NovelToon NovelToon
Jodoh Setelah Diselingkuhi

Jodoh Setelah Diselingkuhi

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / Selingkuh
Popularitas:976
Nilai: 5
Nama Author: zennatyas21

"Aku mau kita putus!!"

Anggita Maharani, hidup menjadi anak kesayangan semata wayang sang ayah, tiba-tiba diberi sebuah misi gila. Ditemani oleh karyawan kantor yang seumuran, hidupnya jadi di pinggir jalan.

Dalam keadaan lubuk hati yang tengah patah, Anggita justru bertemu dua laki-laki asing setelah diputuskan pacarnya. Jika pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, kalau ini malah tak kenal tapi berujung perjodohan.

Dari benci bisa jadi tetap benci. Tapi, kalau jadi kekasih bayaran ... Akan tetap pura-pura atau malah beneran jatuh cinta?

Jangan lupa follow kalau suka dengan cerita ini yaa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zennatyas21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JSD BAB 7

Malam tanpa bintang kini mewakili suasana hati Anggita yang termenung sendirian di taman belakang rumah. Isi pikirannya bukan lagi tentang pernikahannya yang tak sesuai impiannya. Namun, perihal kelengkapan keluarganya.

Sambil memegangi sebuah foto tanpa figura, air mata Anggita menetes pelan. Membuat pipinya terasa panas, napasnya pun sedikit sesak.

Sunyi, tidak ada siapa-siapa di sebelahnya. Akan tetapi beberapa detik kemudian muncul seseorang yang baginya tak begitu berharga apalagi penting.

"Dicariin sama ayah."

Buru-buru Anggita mengusap air matanya. "Gue butuh waktu sendiri," jawabnya cepat.

Widi menarik napas sabar. Kepalanya menoleh ke Anggita sembari duduk di sebelahnya tanpa diminta. Perempuan itu tetap acuh, seakan menganggap Widi bagai angin lalu.

"Mau sampai kapan di sini terus?" tanya Widi, menatap wajah Anggita dengan dingin.

"Gue mau nunggu Bunda."

"Emangnya udah berapa lama gak ketemu? Mau gue bantu cariin?"

Seketika Anggita menoleh dengan wajah tak karuan basah terkena air matanya. "Kok bahasa lo beda sih?" Mendengar suara Anggita yang kecil membuat Widi terkekeh.

"Emangnya gak boleh ngomong pake bahasa gaul?"

"Oh, boleh aja sih. Tapi emang cocoknya lo ngomong pake bahasa gini."

Tiba-tiba Widi pun mengusap air mata Anggita. Di situlah perempuan anak Anggara mulai merasa ada yang aneh.

"Lo ngapain ngusap air mata gue?"

"Ya biar gak nangis lagi lah, kan kalau udah kesentuh gue pasti lo agak risih atau bahkan jijik. Jadi, pasti lo gak mau nangis lagi," ucap Widi.

Anggita berhasil dibuat tertawa. Anehnya lagi ia baru menyadari kehadiran Widi yang secara tiba-tiba.

"Eh, lo ngapain di sini?"

Sekarang tinggal Widi yang berubah serius. Sebelum itu ia lepas dulu jaketnya dan dipakaikan pada Anggita yang memakai baju pendek.

Gita melihat perlakuan Widi tentu tidak memakai hati. Malam ini dirinya tengah menggunakan logikanya. Seperti karena mereka terikat perjodohan, jadi semua itu dilakukan supaya terlihat harmonis di depan ayahnya.

"Gue ... Mau izin sama lo." Nada Widi sedikit tidak seperti biasanya.

Perempuan di sebelahnya pun mengernyit. "Izin soal apa? Kalo kita dijodohin, dan emang gak saling cinta kayaknya gak ada yang perlu minta izin."

"Bukan soal itu. Tapi tentang keselamatan lo."

Detik itu juga Anggita bungkam. Pikirannya menelusuri apa yang dimaksud oleh Widi. Sekalipun orang satu bangku di taman melanjutkan ucapannya.

"Gue gak tahu pertemuan kita ini sebuah kebetulan atau emang udah ada yang merencanakan," ungkap Widi lagi.

"Maksud lo apa sih? Hah? Lo tuh ngomong dari tadi gue gak nger—"

"Shut, gue ingetin kali ini. Intinya lo sama gue jangan seolah keliatan kalau kita udah nikah, atau kalau terlanjur orang pada tahu ya lo bersikap seakan benci sama gue."

Lengkap. Mulut Anggita dibungkam oleh Widi. Jadi, benar-benar Gita bisa tutup mulut saat suami sekadar status itu menutup mulutnya.

"Lepas dulu!" pekik Gita karena mulutnya masih saja dibungkam.

Setelah dilepas, Anggita berpikir sejenak. Kemudian ia menemukan jawabannya, yang menurutnya mungkin benar tetapi tidak bagi Widi sendiri.

"Apa ini salah satu alasan lo mengubah gaya bahasa lo ke gue?" bisiknya.

