NovelToon NovelToon
Aris Anak Indigo

Aris Anak Indigo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Epik Petualangan
Popularitas:791
Nilai: 5
Nama Author: Izza naimah

Aris putra abraham adalah anak indigo yang menolak menjadi indigo. dia merasa Tuhan salah teknis ketika menciptakannya dengan kelebihan yang bisa melihat makhluk tak kasat mata. setiap kali bertemu makhluk halus aris selalu menghindar. selain takut, dia juga tak sudi terjun ke dunia perhantuan. sampai seorang gadis Misterius penuh dengan teka-teki, Miya Aluna Dhawa.saat berdekatan dengan gadis dada Aris terasa sangat sakit dan Aris juga melihat kalau Miya di penuhi puluhan makluk halus yang menggerogoti jiwanya, hingga Aris mengasah kemampuan nya untuk memecahkan teka-teki pada gadis itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

" Ya itu salah kalian sendiri. mana Sini uang ganti ruginya"

kalau saja bukan ibu-ibu sudah Aris pites.

kalian mengeluarkan dua lembar seratus ribu untuk diberikan ke ibu itu. setelah menerima uang dari Leon, Bu Wening kembali masuk ke rumahnya.

Aris geleng-geleng kepala.

" Kok ada ya orang kayak gitu"

" sudah sudah" bapak kumis melerai.

" kalian masih bisa bawa motor? apa Mau saya antar?"

" nggak perlu Pak. Makasih. kami nggak apa-apa " tolak Leon tersenyum.

" sini Bang, gue aja yang nyetir" Aris naik duluan ke motor. ada sedikit Rasa trauma dalam dirinya. gimana kalau habis ini nabrak pohon mangga orang?

" Ya sudah hati-hati kalau begitu" bapak itu menepuk punggung Leon.

" Iya Pak. Makasih, Pak, Bu" pamit Leon.

" Iya" jawab mereka serempak.

para warga kagum dengan sikap tenang Leon yang masih bisa menahan emosi di saat seperti ini. tapi mereka juga tidak menyalahkan reaksi Aris. Bu Wening sudah keterlaluan, siapapun pasti akan bereaksi sama seperti Aris atau bahkan lebih parah.

" lu nggak apa-apa, Bang? mau diantar ke bengkel nggak, siapa tahu ada baut yang lepas" Ciletuh Aris.

" lu kira gue apaan"

Aris tertawa.

" loh, loh, kok setang motornya jadi gini"

" kenapa? "

" datangnya gue Lurusin tapi malah Serong Kiri, kalau gue Serong Kanan, baru jalan lurus" Aris bingung sekaligus geli.

"owalah, keseleo ternyata. minta diurut kayaknya ini bang"

" Goblok! "Leon menepuk kepala Aris.

Aris terpingkal.

tapi kemudian tersadar kalau mereka dalam masalah. Mama Pasti ngamuk kalau tahu motornya kenapa-napa. Eh tapi ini kan salah Leon. Mama mana mungkin marah kalau anak kesayangannya yang buat ulah.

lagi lagi rasa dibedakan itu muncul. kalian memang sangat sempurna dengan segala sikapnya, berbeda dengan Aris yang gampang tersulut emosi. ditambah ucapan Bu kuning yang menyuruhnya mencontoh Leon, membuatnya jadi semakin kesal.

****

mama sama papa masih belum pulang sampai malam, di luar hujan lumayan deras. Leon dan Aris kumpul di ruang televisi.

Aris tiduran di sofa, di perutnya Ada semangkuk popcorn, anteng karena mendapat tontonan yang lumayan seru. sementara Leon duduk di karpet, mengerjakan tugas di laptopnya.

mendengar bel rumah berbunyi, Leon lantas menyuruh sang adik untuk membukanya.

" mager, udah enak banget ini posisinya"

" bentar doang, siapa tahu itu mama sama papa"

" Panggil Bibi aja"

" Bibi udah tidur. kasihan kalau digangguin. dia pasti capek habis kerja seharian"

" gue juga capek, habis kecelakaan"

" Riss"

" ck! " Aris bangun dengan malas, lalu berjalan lemas menuju pintu. Tapi saat pintu dibuka ia tak mendapati siapapun di luar.

lelaki itu tak banyak berpikir lagi. ada yang menekan bel tapi tidak ada orangnya. fix itu hantu. tanpa melakukan drama dengan celingukan mencari sosok yang menekan bel, harus langsung menutup pintu rapat-rapat. kemudian menguji kembali ruang tengah.

" siapa? "

" nggak ada siapa-siapa" arus duduk di tempatnya semula, sekujur tubuhnya merinding.

