Cinta masa kecil yang tiba tiba menjadi calon pengantin karena harus menjadi pengantin pengganti menguak beberapa fakta yang tersembunyi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisaJm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
“Sayang, bangun!”
Ucap Zavey seraya menepuk pipi Jenna dengan pelan, pasalnya wanita itu berteriak saat tertidur membuat Zavey terbangun mendengar suara teriakan Jenna yang menyebut nama Clara, Jenna pun membuka kedua matanya begitu mendengar suara Zavey.
“Kamu bermimpi buruk?”
Tanya Zavey, Jenna menoleh menatap Zavey lalu memeluknya dengan erat, untung saja yang baru terjadi adalah mimpi bukan kenyataan, jika tidak Jenna mungkin akan merasa bersalah karena Clara mengakhiri hidup tepat di hadapan nya.
“Tidurlah lagi.”
Ucap Zavey, Jenna menurut lalu kembali memejamkan matanya, Zavey menatap Jenna yang kembali tertidur, kali ini giliran dia yang tidak bisa memejamkan mata, ia hanya menatap wajah Jenna yang terlihat memiliki beban berat.
“Maafkan aku, seharusnya kau bahagia setelah menikah dengan ku.”
Zavey membatin, ia merasa bersalah atas semua masalah yang menimpa Jenna sekalipun ia tak ada hubungan nya dengan itu, tak lama terdengar suara dari ponselnya membuat Zavey meraih ponselnya lalu membuka isi pesan tersebut.
Zavey menghela nafas berat, lantaran ia belum mendapat informasi apapun tentang selingkuhan Kendra, bahkan Kendra juga tak terlihat menemui selingkuhan nya itu.
“Apa mereka sengaja tidak bertemu sampai semua selesai?”
Zavey membatin, bisa saja mereka ingin menunggu berita ini menghilang baru kembali bertemu, namun meskipun begitu kenapa sulit sekali bagi Zavey untuk menggali informasi tentang Kendra dan selingkuhan nya? Dan kenapa mereka seperti selangkah lebih maju dari nya?
Zavey baru saja terbangun dari tidurnya di siang hari lantaran ia tidak bisa tidur, beruntung hari ini weekend jadi ia bisa bangun kapan saja, ia menoleh ke sekeliling namun tak menemukan keberadaan Jenna.
“Mungkin dia ke apartemen Clara.”
Gumam Zavey lalu beranjak dari atas ranjang, pria itu turun setelah beberapa menit menuju meja makan untuk mengisi perutnya yang kosong, namun Lysandra tiba tiba saja muncul lalu duduk di samping Zavey membuat pria itu merasa muak.
“Kau baru bangun?”
Tanya Lysandra namun tak ada jawaban dari pria itu membuat Lysandra hanya bisa gigit bibir melihat tak ada respon dari Zavey, namun ia tidak akan berhenti sampai di situ, Lysandra pun mengambil makanan untuk Zavey lalu meletakkan nya di piring pria itu.
“Makan lah yang banyak.”
Ucap Lysandra melempar senyum pada Zavey, sedangkan Zavey benar benar merasa habis kesabaran melihat tingkah menjijikan wanita itu.
“Tidak perlu memperdulikan ku karena aku sudah punya Jenna.”
Ucap Zavey menatap datar pada Lysandra namun wanita itu justru terkekeh mendengar ucapan Zavey.
“Tapi di mana istrimu itu? Kenapa tidak melayani suami nya yang sedang makan siang?”
Ucap Lysandra seraya menoleh ke kiri dan kanan, namun Zavey lebih memilih diam dari pada nanti nya ia melakukan hal yang tidak di inginkan pada wanita itu.
“Aku bisa melayani mu, baik untuk makan siang atau untuk…”
Lysandra menghentikan ucapan nya lalu tersenyum, sedangkan Zavey menarik sudut bibirnya lalu menatap wanita itu dengan tajam.
“Aku rasa aku tidak perlu menghinamu, karena kau memang sudah hina.”
Ucap Zavey lalu beranjak dari duduknya meninggalkan Lysandra yang mengepalkan kedua tangan nya setelah mendengar kata kata tajam yang keluar dari mulut Zavey.
Sedangkan Jenna dan Airin saat ini tengah berada di apartemen Clara, mereka tengah bersiap siap untuk membawa Clara pergi dari sana, namun tentu hal itu tidak mudah karena banyak media yang menunggu Clara di bawah.