Widi tak mengangguk, ia terus bersikap dingin di taman itu. Padahal Anggita sudah menunggu jawaban darinya. Namun, ternyata kosong.

Sebagai anak orang kaya sekaligus perempuan yang terbiasa kerja di kantor ayahnya, Anggita mendesis kesal karena diacuhkan oleh Widi.

Di balik kekesalan Anggita, diam-diam Widi mengaitkan dua tangannya. Sambil perlahan mengeluarkan masing-masing jari tangan kanannya dari tangan kirinya.

Dari lirikan saja, sudah menebak memang ada yang tidak beres. Anaknya Anggara pun berdehem pelan, sembari memantau suasana sekitar.

Ya, jari-jari Widi itu terlihat bukan hal biasa. Lebih ke arah seperti menghitung detik sesuatu yang akan terjadi.

Hening. Anggita tak mendapatkan apa-apa. Dikiranya suasana tidak terlalu berbahaya, ia pun menyenggol lengan tangan Widi.

"Lo ngerjain gue, ya?"

"Ah, maaf. Aku tetap menjagamu walaupun aku tahu ini hanyalah perjodohan dari Pak Anggara. Kalau Mbak tidak suka dengan keberadaan saya, gak apa-apa kok."

Nah, baru otak Anggita kembali aktif mengelola data sudah seperti aplikasi yang baru saja diketikkan kata kunci dari Widi.

Baiklah. Setidaknya malam itu tidak begitu buruk. Widi pun masih menunggu jawaban darinya.

"Oh, bagus deh kalau gitu. Jadi, gue gak capek-capek ngurusin lo karena lo jadi jodoh bayaran ayah gue."

"Yah, dengan tetap tenang saya tidak keberatan." sahut Widi.

Satu orang dari balik jalan kecil dekat taman belakang rumah Anggita itu pergi setelah melihat keadaan Gita dengan Widi tidak harmonis.

Sementara di rumah sederhana milik Widi, Sarah duduk dalam pandangan kosong. Meratapi nasib anaknya yang tiba-tiba menikah hasil perjodohan tanpa izin dari dirinya dahulu. Meskipun Anggara tak menjodohkan dengan cuma-cuma, tapi harga diri anaknya itu cukup penting baginya.

Wanita paruh baya tersebut menarik napas lelah. Sudah setengah sembilan malam putranya belum pulang. Bahkan pesan darinya pun belum mendapat balasan.

Di sisi lain ada Anggara yang sedang menunggu anaknya masuk ke rumah tapi tak kunjung terlihat sedari tadi. Akhirnya beliau menyuruh anak buahnya untuk melihat keberadaan Anggita.

"Lapor, Pak. Maaf, Mbak Anggita lagi sama Mas Widi. Mereka ada di taman belakang, sepertinya sedang membahas sesuatu yang penting," ucap Darno, anak buahnya.

Di ruang tamu itu Anggara berdecak heran. "Lalu Shinta ada di mana? Kenapa seharian ini setelah Anggita menikah, dia tidak ada."

Darno menggeleng. "Terakhir saya lihat Mbak Shinta sedang menerima telepon dari seseorang. Dan entah mengapa terlihat gelisah, Pak."

"Kapan kejadiannya?"

"Tadi sore di halaman belakang dekat taman, Pak."

"Tanpa menemui Anggita?"

"Betul, Pak. Dia hanya sendirian, seperti mendapat tekanan dari seseorang," jawab Darno menambahkan.

Anggara awalnya curiga, namun berakhir ditepis karena mengingat bahwa Shinta pernah mengatakan memiliki masalah dengan keluarganya belakangan ini.

"Ya sudah, biarkan saja. Kamu jangan lupa tutup gerbang dan kunci seperti biasanya."

  ••••••

Sudah beberapa menit Widi dan Anggita saling diam. Tak ada suara selain hewan yang ada di sekitar taman. Suhu dingin membuat Widi memegangi perutnya berulangkali. Anggita tersadar jika jaket laki-laki itu ada di tubuhnya.

"Lo kedinginan, ya?"

Merasa ketahuan Widi langsung mengubah posisinya menjadi mengambil ponsel dari saku celananya.

"Gue harus pulang sekarang. Kasihan ibu di rumah sendiri," ucap Widi pelan.

"Emang ibu lo sendirian? Gak ada tetangga atau kerabat gitu yang tinggal bareng sama lo?"

"Gak ada. Gue bertanggung jawab atas keselamatan ibu gue selama dua tahun."

"Ayah lo kerja?"

"Hilang."

Anggita merasa bersalah dengan pertanyaannya yang menyinggung Widi, sementara Anggara berdiri memperhatikan gerak-gerik mereka dengan wajah serius.

"Dari kedekatan mereka, kelihatannya sangat tidak mungkin jika Anggita bisa sedekat itu dengan Widi. Apa yang sebenarnya mereka bahas? Benarkah kata Darno tadi?"

1
Lonafx
kacau banget cwok kayak Arya, gak modal😅

hai kak, aku mampir, cerita kakak bagus💐
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!