tersembunyi di balik masker dan kacamata pelindung. Langkah mereka cepat dan terarah, menunjukkan profesionalisme dan fokus tinggi dalam menjalankan tugas.

Di sudut ruangan, terdapat meja護士 yang dipenuhi dengan catatan medis, formulir, dan alat tulis. Di sinilah staf medis mencatat setiap detail penting tentang kondisi pasien, obat-obatan yang diberikan, dan respons pasien terhadap perawatan. Setiap catatan itu penting, karena bisa menjadi kunci untuk memahami perjalanan penyakit pasien.

Suasana di ruangan ICU adalah perpaduan antara ketegangan dan harapan. Keluarga pasien yang menunggu di luar mungkin merasa cemas dan tak sabar, sementara staf medis bekerja dengan tenang dan penuh konsentrasi. Di ruangan ini, setiap detik sangat berharga, dan setiap keputusan bisa berdampak besar pada kehidupan seseorang.

Dengan detail-detail ini, ruangan ICU menjadi lebih dari sekadar tempat perawatan medis—ia menjadi latar bagi perjuangan hidup, harapan, dan ketabahan.

Dengan sangat hati-hati, Ia berusaha mengeluarkan suara lalu bertanya kepada suster yang sedang bertugas di sana. "Sus, saya kenapa?"

Suster yang berada di meja itu menyadari bahwa salah satu pasiennya sudah sadar dari komanya. "Alhamdulillah mbak sudah sadar, Mbak bisa masuk ke ICU ini karena mbak sempat mengalami suatu penyakit yang cukup serius, jadi kita membawa mbak ke ruang ICU."

Hasna menganggukkan kembali kepalanya, lalu kembali bertanya. "Sus, boleh gak kalau ibu saya panggil saja? Saya ingin berbicara dengannya."

"Boleh, tapi hanya beberapa menit saja ya. Mbaknya baru saja terbangun dari koma, masih butuh istirahat yang cukup dulu."

"Baik suster."

Suster pun berjalan keluar, untuk memanggil ibu seorang pasien perempuannya.

"Keluarga pasien atas nama Hasna."

Tak lama kemudian, seorang wanita dari arah ruangan menjawab. "ya, saya sendiri dok."

"Ibu boleh masuk ke ruang ICU ya. Tapi hanya beberapa menit saja, anak ibu sudah sadar dari komanya," ucap sang suster.

"Terimakasih Sus."

Dengan kebersihan dirinya, Rani memasuki ruangan ICU.

"Nak, kamu sudah sadar?" Rani mengelus kepala anak perempuannya.

"Sebenarnya apa yang sedang terjadi bu? Aku kenapa?" Hasna tergesa-gesa, masih merasa heran dengan apa yang terjadi sebenarnya.

"Kamu pingsan tadi nak, ketika mendengar sepupu kamu yang sudah meninggal itu. Ditambah asma kamu kambuh, tadi juga sempat henti jantung jadi pihak rumah sakit bawa kamu ke ICU."

Mendengar kabar yang sangat menyedihkan itu, Hasna kembali bertanya karena memang sebelumnya Hasna sempat mengalami lupa ingatan. "Mas Fardhan? Mas Fardhan di mana bu?"

"Mas Fardhan sudah tenang di sana nak, kamu do'akan yang terbaik saja ya untuk sepupu dan calon suamimu."

"bu aku mau cerita boleh?" tanyanya.

"boleh sayang, mau cerita apa sama ibu?" Jawabnya lembut.

"Selama aku koma ini aku dapat mimpi yang cukup panjang. Mimpinya, aku menikah dijodohkan oleh seseorang yang deket banget sama papa, seiring berjalannya waktu, di dalam mimpi itu aku mau di santet gitu bu."

Hasna menjelaskan panjang lebar tentang mimpi yang ia dapatkan selama menjalani koma di ruangan ICU.

"Santet? Hati-hati ya nak, meskipun itu cuma mimpi sesaat tapi itu kalau kamu tidak waspada bisa-bisa mimpi yang kamu dapat itu bisa jadi kenyataan."

"Oke, bu, aku juga gak tau mimpi itu ngarah ke mana," Jawabku.

1
Elyn Bvz
Ga sabar nunggu kelanjutannya thor, terus semangat ya!
Vash the Stampede
Gokil abis!
ian gomes
Karya indah dengan plot yang tak terduga!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!