Leon menoleh ke arah pintu, dia tidak mengatakan apa-apa lagi dan kembali pada tugasnya, sesekali mencomot keripik kentang di meja.

tiba-tiba terdengar suara bayi menangis. suaranya semakin jauh tapi jelas sekali.

Aris dan Leon saling lirik.

" bang, lo dengarkan? "

" abaikan saja" tapi sebenarnya Leon pun takut, fokusnya buyar. bulu kuduknya meremang saat merasakan ada yang berdiri di belakangnya.

memang ada yang berdiri di belakang Leon, Aris sudah melihatnya sendiri. sosok kuntilanak berpakaian lusuh tengahnya menggendong bayinya yang masih berupa janin. darah menetes dari janin yang digendongnya. wajah kuntilanak tersebut hancur di bagian kanan, kulitnya mengelupas rambutnya jangan ditanya, sudah pasti panjang dan awut-awutan.

Sumpah, Aris ingin pingsan saja rasanya. tubuhnya panas dingin.

" nina Bobo oh nina Bobo... kalau tidak Bobo digigit nyamuk"

Suara nyanyian itu sangat lirih, diiringi tangisan bayi yang begitu nyaring.

rupanya tidak hanya Aris. lo juga mendengar nyanyian tersebut. Karena tidak tahan, Iya bangun. refleks Aris juga ikut berdiri.

" ngapain lo? " tanya Leon.

" lo mau kemana? "tanya Aris tanpa menoleh kanan kiri.

" kamar mandi" Leon berjalan lebih dulu.

" gue ikut" Aris buru-buru menyusul. dia mepet-mepet ke Leon ketika berjalan.

sampai Leon risih sendiri.

" apaan sih?"

" gue takut"

" lo cowok"

" Emangnya cowok nggak boleh takut!"

" jauh-jauh dari gue" Leon mendorong Aris, setelah itu masuk ke kamar mandi.

" lah lu ngapain ikut masuk efek? "

" gue juga mau pipis"

" Iya tunggu giliran"

Aris mencak-mencak.

" Bang, kita barengan aja ya pipisnya, gue nggak berani nunggu sendirian di luar. gue takut banget nih sumpah deh. Janji deh Nggak ngintip punya lo"

" Lo duluan aja deh kalau gitu"

" ih, kita bareng-bareng aja"

"Gak usah ngaco, awas-awas" Leon mendorong Aris keluar lalu menutup pintu dengan cepat.

Leon babi. " jangan lama-lama!" harus membelakangi ruang tamu, di mana kuntilanak itu masih berada. Anta dari mana asalnya yang jelas rupanya sangat-sangat menyeramkan.

Ia memanggil lingga berkali-kali agar mau mengusir Kunti itu, namun Lingga tak kunjung datang. sialan memang. di saat benar-benar dibutuhkan dia tidak ada.

pintu kamar mandi terbuka.

" Lo tunggu di sini, ya. jangan ke mana-mana, Awas aja kalau lo pergi. kita musuhan"

" Iya, bacot"

harus masuk ke dalam kamar mandi, baru masuk sudah memanggil Leon. dan terus melakukan untuk memastikan dewan masih ada di dekatnya.

"Leon.. "

mendengar bisikan itu Leon langsung terperanjat. lelaki itu mengusap telinganya berkali-kali, jantungnya berdegup sangat keras. tapi dia mencoba Tetap tenang. untuk mengurangi rasa takut Leon mengambil minum.

" Bang, elo masih di situ kan? gue kebelet boker"

" di kamar mandi nggak boleh ngomong, Aris"

" tapi lo jangan pergi"

" gue duduk di meja makan!"

Wuuusshhh!!

Leon melotot, Pak jadi minum ketika merasa ada yang lewat di belakangnya. bergerak cepat sekali. tubuhnya mematung di tempat.

Aris keluar dari kamar mandi, melihat Leon diam saja, dia lantas menepuk pundak laki-laki itu.

" Bang"

Leon tersentak kaget.

" Jangan bengong nanti kesurupan"

Lean baru mau menanggapi, namun atensi keduanya tertarik ke jendela dapur. kuntilanak yang tadi Aris lihat di ruang televisi, berdiri di depan jendela, menghadap ke arah mereka Seraya tersenyum lebar.

mata Leon membola. jadi itu yang dinamakan Kunti?

dia Lalu menoleh ke Aris, mereka saling pandang, dan-

"AAAAA!!! "

****

pagi-pagi Aris dan Leon kena Sembur mama. ya, Bagaimana tidak. pulang-pulang Mama mendapati televisi menyala, laptop bulan masih ada di ruang tamu, pintu depan tidak terkunci, dan yang lebih parah, motor Mama di garasi rusak.

.

.

.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!