“Ini memang sulit tapi kita harus keluar dari sini.”
Ucap Jenna pada Clara dan Airin, kedua wanita itu mengangguk lalu mulai membawa Clara yang menutup wajahnya dengan topi dan masker agar tidak di kenali, hingga akhirnya mereka berhasil masuk ke dalam mobil Airin lalu melaju dengan cepat menuju apartemen yang sudah Zavey sediakan.
Sengaja Jenna tidak meminta bantuan Zavey untuk membawa Clara pergi, lantaran tak ingin jika nama suaminya itu di bawa bawa, hingga akhirnya mereka tiba di apartemen baru lalu memasukkan password pintu, namun ketika mereka akan masuk, tiba tiba saja seorang wanita keluar pintu samping membuat ketiga wanita itu menoleh.
Wanita itu menatap Jenna, Clara dan Airin itu seraya mengerutkan keningnya, membuat mereka bergegas masuk lantaran tak ingin ada yang mengenali Clara.
“Bukan kah dia model itu?”
Gumam wanita itu menutup mulutnya terkejut jika ia baru saja bertemu dengan wanita yang namanya tengah menjadi topik hangat saat ini.
Sedangkan Jenna, Clara dan Airin baru saja bernafas lega setelah berhasil masuk, ketiganya merebahkan diri di atas sofa dengan tubuh lelah seperti baru saja selesai olahraga.
“Merepotkan sekali.”
Gumam Airin membuat Clara dan Jenna menoleh menatapnya.
“Ma-maksudku wanita tadi, kenapa juga dia harus menatap kita? Apa tampang kita seperti pencuri?”
Ucap Airin kesal, jika saja wanita itu tidak muncul mungkin mereka tidak akan merasa terkejut setengah mati seperti ini, sedangkan Clara dan Jenna saling menatap penampilan masing masing lalu tertawa.
“Kita memang seperti pencuri, lihat saja pakaian kita serba hitam.”
Ucap Jenna di iringi tawa, mendengar itu Airin sontak menatap tubuhnya, benar juga mereka memang seperti pencuri, pantas saja wanita tadi menatap mereka.
“Omong omong, apartemen ini bagus sekali, pasti mahal.”
Gumam Clara setelah melihat apartemen itu yang lebih luas dari miliknya, Jenna dan Airin pun sontak menoleh, benar juga apartemen itu lebih bagus, namun tak lama terdengar suara bel berbunyi membuat ketiga wanita itu saling menatap?
“Apa kita ketahuan?”
Tanya Airin, tentu mereka merasa bingung karena mereka baru saja tiba di apartemen itu? Kenapa sudah ada tamu yang mampir? Jenna kemudian memutuskan untuk membuka pintu tak lupa ia memakai masker.
“Kamu yang di sebelah kan?”
Tanya Jenna pada wanita yang ia lihat sebelumnya, wanita itu menganggukkan kepalanya.
“Apa aku boleh masuk? Aku ingin..”
“Kami tidak menerima tamu, jadi kamu…”
“Aku punya bukti tentang Kendra Devara dan model itu.”
Ucap wanita itu membuat Jenna terkejut, selain mendengar tentang bukti ia juga terkejut karena wanita itu mengenali mereka.
Jenna akhirnya mengizinkan wanita itu masuk membuat Airin dan Clara terkejut dengan adanya orang asing di sana.
“Jenna? Kenapa kau membawanya masuk?”
Tanya Airin.
“Dia bilang punya bukti.”
Ucap Jenna, lalu mengajak wanita itu untuk duduk bersama mereka.
“Kau punya bukti apa?”
Tanya Jenna, wanita itu kemudian mengeluarkan ponselnya lalu menunjukkan sebuah video pada ketiga wanita itu membuat Jenna dan Airin menutup mulut lantaran merasa terkejut.
Di video itu terlihat Kendra menggoda Clara bahkan menyentuh wanita itu namun Clara menolaknya, bahkan mendorong dan menampar pria itu.
“Tapi bagaimana bisa kau memiliki video itu?”
Tanya Airin penasaran bagaimana bisa wanita itu punya video bukti itu? Dan kenapa tidak memposting nya saja untuk membersihkan nama Clara?
“Aku Risa, sekretaris pak Kendra.”